Selasa, 25 Januari 2022

2022 #5: Seputar Lelembut di Tanah Air

Judul asli: Bausastra Lelembut
Editor in chief:Azizah Assattari
ISBN: 9786230009136
Halaman: Cetakan: Pertama-2019
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
Harga: Rp 90.000
Rating: 3

Suatu saat, Cintaku mengeluarkan ide cemerlang (menurutnya).  "Say, bikin semacam ensiklopedia yuk, tapi isinya tentang makhluk gaib gitu. Dirimu kan bisa tahu. Perlu tuh buat referensi penulis. Bagus lagi kalau bisa ada gambarnya. Temanku ada yg jago gambar, nanti kalian bisa kolaborasi," katanya dengan semangat.

Ucapan panjang lebar itu, segera dijawab dengan tak kalah bersemangat. "Maksudnya apa! Disuruh komunikasi gitu? Ngajak berantem aja! Cari ide yang lebih masuk akal kenapa sih. Ngak nyaman tahu berada dekat apa lagi melihat mereka", jawabku dengan emosi jiwa. 

Dan Cntaku hanya tertawa sambil menyampaikan maaf yang sangat jelas tidak tulus. Sekedar iseng  katanya. Iseng kok begitu! 

Tapi, memang sebenarnya kebutuhan akan ensiklopedia yang memuat tentang makhluk gaib yang ada di tanah air belum terakomodir. 

Selama ini, orang hanya terbiasa mendengar tentang  beberapa saja. Apalagi mereka yang sudah naik tingkat menjadi artis film he he he. Padahal masih banyak yang tak kita kenal.

Suatu ketika, salah satu sahabat buku bercerita, ia mendapat tamu di perpustakaan pribadinya yang mencari referensi tentang makhluk gaib.  Selain Tante Kunti, Om Poncong dan Dek Tuyul, sepertinya tak banyak informasi terkait makhluk gaib di tanah air. Pertanyaan selanjutnya yang sangat menggelitik adalah, kenapa sebagian besar makhluk gaib diasumsikan bergender wanita.

Ternyata ada lho buku yang membahas tentang hal itu. Saya jadi ingin membuktikan, memang ada berapa makhluk gaib yang diasumsikan bergender wanita? Apalah memang banyak? Sayangnya buku tentang  infomasi aneka makhluk gaib memang masih jarang

Menemukan buku ini, seakan menemukan jawaban pertanyaan saya, plus menjawab ide gila Cintaku. Disebutkan juga isinya dibuat berwarna sehingga ilustrasi yang ada tentunya akan lebih menarik.

Sesungguhnya, alih-alih tertarik, saya agak takut membuka halaman pertama. Bagaimana kalau ilustrasi berwarna yang ditawarkan malah menyeramkan. Meski pada kover, ilustrasinya menggemaskan.

Dengan nekat, mulai membuka halaman pertama. 
Bukannya merasa seram, saya justru tertawa lebar melihat  ilustrasi makhluk gaib dalam buku ini. 

Ilustrasi yang ada menampilkan makhluk gaib dalam wujud yang lucu dan menggemaskan. jadi pingin ketemu, eh.... enggak! nanti muncul dengan wujud asli.

Iseng, saya mengintip siapa nama tukang gambarnya. Ah! Ada nama yang sangat saya kenal, Azizah yang memang selama ini karyanya selalu memukau. Jadi ingat ketika masih membantu mengembangkan Vandaria Saga, ia menjadi salah  satu ilustrator andalan.

Suatu siasat yang jitu! Mungkin tujuannya agar para pembaca tidak merasa takut untuk membacanya. Kenapa buku ini perlu dibaca? Jawabannya sederhana saja. Pertama, dengan mengetahui aneka makhluk gaib, kita bisa lebih mawas diri. Sebagai makhluk yang paling tinggi derajatnya, tentu tak baik jika kita jumawa,  dengan mengetahui siapa mereka, kita bisa tahu cara menghadapinya.

Selanjutnya,  bagaimana juga, makhluk gaib tersebut merupakan bagian  dari kearifan lokal kita, maka perlu diketahui.  Mereka bahkan berada di sekitar kita dan menjadi bagian hidup, misalnya  Aden-aden (diuraikan pada halaman 9).

Membaca Kata Pengantar, baru saya tahu kenapa ilustrasi yang dipergunakan menggemaskan sekali. Ternyata ini bersumber dari pengembangan permainan secara daring yang diberi nama Ghost Parade Game. Jelas tidak pas  menampilkan sosok menyeramkan ^_^.

Dikutip dari laman resmi Ghost Parade Game, permainan tersebut berkisah tentang seorang gadis kecil bernama Suri yang berteman dengan Ghost Inside Svaka Forest. Hantu itu membutuhkan bantuannya untuk menyelamatkan rumah mereka, hutan, dari tangan pihak-pihak yang memiliki niat jahat.

Lengkapnya bisa dilihat di https://ghost-parade.com/ serta 
https://lentera-nusantara.com/.

Kembali dalam urusan buku, seperti yang sudah disebutkan di atas, beberapa makhluk gaib digambarkan tidak memiliki aura negatif, alias bukan makhluk jahat.  Walau ada juga yang jahat.  namun demikian, keberadaannya patut diketahui.

Buku ini memuat  lumayan banyak informasi perihal aneka makhluk gaib yang ada di tanah air. Pada tiap halaman, memuat informasi perihal tempat hidup; asal, arti  dari nama makhluk tersebut, serta uraian mengenainya

Botol Manci sebagai contoh. Pada halaman 40, terdapat satu halaman penuh ilustrasi imut tentang makhluk tersebut. Lalu pada halaman 41 terdapat informasi tempat hidupnya, di bawah pohon bambu.  Makhluk ini berasal dari Maluku. Sedang arti namanya meracu pada botol yang dibawanya.

Selanjutnya diuraian perihal makhluk ini. Berukuran kecil serupa manusia, memakai topi dan membawa lentera terbuat dari botol, biasanya muncul di bawah pohon bambu hias dengan kunang-kunang dalam botol sebagai sumber cahaya. Makhluk ini bisa dipancing dengan cara membakar lidi dan memaikannya seolah-olah kunang-kunang yang terbaik.

Botol Manci memiliki kekuatan supranatural untuk melumpulkan bahkan  menguasai manusia dan hewan. Meski demikian, ia  memilih melindungi diri dengan menggelitik musuhnya hingga tertawa lalu lupa segalanya. 

Unik bukan?
Terbayangkan bagaimana serunya jika bermain game lalu mendapatkan bantuan dari Botol Manci! Bisa menggelitik lawan sampai menyerah kalah wkwkwk.

Kekungan buku ini, bagi saya,  adakah karena tidak menemukan Daftar Isi sehingga tidak  bisa mengetahui dengan cepat ada  makhluk apa saja dalam buku ini. Jika ada, saya langsung membeirkan bintang 5. Tapi begitulah, kesempurnaan memang butuh waktu. Siapa tahu edisi cetak ulang ada Daftar Isi.

Hem... kenapa buku ini masuk dalam jajaran diskon 50% ya? Apa karena terbit tahun 2019 yang lalu? Tapi isi, baik ilustrasi maupun uraian benar-benar menawan. Rezeki saya pemburu diskon he he he.

Sumber gambar:
Buku Bausastra Lelembut


Minggu, 23 Januari 2022

2022 #4: Kisah Sinduratulla Menulis Kitab Suci

Judul asli:Cara Terbaik Menulis Kitab Suci
Penulis:Yudhi Herwibowo
Desain Sampul: Wulung Sunu
ISBN:9786239637293
Halaman:232
Cetakan: Pertama-November 2021
Penerbit:baNaNA
Harga: Rp 99.500
Rating:4.5/5

Menulis kit
ab suci,  apa maksudnya?
Apakah ada seseorang yang merasa dirinya seorang nabi dan sedang menulis kitab suci, atau bagaimana?

Judul karangan Mas Yud yang satu ini langsung membuat kedua alis  saya terangkat tinggi. Pertama kali membaca judul ini ketika beliau membagikan khabar gembira memenangkan lomba menulis. Sebagai hadiah, karyanya akan diterbitkan oleh penerbit yang selalu menampilkan karya bermutu. Tak sabar menunggu!

Ketika akhirnya bisa memegang dan melihat langsung, selain  urusan judul, kover yang unik juga membuat mata terpesona. Aneka hal unik menghiasi kover. Jadi ingin tahu, apakah itu benda? Atau makhluk hidup? Atau sekedar simbol unik? Beragam pertanyaan muncul dalam benak saya. 

Oh, ya saya makin penasaran karena ada tulisan  Kitab Sinduratulla pada halaman pertama. Jadi siapakah  Sinduratulla itu? Memang  blurd menyebutkan sedikit mengenai dirinya, tapi samar. Sebaiknya kita baca saja langsung dari pada penasaran.

Alkisah, tangis dua orang bayi yang begitu saja  ditinggalkan ibunya di perbatasan tanah tinggi dan daerah tanah rendah mengusik banyak orang. Meski demikian, mereka hanya bisa merapal doa berharap yang terbaik bagi keduanya. 

Tak ada satu orang pun yang berbaik hati mendekati dan mengambil keduanya untuk diasuh. Minimal sekedar membantu memberikan sesuatu agar tangis keduanya berhenti. Semua hanya bisa memberikan rasa simpati, bukan aksi.

Begitulah, kadang jika memang sudah diatur oleh NYA, tak ada yang tak mungkin. Menjelang senja, seorang penulis-orang yang mendapat tugas untuk menuliskan berbagai peristiwa yang terjadi, bernama Arangkasadra  mendekati dan membawa kedua bayi tersebut ke rumahnya. Dua jiwa terselamatkan.

Sinduratulla dan Kantarapajja, demikian keduanya dipanggil. Seiring waktu, meski kembar, mereka ternyata memiliki perbedaan yang cukup mencolok. Sinduratulla suka berkeliaran dan menulis.  Sedangkan Kantarapajja gemar membaca dengan sentuhan jarinya

Begitulah, Siapa yang bisa menebak usia seseorang. Ketika sudah selesai waktu Arangkasadra di bumi ini, ia memberikan warisan  pada kedua anak tersebut. Pada Kantarapajja, beliau mewariskan seluruh buku yang ada di ruang buku serta pesan agar menerima permohonan orang untuk menuliskan kisah mereka.

Sedangkan  untuk Sinduratulla, ia mendapat kitab tebal untuk diisi aneka kisah menakjubkan. Untuk itu ia harus pergi mengembara agar bisa menemukan kisah-kisah menakjudkan lalu menuliskannya dalam kitab.
"Di suatu tempat," ujarnya, ada kisah-kisah menakjubkan yang tak banyak diketahui orang. Tempat yang tak biasa, kejadian yang tak bisa dipercaya, serta-orang-orang yang terlahir istimewa. Mereka ada di luar sana. Dan tak banyak dari kita yang mengetahui tentang mereka. Karena memang tak pernah ada seorang pun yang pernah menulisnya, Mungkin kita hanya pernah mendengat kisah itu selintas dari mulut seseorang, bahkan hanya dalam satu atau dua kalimat. Itu tentunya menyedihkan."
Bagian ini jadi membuat saya teringat pada sebuah kisah yang dikenal luas.  Pada akhir kisah, Samwise Gamgee mendapatkan warisan sebuah buku  dari Frodo Baggins untuk ia tulis kisahnya sendiri. Tahu kan kisah yang saya maksud ^_^.

Perjalanan Sinduratulla tidaklah mudah. Meski sulit, atas dasar keinginan memenuhi wasiat sang guru, segala rintangan ia lalui dengan berbesar hati. Ada suatu saat, ketika ia  justru mendapatkan informasi mengenai ibu kandungnya. Ah, andai ia tak merantau, belum tentu ia bisa mengetahui siapa ibundanya.

Sejauh kaki melangkah, ia hanya bisa mengumpulkan tujuh kisah. Hanya tujuh saja, Bayangkan! Sedemikian luasnya bumi terhampar, hanya tujuh kisah yang berhasil dicatat oleh Sinduratulla. Bukan karena ia malas, namun karena memang tak banyak yang mengetahui atau ingat akan kisah yang menakjubkan.

Pikiran liar saya muncul lagi. Kenapa Mas Yud tidak membuat adegan  Sinduratulla bertemu para tokoh dari kisah  Perjalanan ke Barat  karya Wu Chengen yan terkenal itu, minimal yang serupa. Pasti bakalan banyak adegan seru^_^.

Ia hanya bisa mendapatkan kisah Bocah Cahaya; Telaga; Sepasang Mata yang Membakar; Semacam Roh dalam Stoples; Tiga Kematian Satabrayattu; Perempuan yang Menaklukkan Batu-Batu;  serta Mawar-Mawar Hitam yang Tumbuh di Tubuh.

Meski demikian, alih-alih terus berupaya mengumpulkan kisah, ia malah merasakan keinginan kuat untuk kembali ke desanya. Ia selalu memikirkan nasib Kantarapajja. Ditambah ia berjanji  Kantarapajja adalah orang yang pertama mendengarkan kisah yang berhasil ia peroleh.

Mas Yud memainkan imajinasi pembaca dengan indah pada bagian ini. Bagaimana kedua saudara kembar tersebut berhubungan menjadi bagian yang mengharukan untuk dibaca. Begitulah kembar.

Membaca buku ini, membuat saya membongkar  lemari buku khusus untuk buku bertandatangan penulis. Saya mencari buku-buku karangan Mas Yud yang lain. Ada beberapa hal yang butuh  dibaca lagi untuk penyegaran ingatan. 

Kisah Mawar-Mawar Hitam yang Tumbuh di Tubuh misalnya. Selesai membaca kisah tersebut dulu, saya teringat kisah Dewi Duri, karya Mas Yud yang satu ini berada dalam buku Dewi Duri & Cahaya Kunang-Kunang: Sehimpun Cerita Mitologis. 

Keduanya merupakan dua kisah yang berbeda, namun entah kenapa saya menjadi teringat akan kisah itu. Mungkin karena sama-sama mengusung tema bunga mawar. Jika ada yang ingin membaca ulasan lebih lanjut bisa dilihat di laman berikut.

Kisah Bocah Cahaya, membuat saya teringat akan buku Miracle Journey: Kisah Perjalanan Penuh Keajaiban Kaffa Kafadan. Kembali, kedua kisah tersebut tidaklah serupa tapi ingatan saya membawa pada kisah tersebut. 

Beberapa kisah karya Mas Yud berakhir dengan ambigu.  Dalam Dewi Duri, saya membayangkan orang  mendengar tentang manfaat duri yang tumbuh di tubuh sang gadis. Para tabib berusaha mencari sosok dengan duri yang serupa sebagai salah satu bahan ramuan mujarab. Sementara sang gadis, sudah menemukan kedamaian dengan bunga mawar merah.

