Jumat, 01 April 2011

Sekigahara, Perang Besar Penentu Pemimpin Jepang


Pengarang : Dozi Swandana
Editor : Bandung Mawardi
Halaman : 224
Penerbit : BukuKatta

Saya tidak suka pelajaran sejarah!
Sepertinya sudah berulang kali saya menyebutkan hal itu. Sebenarnya bukan pelajarannya atau sejarahnya yang saya tidak suka, namun cara penyampaian yang memebosankan yang membuat saya tidak suka pelajaran atau buku-buku sejarah.

Setahu saya, hanya sedikit penulis yang mau serta mampu menggabungkan fantasi dengan sejarah. Atau lebih tepatnya penulis yang mampu membuat saya mau menuntaskan sebuah buku fiksi yang mengandung unsur sejarah. Salah satunya buku ini! Kalau saya yang tidak suka sejarah bisa tamat, harusnya mereka yang menyukai sejarah bisa membacanya dalam sekejab

Buku ini bercerita tentang pertempuran Sekigahara. Salah satu pertempuran yang dianggap penting karena dengan adanya pertempuran ini timbullah kekuasaan baru yang sudah lama tidak didominasi oleh shogun. Pertempuran ini sendiri adalah titik tolak penentu pemegang kekuasaan tertinggi di Jepang. Itu sebabnya dikenal dengan sebutan Tenka wakeme no tatakai (pertempuran yang menentukan pemimpin Jepang)

Kisah pertempuran ini dimulai ketika Oda Nobunaga mulai menguasai sebagian besar wilayah Jepang. Selama ini ia selalu mengalah dengan adiknya Oda Nubuyaki. Sehingga banyak yang mengira jika sang adik lebih jago memanah, berburu, bermain samurai dan lainnya. Tidak ada yang tahu bahwa Oda Nobunaga hanya mengalah karena sayang kepada adiknya. Rasa sayang yang harus ia bayar mahal kelak.

Namun saat sang ayah memutuskan bahwa sang adik yang akan menggantikannya karena dianggap lebih mampu, maka marahlah Oda Nobunaga, Tanpa teding aling-aling, ia membunuh sang adik lalu mengikrarkan diri sebagai penguasa. Ia yang keadaannya sering disebut mirip seorang wanita lemah, ternyata malah memiliki jiwa seperti iblis.

Dengan membawa kepala adiknya yang baru saja ia penggal serta samurai di tangan yang lain, ia meresmikan dirinya sebagai penerus sah keluarganya. Jika ada yang menentang akan dianggap pemberontak. Dengan resminya ia diangkat sebagai pemimpin Klan Oda, ia kian kejam dalam menentukan kebijakan.

Perkenalannya dengan seorang misionaris Yesuit, membawanya mengenal berbagai macam barang buatan barat. Termasuk senjata api yang kelak dipilihnya guna mempersenjatai pasukannya. Dengan memiliki pasukan yang menggunakan senjata api, ia berharap keinginannya untuk menguasai seluruh Jepang bisa segera terwujud.

Ternyata Oda Nobunaga juga tidak aman dari penghianatan.Tangan kanannya, Akechi Mitsuhidae berhasil mengalahkannya justru dengan taktik yang jitu. Jika harus beradu senjata, sudah jelas ia akan kalah telak! Ia dikalahkan justru saat sedang berpesta pora merayakan hari jadinya.

Lalu bagaimana nasib Akechi Mitsuhidae selanjutnya?
Apa hubungannya dengan Ishida Mitsunari?
Siapa pula Tokugawa Hidetada?
Silahkan baca sendiri yah.... Maklum saya kurang bisa mengulas tentang buku genre ini. Dari pada dituduh spoiler he he he

=========== Diluar isi buku

Cover buku ini benar-benar memberikan sesuatu yang berbeda.Posisi cover yang tidak biasa, dibuat tidur dengan warna latar yang merah menyala mau tidak mau membuat setiap mata yang memandang akan terbelalak! . Latar belakang merah menimbulkan kesan bahwa telah terjadi pertempuran yang seru dan menakutkan. Sosok yang duduk di atas kuda meninggalkan kesan seseorang yang paling berani dalam pertempuran. Namun disisi lain, sejumput ilustrasi telapak tangan serta pedang yang tertusuk menimbulkan kesan muram dan menyedihkan. Efek yang selalu timbul dalam peperangan.

Sedikit mengutip ilmu marketing, buku ini dari sisi cover sudah menerapkan sebuah teori pemasaran baru, Blue Ocean Strategy. Intinya menampilkan sesuatu yang berbeda. Bayangkan, buku ini tergeletak diantara buku-buku fiksi lainnya, dengan warna yang mencolok dan penempatannya yang memanjang. Pastinya akan membuat setiap tangan tergoda untuk meraihnya. Lalu ada tulisan J-novel dihalaman belakang. Tulisan ini akan membuat orang kian penasaran mencari apa makna yang tersirat.

Kere..........n! Ungkap jagoan neon saat kuperlihatkan buku ini. Percobaanku berhasil! Buku ini dari sisi cover sudah memenangkan persaingan. Sisanya tergantung pada sinopsis yang ada cover dibelakang, mampu membuat orang kian tertarik, pastilah buku ini berpindah masuk ke ats belanja. Tidak tertarik ya.... berarti bukan genrenya he he he

Namun, begitu membuka halaman , sedikit ada rasa kecewa. Sejujurnya aku mengharapkan kertas yang lebih baik mutunya, bukan kertas koran. Entah kenapa kali ini peenrbit memilih kertas yang berbeda dengan buku-buku yang selama ini aku baca. Sayang sekali, cover yang sudah ciamik ini berkurang nilainya akibat keras yang digunakan.

Buku ini datang bersamaan dengan buku dari Ibu Peri buku. Bukannya mau pilih kasih, namun buku ini dibaca belakangan dengan pertimbangan karena buku ini walau merupakan buku fiksi, namun sarat dengan makna kehidupan. Sedangkan saat itu, buku yang kubutuhkan adalah buku yang membuatku tertawa lepas. Mohon maaf ya Bapak Peri Buku *kasih salam hormat*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar