Jumat, 29 April 2011

Misi Menyelamatkan Ayah dan Ibu di Kota Seratus Menara!




 

Judul                : The Hundred Towered City
Penulis            : Sam Enthoven ????
Penerjemah     : Evy Setyarini
Editor             : Heni Setiani
ISBN             : 979-1122-814
Halaman         : 375
Cetakan         : I-Maret 2011
Penerbit         : LiniKata
Harga             : Rp  70.000/HC


Sedang dalam perjalanan singkat ke Praha tahun 1903
Akan kembali dalam beberapa menit
Kalau kami tidak ada saat kalian pulang,
makan malam sendiri saja.
Jika ada masalah, telepon Nenek dan Kakek

Sekilas keluarga Kettle mirip dengan keluarga lainnya. Roger dan Kate  Kettle  memiliki tiga orang anak  Jack, Anne, dan sibungsu  Davey.  Tapi jangan terkecoh dengan penampilan luar mereka. Sang ayah adalah seorang penemu yang cukup handal. Dan temuan terbarunya adalah mesin waktu yang ditempelkan di motornya.

Hadil penemuannya adalah bahwa waktu tidak berjalan dalam garis lurus melainkan alur spiral. Untuk menjelajah waktu, yang harus dilakukan adalah melompat dari satu alur ke alur yang lain. Mesin itu memang masih harus diuji lagi, Kuncinya hanya satu, pengendara harus berkecepatan persis 47,22 mil per jam dan menahannya selama sepuluh detik untuk menciptakan lubang waktu yang dapat dilalui.

Masalahnya kedua orang tua mereka mengalami masalah di Praha tahun 1903. Hanya berkat bantuan salah satu kerabat jauh sang Ibu, ketiga anak tersebut bisa menyusul ke Praha.  Jack, Anne dan Davey mengalami masa yang sulit. Selain harus hidup beradaptasi dengan situasi saat itu. Di sana mereka sempat bekenalan dengan salah seorang yang di masa depan akan menjadi penulis terkenal. Banyak hal yang mereka ketahui tentang masa depan sehingga mereka harus berhati-hati dalam berkata-kata agar tida menimbulkan kekacauan sejarah.

Belum lagi mereka harus berhadapan dengan aneka makhluk ajaib. Mereka bertemu hantu yang  menanggalkan kepala dan mengepitnya di ketiak untuk menunjukkan leher yang pernah digergaji sampai tembus. Anne nyaris dibawa ohnivec alias peri api. Mereka bertemu makhluk kecil bertanduk yang tingginya setengah tinggi manusia. Matanya kuning dengan tangan yang besar dan berkuku panjang yang dikenal dengan nama Cert. Davey malah beradu kentut dengan Meluzina  peri bau busuk. Jack malah bersahabat erat dengan  Golem,   monster yang terbuat dari tanah liat di sungai

Mereka juga sempat menghadiri pertemuan para Alkimia. Alkimia  yang berarti ilmu kimia merupakan kata yang bersal dari Bahasa Arab, al-khimia. Mereka umumnya ingin diberi tahu banyak hal tapi tak ingin memberi tahu apa-apa. Mereka tak pernah mau bertukar infromasi apapun. Akibat sikap egois mereka, banyak hal yang tak bisa dibereskan.

Selama usaha penyelamatan kedua orang tua berlangsung. Jack menjadi anggota Resimen pasukan Jalan Kaki ke-14 yang berbasis di Praha kemudian menjadi pasukan elite penunggang sepeda.  Annie menjadi Sophia  seorang pembantu rumah tangga namun dengan cepat menjadi asisten seorang countess.  Sedangkan Davey menjadi anggota teater. Mereka harus bertahan hidup sambil mencari cara agar bisa menemukan dan membawa kedua orang tua mereka kembali. Dan pastinya bukan hal yang mudah!

Ketiga anak tersebut juga bertemu dengan Penjaga  waktu. Penjaga waktu yang bertugas untuk m,emastikan penjelajah waktu tidak mengubah sejarah dengan cara apapun. Itu juga yang menyebabkan setiap orang yang melakukan penjelajahan waktu dilarang membawa benda dari zaman yang lalu ke zaman sekarang.

Secara keseluruhan, ceritanya menawan. Banyak kisah menawan dan menegangkan. Sebenarnya saya sempat ragu apakah layak untuk usia remaja, namun ternyata kisahnya cukup menawan. Keluarga memang segalanya, sehingga saat kedua orang tua anak-anak itu hilang, kita diajak ikut bersedih, saat mereka mencari kedua orang tuanya, terasa sekali semangat perjuangan dituturkan dengan mansi oleh sang penulis. Ketika akhirnya mereka bertemu, suasana haru biru digambarkan dengan indahnya.

Banyak kata-kata yang menarik dalam buku ini. Penerbit seakan ingin memberikan tambahan kosakata ke benak pembacanya. Tapi ada beberapa kata yang ditulis tidak konsisten. Misalnya pada halaman 15 dituliskan “sembilanbelasnoltiga”. Namun pada halaman 17 ditulis “sembilan belas nol tiga”

Yang paling membingungkan saya saat membuat repiu buku ini adalah ketidaksamaan data penulis. Dalam web penerbit  (linikata.com) disebut Garry Killworth sebagai penulis. Tapi di halaman data buku (halaman ii) dituliskan penulisnya adalah Sam Enthoven   Sam Enthoven  merupakan  penulis The Black Tattoo yang membutuhkan 10 tahun masa penulisan. Untuk pihak penerbit sudah menuntaskan kebingungan saya.

Garry Kilworth sang tukang cerita lahir  di York pada 5 Juli  1941.  Jika tidak sedang menulis, ia suka  berpergian,  bermain golf, tenis dan bulu tangkis  serta berjalan-jalan ke desa dengan istrinya Annette.  Ia juga sering mengisi waktu luang dengan  mengunjungi lima  orang cucu. Ia juga suka berkebun dan tak risih mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti   memperbaiki hal-hal yang rusak.  Garry juga suka  menonton dan menikmati tidur. Situs resminya adalah  www.garry-kilworth.co.uk. beberapa penghargaan sudah diraihnya.  The Ragthorn yang ditulis bersama   Robert Holdstock,  pada tahun 1992 berhasil meraih  World Fantasy Award  

karya-karyanya antara lain
  • Angel
  1. Angel (1993)
  2. Boggart and Fen (2004)
  • Navigator Kings
    • 1 The Roof of Voyaging (1996)
    • 2 The Princely Flower (1997)
    • 3 Land-of-Mists (1998)
  • Novacon
    • Trivial Tales (1988) [C]
  • The Welkin Weasels
    • 1 Thunder Oak (1997)
    • 2 Castle Storm (1998)
    • 3 Windjammer Run (1999)
    • 4 Gaslight Geezers (2001)
    • 5 Vampire Voles (2002)
    • 6 Heastward Ho! (2003) 
    •  
Novel
  • In Solitary (1977)
  • The Night of Kadar (1978)
  • Split Second (1979)
  • Gemini God (1981)
  • A Theatre of Timesmiths (1984)
  • Tree Messiah (1985)
  • Highlander (1986) (as Garry Douglas)
  • Witchwater Country (1986)
  • Spiral Winds (1987)
  • The Wizard of Woodworld (1987)
  • Cloudrock (1988)
  • The Street (1988) (as Garry Douglas)
  • Abandonati (1988)
  • The Voyage of the Vigilance (1988)
  • The Rain Ghost (1989)
  • Hunter's Moon (1989)
  • Hunter's Moon (1990) (U.S. title The Foxes of Firstdark)
  • Midnight's Sun (1990)
  • Standing on Shamsan (1991)
  • The Drowners (1991)
  • The Third Dragon (1991)
  • Frost Dancers: A Story of Hares (1992)
  • Billy Pink's Private Detective Agency (1993)
  • The Electric Kid (1994)
  • The Phantom Piper (1994)
  • The Bronte Girls (1995)
  • House of Tribes (1995)
  • Cybercats (1996)
  • A Midsummer's Nightmare (1996)
  • The Devil's Own (1997)
  • The Gargoyle (1997)
  • The Valley of Death: Sergeant Jack Crossman and the Battle of Balaclava (1998)
  • The Drummer Boy (1998)
  • Epix: Heavenly Hosts V Hell United (1998)
  • The Lantern Fox (1998)
  • Monster School (1999)
  • Soldiers in the Mist (1999)
  • Hey, New Kid! (1999)
  • Shadow-Hawk (1999)
  • The Icehouse Boy (2001)
  • Soldier's Son (2001)
  • Comix: Monster School (2002)
  • Nightdancer (2002)
  • The Winter Soldiers (2002)
  • Attack on the Redan (2003)
  • Brothers of the Blade (2004)
  • The Silver Claw (2005)
  • Attica (2006)
Puisi
  • The Borgia Brats (1991)
Review
  • Necromancer (1978) by Robert Holdstock
  • A Heron Caught in Weeds (1987) by Keith Roberts
  • The Confessions of a Justified Sinner (1988) by James Hogg
 Serta tak ketinggalan cerita pendek
  • Let's go to Golgotha (1975)
  • Hogfoot Right and Bird-Hands (1984)
  • The Songbirds of Pain (1984)
  • In the Hollow of the Deep-Sea Wave (1989)
  • Dark Hills, Hollow Clocks (1990)
  • In the Country of Tattooed Men (1993)
  • Moby Jack and Other Tall Tales (2005)
  • Tales From A Fragrant Harbour (2010)
 Ada kisah yang lucu seputar kegiatannya menulis. Garry  menulis trilogi 'The Kings Navigator'  Garry melakukan riset yang mendalam saat membuat  buku ini. Setelah penelitian yang intensif, menerima segala macam masukan, Garry  merasa bahwa trilogi itu mungkin merupakan karyanya yang terbaik. Namun kenyataannya berbeda!.  Tidak ada yang membelinya.Pembaca fantasi merasa ini bukan buku dengan tema fantasi, sementara pembaca umum merasa ini buku dengan tema fantasi.

Rekomen buat dibaca. Kisah  mengenai petualangan, cinta  kasih terhadap keluarga serta pelajaran sejarah. KEYEN!