Lalu saya jadi membayangkan tokoh dalam kisah Mawar-Mawar Hitam yang Tumbuh di Tubuh. Sang tokoh tidak seberuntung anaknya. Keberadaannya diburu! Karena sudah ada yang menemukan khasiat mawar yang tumbuh dari tubuh seseorang jika diolah secara benar.

Untunglah seorang tabib berbaik hati menyembunyikan dirinya. Meski harus dibayar dengan rasa sakit setiap kali sang tabib membutuhkan kelopak mawar. Setidaknya, sang tabib memperlakukannya dengan hormat. Kecuali sangat mendesak, tabib tak meminta kelompak mawar yang tumbuh di tubuhnya.


Jangan khawatir! Itu khayalan saya ^_^ Setiap pembaca bisa membayangkan bahkan menciptakan khayalan sendiri. Tergantung persepsi mereka ketika membaca sebuah kisah.

Pembaca buku ini juga akan menemukan  permainan kata. Suatu hal tidak ditulis dengan langsung namun diberikan petunjuk samar, makin ke belakang, baru disebutkan apa yang sebenarnya dimaksud. Kita harus cerdik memaknainya. Keinginan dan kegemaran  Kantarapajja,  serta keengganan Sinduratulla untuk mewujudkannya sebagai contoh. Baru pada halaman 9X ditemukan penjelasannya.

Oh ya, jawaban rasa penasaran saya ada di halaman 1Z. Di halaman tersebut dijelaskan kenapa  dan apa yang disebut  sebagai kitab suci. Ternyata sederhana sekali. Saya saja yang terlalu berpikir jauh.

Kisah dalam buku ini bisa dikategorikan dalam cerita berbingkai.  Mengacu pada laman berikut, yang dimaksud dengan cerita berbingkai adalah cerita di dalam cerita. Cerita berbingkai berasal dari India dan masuk ke dalam kesusastraan Melayu melalui Arab Persi. Oleh karena itu, pengaruh Islam lebih dominan daripada pengaruh Hindu.

Selanjutnya disebutkan bahwa truktur isi cerita berbingkai terdiri atas pokok cerita dan cerita sisipan. Penokohan cerita berbingkai terdiri atas tokoh manusia dan tokoh binatang. Tokoh manusia umumnya berasal dari kalangan istana atau rakyat jelata, sedangkan tokoh binatang bersifat personifikasi.

Menilik kisah yang ditulis Mas Yud, maka bisa kita sebutkan bahwa  pokok cerita dalam buku ini adalah tentang Sinduratulla yang sedang mengumpulkan kisah untuk dicatat dalam kitab warisan sang guru. Sementara yang dimaksud sebagai cerita sisipan adalah ketujuh kisah yang berhasil dikumpulkannya.

Begitulah. Terlepas dari urusan saya mengenal sang penulis, dilihat dari isi kisah, sangat wajar jika memenangkan sebuah perlombaan. Dan selama saya mengenal Mas Yud, ini merupakan karya yang paling berbeda dengan yang lainnya.

Tulisan dan curhat-curhat  tak penting (katanya) seputar Tukang Insinyur yang malah jadi tukang racik kata bisa dilihat  sini. 

Jadi pingin mengembangkan imajinasi lagi. Bagaimana jika....

Sumber gambar:
Buku 
Cara Terbaik Menulis Kitab Suci
Koleksi pribadi

Senin, 17 Januari 2022

2022#3: Segala Hal Tentang Penerbangan Bermesin

Judul asli: Sebuah Kronologi Penerbangan: Sejarah Lengkap Seabad Penerbangan Bermesin
Penulis: Jim Winchester
Penerjemah: Lucky Natalia, Ernest Dimitri & Eddy Putra
ISBN:9786230011368
Halaman: 160
Cetakan: Pertama-Februari 2020
Penerbit: Elex Media Komputindo
Harga:  (Pulau Jawa) Rp 85.000
Rating: 4/5

Mengingat perpindahan tugas di tempat baru, dimana membaca dan membuat anotasi/abstrak informatif  bukanlah menjadi tugas, sementara bertekat untuk tiap minggu membuat sebuah ulasan buku, maka yang bisa dilakukan adalah  tetap membuat ulasan, walau tak sepanjang dan serinci buku yang lain. Minimal ada sesuatu yang dibagikan dari kegemaran membaca.

Kali ini yang menjadi target adalah buku yang berisikan tentang sejarah penerbangan. Sebenarnya ini buku milik seseorang sahabat buku di Bandung. Dia ikutan ajang titip beli ketika salah satu penerbit besar mengadakan acara buka gudang.  Tugas saya melakukan koordinasi atas namanya, sebagai tanda terima kasih, bisa numpang baca he he he.

