Kamis, 26 April 2012

Love You to Death Damonnnnnnnnnnnnnnnnn!!!!!!!



Judul            : Love You to Death, The Vampire Diarie’s
                      Companion
Penulis         : Crissy Calhoun
Penerjemah : Risyiana Muthia
Editor          : Dian Pranasari
Korektor     : Adi Toha
ISBN          : 978-979-024-366-8
Halaman      : 486
Penerbit       : Atria
Harga          : Rp 59.000,-

"... buku ini memuat spoler per episode.  Di dalam halaman-halaman buku ini kamu juga akan menemukan biografi pendek dari para aktor..."

Mau baca Damon.......!
Bagaimana lagi, sosoknya yang digambarkan sebagai sosok jahat malah mampu mencuri hati banyak pembaca buku serial ini. Apa lagi sejak filmnya mulai diputar di tanah air. Jumlah penggemarnya kian banyak. Buat saya pribadi selain memang secara fisik sosok Ian Somerhalder layak untuk dipelototi, karakternya dalam buku membawa nuansa sendiri.

Tidak percaya? Bahkan Kevin Williamson  sangat yakin bahwa wajah Ian sangat cocok untuk memerankan Damon. Dalam episode kemuncuannya, Damon mampu membuat kisah menjadi terang atau gelap. Ia datang dengan membawa nuansa kagut, kengerian, serta hal-hal gila yang mampu ia lakukan dengan kekuatannya.

L.J Smith sendiri juga sangat menyukai karakter Damon.Ia sangat suka bermain-main  dengan karakter Damon yang cenderung jahat. Walau hasil akhirnya memang tidak seperti yang diinginkannya pada awal pembentukan karakter namun karena pembaca banyak yang menyukainya, maka tak ada alasan bagi L.J untuk mengeluh.


Bagi sang penulis, kisah ini mengenai pembebasan diri.Sosok Elena yang egois serta populer perlahan memahami bahwa dunia ini tidak hanya berpusat pada dirinya serta tak akan berhenti untuknya. Bagi Salvatore bersaudara ini juga mengenai pepmebasan jiwa. Terutama bagi Damon. Apakah ia akan pergi bersama penjahat besar lain agar bisa bertahan hidup atau memilih yang lain.

Vampire Diaries's berbeda dengan Twilight dan True Blood. Kisahnya memang tentang drakula tapi VD memiliki latar belakang kisah dan mitologi yang berbeda.  Seri ini memiliki sifat orisinalitas sendiri dengan adanya elemen-elemen remaja, aspek remaja,  bahkan kota kecil.

Dalam buku ini kita akan diajak berkelana mengenal para tokoh yang ada. Dari Nina Dobrev yang menjadi Elena Gilbert serta Katherine Pierce, Paul Wesley yang berperan sebagai Stefan Salvatore, hingga Zach Roerig sebagai Matt Donovan. Setiap sosok diceritakan dengan gamblang, termasuk proses  mereka mendapatkan perannya. Banyak hal yang ternyata tidak kita ketahui dari kisah di balik layar.


Bocoran mengenai berbagai episode yang ditayangkan juga bisa diperoleh disini.  Ada sekitar 22 buah episode. Setiap episode memuat informasi  tentang saat tayang, penulis skenario,  sutradara, bintang tamu serta  tentunya sinopsis. Jika diperhatikan, paragraf pertama yang dicetak miring merupakan inti dari seluruh kisah yang ada.

Tak ketinggalan juga berbagai monen yang dianggap paling menarik. Lalu ada Lingkar Ilmu yang berisi informasi mengenai hal yang berhubungan dengan kisah. Misalnya pada  Episode 1.22 Founder's Day disebutkan mengenai pil yang diminum Jeremy dalam kisah itu. Pil itu adalah acetaminophen dan hydrocodone, yang juga dikenal dengan nama mereknya, Vicodin.

Selain itu ada  Aturan Main, Rencana Iblis, Bekas Gigitan serta masih banyak lagi data yang menggoda untuk diintip. Sebagai tambahan, tersedia semacam tambahan informasi sehubungan dengan kisah yang dibuat dalam tulisan pojok dengan layout yang berbeda.

Dari seluruh informasi tambahan yang paling membuat saya tertawa adalah informasi dari  Episode 1.21: Isobel. Pada halaman 383 terdapat  Indeks Frekuensi Telanjang Dada. Awassss copot matamu nanti ^_^  Para Vampir itu ternyata gemar melakukan adegan melepas pakaian. Aturan mainnya adalah tokoh yang belum pernah ditampilkan menggenakan pakaian lengkap sebelumnya.

Untuk bahu yang menyembul tidak mendapat point. Namun mengangkat kaos atau kemeja untuk menunjukkan luka yang telah sembuh atau telanjang dada sambil bersembunyi di balik selimut mendapat nilai setengah poin. Ekstra poin diberikan bagi tokoh yang muncul dengan bertelanjang dada berulang kali dalam episode yang sama.  Vicky mendapat point khusus untuk perannya saat sedang menari tanpa celana jeans. Lho yang mendapat poin 13 kok dia sih *manyun*


Sebagai pelengkap, akan ditemukan wawancara dengan Komunitas Penggemar Vampir, Kronologis dalam Vampire Diaries, kisah di Lokasi Syuting Mystic Falls. Yang paling menawan adalah aneka gambar di akhir buku. Tambahan gambar mengenai lokasi serta tokoh membuat buku ini semakin menyenangkan untuk dibacai. KEREN!

Bagi para penggila kisah Vampire Diaries's buku ini layak dibaca dan dikoleksi. Dengan membaca buku ini mereka akan memahami kisah dengan lebih menyenangkan lagi. Mereka bisa mengerti  kenapa Damon melalukan sebuah kegilaan, apa alasan Vicki menjadi sosok yang menyebalka. Bahkan mengapa Bonnie mendapat pengelihatan seperti itu.

Damonnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn!
Mari masuk ke kamarku
*buka jendela lebar-lebar*

Rabu, 25 April 2012

K....U....I....S...................kuis.....kuisssssss!


Sudah merupakan tradisi, setiap Bulan Mei pasti
 bakalan ada kuis yang digelar. 
 Untuk Mei 2012 

 
JUARA 1


  
 



JUARA 2
JUARA 3
 Ada tambahan buku yang bisa dipilih dari Penerbit Serambi:
1. The Book with no name
2. Devi'l Whisper
3. The last secret
Juara 1 pilih duluan dilanjutkan juara 2

Gampang kok.....