Minggu, 17 April 2011

Hansel dan Gretel

Penerjemah  :  Dhanang Ernawati
                       Ambhita Dhyaningrum
Penyunting   : Jia Effendi
Penulis         : Grimm Bersaudara
ISBN           : 978-979-024-461-0
Halaman       : 184
Penerbit        : Atria


 Apakah kau mengharapkan dongeng manis yang akan membawamu melayang ke alam mimpi?  Kau boleh mencari ke tempat lain.

SANGAT SETUJU!
Buku ini bukan tentang kisah romantis seorang putri atau seorang anak yang berbakti. Bukan juga pemuda miskin yang ternyata  adalah seorang pangeran. Ini bukan buku tentang kisah menye-menye.

Kisah yang ada  justru beragam. Ada yang mengisahkan tentang seorang anak, tentang binatang bahkan ada yang bertema fantasi. Misalnya seorang anak dengan tubuh seukuran jari namun memiliki orang tua yang bertubuh normal.  Buku ini merupakan buku yang berisi kumpulan dongeng-dongeng yang dikumpulkan oleh Grimm bersaudara.

Ada   sembilan belas dongeng dalam buku ini. Dongeng-dongeng itu adalah; Musisi dari Bremen,  Teka-teki,  Tom Ibu Jari,  Briar Rose,  Dua Belas Putri yang Menari, Pengantin Perampok, Ratu Lebih, Raja Janggut-mengerikan,  Peri Pembuat Sepatu,  Aschenputtel,  Hansel dan Gretel, Serigala dan Tujuh Kambing Kecil, Pangeran Katak, Frau Holle,  Rumpelstiltskin, Tiga Pemintal, Gadis Angsa, Rapunzel, Snow-White, Beberapa dongeng mungkin sudah sering kita dengar dan sering diadabtasi dalam berbagai bentuk seperti drama, film dan serial televisi.

Kisah Musisi dari Bremen malah dijadikan ikon dari Kota Bremen di Jerman. Disana dibuat sebuah patung yang terinspirasi dari kisah ini. Tepatnya pada saat  keledai berdiri di dekat jendela, lalu anjing  berada di atas punggungya, kucing merangkak naik ke bahu anjing, terakhir ayam jantan terbang ke kepala kucing dan mereka bersama-sama mengeluarkan suara guna  menakut-nakuti para perampok.

Kisah mengenai dua putri yang setiap malan menari telah dikembangkan oleh penulis  lain dan diterbitkan oleh penerbit kita tercinta  dengan  judul  Princess of the Midnight Ball. Kisahnya mengenai Putri Rose,  sulung dari dua belas putri dari Kerajaan Westfalin, yang dikutuk untuk berdansa setiap malam oleh Raja Under Stone di istananya, jauh di bawah permukaan bumi. Kutukan itu telah menghantui Putri Rose dan adik-adiknya sejak mereka lahir—dan hanya kematian yang mampu membebaskan mereka.  Rose bertemu Galen, seorang mantan prajurit yang menjadi asisten tukang kebun istana, berjiwa petualang, dan penuh tekad. Galen menawarkan diri untuk menyelamatkan Putri Rose dan adik-adiknya.

Dewasa ini beberapa kisah yang dikumpulkan Grimm bersaudara memiliki perbedaan yang mencolok pada beberapa bagian. Misalnya pada kisah  Briar Rose.  Dalam kisah ini  sang pangeran bisa dengan mudahnya masuk ke dalam istana lalu mencium sang putri. Jren......g! Semuanya kembali normal. Dalam sebuah versi lainnya, sang pangeran harus berhadapan dengan naga dan penyihir yang kejam untuk bisa  masuk ke istana  itu.

Lalu kisah seputar Snow-White dikenal juga dengan Putri Salju dan Tujuh Kurcaci, tokoh sang ibu tiri yang kejam diceritakan dihukum penjara di istana. Padahal pada vesi aslinya, sang ibu tiri dipaksa menggunakan sepatu  besi yang panas dan harus menari hingga meninggal.

Beberapa kisah memang memberikan ajaran moral yang patut dikenang. Namun beberapa kok seakan digunakan untuk menakut-nakuti anak-anak.  Pada saat 1800-, situasi masyarakat berubah dengan cepat. Kadang malah terjadi kekejaman dimana-mana. Banyak terjadi pembakaran bagi wanita yang dituduh sebagai penyihir, banyak anak yang disia-siakan seperti kisah Hansel dan Gretel.

Satu yang sedikit mengganjal dalam dirinya saya, kenapa yah ibu tiri dalam setiap ksiah yang ada dalm buku ini selalu digambarkan kejam? Akibatnya banyak anak yang membenci ibu tiri, padahal ada juga loh ibu tiri  yang baik dan tidak hanya sayang pada ayahnya he he he.

Grimm Bersaudara adalah  kakak-adik Jakob (1785-1863) dan Wilhelm Carl Grimm (1786-1859). Saat kecil, ibu mereka., Dorathea  suka sekali mendongeng.  Sang ayah Philip Wilhelm Grimm  adalah seorang pengacara. Sayangnay dongeng-dongeng yang mereka dengar hanya  disampaikan secara  turun menurun secara lisan.

Pada tahun 1810 mereka sepakat untuk mengumpulkan cerita-cerita tersebut dari para petani dan penduduk kampung. Butuh dua tahun untuk akhirnya mereka menerbitkan Kinder-und Hausmarchen. Tahun 1814 mereka menerbitkan volume kedua yang terdiri dari 70 dongeng,  Kumpulan dongeng itu terus direvisi hingga menjadi tujuh volume pada tahun 1875 dengan total cerita sebanyak 210. Kinder-und Hausmarchen. Bukan kisah fantasi!  Melainkan penggambaran keadaan sesungguhnya pada masa itu.

Banyak yang memberikan kritik pedas karena judul yang mereka berikan adalah dongeng anak, sementara isinya banyak yang tidak cocok untuk anak.  Sebagian besar guru dan orangtua di abad sembilan belas menyesalkan isi dongeng yang dikumpulkan karena mentah dan tidak beradab. Memang tujuan utama mereka mngumpulkan dongeng adalah sebagai rekaman sejarah. Catatan mereka kadang malah melebihi panjang dongen itu sendiri. Mereka ingin menjadi  patriot folklor, alih-alih pendongeng cerita anak.

folklor adalah bentuk kesenian yang lahir dan menyebar di kalangan rakyat banyak. Ciri dari seni budaya ini yang merupakan ungkapan pengalaman dan penghayatan manusia yang khas ialah dalam bentuknya yang estetis-artistis. Karena di dalam melaksanakan hubungan-hubungan yang komunikatif, seni mengungkapkannya melalui bentuk-bentuk estetis yang dipilihnya.(  http://pbsindonesia.fkip-uninus.org/media.php?module=detailmateri&id=71)

 Buat yang tertarik ingin membaca cerita yang lain, monggo diintip di http://www.grimmstories.com/

Rabu, 13 April 2011

Jackdaw Summer *Spoiler......spoiler...spoiler......*

Penulis               : Jackdaw Summer
Penerjemah        : Lulu Fitri Rahman
Editor                 : Heni Setiani
ISBN                  : 979-1122-806
Halaman             : 195
penerbit              : Linikata


Jek Jek! Jek Jek!

"Aku menemukan bayi." kataku
"Kau menemukan apa?"
"Bayi, di dekat sungai."


Kover memang menjadi salah satu unsur membeli buku ini. Lalu ada tulisan Winner of Hans Christian Andersen Award 2010. Dua hal tersebut yang membuat buku ini masuk dalam tas belanjaan.

Kisahnya mengenai persahabatan dua orang anak laki-laki bernama Liam dan Max. Layaknya anak laki-laki yang hidup di pedesaan, mereka menghabiskan waktu luang dengan menjelajah lingkungan sekitar. Mendatangi gua-gua, memanjat pohon dan menyelidiki rumah pertanian tua, seakan-akan ada misteri disana.

Sedang asyik-asyiknya bermain, medadak seekor gagak menyerang dan mengarahkan mereka ke sebuah rumah pertanian kuno. Di sana mereka menemukan sebuah kejutan, BAYI yang dibungkus dalam selimut dengan pesan singkat, "Tolong jaga bayi ini. Dia anak dewa" Northumberland gempar! Kedua anak itu mendadak menjadi selebritis lokal.

Itu kisah awalnya......
Selanjutnya, mohon maaf teramat sangat, saya sama sekali tidak mengerti ini kisah tentang apa.
Kisah penemuan bayi oleh kedua anak yang digembar-gemborkan ternyata berhenti sampai disana.
Sang bayi dirawat oleh orang tua Liam akibat rumah penitipan anak akan ditutup. *Spoiler*

Kisah selanjutnya sungguh membingungkan.
Well enggak membingungkan banget sih tapi rasa-rasanya terlalu aneh untuk dibaca anak usia 9-12 tahun.
Tokoh utama kita, Liam memiliki ibu yang berprofesi sebagai seniman, namun seniman yang  nyeleneh. Ia memotret bekas luka yang ada di tubuh Liam, alih-alih membuat sebuah lukisan. Kulit yang memar di foto yang dipajang di galeri, anehnya ada juga yang suka dan membelinya!

Liam menjalani hidup yang aneh menurutku. Bukan soal imajinasi dengan tinggal di kemah yang berada tak  jauh dari rumah induk. Tapi bagaimana ia bergaul dan menyikapi banyak hal yang terjadi. Lian juga berteman dengan sosok yang aneh dan sepertinya  terlalu dewasa untuk bergaul dengannya  Belum lagi aneka kekerasan yang terjadi dalam buku ini*Spoiler*


Ada adegan perkelahian dengan menggunakan pisau dan terluka. Lalu ada tentara mengikuti Liam yang sedang mengikuti dua orang pelarian.  Peristiwa yang ada selalu  melibatkan pemunculan  si burung Jackdaw, yang masih satu keluarga dengan burung gagak.

The Jackdaw bisa ditemukan di daerah pertanian dan perkotaan, serta daerah berhutan terbuka dan tebing pantai
Sebagian besar bulu adalah hitam mengkilat, dengan kilau ungu atau biru di dahi, mahkota dan sekunder, dan kemilau hijau-biru pada tenggorokan, dan ekor.

David Almond sang tukang cerita bsaai diintip di http://www.davidalmond.com/
Sosoknya  pada tahun 2010 yang lalu  baru saja memenangkan Hans Christian Andersen Award for lifetime achievement in children's writing.