Buku setebal  160 halaman ini memuat berbagai informasi perihal dunia penerbangan. Terbagi menjadi 8 bagian, mulai dari Langkah-Langkah Awal, Kelahiran Penerbangan Berpenumpang Pada 1919-1938, Dari Biplane ke Jet: Perang Dunia II 193901945, dan Petempuran Super Dan Pesawat Raksaksa.

Zaman dahulu, penerbangan tidaklah secanggih seperti saat ini.  Namun ide akan manusia yang bisa terbang sudah muncul. Sekitar tahun 1010, seperti yang ditulis dalam buku ini,  Biarawan Eilmer dari Malmesbury selamat dari percobaannya meloncat dari menara Malmesbury Abbey. Ia menguji sayap buatannya untuk terbang.

Tak hanya Biarawan Eilmer,  Leonardo da Vinci  pada tahun 1485 menciptakan  desain ornithopter atau mesin terbang dengan sayap yang bisa mengepak. Seingat saya, dalam salah satu episode Start Trek Voyager, ada bagian yang mengangkat  perihal desain tersebut. Dan desain itu ternyata sukses terbang, dalam film lho.

Buku yang menarik! Penuh dengan informasi terkait pesawat terbang. Misalnya tentang pesawat militer pertama adalah karya Wright pada tahun 1909 seharga 30.000 dollar AS yang dimiliki oleh pemerintah A.S.

Perusahaan pesawat terbang pertama digagas oleh Airboat Line dengan destinasi St Petersburg. Perintah pelayanan surat pertama terjadi pada tahun 1918, merupakan gabungan antara tentara AS dan kantor pos.

Sangat informatif. Perlu dibaca oleh mereka yang tertarik pada dunia penerbangan. Bagi para penulis (cerita atau skenario), buku ini juga bisa dijadikan sebagai rujukan. Informasi yang diberikan sangat jelas. Perpustakaan umum dan sekolah, sebaiknya juga menjadikan buku ini bagian dari koleksi. 

Jadi teringat ketika membuat usalan buku seorang penulis, saya sampai berburu buku tentang cara kerja pesawat. Kalau saat itu menemukan buku ini, pasti buku ini yang dibeli. Ulasan saya bisa lebih luas terkait bagian pesawat.

Oh ya, nyaris lupa! Pada bagian pinggir, terdapat informasi tanggal terkait peristiwa seputar penerbangan yang dianggap penting untuk diketahui. Contohnya tentang Biarawan Eilmer tadi. Data paling mukhtahir  adalah tahun 2013.

Pada Januari 2013, pelatihan pilot untuk F-35A Lighting II dimulai di Eglin AFB, Florida. Kemudian pada  17 Januari 2013, semua 787 diseluruh dunia dilarang terbang karena kegagalan dan kebakaran baterai lithium-ion mereka.

Layanan penerbangan  di tanah air mulai dirintas  awal abad 20 . Pada 1 Oktober 1924, KLM melakukan penerbangan  perdana  lintas benua dengan  mempergunakan pesawat Fokker F-VII . Penerbangan tersebut menghubungkan Amsterdam dengan Batavia-kini Jakarta. 

Selanjutnya, mulai September 1929, KLM memulai layanan penerbangan berjadwal antara Amsterdam dan Batavia dengan rute Amsterdam ke Marseille, Roma, Brindisi, Athena, Merza Matruh, Kairo, Gaza, Baghdad, Bushire, Lingeh, Ojask, Gwadar, Karachi, Jodhpur, Allahabad, Kalkuta, Akyab, Rangoon, Bangkok, Alor Star, Medan, Palembang, Batavia, dan Bandung.  Hingga pecahnya Perang Dunia Kedua, jalur penerbangan tersebut digadang-gadang  sebagai jalur penerbangan berjadwal terpanjang di dunia.

Jika gambar-gambar yang ada  dibuat berwarna, tentu semakin menarik. Meski hal itu tentunya akan berdampak pada kenaikan harga jual. Begitulah, mungkin hal tersebut yang membuat penerbit memutuskan tidak menerbitkan dalam warna.

Kekurangan  buku ini adalah perihal ukuran huruf. Semula saya mengira ukuran huruf akan sebesar  Daftar Isi. Ternyata tidak. Mungkin karena kepadatan isi sehingga perlu diatur supaya tidak terlalu tebal. yang berakibat pada harga jual. 

Sempat iseng meluncur ke Goodreads. Ternyata penulis sudah meluncurkan banyak karya sejenis. Menarik! Bagi yang tertarik, silakan meluncur ke laman berikut.



Selasa, 11 Januari 2022

2022#2: Kisah Petualangan Jack di Tanah yang Terhilang

Judul asli:
Petualangan Jack & Piggy Natal
Penulis:J.K. Rowling 
Ilustrasi: Jim Field
Alih bahasa: Dini Pandia & Nina Andiana
ISBN: 9786020657066
Halaman: 352
Cetakan: Pertama-Oktober 2021
Penerbit:Gramedia Pustaka Utama
Harga: Rp 107.000
Rating: 4/5

Ia tak pernah bermain denganku. Aku teronggok saja di rak sampai suatu hari, salah satu temannya berkunjung. Temannya ini melemparku ke luar jendela ke petak bunga, untuk bercanda.... Tidak ada yang mencariku. Tidak ada yang peduli. Aku terbaring di petak bunga sampai berminggu-minggu. Hujan turun. Aku kedinginan, kuyup, tapi aku tak bisa apa-apa kecuali berbaring di lumpur dan menunggu.... Aku terjebak di antara dua dunia.