1. Joint bloqku http://trulyrudiono.bloqspot.com
2. Buat note sebanyak 300 karakter "Apa yang kamu ketahui tentang   
    Vandaria"  boleh menggunakan gambar yang dihitung 2 karakter/gambar.   
    Maksimal 3 gambar, dan jangan lupa mencantumkan sumbernya
3. Tag 15 teman dan jangan lupa mengcopy link ke sini yah 
    (dibagian komentar)
Ditunggu sampai tanggal 07 Mei  pukul 23.38 WIB

 Juri
1. Ami Raditya (Kreator Vandaria)
2. Yohan Power (Design &Ilustrator vandaria)
Info sekitar Vandaria bisa disimak  di
www.vandaria.com,



Vandaria Newsletter #1 (Februari 2012)
Mengkristal Bersama Vandaria
MediaFire: http://www.mediafire.com/download.php?iac8zzibbtyccf5
Wayang Force: http://wayangforce.com/index.php/indexme/bookdetail/book_id/10251

Vandaria Newsletter #2 (Maret 2012)
Jelajah Benua Elir
MediaFire: http://www.mediafire.com/download.php?56a3n96p1hjdkd3
Wayang Force: http://wayangforce.com/index.php/indexme/bookdetail/book_id/10252

Vandaria Newsletter #3 (April 2012)
Vandaria Wars AVALON
MediaFire: http://www.mediafire.com/download.php?gpcvp299806pu8s
Wayang Force: http://wayangforce.com/index.php/indexme/bookdetail/book_id/10665 (HD)



Vandaria Newsletter #4
Kristalisasi Kisah Vandaria.
MediaFire: http://www.mediafire.com/download.php?v26f88b23v37kyl
Wayang Force: http://wayangforce.com/index.php/indexme/bookdetail/book_id/10975 (HD)
 

Selamat mengintip.....!

Selasa, 24 April 2012

Vandaria Saga: Kristalisasi


Penulis   : Alexia DeeChen, Melody Violine, Aryo Pratomo,
                Harbowoputra, Andry Chang, Rynaldo C. Hadi,
                Iris Aegis, Ami Raditya, Hans J. Gumulia,
                Pratama Wirya
Ilustrasi  : Yohan Power, Rama Indra, Ecky Oesjady
ISBN     : 9789792283211
Hal         : 266
Penerbit  : Gramedia Pustaka Utama

Di Bawah Bulan Separuh.......
Saat Musim Gugur  tiba, Bisikan Sang Angin yang mendendangkan Nyanyian Alam  membuat  Padang Hijau Atap Merah tak sesuram sejak Padamnya Bintang-bintang Vaeran. Bahkan Batu Filsuf di Pentagon seakan menjadi Relik Agung GallizurBeri Kami Damai di Tanah Vandaria……

Kristalisasi merupakan sebuah ungkapan yang menandakan penyatuan para individu berbakat di Tanah Vandaria.  Penyatuan dengan tujuan memproteksi dan memperkaya produk anak bangsa serta menjadikan karya tersebut sebagai tuan rumah di tanah air. Penyatuan misi dan visi dengan mengesampingkan ego masing-masing menunjukkan kemajuan yang mengagumkan.  Penyatuan itu kian melebur dan kuat, layaknya sebuah Kristal  cantik.

Siapa saja bisa ikut mengkristal bersama Vandaria. Penulis, pembaca, reviewer, illustrator, komikus, gamer, penyanyi bahkan chef sekali pun.Tak ada yang tak mungkin di rana vandaria, tak ada yang tak bisa diwujudkan asal kita yakin bisa.

Sejauh ini saya menikmati kisah-kisah yang ada dalam Kristalisasi. Setiap penulis memberikan sisi terbaiknya namun saya masih bisa merasakan PENYATUAN diantara mereka, Kristalisasi.  Para senior seperti Ardani, Ami Raditya dan Hans berdampingan dengan manis bersama penulis muda berbakat. Bobot kisah mereka setara. Kalau pun ada kekurangan, sepertinya wajar karena ini merupakan karya manusia sebagai makluk yang tak sempurna.  Hanya saja yang harus diperhatikan adalah menekan “kekurangan”


Kristalisasi berisi sepuluh kisah yang mengambil setting tiga zaman serta tiga benua. Untuk memahami kisah, pada halaman  awal sebelum kisah pertama dimulai terdapat sebuah peta yang berisi data lokasi serta jaman terjadinya sebuah kisah.

Pada halaman depan sebelum peta tersebut dimuat tertulis Daftar Isi, tapi tidak ada isinya. Padahal jika tetap tertulis kisah serta di halaman berapa kisah itu dimuat tentunya akan memudahkan pembaca menikmati kisah yang ada. Apa lagi ini kumpulan cerpen yang bisa dibaca acak, dimana kadang kala pembaca ingin membaca kisah yang ditulis oleh seseorang yang dikenalnya terlebih dahulu. Peta yang diletakkan dalam dua halaman memang memudahkan membaca tapi mengurangi keindahannya.

Kisah Bisikan  Sang Angin besutan  Alexia DeeChen mengisahkan mengenai Komandan Isfaris, Evander Evrard.   Sedikit mengganggu mata saya hanyalah kata cowok  di halaman 24. Hanya disebut dua kali memang tapi membuat nilai sempurna jadi berkurang.

Padamnya Bintang-bintang Vaeran merupakan olahan kata dari Melody Violine, sosok yang selama ini dikenal sebagai penerjemah kisah-kisah fantasi tingkat dunia. Sekian lama bertugas mengalihbahasakan karya penulis besar membuatnya memahami  sekali bagaimana mengelola kata-kata. Ia merangkai kata-kata sehingga tercipta sebuah kisah mengenai  frameless berilmu tinggi. Perpindahan adegan cukup menawan walau seharusnya bisa dibuat lebih manis lagi.


Sepertinya Aryo Pratomo senang mempergunakan kalimat panjang dalam kisahnya, Batu Filsuf. Penulis ini juga menggunakan sosok “aku” dalam bercerita alih-alih nama.  Hal ini menunjukkan bagaimana Aryo menyatu dengan para tokohnya. Kisah tentang persahabatan dua anak dengan latar belakang berbeda, menyentuh.

Kisah mengenai sekolah sepertinya tak akan surut, Bahkan konon sudah ada genre mengenai cerita dengan latar belakang sekolah. Kehidupan di sekolah memang selalu menarik. Itu juga yang membuat Harbowoputra bersemangat membuat  Musium Gugur. Sebuah kisah mengenai seorang murid Akademi Sihir Holstok.

Jangan berharap mendapat gambaran mengenai sekolah sihir ala HP. Penggambaran sekolah serta kisahnya berbeda. Penulis sukses menghilangkan kesan ala  sekolah HP dalam kisah ini.