Hans Christian Andersen Award, bisa disebut juga sebagai "Hadiah Nobel untuk sastra anak-anak", adalah sebuah penghargaan internasional yang diberikan dua tahun sekali oleh Dewan Internasional  Buku Remaja (Ibby) sebagai pengakuan atas sebuah "kontribusi yang konsisten  untuk sastra anak-anak". Ada dua kategori pemenang penghargaan: penulis, dan ilustrator. Hadiah ini diberi nama seperti  pengarang Denmark Hans Christian Andersen.

Penghargaan ini sudah mulai diberikan sejak tahun 1965. Untuk tahun 2010 pemenang penulis adalah David Almond dari Inggris. Sedangkan ilustrasi dimenangkan oleh  Roberto Innocenti dari Itali pada tahun 2008

Gambar dari.
http://en.wikipedia.org/wiki/Jackdaw
http://www.facebook.com/editnote.php

Repiu teraneh yang pernah dibuat .....

Kisah Presiden Prawiranegara yang Nyaris Terlupakan

 Judul               :  Presiden Prawiranegara
                          Kisah 207 Hari Syafruddin
                          Prawiranegara
                          Memimpin Indonesia
Penulis             : Akmal Nasery Basral
No. ISBN          : 9789794336137
Penerbit           : Mizan
Tanggal terbit   : Maret – 2011
Jumlah             : 400
Kategori          : Memoar
Harga              : Rp 57.000


”....Kalau kejadiannya seperti yang bapak jelaskan itu, maka menurut saya yang tidak mengerti politik ini, Bapak adalah Presiden Syarifuddin Prawiranegara”

”jangan panggil saya Presiden! Saya ketua PDRI”

Walau hanya sesaat, seorang presiden tetaplah sosok yang pernah memimpin bangsa ini! Untuk itu , sosok Syafruddin Prawiranegara  seyogyanya dikenang dan dihormati. Banyak yang tidak mengenal sosoknya, apalagi kaum muda saat ini. Padahal  beliau sangat berjasa bagi bangsa kita, dari sisi pemerintahan dan ekonomi.

Buku ini berisi cerita yang dituturkan oleh seorang anak pribumi bernama Kamil Koto. Sungguh beruntung dia. Walau sebentar, ia sempat berada dekat bahkan memijat salah satu putra bangsa kita,  Presiden Syafruddin Prawiranegara.  Dengan  mengharukan,  Kamil Koto  berbagi kisah  seputar Presiden Syafruddin Prawiranegara, yang selama 207 hari  menjadi nahkota bagi republik ini.  Sebuah perjuangan yang mungkin terlupakan, namun sangat penting bagi kelangsungan bangsa ini.

Dalam buku  ini peristiwa berdirinya PDRI teruraikan  dengan detail. Sejak  kedatangan Bung Hatta pada November 1948 ke rumah Syafrudin Prawiranegara di Jogya yang menugaskan Syafruddin untuk berangkat ke Bukittinggi sesuai dengan kapasitasnya selaku Menteri Kemakmuran. Saat itu hanya Yogya, Bukittinggi, dan Aceh yang bukan merupakan bagian negara federal bentukan Van Mook. Jadi tiga tempat itulah yang merupakan benteng pertahanan Republik. Pada 19 Desember 1948  terjadi Agresi Militer II. Bung Karno dan Bung Hatta  mengantisipasi jika mereka tertangkap dengan membuat rencana untuk membentuk Pemerintahan Darurat di Sumatera yang akan dipimpin oleh Mr. Syafruddin Prawiranegara.

Dua buah kawat yang memberikan mandat kepada Syafruddin untuk membentuk pemerintahan darurat segera dibuat untuk dikirimkan, satu ditujukan kepada Mr. Syafrudin, dan satu lagi untuk Drs, Sudarsono selaku dubes RI di India dan Mr Alex Maramis selaku menteri Keuangan yang saat itu sedang bertugas di New Delhi.  Tapi apa mau  kantor Pos & Telegram serta RRI sudah dikuasai Belanda. Sehingga  kedua kawat tersebut tak sempat terkirimkan

PDRI ini sngkatan dari Pemerintah Darurat Republik Indonesia, dideklarasikan untuk melanjutkan pemerintahan Republik Indonesia setelah Bung Karno dan Bung Hatta ditangkap tentara Belanda beberapa hari lalu di Yogyakarta. Para pejuang terbaik bangsa kita memutuskan bahwa pemerintahan harus dilanjutkan meskipun dari tempat terasing seperti kebun teh ini.

Situasi di Bukittinggi  juga kian  membahayakan. Belanda nyaris berhasil menguasai kota.  PDRI sepakat untuk membumihanguskan kota itu sedangkan Syafruddin dan seluruh pimpinan PDRI mengungsi ke sebuah tempat terpencil di tengah rimba Sumatera. Guna  menjalankan pemerintahan. Selama dalam pengungsian pemerintahan tetap berjalan dengan melakukan banyak koordinasi melalui  Radio AURI

Sosok Kamil Koto, tidak  saja mengajak kita mengikuti tapak tilas perjuangan para putra terbaik bangsa kita, namun juga pergolakan bathin para anak manusia serta metamorfosis seorang preman pasar menjadi pejuang dan pengusaha sukses. Bagaimana  pengorbanan tanpa pamrih dilakukan dengan  nekat kuat demi sebuah  tujuan mulia, KEMERDEKAAN!

Kita memang mendapat banyak hal dari buku ini, selain peristiwa sejarah yang nyaris dilupakan. Saat sekolah, saya hanya tahu Peristiwa Bandung Lautan Api dan Agresi Militer Belanda. Melalui buku ini, saya jadi tahu ada pembumihangusan Bukittinggi. Juga bagaimana peristiwa Agresi Militer Belanda dengan lebih lengkap,serta tak ketinggalan kisah bagaimana perjuangan Jendral Besar Sudirman memimpin gerilya dari atas tandu yang legendaris.

Kisah mengenai Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang mengendarai mobil menjemput Bung Hatta membuat saya terseyum. Wajar jika Bung Hatta terkejut! Status Sultan adalah sebagai raja sedangkan mereka adalah tamu. Dan biasanya seorang raja tidak mengendarai mobilnya sendiri apalagi saat itu situasi sedang genting.


Bonus kisah bagaimana  sempat terjadi keributan kecil antara pemimpin bangsa kita, menunjukkan betapa kuatnya tekanan yang harus mereka hadapi. Biar bagaimana mereka juga manusia biasa yang kadang kesal dan punya amarah. Hanya tekat kuat dan semangat lah yang bsai mempersatukan mereka

 Selama era kemerdekaan, Sjafruddin pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri, Menteri Keuangan, dan Menteri Kemakmuran. Saat menjabat sebagai  Menteri Keuangan dalam Kabinet Hatta pada 10 Maret  1950 , beliau mengeluarkan  kebijakan yang dikenal dengan nama Gunting Sjafruddin . Kebijakan itu berupa memotong uang bernilai Rp 5 lebih hingga separuh.

Menurut kebijakan itu, "uang merah" (uang NICA) dan uang De Javasche Bank dari pecahan Rp 5 ke atas digunting menjadi dua. Guntingan kiri tetap berlaku sebagai alat pembayaran yang sah dengan nilai setengah dari nilai semula sampai tanggal 9 Agustus pukul 18.00.

Mulai 22 Maret - 16 April, bagian kiri itu harus ditukarkan dengan uang kertas baru di bank dan tempat-tempat yang telah ditunjuk. Lewat tanggal tersebut, maka bagian kiri itu dianggap tidak berlaku lagi. Guntingan kanan dinyatakan tidak berlaku, tetapi dapat ditukar dengan obligasi negara sebesar setengah dari nilai semula, dan akan dibayar empat puluh tahun kemudian dengan bunga 3% setahun. Kebijakan ini juga berlaku bagi simpanan di bank. Pecahan Rp 2,50 ke bawah tidak mengalami pengguntingan, demikian pula uang ORI (Oeang Republik Indonesia).

Sjafruddin menjadi Gubernur Bank Sentral Indonesia yang pertama tahun 1951. setelah sebelumnya menjabat sebagai  Presiden Direktur Javasche Bank yang terakhir.  Bersama Oei Beng To, beliau  menulis buku Sejarah Moneter
Beliau meninggal dunia, 15 Februari 1989 di Jakarta

Jangan lupa mengunjungi http://www.facebook.com/pages/Dukung-Mr-Syafrudin-Prawiranegara-menjadi-Presiden-RI-ke-2/254973007578, dan berikan dukungan untuk menobatkan Syafrudin Prawiranegara menjadi Presiden RI ke-2.

Pepatah lama menyebutkan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya, lalu kenapa kita tidak menyatakan dukungan ke Syafrudin Prawiranegara?  Yang berjuang demi bangsa tercinta, yang katanya  "dipinjam" hanya beberapa hari tapi malah menjadi sekian bulan, yang meninggalkan keluarga tanpa tahu bagaimana kondisi mereka, yang  memimpin perjuangan dari daerah terpencil, yang ingin mengubah nasib perekonomian negara, yang...... banyak yang yang bisa  disebutkan lagi tapi semua tindakannya  hanya untuk bangsa kita tercinta

Foto:
https://saripedia.wordpress.com/tag/presiden-prawiranegara-kisah-209-hari-mr-sjafruddin-memimpin-indonesia/

Senin, 11 April 2011

The Tar Man: Penjahat dari Masa Silam (The Gideon Trilogy #2)

Read in May, 2009

"Apakah tidak ada penunggang kuda di kota ini?”serunya kepada seorang pria muda yang duduk di balik kemudi sebuah Mini Cooper Hitam.

"Mati aku!” dia berseru nyaring, ”Mesin itu telah membawaku ke masa depan! Bagaimana aku akan pulang?”

Banyak hal yang membuat Tar Man, sang penjahat tangguh abad 18 merasa akrab sekaligus asing berada di London! Bahkan Berkeley Square yang dulu sangat dikenalnya juga berubah. Padahal baru sebulan yang lalu ia mengawal Lord Luxon kesana.

Pada awalnya, banyak hal-hal baru yang membuatnya terheran-heran sekaligus kagum! Misalnya melihat wanita menggunakan celana panjang dan berambut pendek, gadis-gadis memamerkan mata kaki, sensasi minum bir dingin. Atau bahkan kebingungannya saat harus menyantap spageti

Diabad 21 , Tar Man bertemu dengan seorang gadis, Anjali yang dianggapnya berbakat dan bisa menjadi penuntunnya. Sepak terjangnya di dunia hitam di abad baru itu berkembang kian pesat! Apalagi setelah ia tanpa sengaja juga mengetahui teknik memudar yang sering digunakan oleh Kate.