-Petualangan Jack & Piggy Natal, hal 193-

Jack, 8 tahun,  menjalani masa anak-anak dengan bahagia. Dad dan Mam sangat mencintainya, dan ia memiliki sahabat berupa boneka babi yang diberi nama Si Piggy. ia begitu mencintainya.  Nyaris tak ada waktu yang tak diluangkan bersama SP-begitu Jack menanggil sahabatnya. 

Namun, segala kebahagian Jack berubah ketika Dad dan Mum memutuskan untuk berpisah. Jack tinggal bersama Mum, sementara Dad yang semula sering berkunjung, sekarang bekerja di luar negeri.

Meski sering mendapat kiriman kartu pos dari Dad, Jack tetap merindukan  kehadiran sosoknya. Ia sering terkenang dan membayangkan jika Dad berada dekatnya. Hanya SP yang selalu menghibur dan membuat hatinya tenang.

Jack mengira ia akan menghabiskan seluruh hidupnya bersama SP. sebuah kekonyolan anak perempuan membuat SP mengilang pada kegelapan malam Natal. Jack bertekat ia akan menemukan SP kembali, meski keluarganya menyarankan agar ia melupakan SP dan menerima Piggy Natal sebagai pengganti.

Bagian ini membuat saya selaku membaca sangat tersentuh. Ketika kecil, saya punya boneka yang sering saya ajak bicara, angap teman curhat. Sampai sekarang boneka itu masih saya simpan. Terbayangkan betapa sedihnya Jack ketika SP hilang! Apalagi SP bisa dikatakan adalah bagian dari kehidupan jack. Menemani masa suka dan duka.

Malam hari, ia mendengar suara-suara dari benda yang ada di sekitarnya. Mereka hidup! "Kami bisa bicara di Bumi yang Bernyawa hanya malam ini, sebab ini malam istimewa,"Peggy Natal memberitahu Jack. Untuk dapat menemukan SP, ia harus menuju ke  Tanah yang Terhilang, tempat Benda-benda pergi ketika pemilik menghilangkannya.

Tanah yang Terhilang bukanlah tempat yang ramah, apalagi bagi Jack.
Di sana ada Sang Penghilang, ia penyebab Benda-benda terjatuh dari kantong baju walau pemilik merasa sudah menyimpannya dengan baik. Jadi, kalau benda kalian  mendadak hilang padahal rasanya sudah disimpan dengan baik, tahukan  sekarang siapa tersangkanya?

Penghilang ingin  memiliki setiap benda yang dimiliki manusia dalam kerajaannya untuk disiksa dan dimakan. Ia ingin mengisap  habis  bagian Bernyawa dari setiap Benda. Bagi manusia, itu adalah kematian. Menyeramkan sekali Si Penghilang itu.

Urusan pencarian SP membuat Jack mengalami berbagai petualangan.  Jack bertemu dengan Keterampilan yang Hilang, yaitu hal-hal kecil dan cerdas yang bisa  dilakukan oleh manusia namun karena faktor usia, cedera, ingatan memburuk bahkan kurang latihan, bisa hilang. 

Hal ini memberikan pengajaran, bahwa keterampilan yang  dimiliki seseorang akan hilang jika tidak dijaga, maka seseorang yang memiliki keterampilan sebaiknya terus melakukan aktivitas terkait keterampilan itu, meski dalam porsi kecil. 

Seorang penyanyi, sebaiknya tiap hari tetap vernyanyi agar kualitas suaranya terjaga, walau ia sudah tidak melakukan konser lagi. Seorang penulis, sebaiknya tetap menulis walau hanya satu kalimat tiap hari. Tetap membaca meski hanya satu lembar per hari. Agar keahlian yang dimiliki tetap terjaga.

Ia juga bertemu dengan Ambisi,  Ingatan, Prinsip, Optimisme, Kekuatan, Harapan, Kebahagiaan, dan masih banyak lagi. Jack belajar untuk menerima perubahan, memilih mana yang terbaik meski bukan yang ia inginkan.

Walau merupakan buku anak, kisah dalam buku ini tidak bisa dikatakan sederhana. Jika dicermati, isinya tidak hanya persoalan bagaimana  upaya Jack mencari sahabatnya tapi ada pesan noral yang disisipkan dalam kisah. 

Terdiri dari sembilan bagian dan 58 bab, bagaimana Jack berupaya mencari SP di Tanah yang Terhilang, bisa dijadikan pengajaran bagaimana seorang anak sebaiknya mencintai mainannya. Menjaga dengan baik dan tidak merusak mainan milik orang lain. Sehingga mainan tersebut bisa langsung jatuh ke Pulau yang Disayangi  ketika suatu saat tidak dimainkan lagi ^_^.