Lingkungan hidup yang mulai tercemar rupanya telah sampai ke Desa Phonari. Untungnya para roh  tanaman sudah memberikan peringatannya. Sayang menyakinkan warga desa merupakan hal yang sulit. Untung Fyanei tak kenal lelah untuk berusaha, sepertinya penulis kisah Nyanyian Alami, Andry Chang. Semangatnya untuk terus berkarya patut diacungi jempol. Tak ada kata menyerah, langit adalah batasannya dalam berusaha.

Sekedar saran, akan lebih menimbulkan kesan dramatis jika tidak hanya Fyanei yang mampu berkomunikasi dengan alam, tapi lagunya juga khusus, hanya satu lagu dengan irama dan syair tertentu saja.  Nama desa yang dipilih penulis sedikit membuat saya tersenyum. Teringat pengobatan alternatif oleh seorang anak dengan nama serupa.


Relik Agung Gallizur dari Rynaldo C. Hadi penuh dengan aneka adegan menawan. Adegan penutup dibuat secara dramatis sekaligus mengundang rasa penasaran. Dibandingkan kisah yang pertama kali saya baca kisah ini lebih memiliki “jiwa” Menawan. Pemilihan katanya pas dan cocok untuk menggambarkan situasi yang sedang berlangsung saat itu.

Kisah Di Bawah Bulan Separuh dari Iris Aegis mengusik memori saya. Ternyata benar, saya memberikan nilai 18 dari total  20 nilai tertinggi saat kisah ini mengikuti lomba cerpen. Saya suka pada kepiawiannya bercerita. Kisah mengenai seorang pemuda yang mencari jati dirinya sungguh menyentuh. Ia mampu membuat kita terhanyut dalam kisahnya. Iris mampu memainkan emosi pembacanya.

Padang Hijau Atap Merah dari Pratama Wirya, Beri Kami Damai dari Ami Raditya serta Pentagon dari Hans J. Gumulia sudah tak perlu diuraikan lagi. Sebagai para Senior  kemampuan mereka sudah tak perlu ditanyakan lagi. Kisah mereka tak kalah menawannya dengan yang lain.

Buku ini juga memuat banyak ilustrasi yang menawan. Belum lagi uraian di halaman awal yang memudahkan siapapun yang belum mengenal Vandaria bisa menikmati kisah-kisah ciamik dalam buku ini. Bonus stiker dan pembatas buku membuat saya berdecak kagum cukup lama.

Buku yang layak untuk dibaca dan dikoleksi.

----------------->
Mau buku gratis ini???Tunggu tanggal mainnya di http://trulyrudiono.blogspot.com
Sementara nikmati dulu


Vandaria Newsletter #1 (Februari 2012)
Mengkristal Bersama Vandaria
MediaFire: http://www.mediafire.com/download.php?iac8zzibbtyccf5
Wayang Force: http://wayangforce.com/index.php/indexme/bookdetail/book_id/10251

Vandaria Newsletter #2 (Maret 2012)
Jelajah Benua Elir
MediaFire: http://www.mediafire.com/download.php?56a3n96p1hjdkd3
Wayang Force: http://wayangforce.com/index.php/indexme/bookdetail/book_id/10252

Vandaria Newsletter #3 (April 2012)
Vandaria Wars AVALON
MediaFire: http://www.mediafire.com/download.php?gpcvp299806pu8s
Wayang Force: http://wayangforce.com/index.php/indexme/bookdetail/book_id/10665 (HD)


Vandaria Newsletter #4
Kristalisasi Kisah Vandaria.
MediaFire: http://www.mediafire.com/download.php?v26f88b23v37kyl
Wayang Force: http://wayangforce.com/index.php/indexme/bookdetail/book_id/10975 (HD)


serta www.vandaria.com

Minggu, 22 April 2012

Kisah Panjang Meraih Mimpi


Judul Asli: A Single Shard
                 Sekeping Mimpi Bocah Yatim Piatu dari Desa Ch'ulp'o
Penulis: Linda Sue Park
Penerjemah: Maria M. Lubis
Penyunting: Fenty Nadia
Penyelaras Aksara: Ida Wajdi
Pewajah Isi: Aniza Pujiati
ISBN: 978-979-024-491-7
Halaman: 191
Penerbit: Atria
Rp. 35.000,00

".... Jika kau bisa belajar membuat keramik, pasti bukan aku yang mengajarimu."

Seorang anak yatim piatu berusia 12  tahun, Tree-ear, sangat ingin menjadi perajin keramik. Ia sering mengintip para perajin bekerja. Salah satunya adalah Min. Ia sangat ingin belajar bagaimana caranya membuat sebuah mahakarya layaknya Min. Ia sering mengintip bagaimana sang maestro bekerja.

Suatu saat tanpa bisa ditahan, Tree-ear mendekati  area bengkel kerja Min. Ia bahkan  medekati rak-rak yang berisi hasil karya Min. Dan sebuah tindakan bodoh dilakukannya, ia menyentuh karya Min. Celakanya kedatangan sang maestro membuatnya kaget dan menjatuhkan salah satu karya yang sedang dipegangnya! Sebagai ganti rugi, Tree-ear harus bekerja selama sembilan hari sejak fajar hingga matahari tenggelam tanpa mengeluh dan membantah tugas yang diberikan.

Ternyata setelah sembilan hari usai, Tree-ear malah tak mau pergi. Ia ingin terus bekerja disana dengan harapan suatu saat bisa mendapat pelajaran bagaimana cara membuat keramik. Semua hal dikerjakannya, dari mengumpulkan tanah liat, menyediakan kayu bagi tungku pembakaran  hingga melakukan hal sepele bagi istri perajin.

Pada satu kesempatan ia bertanya apakah sang maestro suatu saat mau mengajarinya bagaimana membuat keramik. Dengan semua yang dikerjakannya, Tree-ear merasa bahwa impiannya untuk belajar membuat keramik bisa segera terwujud. Betapa terkejutnya Tree-ear mendengar tolakan Min.  "Usaha seorang perajin keramik diturunkan dari ayah kepada anak laki-lakinya. Putraku, Hyung-gu. Dia sudah tiada sekarang. Dialah yang akan kuajar. Kau....bukan putraku"

Selama ini Tree-ear tidak menyadari,  semua pekerja magang lain adalah anak-anak lelaki para pekerja keramik. Sementara ia bukan anak siapa-siapa, hanya anak yatim piatu. Untung saja sahabatnya bisa membuatnya kembali bersemangat. "Temanku, angin yang meniup satu pintu hingga tertutup sering kali membuka pintu lainnya."