Saat ia ditangkap dan berada dalam mobil polisi, ia berhasil menghilang dan kembali di tempat lain. Tar Man yang merampok bank dan menghilang, membuat kehebohan baru, mendapat julukan Houdini baru, Belakang agar bisa masuk ke lingkungan tertentu, Tar Man yang dikenal dengan nama Mr. Vega Rianza, bahkan menunjukkan kebolehannya dengan berada di balkon Buckingham Palace, kemudian menghilang, padahal disaat yang bersamaan, keluarga kerjaan juga berada disana

Sementara Tar Man asyik melebarkan sayapnya di abad baru. Dr Dyer dan Dr. Pirretti masih berdebat mengenai upaya membawa Peter kembali ”Jika kau tahu secara pasti, bahwa perjalanan menembus waktu memiliki potensi untuk menghancurkan alam semesta dalam cara yang tidak terbayangkan, apakah menempatkan seluruh umat manusia dalam bahaya demi menyelamatkan seorang anak laki-laki yang tidak bersalah merupakan langkah yang tepat? Itu adalah pertanyaan yang terus meneus menggangguku-dan aku tidak tahu jawabannya” Kata dr. Piretti. Namun sudah bisa ditebak akhirnya semua pihak setuju untuk membawa Peter kembali.

Kedatangan Kate dan Mr Schock, ayah Peter diabad 18 seperti mengundang perhatian masayrakat umum. Mereka tidak ingin kehadirannya dirahasiakan, malah membiarkannya untuk dipublikasikan secara luas. Peter yang membaca kehadiran Kate dan ayahnya terkejut sekaligus senang.

Peter yang mereka cari segera bergegas menuju ke Middle Harpenden, tempat mesin waktu tersebut berada. Peter merasa perlu melihat Kate dan ayahnya, Masalahnya yang mereka cari adalah Peter yang berusia 12 tahun, bukan dirinya. Namun kenyataan Peter yang ada dijaman itu telah tumbuh manjadi seorang pria dewasa! Rupanya Kate tidak melihat dengan benar waktu yang dikatakan ayahnya saat melakukan perjalanan waktu!

Saat bertemu dengan Kate dan ayahnya yang sama sekali tidak berubah, Peter mengaku bernama Joshua Seymour, adik tiri Gideon Seymour. Tanpa ada maksud tertentu, Peter mencuri salah satu Coca-cola milik Kate.

Guna memperbaiki mesin waktu yang rusak, Kate dan Peter yang menyamar harus menyeberangi lautan hingga ke Perncis saat revolusi sedang berlangsung. Mereka bertujuan memohon bantuan Marquis de Montfaron, seorang ilmuan terkenal untuk memperbaiki mesin waktu tersebut. Tentunya dengan imbalan mengajak ia mendatangi abad 21!

Buku ini seusai dengan judulnya memang sebagian besar isinya bercerita mengenai Tar Man yang terbawa ke abad 21. Hanya makin kebelakang kok saya merasakan ketegangannya mulai menghilang, semua seakan-akan menjadi hambar, sudah bisa dipastikan. Misalnya mesin waktu yang membawa Dr Dyer diceritakan dengan sendirinya berhasil membawa pulang Peter. Lalu dengan begitu saja, Kate dan Peter bertemu lagi di perkebunan! Walau adegan Tar Man yang menggoda Lord Luxon dengan trik menghilangnya sempat membuat saya penasaran kemana alur cerita akan dibawa.

Namun ternyata saya salah! Ada adegan seru saat Tar Man membawa kembali Peter dan Kate ke abad 18. Untung saja Peter berhasil membawa Kate menuju ke rumah Gideon.
Tapi, yang paling menyejutkan dari seluruh isi buku ini adalah pengakuan dari seorang pawang anak buah Lord Luxon, bahwa Tar Man dan Gideon adalah saudara! Bayangkan kedua kepribadian yang berbeda jauh adalah sepsang saudara, kejutan yang hebat!

Ia mengatakan ayahnya, pernah mengenal seorang pria yang mengetahui bahwa Seymour menikahi seorang janda dari Somerset. Wanita itu baru saja meninggalkan desa bersama anak-anaknya setelah putra tertua, yang masih berusia remaja dihukum gantung gara-gara mencuri. Desas-desus yang beredar mengatakan, bahwa anak itu diturunkan terlalu cepat dari tiang gantungan, berhasil lolos!

Ada satu kalimat yang membuat saya menasaran, Pada hal 244 , Kate berkata, “ Tapi, Joshua. Aku harus menemui Joshua.” Bukan seharusnya Aku harus menemui Gideon.

Selesai membaca buku ini, saya jadi berpikir , diluar cerita sebenarnya. Beberapa bulan belakangan ini. sudah ada 2 buku yang menyinggung Coca Cola, Brand minuman ringan. Pertama di The Road, sekarang di Tar Man. Kayaknya kedepan siapa tahu penulis bisa minta sponsor untuk menerbitkan bukunya dengan imbalan dalam alur cerita menyebutkan brand. Seperti salah satu film yang produksi Ari Sihasale, dimana pemeran utama terlihat sedang menyikat gigi dengan menggunakan pasta gigi salah satu brand, lalu mandi dengan menggunakan brand lainnya...

Jangan diambil hati yah..., namanya juga ide iseng!terutama setelah membaca curhat beberapa penulis yang kesusahan mencari penerbit

Alice in Wonderland

Read in November, 2009

PERINGATAN !
1.Dilarang mengikuti kelinci dengan mata merah muda yang menggunakan jas panjang serta mengeluarkan jam dari saku jas dan terus menerus mengatakan “Aku pasti terlambat”
2.Dilarang makan dan minum sembarangan, tubuh bisa melebar, meninggi dan mengecil.
3.Dilarang mengatakan dan berbuat sesuatu yang bisa menyinggung perasaan Ratu Hati jika tidak ingin terkena hukuman kepala dipenggal.

Peringatan itu bukan dibuat asal, namun dibuat berdasarkan pengalaman Alice yang tersasar dan mengalami petulangan aneh di negeri ajaib. Negeri yang tidak bisa dilihat keberadaannya di dalam peta.

Tertarik mengikuti seekor kelinci putih dengan mata merah muda yang menggunakan jas panjang serta mengeluarkan jam dari saku jas dan terus menerus mengatakan “Aku pasti terlambat”, Alice terjatuh ke dalam lubang kelinci dan terdampar di negeri ajaib. Di negeri ajaib, Alice bertemu dengan penghuni yang serba ajaib.

Saat terjatuh ke dalam lubang, Alice sudah menemukan berbagai hal ajaib. Di sekeliling sisi lobang terdapat lemari rak buku. Di akhir lubang, ia menemukan sebuah meja dengan tiga kaki dari kaca yang kokoh, diatasnya terdapat sebuah botol kecil dengan tulisan ”Minum Aku” Akibatnya tubuhnya mengecil menjadi sebesar 25 cm.

Di negeri ajaib, Alice bertemu dengan seekor Ulat Bulu yang sedang duduk di atas jamur, mengisap Hookah panjang dengan tenang. Jamur fek yang didudukinya mempunyai efek yang berbeda dikedua sisinya. Alice harus berhati-hati dalam memilih. Jika tidak bijaksana, Alice akan mengalam kesulitan, karena ia tidak bisa begitu sama menemukan sesuatu yang bisa dimakan atau diminum guna memperbesar atau memperkecil tubuhnya.

Alice juga menghadiri upacara minum teh yang aneh dengan Kelinci Bulan Maret, Pembuat Topi, dan Tikus Asrama. Walau meja sangat luas, namun mereka hanya duduk di satu sisi saja.

Di lapangan kriket, Alice bertemu dengan Sang Ratu Hati. Sang ratu memerintahkan agar seluruh bunga mawar yang berwarna putih diubah menjai merah. Bolanya adalah para landak, pemukulnya adalah flaminggo, dan para prajurit harus melengkungkan diri masing-masing dan berdiri di atas kaki dan tangan mereka sehingga membentuk busur,

Namun Alice tidak merasa senang bermain disana. Sang ratu sepertinya hanya tahu satu hal untuk menyelesaikan masalah, baik untuk masalah sepele atau masalah besar , penggal kepala! Siapa pun yang dikenai hukuman akan dibawa dan ditahan oleh para prajurit. Para prajurit tersebut tentu saja bergerak dan meninggalkan posisinya sebagai busur agar dapat melaksanakan perintah ini. Dalam satu setenah jam berikutnya, semua posisi busur sudah habis dan para pemain kecuali Raja, Ratu dan Alice

Untung saja, saat ratu ingin memenggal kepala Alice, ia sudah berhasil kembali ke ukuran tubuhnya semula dan berusaha menghalau mereka. Sungguh pengalaman yang mendebarkan bagi Alice.

Alice in Wonderland diciptakan oleh Lewis Carroll pada tahun 1865. Hingga saat ini banyak versi yang sudah beredar. Baik dalam bentuk buku maupun film. Tokoh anak perempuan dengan memakai baju biru dan berambut pirang akan selalu diingat sebagai tokoh Alice in Wondeland.

Bait-bait puisi di depan yang berbunyi,
“...........................
Alice! Kisah yang ajaib
Dan perlahan
Membenamkannya ke dalam mimpi kanak-kanak
Di dalam saraf ingatan yang penuh mistis
Ibarat rangkaian bunga kering para pengelana
Dipetik dari negeri nun jauh di sana”

Sangat cocok untuk menceritakan versi ringkas mengenai buku ini. Selain kertas yang memang dibuat beda, setiap halamannya mengandung cerita yang mendebarkan.

Minggu, 10 April 2011

Yin Galema , Kisah Percintaan yang Tak Biasa

Read in September, 2009


Ada yang tahu letak Pulau Kaulan?Mungkin banyak yang menggelengkan kepala, tapi nama Pulau Belitung pasti banyak yang tahu. Padahal Kaulan adalah nama lain dari Belitung, tempat kisah ini terjadi.