Selain kisah yang  menarik namun sepertinya agak berat bagi anak usia 9 tahun (menurut saya, terutama karena kejadian yang menimpa kedua orang tua Jack dan tokoh anak perempuan dalam kisah ini), ilustrasi buku ini benar-benar menawan! Jadi membayangkan kalau dicetak warna.

Adegan yang mengisahkan Jack merasa marah ketika mendengarkan pujian akan sikapnya,  seakan menampar diri saya. Jadi, Jack sedang sedih karena kehilangan SP, lalu anak perempuan yang menyebabkan SP hilang berinisiatif menggantikannya dengan sebuah boneka babi yang dibeli menggunakan uangnya sendiri.

Ketika menerima boneka tersebut,  Jack semula sedang mempertimbangkan apakah ia akan menerima atau menolaknya. Ketika ia memegang dan mengamati, ada yang memuji seolah-olah sikapnya menerima boneka pengganti  dan melupakan SP adalah sikap yang benar benar. Kesedihan yang ia rasakan karena kehilangan SP, yang diekspresikan dengan marah dan menangis, adalah hal yang salah.

Alih-alih menerima boneka itu, Jack  menjadi marah dan kembali mengekspersikan kemarahan serta kekesalannya dengan upaya merusak boneka tersebut. Baginya tak salah jika bersedih kehilangan sahabat. Ia kesal karena dianggap konyol merasa sedih.  Menangis, marah dan berteriak adalah salah satu cara mengekspresikan rasa kehilangannya.

Dengan merusak PN, berarti ia sudah menunjukkan denga jelas betapa berartinya SP. Melupakan dan menggantikannya dengan PN adalah hal yang tak mungkin ia lakukan.

Saya juga paling sebal jika dikomentari. Maksudnya, jika saya melakukan hal yang tak biasa dilakukan, lalu ada yang memberikan komentar, rasanya sangat marah. Kenapa saya tak boleh berbeda? Kenapa saya harus sama dengan yang lain? Jika selama ini saya salah, apakah saya tidak boleh memperbaiki kesalahan saya?

Sebagai contoh, saya tak suka makan nasi uduk. Bagi saya, selain rasa nasi yang gurih tidak cocok dengan  selera, juga membuat perut tidak nyaman. Ini saya lho. Jadi ketika dengan sangat terpaksa harus makan nasi uduk, lalu ada yang komentar, tumben sekali saya makan nasi uduk. Begitu seharusnya saya, jangan tidak suka nasi uduk, saya menjadi tersinggung dan marah, lalu meninggalkan tempat makan.

Bagian dari kisah Jack tadi, memberikan pesan bagi para orang tua bahwa anak-anak pada dasarnya boleh memiliki rasa kesal dan marah karena kehilangan sesuatu. Sebagai orang yang lebih tua, kita tidak berhak melarang anak merasakan kehilangan dan menuntut segera melupakan rasa  sedih karena kehilangan. Justru tugas kita sebagai orang tua untuk mendampinginya melewati masa sulit.

Dibandingkan buku seri detektif karya penulis, saya lebih menyukai buku  ini. Mungkin betul, pepatah yang mengatakan ada diri anak-anak pada tiap orang dewasa. Membaca buku ini, mengikuti petualangan Jack, seakan membuat saya dan boneka kesayangan yang berpetualang.

Nganu, itu foto boneka kesayangan saya sewaktu kecil, bukan boneka yang sedang tranding belakangan ini. Tetap disimpan dengan tujuan jika punya anak perempuan, tak usah beli boneka lagi. Sayang saya tak punya anak perempuan he he he. Mungkin harus menunggu cucu perempuan nanti ^_^.

Sempat mengintip ke GRI, nyaris semua penerbit mengusung tema  kover yang sangat mirip. Sosok Jack dan boneka babi. Kita bisa mengasumsikan sebagai Peggy Natal, karena misi mereka menemukan SP.

Menarik!






Sabtu, 01 Januari 2022

2022 #1: Forest Girl's Diary

Penulis: Aeppal
ISBN: 9786230403972
Halaman: 224
Cetakan: Pertama-April 2021
Penerbit: Bhuana Ilmu Populer
Harga: Rp 130.000
Rating: 5/5

Making My New Year's Wish

I Write My New Year's Wish inside a sky lantern and fly it way.
The night sky gathers the lanterns
and lights up my heart
like a sky filed with stars.

Warm wishes kept in each heart
I hope they all come true this year....

-hal 158-

Cantiknya....!
Meski sudah tahu dan sangat paham untuk tidak memuji buku berdasarkan kover, tapi kover memang menjadi daya tarik utama buku ini. Penggila buku mana yang tak tergoda dengan kover yang mengusung sosok seorang gadis duduk di atas tumpukan buku? Sepertinya tak ada! 