Suatu saat, Tree-ear ditugaskan untuk mengirim dua buah hasil karya sang maestro ke  utusan kerajaan. Celakanya di jalan ia diserang oleh permapok yang mengira ia membawa beras. Vas yang dibawanya dilempar dari atas bukit oleh para perampok dengan dalih bersenang-senang. Terutama karena mereka agak kesal saat mengetahui barang bawaan Tree-ear bukanlah benda berharga, dan uang yang dibawa juga sangat sedikit.

Tree-ear merasa malu bukan main! Ia merasa gagal menjalankan tugas. Untungnya masih ada bagian vas selebar telapak tangan yang tersisa. Ukuran yang paling besar diantara serpihan yang lain.Ia bimbang, apakah harus kembali ke desa dengan membuat malu sang maestro dan menanggung malu bagi dirinya sendiri. Atau ia menghadap ke utusan  kerajaan dengan resiko dihukum karena lalai menjalankan tugas. Tree-ear bimbang dan ragu!

Jadi bagaimana nasibi Tree-ear selanjutnya?
Apakah utusan kerajaan mau mengampuninya?
Bagaimana sikap Min dan istrinya selanjutnya terhadap Tree-ear?
Baca dan temui jawabannya dalam buku ini  yaaa......
Cocok dibagi untuk menambah semangat menjalani hidup ini, apalagi kisahnya ala Korea lho.
Bukannya belakangan sedang topnya ^_^

Selain mengisahkan betapa beratnya perjuangan Tree-ear untuk bisa menjadi seorang pembuat tembikar, tambahan pengetahuan seputar tembikar, buku ini juga memberikan banyak asupan mengenai makna kehidupan melalui persahabatan Tree-ear dengan  Crane-man, seorang lelaki tua berkaki satu yang merawatnya  sejak kecil.  Bersama mereka berbagi makna kehidupan . Mulai dari mengurus tempat tingal di bawah jembatan hingga menjaga istri sang maestro yang mereka panggil Ajima, bibi.

Tree-ear banyak belajar da ri  Crane-man. Soal mencari makan contohnya. Mencari  sumber makanan dari di hutan dan tumpukan sampah, mengumpulkan pucuk-pucuk tanaman yang lalu di musim gugur, merupakan cara terhormat mendapatkan makanan. Memang hal tersebut membutuhkan waktu dan kerja keras. Tapi mencuri dan mengemis menurut Crane-man membuat seseorang lebih rendah dari pada anjing. Dan Tree ear tidak ingin seperti itu. Apalagi Crane-man sering menyebutkan bahawa pekerjaan memberikan harga diri sementara mencuri memusnakannya.

Sementara itu mengenai keramik, jelas sekali tanpa kita sadari pengetahuan dasar mengenai keramik bisa kita temui di sini. Kisah ini saja terjadinya di  Ch'ulp'o, sebuah desa kecil di Korea abad ke-12. Desa tersbut sangat penting bagi  produksi keramik. Terutama sekali karena tanah liat di desa itu mengandung kandungan besi yang tepat untuk memproduksi warna kelabu-kehijauan  seladon yang elok dan berharga tinggi.Selain itu, di pantai Laut Barat  Ch'ulp'o  merupakan rute perjalanan laut ke utara yang paling mudah maupun perniagaan aktif dengan Negeri Cina.

Bagaimana cara membuat keramik, tahapan yang harus dilalui,cara membuat aneka benda dari tanah liat bahkan bagaimana  memilih tanah liat yang baik untuk diolah juga diuraikan dalam buku ini.

Terus terang saya sedikit malu saat membaca buku ini. Jika ini untuk anak-anak di Korea, maka betapa kayanya pengetahuan anak-anak disana. Selain tambahan ilmu, mereka juga mendapat  tempaan semangat. Bagaimana cara hidup yang baik serta bagaimana menyikapi hidup bisa ditemui dalam buku ini.


Sumber  gambar: www.goodreads.com

Jumat, 20 April 2012

In The Name of Wish

Hal 1/5

Untuk           : Mrs. Karen Tang
Dari              : Rachel Tan
No Register : 09120026
Kampus        : Singaporen
Perihal          : Tugas Telaah Kisah Fantasy Dimensi lain

Semoga Dwiwulan membagi terangnya pada jalan kita semua!

Mrs Karen Tang terhormat,
Terima kasih atas Perkamen Bisikan berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa pilihan guna melengkapi persyaratan mengikuti ujian kecakapan antar dimensi. Bagi saya,  Pin Kecakapan Antar Dimensi sangat berarti. Saya bisa mengunjungi sahabat-sahabat  pena saya dari lain dimensi seperti Kara au Yamenti di Istana Vichattan dan Liara di Benua Elir.  Selain itu juga bisa mempelajari pengetahuan yang beragam dari dimensi lain, pastinya. Suatu kebanggaan bisa memakai pin tersebut.

Pada lembar lain saya lampirkan tugas yang saya harus saya kerjakan. Saya memilih tugas memberikan ulasan menurut penilaian saya pribadi terhadap buku yang berjudul In The Name of Wish. Segala hal yang saya tulis merupakan penilaian saya pribadi tanpa ada campur tangan dari pihak manapun.

Sesuai instruksi  yang tertera, saya juga sudah membuka jalur komunikasi dengan sang penulis yang menggunakan nama Rendi Datriansyah di dunia maya. Diskusi kami berdua berjalan dengan lancar, walau ada beberapa yang tidak kami sepakati. Namun pada intinya beliau mempersilahkan saya menulis hasil penilaian saya apa adanya. Beliau tidak akan memberikan sangkalan atau mencari pembenaran pada hal yang ditulis, karena persepsi setiap individu berbeda. Sungguh penulis yang berjiwa besar.

Untuk membacanya, harap merapal mantera Efsilen. Mantera tersebut terpaksa saya pasang guna menghindari bahaya bubuk meniru yang sering digunakan oleh murid-murid yang tak bertanggungjawab saat kesulitan menjawab sebuah soal ujian.

Sekali lagi, terima kasih atas kesempatannya

Takzim,
Rachel Tan

Hal 2/5
Pendahuluan
Kata fantasi selalu mengundang makna yang beragam. Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan
[n] (1) gambar (bayangan) dl angan-angan; khayalan: cerita itu berdasarkan -- , bukan kejadian yg sebenarnya; (2) daya untuk menciptakan sesuatu dl angan-angan: pengarang harus kuat -- nya; (3) hiasan tiruan: gaun itu diberi kancing dan saku --; -- biologis bayangan secara biologi: krn -- biologis itu, keinginan untuk melakukan eksplorasi thd wilayah yg masih menyimpan misteri ilmu pengetahuan tsb makin meningkat (Referensi: http://kamusbahasaindonesia.org/fantasi#ixzz1sT00tNHA)

The Encyclopedia of Fantasy besutan John Clute dan John Grant menyebutkan, "A fantasy text is a self-coherent narrative. When set in this world, it tells a story which is impossible in the world as we perceive it; when set in an otherworld, that otherworld will be impossible, though stories set there may be possible in its terms."