Yin Galema adalah seorang anak hasil perselingkuhan selir kaisar dan ayahnya. Karena usianya yang nyaris sama dengan putri Raja Balok, Yin belakangan lebih suka tinggal di istana daripada ikut ayahnya berlayar.

Suatu saat Yin secara diam-diam mandi disebuah telaga yang konon khabarnya merupakan tempat mandi bidadari. Saat mandi, tiba-tiba langit berangsur gelap, matahari kian menutup, angin tidak berhembus dan kicau burung berhenti. Kata para tetua itu tanda datangnya bidadari! Yin sangat terkejut melihat wujud bidadari dihadapannya, apalagi saat bidadari itu memungut kain penutup kepalanya yang tertinggal.

Sehari-harinya, Yin berguru pada Ki Ronggo.Ki ronggo juga mengenalan ajaran Agama Islam pada Yin. Suatu hari, Ki Ronggo memberikan sebuah gelang simpai.Dengan menggunakan gelang tersebut, Yin bisa melihat seorang lelaki bunian, Kanda Badau putra selir Raja Balok yang disembunyikan.

Kanda Badau ternyata sangat mencintai Yin. Saat tahu bahwa hatinya terbagi dengan Pangeran Mending, keluarlah sumpah Kandau Badau, "Jika aku bukan seorang pemaaf... abadilah kutukan yang bersemayam dalam darahmu.... Ia meresap dan menyebar perlahan dibalik kulitmu yang indah. Meski kau bertambah cantik, setiap lelaki takkan berhasrat menyentuhmu karena kulit dan tubuhmu terkutuk sepanjang hidupmu! Hanya lelaki inilah yang ditakdirkan menyentuhmu. Aku akan kauburu sepanjang hidupmu. Jika sampai waktunya ...
darahmu dan darahku menyatu barulah kita mati seutuhnya...."


Romantisnya......!
Cerita di buku ini kian seru karena diramu dengan adegan pertarungan di laut. Sebelum buku ini selesai, malas rasanya berhenti membaca. Saya yang tidak suka tema sejarah, medapat tambahan pengetahuan tampa merasa digurui. Diteil yang diuraikan, sungguh memukau, dan sangat jelas.

Setelah tahu ada kelanjutannya, perlu nih tambahan bintang. Karena beberapa hal sepertinya kurang jelas, ternyata disengaja agar bisa memunculkan sebuah kesinambungan dengan buku selanjutnya. Penasaran, kapa yah buku selanjutnya terbit

Galaksi Kinanthi: Sekali Mencintai Sudah itu Mati?


Read in October, 2009

 Cinta memang selalu menjadi topik yang tidak akan pernah habis untuk dibahas. Buku ini mengikisahkan mengenai cinta yang dimulai dari persahabatan saat anak-anak hingga dewasa.Novel yang terinspirasi oleh sebuah kisah nyata.

Bagi Kinanthi, Ajuj adalah dunianya. Seseorang yang membelanya saat kecil,saat orang llain menghina keluarga dan dirinya, membagi makanan dengannya, membuatkan mainan bagi adik Kinanthi, merasuki pikirannya disetiap kesempatan. Saat Kinanthi mendengarkan lagu mel...more
Cinta memang selalu menjadi topik yang tidak akan pernah habis untuk dibahas. Buku ini mengikisahkan mengenai cinta yang dimulai dari persahabatan saat anak-anak hingga dewasa.Novel yang terinspirasi oleh sebuah kisah nyata.

Bagi Kinanthi, Ajuj adalah dunianya. Seseorang yang membelanya saat kecil,saat orang lain menghina keluarga dan dirinya, membagi makanan dengannya, membuatkan mainan bagi adik Kinanthi, merasuki pikirannya disetiap kesempatan. Saat Kinanthi mendengarkan lagu melankonis, sosok Ajuj merasuki pikirannya, saat memandangi jajaran bintang dilangit, Kinanthi akan terkenang Ajuj dan jajaran galaksi cintanya.

Setelah mengalami berbagai cobaan  hidup, dari ditukar beras oleh bapaknya, nyaris diperkosa teman sekolahnya, menjadi TKI, menjalani hari-hari penuh siksaan, Kinanthi menjelman menjadi sosok Kinanthi Hope, seorang cendikiawan wanita dan penulis kaliber dunia!

Namun cintanya membawa kembali ke Gunung Gidul, ia ingin menemui Ajuj, lelaki yang dikirimi lebih dari 100 surat sejak ia meninggalkan kampung halamannya. Surat yang tidak pernah dibalas oleh Ajuj.

Ajuj, mencari Kinanthi hampir setiap saat. Saat mendengar ia bekerja di Jakarta, Ajuj mencarinya di Jakarta selama sekian tahun, saat melihat di tv ada TKI yang dipulangkan sebagai mayat akibat disiksa majkannya, ia bergegas pergi ke Jakarta untuk mengecek karena wajah TKI itu mirip dengan Kinanthi katanya, Setelah nyaris lelah mencari dan memutuskan menikah dengan gadis muda dari desanya Kinanthi hadir kembali dengan sosok yang sangat berbeda! Kegundahan hatinya saat membaca 113
surat Kinanthi yang tidak pernah diterimanya, membawanya ke gunung untuk menenangkan diri.






Gempa dan lagu sebelum cahaya mengukuhkan kisah kasih mereka. Jika Kinanthi sudah menunggu sekian lamanya untuk bisa bertemu dengan Ajuj yang tidak ketahuan rimbanya, apalah artinya sekian tahun lagi menunggu Ajuj bangun dari koma.

Beberapa bagian dari novel ini, mengingatkan pada novel pemakaman langit. Kinanthi disini lebih beruntung, ia masih bisa mengetahui bagaimana kabar Ajuj. Ending yang langsung pada inti, membuat saya mengira-ngira bagaimana kelanjutan kisah kasih mereka

Jonggrang: Seribu Tahun Kutukan Dendam dan Cinta

Read in November, 2009 review

Ratu Ida Sang Hyang Widhi.Titiang nunas pangampura pang banget seantukan titiang akeh sampun melaksana sane akon sane nenten manut ring dharma. Dumogi Ratu Betara suweca ring sikian titiang lan ngincen pangapura mangda leteh ring sikian titiang prasida kasucian

Angin kencang berhembus dari semua penjuru begitu Jongrang selesai mengucapkan kata-katanya. Perlahan-lahan ia berubah menjadi sosok aslinya cantik dan anggun.Angin pun mereda seiring perubahan dirinya.


Elektra dan Data sepasang kekasih yang hidup di kota metropolis. Dari pilihan lokasi untuk makan malam, pilihan menu, cara mengisi akhir pekan hingga topik yang sering dibicarakan,menunjukkan mereka berdua merupakan pasangan sukses dengan kehidupan mapan.

Data menghabiskan cutinya selama beberapa hari di Bali dan Yogyakarta. Di Yogyakarta, ia terpikat dengan kecantikan seorang wanita misterius yang belakangan diketahuinya bernama Jonggrang. Saat akhirnya berhasil berkenalan dan makan malam dengan Jonggrang, Data benar-benar tidak bisa melepaskan pikirannya dari sosok Jonggrang yang misterius.

Saat Jonggrang telah pergi, bau wangi melati campur wangi pisang masih sedikit tertinggal di area dimana Jonggrang duduk. Data mengambil gelas yang dipergunakan Jonggrang untuk minum. Di gelas itu masih tersimpan bekas lipstiknya.Data membawanya hingga ke Jakarta

Sejak itu, setiap malam sekitar pukul 23.00 suara kentungan akan terdengar ramai dari dalam lemari pakaian, tempat Data menyimpan gelas tersebut. Sekitar jam 03.00 suara gaduh itu akan terdengar lagi. Tidak hanya itu, selama beberapa hari Data selalu bangun kesiangan dengan kondisi yang letih dan lesu.

Tidak hanya itu saja! Suatu hati Data merasa bermimpi mengenai gempa. Saking kerasnya ia dapat merasakan kerasanya gempa itu sampai-sampai terbangun, dan mendapati kenyataan bahwa tempat tidurnya berguncang keras ....!Jadi bukan mimipi! Sementara itu ia bisa mendengar suara gaduh dari bunyi tumbukan padi serta mencium bau wangi melati dan pisang. Ia benar-benar tidak bisa bergerak. Semacam medan gravitasi yang sangat kuat yang menahannya untuk tetap berada di tempat tidur.

Menurut sahabatnya, ia mengalami Poltergeist. Poltergeist adalah gangguan spiritual yang sifatya mengganggu kehidupan manusia, sampai kadang-kadang melukai atau bahkan sampai membunuh. Asal katanya berasal dari Bahasa Jerman, yang artinya hantu yang membuat kegaduhan. Jenis-jenis gangguan kayak gini memang sifatnya membuat kegaduhan suara, barang-barang bergerak atau berpindah tempat sampai kadang-kadang menyakiti dan membunuh orang.

Suatu hari, tanpa sadar ia mengemudikan mobilnya menuju Yogyakarta untuk menemui Jonggrang, pujaan hatinya. Perubahan sikapnya itu disadari Elektra yang bergegas menyusulnya ke Yogyakarta dengan hanya berbekal cerita-cerita yang pernah diutarakan Data.

Banyak hal aneh yang ditemui Elektra. Dipelataran candi, Elektra melihat sebuah kereta kencana berwarna hitam yang ditarik oleh enam ekor kuda hitam menembus pintu pagar besi yang tertutup rapat. Menurut petugas ronda, itu merupakan kereta kencana Putri Loro Jonggrang. Mereka yang melihat kereta itu lewat akan menundukkan kepala sebagai tanda menghormati. Dan Data terlihat duduk didalamnya!

Pesan Aksara dan Dewi, sepasang ahli pubakala muda, kenalan barunya berpesan agar jangan melawan dengan emosi,dendam ataupun kemarahan, namun lawan dengan cinta. Pesan itu benar-benar diingat Elektra. Itu juga yang menjadi kekuatan saat ia menghadapi Jonggrang dan pasukannya.

Novel ini dibuka dengan adegan peperangan yang sungguh luar biasa! Pelajaran sejarah saya hanya sampai pada peperangan antara Bandung Bondowoso dengan Prabu Boko lalu soal janji membuatkan 1000 candi. Tidak ada adegan pertempuran dan pembataian.