Menuju isi, ilustrasinya sungguh luar biasa! Dengan ilustrasi penuh warna, tak heran jika buku ini menembus angka jual yang lumayan tinggi, Dalam laman berikut, tertera harga Rp 130.000. Dibandingkan isi memang sesuai, rasanya tak rugi mengeluarkan sejumlah itu untuk mendapatkan buku ini. 

Buku ini bisa dikategorikan dalam novel, begitu yang tertera di bagian kover belakang buku. Kenapa novel?menurut saya, sebaiknya puisi. Jika mengacu pada pendapat H.B Jassin,  suatu karya sastra yang diucapkan dengan perasaan dan memiliki gagasan atau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal atau kejadian tertentu. 

Tapi itu saya lho, abaikan jika berbeda pendapat. yang penting pembaca sepakat isi buku ini sungguh luar biasa. Rasanya sayang menamatkan dalam waktu cepat. Memandangi ilustrasi yang dibuat secara rinci menawarkan kebahagian tersendiri.

Seorang gadis kecil dengan rambut panjang tinggal di hutan dengan anjingnya. Kegiatannya sehari-hari bisa kita ikuti dalam buku ini. Tidak hanya kegiatan menghabiskan waktu luang, juga bagaimana hubungannya dengan sahabat dan lingkungan tempat tinggal.

Dikisahkan sang gadis begitu sedih ketika sahabatnya sakit, ia menyebutkan lebih baik ia saja yang sakit dari pada harus melihat sahabatnya sakit. Ini menunjukkan kedekatan keduanya dan betapa lembut hati sang gadis.

Di halaman yang lain, digambarkan betapa ia begitu menikmati senandung dan semilir angin, memandangi langit penuh bintang, menaiki awan kapas serta menikmati tidur di sebuah kursi ajaib.

Secara garis besar, buku ini terdiri dari empat bagian berdasarkan musim. Ada musin panas, musim dingin, musim gugur, serta musim semi. Dari Dengan Pemandangan yang Indah; Duduk di Jendela; Satu-satunya Bintang;  Jangan Sakit; Berguling-guling; Aroma Seseorang; Merajut; Memanggil Hijau; Sudah Sebesar Apa?; Galaksi Bimasakti;Santai Sore; Saat Kesedihan Melanda; dan masih banyak lagi.

Meski berkesan sederhana, tiap kalimat yang ada sesungguhnya bermakna dalam. Pembaca bisa mengetahui suasana hati sang pembuat kisah dari kalimat yang ia gunakan. Apakah ia sedang lelah, gembira, atau bahkan sedih.

Pada bagian awal, penulis menyebutkan bahwa 
isi buku ini terinpirasi dari cerita Peterpan yang membebaskan dirinya dari kehidupan orang dewasa dan hidup sebagai anak-anak di Neverland. Terlihat juga  beberapa kisah yang terinspirasi dari cerita klasik, dengan tagar Sebuah Khalayan.

Ada Seandainya Aku Menjadi Rapunzel; Bersama Pangeran Kecil; Penerbangan Malam; Anak Perempuan dan Pohon Kacang; Apel Mencurigakan; serta Suatu Hari Saat Aku Mengecil. Bisa ditebakkan kisah yang menjadi sumber inspirasi.

Sungguh susah memilih mana yang paling baik dari isi buku ini. Setiap penggila buku pasti akan  menyukai kisah Buku yang ada di halaman 122. Each book I read help my thoughts grow taller, setuju bukan?

Sepertinya saya menyukai Berguling-guling yang ada di halaman 188
Berguling-guling
Berguling di atas kasur yang empuk
membolak-balik halaman buku yang menarik
atau mengobrol santai denganmu
Begitulah aku menghabiskan waktu sore
Kalau mengantuk tidur
Kalau bangun berguling-guling lagi
Mungkin nanti saat waktu makan malam tiba
Aku bisa meninggalkan tempat tidur
Siapa yang tak suka berguling-guling? Saya sih cinta mati. Apalagi saat liburan dan banyak stok buku bacaan. Jika tidak terpaksa, rasanya malas meninggalkan kasur yang nyaman. 

Baiklah, bagi saya, buku ini termasuk susah dibuatkan ulasan. Setiap bagian seakan melambai untuk dicantumkan, tiap gambar memancarkan keindahan yang berbeda. Penulis mampu membuat kolaborasi kata dan tulisan menjadi sebuah paket yang selaras.

Kembali merenungkan kalimat yang ada di bagian muka, Aku menghapuskan "noda'' kehidupan yang memaksaku melakukan hal yang tidak aku inginkan, lalu menjelma gadis di dalam gambar

Bagi mereka yang sedang merasa galau, atau penat, bacalah buku ini secara perlahan. Temukan kedamaian dan kebahagian di sana, pada tiap lembar.

Buku yang bagus! Sangat tepat membuat review buku ini pada awal tahun. Tak heran di Goodread ratingnya mencapai  4.35. Jangan lupa mengunjungi www.grafolio.com/bbalgan00, IG aeppol serta FB illust.aeppol. Sungguh bikin terpesona.

Sumber gambar:
Buku Forest Girl's Diary