Sementara itu literatur yang lain menyebutkan "‎"...general description of any literary work whose action takes place in an extravagantly imaginary world, partakes of the supernatural or generally flouts expectations about what can and cannot happen " (Fantasy in Columbia dictionary of Moderen Literary and Cultural Criticism.")

Secara singkat bisa dikatakan bahwa kisah fantasy adalah sebuah kisah khayalan, kisah dengan setting yang tidak sama dengan kehidupan sehari-hari. namun perlu dingat, fantasi atau khayalan tidak boleh kebablasan, harus jelas sebab atau alasannya.

Data buku
Penulis: [.Re]
Illustrasi Kover:  Archie
Penerbit & Percetakan: weell+done groups
Halaman: 73

Hal 3/5
Uraian
Sayang......, sungguh teramat sayang.  Menurut  saya buku setebal 73 halaman ini seharusnya bisa berkembang menjadi kisah yang lebih panjang. Konflik yang ada masih terlalu dangkal alias kurang digali. Saya hanya menangkap kisah tentang sepak terjang  seorang pejabat yang sangat sempurna,  secara fisik menjadi idaman para wanita, secara kepribadian jujur dan dapat diandalkan. Kisah yang sangat sederhana.

Kisahnya dipaparkan dalam 19 bab, mungkin penulisnya tidak menyebut sebagai bab. Namun  jika sebuah tulisan 1.2, lalu 1.4 tertera disetiap awal kisah baru maka bisa dimaknai sebagai bab atau bagian.  Selain  penasaran, kenapa tidak ada 1.1, melainkan  keterangan waktu. Angka yang ditulis juga  selalu 1, apakah maksudnya untuk buku pertama.

Penulisan kata tersebut juga tidak rata. Kata -1.2 misalnya, ditulis di akhir halaman 11. Kenapa juga tidak ditulis di awal halaman 12?  Seperti kata -1.4 contohnya. Mungkinkah kesalahan setting saat naik cetak? karena beberapa paragraf juga terlihat memiliki jarak yang berbeda dengan yang lain.

Pada halaman pertaman, pembaca akan langsung diajak  mengikuti perbincangan beberapa tokoh. Bukan itu yang menarik perhatian saya, tapi kata Coliseum Matheoust . Kenapa kata Coliseum Matheoust  harus diberi garis? Di belakang kata Coliseum Matheoust memang ada keterangan bagunan bersejarah Scutleiss.
Masih pada masalah kata diberi garis bawah, di halaman 6 saya menemukan kata  Ampiteather Matheoust.  Kata Ampiteather  dicetak miring. Demikian juga Estoc di halaman 57.

Jika tidak salah mengartikan, Coliseum merupakan  arena  tempat gladioator bertanding. Sisanya masih merupakan tanda tanya bagi saya. Apa lagi buku ini tidak memuat glosarium, rasa penasaran mulai menghampiri saya.

Sebuah kata Eau'rock  kembali membuat kedua alis saya bertemu, apa pula ini maknanya. Untunglah di halaman 8 tertera penjelasan mengenainya. Tertulis, " Eau'rock adalah salah satu metode.... "Untuk saya yang bukan berada dalam lingkungan sekitar penulis, kata itu malah membingungkan saya jika tidak diberi penjelasan. Kalau pun saya mengerti mungkin saja ada perbedaan persepsi. Untuk mereka yang bukan pembaca kisah fantasi, hal tersebut akan membantu mereka memahami sebuah kisah. Toh pangsa pasar buku ini adalah siapa saja  yang bersedia membeli dan membaca.

Ambil contoh kata buhul, agar yakin saya dan penulis memiliki persepsi yang saya, saya coba cek di http://kamusbahasaindonesia.org/buhul #ixzz1sXSCKkns. Ternyata maknanya adalah  [n] simpul pd tali; ikatan (pd dasi). Itu sebabnya kembali lagi saya merekomendasikan dibuat semacam glosarium pada edisi selanjutnya.

Hal 4/5
Walau begitu, harus diakui pemilihan kata yang beragam menunjukkan kekayaan bacaan sang penulis.
Beberapa kesalahan typo rasanya sangat manusiawi, Contohnya; berrambut hal 11, selendangny hal 53. Apalagi menilik buku ini tidak ada editornya.

Menilik kover di depan, semula saya mengira ada sentuhan kisah romantis. Ternyata kisah romantis, jika mau dianggap begitu ada di halaman 39-41, itu pun sangat sedikit. Kover belakang  malah sempat membuat saya salah kira. Entah karena saya sudah terlanjur terpesona dengana warna biru yang dominan. Tapi bagi saya, itu adalah tusuk konde seperti yang dikenakan oleh tokoh wanita di kover depan. baru di halaman belakang saya mengetahui senjata apa itu.

Dari percakapan beberapa orang, kisah bergulir menuju sepak terjang tokoh kita, Drakhmann. Bisa dikatakan ia adalah semacam pejabat di lingkungannya.  Drakhmann digamabarkan sebagai sosok yang pintar terbukti dengan sederetan gelar akademis, secara fisik cukup "panas" serta cenderung  bersikap dingin. Incaram banyak wanita.

Drakhmann memiliki asisten, terakhir adalah Vita Italita. Sudah enam bulan Vita menjadi asistennya, biasanya tak ada yang mampu bertahan selama ini menghadapi kelakuan Drakhmann yang cenderung nyentrik. Salah satunya adalah memberikan perintah pada asistennya untuk dikerjakan tanpa bertanya. kalau bertanyaan pada atasa dianggap salah mungkin bisa diteriama apalagi mereka merupakan pasukan keamanan. Tapi Drakhmann melarang asistennya bertanya untuk banyak hal. Mereka harus selalu mendampingi tanpa mengeluarkan sebuah pertanyaan pun! Mana ada yang tahan.

Ternyata ada kekacauan, ada mata-mata dan  pengkhiatan. Merupakan tugas  Drakhmann untuk menumpasnya. Beberapa "orang dalam terlibat" Dan sebagai sosok yang digambarkan berdarah dingin ia dengan tenangnya melaksanakan hukuman bagi mereka yang dianggap bersalah.  Dalam kamusnya hanya ada satu hukuman, mati!Ia juga mendapat pelajaran berharga untuk lebih waspada, terutama pada lingkungan sekitar.