Terlihat sekali kalau novel ini dibuat oleh dua orang. Misalnya pada halaman 184, berisi pertemuan anatar Elektra dengan Gunawan sahabat Data. Ada dialog antara Elektra dan Gunawan, ” Ngak apa-apa. Kamu mau minum apa?” Tanya Gunawan sambil memberikan ciuman  pipi kiri kananku” Bukannya pipi kanan Elektra? Mungkin pada bagian ini dikerjakan oleh salah satu penulis yang mengambil porsi Elektra.

Biar bagaimana juga, novel ini memberi saya pengetahuan mengenai sejarah. Termasuk salah ketik di halaman belakang Kerajaan Pengging yang ditulis Peking, serta kesalahan penulisan tahun. Plus rasa penasaran, bukannya salah satu planet sudah dieliminasi yah...apa ya namanya kok jadi lupa!

Ghostgirl


Read in November, 2009


“Charlotte Usher, diharap melapor ke ruang 1313” Sebuah pengumuman pengumuman terdengar dari sistem pengeras suara. Di ruang tersebut ia diminta mengisi sebuah formulir. Boks terakhir yang harus diisi adalah C.O.D.

C.O.D bukan Cost In Delivery. C.O.D, Cause Of Death, atau penyebab kematian. Untuk kasus Charlotte Usher adalah tersedak permen kenyal berbentuk beruang.

Siapa yang tidak mau populer? Setiap anak tentunya ingin menjadi terpopuler di antara teman-temannya. Ia meninggal justru saat sedang memperjuangkan upayanya untuk menjadi gadis yang popular di sekolahnya. Upayanya sepertinya akan segera membuahkan hasil, ia sudah berhasil menjadi partner lab fisika dengan Damen, cowok popular di sekolahnya. namun apa mau dikata, sepotong permen kenyal berbentuk beruang mengakhiri hidup dan mimpinya.

Saat mendadak mati meninggal, kita membawa serta masalah yang belum terpecahkan. Berbagai urusan yang harus diselesaikan sebelum bisa pindah. Hal yang membuat Charlotte Usher berat meninggalkan alam kehidupan adalah perasaannya terhadap Damen.

Ia merasa sebagai sebuah cangkang kosong, begitulah mereka akan mengingatnya selalu. Saat mengetahui Scarlet adik Petuna musuh bebuyutannya bisa melihatnya. Ia menawarkan sebuah kerja sama, perasukan, ia akan memakai tubuh kasar Scarlet untuk beraktifitas sementara itu jiwa Scarlet akan bebas berkelana kemana saja.

Ternyata, di alam kematianpun Charlotte juga harus tetap menjalani sekolah dan menulis Diary ,buku harian kematian. Di sekolah barunya Charlotte juga tetap menjadi anak yang tidak popular. Setiap usahanya untuk berinteraksi dengan manusia hidup justru kian membahayakan teman-temannya di alam kematian.Namun ia tetap berusaha agar selalu bisa berada di dekat Damen

Walau pada akhirnya ia harus merelakan Damen untuk Scarlet, namun pengorbanan yang dilakukannya tidak hanya membawa teman-temannya di alam kematian pergi ke kelas yang lebih tinggi, namun juga membuat ia menjadi popular di alam kehidupan. Saat tersemprot cairan pencoklat kulit, tubuh transparannya justru bisa dilihat orang banyak. Dan ia menerima mahkota sebagai ratu pesta dansa. Popularitas yang selama hidup diidam-idamkan justru diperoleh saat ia meninggal

Jadi ingat hantu perempuan penunggu kamar mandi di buku Harry Potter, kalo enggak salah namanya Martha. DIa justru ngetop setelah meninggal dan menghantui kamar mandi perempuan

Libri di Luca


Status Read in November, 2009
Membaca Bisa Membahayakan Jiwa Seseorang


Saat menghadiri prosesi pemakaman ayahnya, Luca Campelli, Jon melihat banyak orang yang tidak dikenalnya juga hadir mengikuti prosesi tersebut. Hasrat Luca Campelli untuk meninggal disekelilingi oleh buku-buku kesayangannya terwujud. Bahkan pidato perpisahannya pun dikutip dari berbagai buku

Sepeninggal ibunya, hubungan Jon dengan ayahnya tidak harmonis. Jon benar-benar tidak mengira, jika ia mendapat warisan sebuah toko buku antik, Libri di Luca, di Kopenhagen dengan penjaga toko yang mengidap dyslexia, Katherina Serta harus berurusan dengan sebuah perkumpulan membaca.yang tidak biasa!

“Jadi menurutmu apa yang membuat seseorang bagus dalam membacakan sesuatu keras-keras, Jon?” Tanya Iversen, asisten ayahnya saat Jon berkunjung ke Libri di Luca, beberapa saat setelah pemakaman ayahnya. Selanjutnya Iversen menceritakan sebuah rahasia keluarga yang selama ini dipendam ayahnya. Keluarga Jon adalah Lector, dan para anggota perkumpulan membaca yang sering berkumpul di toko buku ayahnya juga para Lector.

Lector adalah mereka yang melatih sebuah seni yang berhubungan dengan kemampuan membaca seseorang. Seseorang bisa tergerak dengan apa yang dibaca oleh orang lain, mampu mempengaruhi orang tanpa disadari oleh mereka, mempengaruhi pandangan mereka akan tulisan, tema, atau hal lainnya. Juga bisa mengubah pendapat seseorang tentang sebuah masalah. Belakangan, kelompok ini terbagi menjadi dua, pemancar dan penerima.

Pemancar adalah jenis yang bisa mempengaruhi mereka yang mendengarkan sebuah bacaan dan oleh karenanya mampu mempengaruhi persepsi pendengar dan sikap terhadap tulisan yang sedang dibaca. Penerima adalah jenis yang lainnya dan Katherina adalah penerima! Peraturannya pun sangat gampang, jangan baca apapun di hadapan seorang penerima dan menghindari pembacaan yang dilakukan oleh seorang pemancar.

Saat Libri di Luca mengalami serangan pembakaran, Jon mulai mempertimbangkan untuk mengaktifkan dirinya. Tanpa disadarinya, Jon juga memiliki kemampuan itu. Kemampuan tersebut sangat membantu profesinya sebagai pengacara, terutama saat membacakan argumentasi penutupnya di pengadilan. Argumentasi penutupnya selalu memukau. Presentasinya ditulis kata demi kata dan sangat jarang menyimpang.


Konflik dengan salah satu klien terbesar di firmanya membuat Jon diberhentikan, hal ini memicu kenginannya untuk mengaktifkan dirinya. Proses mengaktifkan diri Jon, disebut juga Seance, nyaris menghancurkan ruang bawah tanah Libri di Luca. Kemampuan yang berada di dalam dirinya ternyata melebihi apa yang diperkirakan orang-orang, bahkan melebihi kemampuan yang dimiliki ayahnya.

Belakangan, Jon, Katherin dan Iversen menemukan adanya sebuah organisasi selain Perkumpulan Pencinta Buku yang sering bertemu di Libra di Luca. Organisasi tersebut dikenal dengan nama Organisasi Bayangan. Yaitu sebuah kelompok yang berjalan rahasia, di dalam bayangan.organisasi ini berbeda dengan Perkumpulan Pencinta Buku, para anggotanya terus menggunakan kekuatan mereka untuk aksi kejahatan atau setidaknya untuk memuaskan keinginan mereka sendiri.

Sebagai salah satu toko buku antik tertua di kopenhagen, Libri di Luca menjadi incaran Organisasi Bayangan. Buku-buku yang terdapat disana tidak hanya memiliki nilai sentimentil untuk seseorang penggemar buku. Mereka juga telah diisi energi menurut Luca bisa dialokasikan di dalam bangunan tersebut

Saat Jon berada di Mesir, ia mendapat informasi mengetahuai asal kekuatan keluarganya. Kisahnya dimulai dari perpustakaan yang ada di Alexandria, Bibliotheca Alexandrina. Selama lebih dari 700 tahun, perpuastakaan tersebut juga menjadi surga bagi pendidikan dan ilmu pengetahuan. Namun beberapa kejadian seperti Peperangan Alexandria, yang melibatkan Caesar, peperangan sehubungan dengan Cleopatra, serta perampokan telah mengosongkan isi perpustakaan

Demetrius, seorang filsuf, negarawan, penasehat dan kepala pustakawan pertama yang menyadari dan melakukan penelitian kekuatan tersebut. Dengan cepat ia menyadari apa yang sedang ditelitinya dan ia merahasiakan pengetahuan tentang kekuatan tersebut, dan mulai mendirikan organisasi. Saat itu organisasi berupa perkumpulan rahasia bagi mereka yang telah diaktifkan.

Dengan hancurnya perpustakaan, Alexandria juga kehilangan statusnya sebagai pusat pendidikan dan ilmu pengetahuan. Karena organisasi tersebut harus berada di tempat kemajuan sedang berkembang, maka perkumpulan itu pun pecah dan anggotanya menyebar ke seluruh dunia, mendirikan perkumpulan setempat, beberapa pegi ke Italia, disanakah cikal bakal kemampuan keluarga Jon berasal.

Thomas Armstrong dalam buku ”7 Kinds of Smart: Menemukan dan Meningkatkan Kecerdasan Anda” mengemukan mengenai berbagai macam kecerdasan manusia. Salah satunya adalah kecerdasan linguistik/World Smart, yaitu kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara efektif . Ciri-cirinya antara lain menikmati membaca buku, mengeja kata-kata dengan mudah, serta mempunyai kosakata yang luas. Jika mengacu pada hal ini, maka seseorang yang cenderung memiliki kecerdasan linguistik/World Smart, sangat berpotensi menjadi seorang Lector.

Bayangkan berapa banyak lector yang ada di dunia serta apa akibatnya jika mereka menyalahgunakan kekuatan tersebut. Maka kalimat yang berbunyi “ Di tangan para Lector, sebuah buku bisa menjadi alat untuk membunuh manusia” sepertinya tidak berlebihan.Di sisi lain, sebuah buku cerita mengenai Pinokio dalam Bahasa Italia telah menyelamatkan nyawa Jon, Katherina dan Muhammad.