Hal 5/5
 Walau di bagian belakang terlihat sekali betapa "dinginnya" sosok Drakhmann, namun penulis juga sempat memberikan sebuah adegan romantis (sedikit) membara. Maksudnya untuk memberi tahu bahwa biar bagaimana juga Drakhmann adalah manusia dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Tingkah polah beberapa ekor anjing justru membuka inti seluruh kisah ini. Bagi mereka yang memelihara anjing tentunya bisa memahami apa yang saya maksud saat membaca kisah dalam buku ini.

Beberapa kalimat berbau filsafat juga bsia kita temui dalam kisah ini. Simaks aja kalimat, " Santai akan membuat keinginan melemah. Sesaat kau lupa akan apa yang harus kau kejar. santai juga membuat waktu yang menunggumu hilang begitu saja. meninggalkan pesan bahwa kau terlambat."

Saya sebenarnya masih ingin melanjutkan diskusi seputar buku ini dengan penulis. Seperti misalnya kenapa diberi judul In The Name of Wish, kenapa minim ilustrasai dalam buku ini. hanya saja jadwal  sang penulis yang cukup padat membuat kami kesulitan mengatur jadwal. Seharusnya jalur komunikasi kami dibuka pada 4 hari lagi, namum mengingat tenggat waktu penyerahan tugas maka hasil diskusi kami aklan saya kirim sebagai suplemen saja.

Sekedar saran, sebaiknya buku ini didaftarkan untuk mendapatkan ISBN. Caranya juga cukup mudah, biaya juga sangat terjangkau. Maksudnya agar bisa dititip penjualan ke toko buku.

Selain itu,  sinopsis cerita disarankan untuk dicetak di halaman belakang.

Terlepas dari semua kritik, mengutip nama percetakan, buku ini WELL DONE!

Sabtu, 14 April 2012

Sejarah Tari Gambyong: Seni Rakyat Menuju Istana



Penulis : Sri Rochana Widyastutieningrum
Editor: Kundharu Saddhono
ISBN: 979-3192-1-06-2
Halaman: 223
Penerbit: Citra Etnika

Mendaknya kurang mbak...
Ngitingnya lebih luwes lagi....

Mendak merupakan salah satu posisi dalam menari. Kurang lebih maknanya adalah merendah atau menunduk dengan melipat lutut kedua-duanya. Jika penarinya adalah laki-laki maka lutut itu terbuka lebar.

Ngiting  merupakan posisi membengkokkan jari-jari. Ujung ibu jari ditemukan dengan jari tengan sementara jari-jari lainnya dibengkokkan. Untuk tarian putri, jari tengah dan ibu jari dilipat setelah ditemukan sementara jari lainnya  lurus.

 Kedua kata itu yang paling saya ingat sampai saat ini, karena guru saya paling sering menyebutkannya saat kami sedang Joged. Joged  sering dipergunakan untuk menyebutkan tarian yang dilakukan oleh manusia. Setiap hari Rabu, sudah dipastikan aku dan para sepupu terkena "Wajib Joged" Buatku itu hal yang menyenangkan. Saat joged, aku merasa menyatu dengan lingkungan, autis dengan dunia sendiri.

Salah satu yang saya  sukai adalah Tari Gambyong, terutama sekali karena tarian ini harus ditarikan secara dinamis namun tetap anggun. Dahulu, hanya itu alasan kenapa aku lebih suka menarikan tarian ini dibandingkan yang lain. Apa maknanya sama sekali tidak kuketahui. Baru hari ini info seputar tari gambyong kudapat.

Buku ini awalnya merupakan tesis sang penulis lalu dikembangkan menjadi buku seperti ini. Secara garis besar isinya terdiri dari enam bagian yaitu:
1. Tari Gambyong: Sebuah Pengantar
2. Sejarah Tari Gambyong
3. Bentuk Sajian Tari Gambyong
4. Perkembangan Tari Gambyong
5. Nilai Estetis Tari Gambyong
6. Catatan Akhir.
Di akhir tiap bagian diberikan daftar pustaka sehingga pembaca selain bisa mengetahui sumber penulisan juga bisa mendapat informasi kemana harus merujuk jika ingin mendapat info lebih baik.

Tari Gambyong bisa dikatakan merupakan perkembangan dari tari  dari tari tledhek atau tayub.  Istilah gambyong  mulai dipergunakan dalam Serat Centhini yang ditulis pada  abab XVVIII. Simak saja Tembang  Wirangrong, pupuh 193, bait 1:

Ni Radha nauri aris,
nggih leres sedhenge gambyong
minder Ni Sembada alon matur mring tamunireki
sumangga ing sakersa luware nadar kawula

Ada juga anggapan yang menyebutkan bahwa istilah gambyong  berawal dari seorang penari  tledhek  bernama Gambyong yang hidup pada zaman Susuhunan Paku Buwana IV (1788-1820). Penari tersebut memiliki kemahiran dalam menari dan kemerduan dalam suara. Hal ini juga disebutkan dalam Buku  Cariyos Lelampahanipun Suwargi R.Ng Ronggowarsito.

Anggapan lain menyebutkan bahwa  gambyong merupakan kependekan dari Gambirsawit dan Boyong, nama gendhing/lagu yang  mengiringi tarian tayub. Tari gambyong memiliki teknik yang lebih rumit dan ketat dibandingkan tledhek. Terutama sekali karena tarian ini disajikan di lingkungan keraton pada awalnya. Tari ini secara lahiriah  menampilkan tentang  seorang wanita yang memiliki kepribadian lincah, gebit, lemah gemulai, luwes serta gembira.  

Kareografi tari ini sebagian besar berpusat pada penggunaan gerak kaki, tubuh, lengan dan kepala. Gerakan tangan  berwujud dinamis sementara gerakan kepala halus dan terkendali. Arah pandangan mata yang bergerak mengikuti arah gerak tangan dengan memandang  jari-jari tangan ,menjadikan faktor dominan gerak-gerak tangan dalam ekspresi tari Gambyong. Gerak kaki pada saat sikap beridiri dan berjalan mempunyai korelasi yang harmonis. Sebut saja gerak srisig (berdiri dengan jinjit dan langkah-langkah kecil), kengser (gerak kaki ke samping dengan cara bergeser/posisi telapak kaki tetap merapat ke lantai

Gerak kaki yang merupakan ciri khas  pada tari Gambyong adalah gerak embat atau entrag, yaitu posisi lutut yang membuka karena mendhak bergerak ke bawah dan ke atas. Sedangkan perpindahan posisi penari biasanya dilakukan pada gerak penghubung,seperti , kengser, dan nacah miring.

Belakangan, tari Gambyong telah mengalami banyak perubahan baik dari sisi susunan tarian, iringan  bahkan busananya.  Hal ini terbukti dengan banyak kegiatan yang menampilkan tarian tersebut, bahkan dalam bentuk tarian massal.Misalnya disajikan untuk menyambut tamu atau mengawali suatu resepsi perkawinan.

Secara keseluruhan banyak info yang yang saya dapat seputar tari gambyong dalam buku ini. Hanya sayangnya buku ini sering menggunakan istilah Jawa yang  dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Akan sedikit susah untuk dipahami jika pembacanya adalah orang yang tidak memiliki latar belakang Jawa, minimal mengerti bahasaJawa

Membaca buku ini membuat saya jadi kangen Pak Har, guru joged  keluarga kami. Sering waktu, saya "naik kelas" bukan joged tapi karawitan.Tetap saja mengasyikan buat saya. Memainkan saron, demung, peking, bahkan gong seakan membawa suara merdu dari alam lain. Musik  yang langka bisa saya dengar di ibukota

Jaman memang sudah berubah.....

Gambar:  Seni Tari Jawa oleh Clara Brakel-Papenhuyzen bekerja sama dengan Ngaliman S

Jumat, 06 April 2012

Paduan Tentang Naga (lagi)




Judul: A Practical Guide to Dragon Magic
Penulis: Susan  J Morris
ISBN: 9780786953479
Penerbit: Wizards of the Coast
 
Siapa yang tidak mengenal naga. Di beberapa kebudayaan naga memiliki tempat tersendiri. Ada yang menyebutnya dragon (Inggris), draken (Skandinavia), Liong (Cina). Umumnya naga  dikenal sebagai makhluk superior yang berwujud mirip  ular. Umumnya naga dianggap makluk sakti dan sering digambarkan mampu menyemburkan api.

Sebut saja Kamboja, dikatakan  bahwa Kaliya, putri Raja Naga  menikah dengan seorang Brahmana  India bernama Kaundinya.  Dari sanalah muncul masyarakat  Kamboja.


Liong atau Lung dalam   tradisi Cina  disebut juga naga. Makhluk ini digambarkan sebagai ular berukuran raksasa, lengkap dengan tanduk, sungut, dan cakar. Naga disini merupakan simbol kekuatan alam, angin topan.  Shio naga bagi bangsa cina bermakna kebenaran, perlindungan dan kekuasaan.

Naga sering dianggap sebagai makhluk bijak karena merupakan penjelmaan roh orang suci yang belum masuk surga. Roh tersebut menhelma menjadi naga kecil lalu menyusup  ke dalam bumi menunggu sampai badannya membesar, setelah itu ia akan terbang menuju surga.

Bahkan kisah fantasi Harry Potter juga melibatkan naga. Jika kita perhatikan dengan seksama, bagian kover di sisi belakang mirip dengan amplop yang dikrim oleh burung hantu bagi Harry.


Buku ini memberikan petunjuk bagaimana cara untuk bisa memahami naga. Diharapkan kelak naga dan manusia yang memjadi sahabatnya mampu memiliki semacam keterikatan secara emosi. Sang naga akan menjadi bagian hidup. Mengingatkan saya pada kisah Eragon.

Dibuka dengan semacam surat dari  sang penulis ,Sindri Suncatcher untuk bibinya. Ia mengisahkan awal mulai ia merasa tertarik pada naga dan terus mencari informasi seputar naga. Ia tinggal bersama naga sehingga mampu mengumpulkan informasi dengan akurat. Sebenarnya Sindri tinggal bersama naga juga belajar dari seseorang yang ahli tentang naga.

Isi buku ini antara lain adalah:
Dealing With Dragon Magic 
Magic to the Core
Dragon Spellcraft
Talking With Dragons
Magic Lessons
Dragon Magic and You

Dragon Apprentice 
Why Apprentice to a Dragon?
Kinds of Dragon Apprenticeships
Dragon Apprentice Duties
Stormshell Training
Egg Games
What You'll Need
Where You'll Stay
The Dragon Pact


Dragon Stormshells 
Chromatic Dragons
Red Dragon Stormshell: Charstryx
Black Dragon Stormshell: Vutharyx
Blue Dragon Stormshell: Ulharyx
Green Dragon Stormshell: Achuryx
White Dragon Stormshell: Aussiryx
Metallic Dragons
Gold Dragon Stormshell: Auryx
Copper Dragon Stormshell: Rachyx
Brass Dragon Stormshell: Bensvelkyx
Bronze Dragon Stormshell: Aujiryx
Silver Dragon Stormshell: Ornyx




Dragon Master 
Why Bond With a Dragon?
Darastrix Academy for Young Dragons and Their Wizards
Dragon Master Responsibilities
Make a Dragon Bond
Finding Your Dragon: A Quiz

Banyak pengetahuan praktis seputar naga yang bisa kita peroleh. Misalnya saja mengenai kalimat  I want to learn magic dalam bahasa naga menjadi Isk tuor ekess parvex arcaniss, lalu Where is the bathroom menjadi  vessyx vi rax gurgulax awas jangan sampai terggigit lidah saat mengucapkannya.

Saran tentang nama-nama yang sebaiknya diberikan pada naga juga bisa ditemukan dalam buku ini. Goldon dragon contohnya, diusulkan diberi nama Aurex, Aethyr, Luminia atau Borealix. Blue Daron diusulkan nama Dazzle, Kespecco, Korthyre atau Karryte.

Ada satu halaman yang memuat konon adalah bahasa naga lengkap dengan alfabet. Menurut Sindri tulisan dengan bahasa naga mengandung unsur sihir dan manteri tingkat tinggi. Hem.. lucu juga jika nama saya ditulis dalam bahasa naga.


Selain soal naga, info penting tentang dimana bisa menempuh pendidikan resmi untuk menjadi ahli naga juga tercantum.  Termasuk lokasi dimana harus tinggal serta pembagian ruangan.

Uniknya di buku ini penjelasan mengenai suatu hal dibuat dengan model layaknya catatan pribadi. Seolah-olah kita menambahkan informasi seputar hal tersebut. Huruf serta warna yang digunakan juga berbeda. Huruf yang dipakai adalah huruf sambung dengan warna merah sehingga langsung menarik perhatian pembaca

Soal ilustrasi, jangan ditanya lagi ciamik tenan! Ilustrasi tidak saja mempermudah kita memahami sesuatu tapi juga membuat pembaca merasa terhibur. Beberapa ilustrasi  dibuat dengan gaya segar mengundang senyum. Naga ternyata juga bsia digambarkan dengan kocak.