Selanjutnya bagaimana karier Jon sebagai pengacara? Apa hubungan antara Jon, klien terbesar firma hukumnya dengan Libri di Luca ? Lalu bantuan seeprti apa yang diberikan Muhammad, imigran ahli teknologi informasi dalam upaya menyelamatkan Jon? Serta apa peranan UNESCO dalam kasus ini?
Sepertinya anda harus mencari tahu sendiri dengan membaca buku ini^_^

A is For Alibi - Kinsey Millhone Series Book # 1

A is For Alibi - Kinsey Millhone Series Book # 1 by Sue Grafton
 by Sue Grafton

Oleander, adalah tumbuhan liar  yang bisa ditemui dimana saja di kawasan Teresa, California. Kadang  tingginya  hampir tiga meter dengan warna bunga pink atau ungu serta  daun runcing yang bentuknya sangat indah. Seorang pria mati terbunuh akibat Oleander yang digiling halus dan dimasukan sebagai pengganti kapsul yang diminumnya.

Seseorang yang baru saja dibebaskan dari penjara dengan tuduhan membunuh suaminya mendatangi Kinsey Millhone untuk meminta batuan guna  menyelidiki kasusnya kembali. Ia terus menyangkal telah melakukan kejahatan dan ingin mengetahui siapa sebenarnya pelaku yang membunuh suaminya.

"Kuharap kau menemukan siapa yang membunuhnya. Aku tidak bisa bahagia sampai aku tahu siapa pelakunya” Kata Nikki kepada Kinsey Millhone saat memohon bantuan. Kebetulan sekali, dibelakang kediaman mereka, terdapat tanaman Oleander.

Masalahnya kasus tersebut telah ditutup selama delapan tahun yang lalu. Belum lagi saat menjalankan penyelidikannya, Kinsey Millhone banyak menemukan hal-hal aneh yang serba kebetulan. Membawanya sering melakukan perjalanan luar kota yang melelahkan .Bahkan kehidupan pribadinya juga ikut terusik! Walau ia menyadari peraturan dasar untuk tidak terlalu melibatkan perasaan saat bertugas.

Buku ini bercerita mengenai sepak terjang Kinsey Millhone, seorang detektif swasta bersertifikat di California, mantan polisi wanita. Berusia 32 tahun, 2 kali menikah  dan tanpa anak.   A is for Alibi merupakan salah satu buku dari rangkaian seri detektif wanita ini.

Halaman awal buku ini dimulai dengan pengakuan Kinsey dan halaman terakhir merupakan sambungan dari Halaman awal. Tapi jangan mengira bahwa kedua halaman itu merupakan inti dari keseluruhan cerita. Keduanya hanya menjadi pengantar dan penutup rentetan peristiwa yang ada.

Bab awal hanya menguraikan fakta-fakta serta dugaan awal saja, memang berkesan datar bahkan cenderung monoton. Sehingga  berbekal informasi yang didapat dan dipaparkan Kinsey, menggoda untuk bermain tebak-tebakan siapa yang menjadi pelakunya.

Namun makin kebelakang, banyak kejutan tak terduga. Semua fakta dan bukti dipaparkan dengan jelas. Hubungan antar pribadi, peristiwa bahkan barang bukti bisa dijelaskan dengan pas, tanpa berkesan memaksa. Praduga yang salah juga dijabarkan dengan alasan yang mendukung.
           
Buku ini bisa dikatakan unik, karena jarang ada cerita detektif yang tokohnya adalah detektif wanita dan bekerja sendiri, tanpa partner, sekretaris, asisten atau apapun namanya. Seingat saya hanya Miss Marple, detektif wanita ciptaan Agatha Christie  yang bekerja sendiri.

Jadi penasaran menunggu buku lainnya. Semoga Dastan terus melanjutkan penterjemahan seri ini hingga tidak putus ditengah jalan seperti beberapa seri lainnya.

Untuk Peri Buku (Bareng Luckty,and Dion)

Alkisah, di suatu tempat bernama Negeri Buku. Jika dalam film Planet 51 semua benda berbentuk bulat/lingkaran, di Negeri Buku ini semua benda berbentuk buku, Setiap rumah berisikan buku-buku. Rumah-rumah mereka pun berbentuk buku. Begitupula dengan perabotan rumah, dari piring berbentuk buku hingga bak mandi berbentuk buku. Hidup mereka ditaburi buku-buku.

Penduduknya terdiri dari empat golongan. Golongan yang pertama, para Pengolah Buku. Hidupnya tiap detik dihabiskan untuk menulis di tiap lembaran kertas yang nantinya akan menghasilkan karya yang disebut buku.

Kedua, golongan yang disebut Pemulung Buku. Mereka adalah orang-orang yang menikmati dan mengoleksi buku yang ditulis para pengolah buku. Para pemulung buku ini sendiri juga terdiri dari beberapa kelompok; hobi membeli buku saja tapi tidak sanggup membacanya, hobi membaca namun tidak memiliki kemampuan membeli, dan hobi membeli buku sekaligus mampu membacanya hingga tandas.

Referensi yang mereka pakai untuk memilih sebuah buku untuk menjadi bacaan yang pas, biasanya dibuat oleh orang-orang yang masuk kategori ketiga, Peresensi Buku. Tidak sembarang orang bisa masuk kategori Peresensi Buku, hanya orang-orang yang mempunyai ikatan batin kuat dengan buku. Para Peresensi Buku ini biasanya mendapatkan kiriman buku terbaru untuk diresensi. Buntelan dari Peri Bukulah yang nantinya akan diulas oleh para peresensi buku.

Para Peri Buku adalah golongan kategori terakhir. Yang terpilih menjadi Peri Buku sungguh berat. Harus melewati beberapa tahap seleksi agar berhasil menjadi Peri Buku. Pertama, terlebih dahulu masuk kategori Pemulung Buku, mencintai segala jenis buku. Kedua, dia pernah berpengalaman menjadi Peresensi Buku yang ciamik agar menarik orang untuk membaca sebuah buku. Kemudian, calon Peri Buku ini setidaknya juga punya pengalaman menjadi Pengolah Buku.

Setelah berhasil melewati tiga tahap tersebut, barulah bisa diangkat menjadi Peri Buku. Banyak yang berlomba-lomba ingin menjadi Peri Buku, namun banyak juga yang gugur. Hanya orang-orang terpilih yang mampu menduduki jabatan sebagai Peri Buku. Wajar saja, diantara empat golongan tersebut menjadi Peri Bukulah yang terlihat istimewa.

Peri Buku bertugas menerbangkan buntelan buku yang di tulis Pengolah Buku untuk Peresensi Buku. Nantinya buku-buku terbaru yang diulas tersebut menjadi bahan rujukan Pemulung Buku dalam membeli dan membaca buku. Tugas Peri Buku memang berat, namun menyenangkan karena berkubang di labirin penuh buku.

Kini, Negeri Buku sedang berduka. Peri Buku telah melepas mahkotanya dan turun dari singgasanya. Banjir air mata dimana-mana.
Dikisahkan pula, menurut agen-agen yang sering mangkal di daratan Jawa, Peri Buku berdiam di Puri Aneka Buku yang dikelilingi oleh Benteng Fantasy (bukan Benteng Takashi lho!). Dari menara inilah, sang Peri Buku mengawasi para pengolah buku, pemulung buku, dan peresensi buku yang berdiam di pelosok negerinya. Setiap hari kantoran, eh Purian—karena beliau bekerja di Puri—Peri Buku menyortir sihir-sihir imaji yang dihasilkan oleh para pengolah buku, lalu menyebarkannya lewat jaringan tak kasat mata tapi bisa dicerminkan pada ribuan cermin lopian (*eh kok jd kek cerita Mak Lampir?) yang tersebar di penjuru negeri.

Dari sini, para pemulung buku dan peresensi buku kemudian dibuat terpesona, mabuk kepayang, hingga tak kuat untuk segera melangkahkan kaki ke toko buku terdekat. Mereka yang masih bertahan dari godaan ajaib dan kebetulan lagi bokek, tanpa bat bet but langsung menuliskan sihirnya sendiri, dalam bentuk repiu-repiu yang kemudian di send-balik ke Puri Aneka Buku, berharap peri buku tersihir dan mengirimkan buntelan ajaib.


Salah satu kebiasaan peri buku yang amat dirindukan oleh para hulubalang dan sekalian rakyat Negeri Buku adalah kebiasaan  beliau untuk duduk-duduk di SERAMBI purinya yang sangat megah. Di teras depan itulah, beliau senantiasa memberikan arahan, petunjuk, saran-saran, aneka jampi-jampi peningkat kreativitas bagi sekalian rakyatnya. Dan, yang juga sangat ditunggu-tunggu juga, membagikan buntelan ajaib berisi mahakarya terbaik karya pengolah buku yang lolos seleksi. Sungguhpun begitu, setiap buntelan dan sapaan penggugah semangat dari ibu peri begitu mengugah sekalian rakyat negeri buku. Kehadiran beliau di wall Lupian seolah selalu dinantikan oleh para Lupianers (a.k.a fesbuker kalo zaman sekarang). Kehadirannya sendiri adalah keajaiban!

Hari ini butir-butir  air turun dengan derasnya! Di dunia manusia kejadian itu disebut hujan. Manusia memang aneh! saat hujan tidak hadir mereka berkeluh kesah. tapi saat hujan turun berlimpah mereka mengeluh dan menyalahkan hujan atas segala kekacauan  yang sebenarnya  disebabkan oleh ulah mereka sendiri.

Seorang  Peresensi Buku  Magang berjalan  dengan cepat. Ia tidak menghiraukan tingkah polah para Ceasg yang sibuk menunjuk-nunjuk  ke dunia manusia dari sisi tebing, ke arah laut tepatnya. Mereka sepertinya sedang menemukan sebuah permainan baru.  Padahal sepak terjang mereka  merupakan kejadian yang layak dinonton oleh para penghuni Dunia Buku.

Wajah   Peresensi  Magang   terlihat serius,   sebuah bungkusan anti basah  terlihat di bawanya dengan sangat hati-hati. Dunia Buku sedang mengalami gonjang-ganjing! Ibu Peri Buku baru saja lengser. Beliau memang belum lama menjadi Peri Buku, namun rakyat Dunia Buku sangat mencintai dan menghormatinya. Sosoknya yang lembut dan penuh kasih sayang selalu dirindukan setiap Dunia Peri mengadakan Pesta Buku. Dengan sabar Ibu Peri memberikan bimbingan tanpa pandang bulu.