Jika ingin melihat seri lainnya silahkan intip di
http://www.wizards.com/dnd/Product.aspx?x=dnd%2Fproducts%2Fmirrorstone%2F251190000


THX buat hadiahnya Pak Manager a.k.a Silvero

Kamis, 05 April 2012

Stravaganza #1: City of Masks


Penulis: Mary Hoffman
Penerjemah: Rini Nurul Badariah
Editor: Richanadia
Penerbit: Mizan Fantasi
Halaman:  442
ISBN : 978-979-433-659-5
Penerbit : Mizan Fantasy


Kota Air
Kota Topeng
Kota Jembatan
Kota Mengambang
Kota Kanal

Siapa yang tak terpesona melihat keindahan kota yang dikelilingi air dan pemandangan menawan? Bahkan Lucien Mulholland, seorang remaja yang sedang menjalani  kemoterapi pun tersedot pesonanya.  Tidak hanya  Lucien, Arianna seorang gadis yang bercita-cita menjadi seorang pendayung  mondola. Ia nekat  mengikuti seleksi pemilihan mondolier , seorang pendayung mondola.

Awalnya Lucien yang sedang dalam masa penyembuhan beristirahat sambil memegang sebuah buku catatan hadiah sang ayah sambil membayangkan keindahan sebuah kota yang mengapung dia air dan penuh dengan kanal serta  perahu. Betapa terkejutnya ia saat sadar ia sudah berada di  tempat seperti  yang ada dalam mimpinya. Terpenting, ia sehat!

Di tempat barunya Lucien berteman dengan Arianna, seorang  gadis yang ceria.  Ia juga bertemu dengan banyak pihak yang sepertinya memahami sekali mengenai  peristiwa yang menimpanya. Lucien ternyata seorang  Stravagante, seseorang yang mampu melakukan penjelajahan ruang dan waktu dengan jimat. Cirinya adalah ia tak memiliki bayangan di dunia  tempat ia berkunjung.  Ilmunya disebut Stravagation. Perjalanan antar ruang  dan waktu juga pernah dijadikan cerita dalam Star Trek. Anak laki-laki sang dokter belakangan diketahui adalah seorang penjelajah. Kisah yang mengharukan!

Lucien ternyata  tidak hanya sekedar numpang lewat saja di sana. Ia harus berurusan dengan penguasa setempat yang ternyata adalah seorang wanita, keluarga yang berniat merebut kekuasaan serta sekumpulan orang yang memiliki kemampuan yang sama dengannya. Lucien juga harus berhati-hati agar tubuhnya di dunia nyata, dunia tempat ia berada tidak mengalami gangguan. Salah bersikap bisa-bisa ia meninggal!

Sementara  Arianna dibalik sikap optimis dan cerianya ternyata menyimpan ambisi dan masa lalu yang misterius. Sebagai  anak perempuan yang telah lama ditunggu kelahirannya di pulau tempat tinggalnya ia sangat disayangi oleh banyak orang. Tapi itu tidak cukup banginya. Perbuatan nekatnya semula hanya karena ingin membuat terobosan baru. Siapa yang mengira ia justru berperan penting dalam sejarah di sana.

Secara keseluruhan kisah dalam buku ini cukup menantang. Selain ide ceritanya yang unik, butuh ekstra perhatian saat membacanya. Kita akan berurusan dengan aneka nama tokoh dan lokasi yang kurang akrab di telinga karena menggunakan bahasa Italia. Sekali kita lupa, sebaiknya kembali  beberapa halaman guna menyegarkan ingatan. Hal ini perlu dilakukan agar bisa menikmati kisah secara utuh. Banyak hal baru yang bisa kita peroleh dari kisah yang ada dalam buku ini,

Penulis juga kadang menggunakan penyebutan yang berbeda bagi seseorang sehingga kadang membinggungkan. Misalnya disuatu saat ia menyebut ibu Lucien dengan sebutan Mum, tapi dibeberapa bagian menyebutnya dengan menggunakan nama Vicky. Memang  penyebutan tersebut  terkait dengan kisah tapi sepertinya bisa disebut Mum saja. Kisah yang paling mengharukan justru ada di bagian belakang, terkait dengan orang tua Lucien.

Kover dengan dominasi warna kuning lembut juga menarik perhatian. Gambar topeng yang ada menimbulkan kesan misterius bagi yang melihat. Gambar perahu  yang melintas langsung membuat kita teringat pada gondola. Apalagi posisi bangunan yang ada menunjukkan bahwa di sana banyak kanal.

Hanya saja, saya tidak bisa menebak sosok yang ada di gondola. Jika Lucien, kenapa sepertinya berbeda dengan persepsi saya. Jika tokoh yang lain sepertinya terlalu muda. Namun begitu secara keseluruhan cukup mampu membuat seseorang melirik.

Para tokoh juga memiliki karakter yang unik. Setiap individu ternyata memiliki peranan walau hanya sedikit dalam kisah ini. Jangan mengabaikan nama atau  lokasi karena kelak akan menjadi bumbu penyedap bagi cerita ini. Sebuah kisah singkat mengenai seorang wanita yang merenda  membuat saya teringat pada buku  Snow Flower and the Secret Fan.

Venesia atau  Venezia  terletak di Italia. Kota ini memiliki luas wilayah sekitar 412 km² . Ingat Marco Polo? Konon ia berasal sana. Kota ini disebut juga sebagai Kota Air. dengan sarana transportasi air yang dikenal dengan sebutan gondola. Dalam kisah  ini  disebut mondola.

Berdasarkan hukum Venesia, seorang gondolier harus lahir di Venesia dan  gondola harus dicat hitam.Hingga akhirnya tahun 1094 Gondola hanya untuk melayani kaum ningrat. Kepemilikannya juga diperoleh secara turun temurun, warisan tradisional ayah pada anak laki-lakinya. Itu sebabnya, tak ada Gondolier atau pengemudi Gondola berjenis kelamin perempuan seperti yang ingin diubah oleh salah satu tokoh kita dalam cerita ini.

Sebuah Gondola terbuat dari 280 potong kayu yang terdiri atas 8 jenis kayu, yaitu fir, oak, cherry, walnut, elm, mahogany, larch, dan limedan. Sisi kiri gondola dibuat lebih panjang dibanding sisi kanan untuk menyeimbangkan berat gondolier.

Seri ini sudah beredar dalam beberapa judul, yaitu: 
  1.  City of Mask
  2. City of Stars
  3. City of Flowers
  4. City of Secrets
  5. City of Ships
  6. City of Swords

Hemm.......
Lucien mengetahui ia bisa penjelajah ruang dan waktu saat tertidur sambil memeluk buku catatannya yang berfungsi sebagai semacam jimat sambil membayangkan kota yang mengambang. Untuk itu hati-hatilah yang suka tertidur, jangan sampai berada di tempat lain tanpa sadar.

Terpenting, jangan sampai mendadak dirimu tak memiliki bayangan saat sedang melakukan "perjalanan" di dunia yang lain.

Waspadalah.....
Waspadalah....!