"Bagaimana nasibku kelak?"  Peresensi Buku Magang itu terus mengulang pertanyaan yang sama dalam hatinya. Ia dan juga beberapa  sahabatnya seperti Dion Yulianto, Noviane, Abdul Kholiq dan Luckty Giyan Sukarno merupakan peresensi magang yang beruntung karena bisa belajar langsung dari Ibu Peri Buku. Selama ini Ibu Peri sangat membantu mereka dalam urusan belajar membuat review.

Guna membagi ilmu seputar Review, Ibu Peri Buku bahkan membuat sebuah blog yang diberi nama Perca. Setiap peresensi buku magang pasti pernah mampir kesana dan bercita-cita memiliki sebuah blog yang sama. Dalam Perca, bagaimana cara Ibu Peri Buku mengupas sebuah buku dijabarkan dengan gamblang, tidak ada yang ditutupi. Ibu Peri buku sangat bermurah hati dalam berbagi ilmu.

Wajar jika peresensi magang itu merasa khawatir. Selama ini ia dan kawan-kawannya sering mendapat pasokan buku untuk berlatih membuat review hingga kelak bisa meninggalkan embel-lembel magang mereka. Setiap kali Puri Serambi mengeluarkan sebuah buku, bisa  dipastikan salah satu dari mereka akan mendapat sebuah buntelan yang dilapisi kertas  coklat.  Karya mereka jelas masih jauh dari layak, namun kerajinan mereka membuat review dan keinginan kuat untuk belajar membuat Ibu Peri Buku tidak ragu-ragu mengirimkan sebuah buku untuk direview. Berkat Ibu Peri Buku juga kualitas review mereka kian meningkat pesat.

Seiring waktu berjalan, mereka kian menemukan ciri khas dan spesialisasi  dalam membuat review. Misalnya saja buku bertema agama akan diberikan ke Dion dan Abdul Kholiq. Setiap peresensi magang yang mendapat buntelan selalu berupaya menciptakan sebuah review yang terbaik sebagai balasan atas perhatian Ibu Peri. Mereka semakin giat membuat review karena setiap review yang dibuat akan mendapat ganjaran buku baru! Itu artinya mereka kembali bisa  memperaktekan ilmu yang diperoleh.  Sebuah lingkaran yang sangat menyenangkan.

Dengan lengsernya Ibu Peri, mereka hanya bisa  berharap penggantinya tidak akan melupakan mereka dan mencoret nama mereka dari daftar penerima buntelan dari Puri Serambi dan lainnya.  Hubungan yang telah mereka bina dengan para pembesar puri dan penguasa dunia buku tetap bisa berjalan harmonis

"Sialannnnnnnnnnnnnnn!" maki peresensi  magang  itu spontan!
Biasanya ia jarang mengeluarkan makian. Namun kali ini pantas jika ia memaki. Beberapa Nereid sedang asyik bercengkerama hingga tanpa sadar air bergejolak dan menciprati  tubuh peresensi  magang itu. Jika tubuhnya basah  sepertinya itu bukan masalah karena sejak tadi pun ia sudah basah kuyup. Masalahnya  adalah bungkusan anti basahnya juga terkena cipratan air yang cukup banyak.

"Sorry Sis.......!" seru salah satu Nereid sambil tertawa.
Tanpa memperdulikan mereka, peresensi magang itu segera menepi. Ia mengaku salah  berjalan di dekat air tanpa memperhatikan sekitar.  Apa mau dikata, lengsernya Ibu Peri Buku nyaris menguras perhatian dan konsentrasi warga Dunia Buku.Tapi kelakuan para  Nereid juga sungguh kelewatan! Bercanda tanpa perduli sekitar.

Peresensi magang itu bergegas berjalan menuju sebuah pohon yang paling dekat, kali ini dengan lebih memperhatikan sekitarnya. Setelah dirasa aman ia  membuka jacketnya dan berjongkok dibawah pohon  sambil  melapisi bungkusan anti basah yang dibawanya dengan jacketnya  yang sudah nyaris basah kuyup. Memang bungkusan itu sudah diberi lapisan anti basah tapi siapa yang bsia menjamin tidak ada kebocoran disana? Benda yang ada dalam bungkusan itu sangat berharga sehingga ia mau berbasah-basahan. Minimal jacketnya mampu menahan air yang mungkin mengenainya lagi

Sekilas dilihatnya bungkusan yang dibawanya. Miris rasanya mengetahui apa isi bungkusan itu. Tapi demi menghormati Ibu Peri Buku ia harus kuat! Perlahan ia mulai melangkahkan kaki ketujuan awal. Sambl berjalan, pikirannya menerawang ke masa lalu. Dahulu ia sangat menyukai hujan, apalagi jika hujan itu turun dengan lebatnya sehingga ia basah kuyup.  Biasanya setelah kesal karena basah kuyup akibat ulah hujan, ia akan menemukan sebuah buntelan hadiah dari Ibu Peri Buku  berbentuk segi empat dilapisi kertas coklat. Kadang tebal, kadang tipis tergantung bagaimana nasib.

Mengenang saat-saat yang membahagiakan itu ia tersenyum sendiri. Seakan baru kemarin ia merasakan sensasi saat membuka sebuah buntelan dan menemukan buku yang diincarnya. Buku yang dikirim kadang merupakan buku yang belum ada di toko buku alias baru keluar dari percetakan. Biasanya peresensi magang itu akan segera membaca dan merepiunya bahkan kadang hingga diri hari sebagai wujud ucapan terima kasih. Sering kali jika sifat jahilnya keluar, ia akan memamerkan keberuntungannya ke para sahabat, bisa dipastikan mereka akan memberinya celaan alih-alih ikut bahagia atas keberuntungannya.

Mendadak ia teringat saat Ibu Peri Buku memberikan isyarat akan  lengser. Sungguh ia menyesali dirinya yang kurang peka. Andai saja ia peka, tentunya ia bisa menahan Ibu Peri untuk tetap berada di Puri Serambi. Tapi kemudian ia sadar, sungguh egois meminta Ibu Peri tetap berada di Puri sementara beliau sendiri  ingin melalang buana  mengembangkan ilmunya. Siapa tahu dengan begitu, Ibu Peri Buku bisa memberikan  banyak limpahan ilmu pengetahuan lagi.

Sesaat wajahnya kembali terlihat memancarkan aura bahagia. Sebagai tanda perpisahan, dibuatnya dua buah review buku secara maksimal khusus untuk Ibu Peri Buku. Bisa dianggap  sebagai ungkapan terima kasih atas bimbingannya. Khusus untuk itu ia sengaja membuatnya dalam waktu semalaman, tanpa  makan dan tidur sekejap pun . Saat review itu selesai, seakan sebuah batu besar diangkat dari pundaknya. ia merasa  telah menciptakan sebuah mahakarya untuk Ibu Peri Buku, walau ia tahu karyanya masih jauh dari menarik.

Tanpa terasa, ia sudah sampai ditujuan. Setelah mencari sesaat, ditemukannya bel didekat sebuah pohon di pojok halaman. Ditekannya bel tersebut, di ujung yang lain terdengar suara kicau burung. Bel yang menarik, pikirnya. Tak lama kemudian seorang laki-laki mengintip dari balik kaca. Spontan diangkatnya bungkusannya sambil sibuk menunjuk-nunjuk. laki-laki itu menganggukan kepala, sesaat kemudian kepala tadi sudah berada di hadapannya sambil membawa kunci pagar, tentunya bersama badannya he he he

"Ayo masuk, kamu sudah ditunggu" katanya sambil berusaha membukakan gembok  pintu masuk. Satu tangan memegang payung sementara yang  satu berusaha membuka gembok bukanlah hal mudah. Untungnya gembok terbuka dengan cepat. Beiringan mereka masuk ke halaman.   Sekilas sebuah senyum mengembang diwajahnya seiring lirikan mata yang memperhatikan  tubuh peresensi magang. Senyum itu berlahan  berubah menjadi tawa. Peresensi magang menatap dengan heran.

"Apa?" tanyanya
"Lihat kondisimu Jeng, sungguh menyedihkan" jawab laki-laki itu sambil tertawa lepas
Sesaat peresensi magang  mengawati tubuhnya. Mau tidak mau peresensi magang itu ikut tertawa walau dengan sebal. Habis apa mau dikata, kondisinya memang meyedihkan. Dari ujung kepala  sampai ujung kaki seluruhnya basah kuyup. Pakainya tidak hanya basah namun juga penuh dengan cipratan lumpur. Sepatunya penuh dengan  air, bahkan saat ia berjalan mengeluarkan bunyi. Rambutnya, jangan ditanya! Sungguh sosok yang menyedihkan!

Ia mengikuti laki-laki itu  dengan canggung. Tahu diri akan keadaannya ia memilih duduk di kursi yang ada di teras depan. laki-laki tadi sesaat masuk kedalam rumah.  "Keringkan dulu dirimu sebelum masuk, jika tidak bisa-bisa banyak kertas yang terkena cipratan air dari tubuhmu" kata laki-laki tadi sambil mengulurkan sebuah handuk yang dibawanya dari dalam. Peresensi magang itu menerimanya dan mulai mengelap wajah, tangan dan rambutnya. Setelah melempar sepatunya ke tempat sampah terdekat ia mulai mengeringkan telapak kakinya.Baru ia mulai merasakan badannya bergetar karena dingin.

"Mana barang yang kamu janjikan?" sebuah suara dari arah dalam menghentikan kegiatannya mengeringkan badan. Bergegas ia berdiri, dari dalam keluarlah seorang penguasa dunia buku. Perlahan diserahkannya bungkusan yang tadi dibawanya. Penguasa itu menaikan salah satu alisnya sambil melihat bungkusan yang disodorkan kehadapannya. Peresensi magang seakan baru bangun dari tidur! Bergegas dibukanya jacket yang digunakan untuk melapisi bungkusan itu. Rupanya bungkusan itu masih kering, aman! Lalu disodorkannya kembali bungkusan itu. Sang jacket yang sudah berjasa, menyusul sahabatnya sepasang sepatu berada di tempat sampah terdekat

Kali ini Penguasa dunia buku menerimanya dengan bersemangat. "Silahkan kamu istirahat sambil menunggu hujan berhenti baru kamu pulang. Saya pastikan KUMPULAN KISAH MENGENAI IBU PERI BUKU akan diterbitkan . Pihak kerajaan memutuskan akan menerbitnyanya sebagai ungkapan terima kasih atas jasa Ibu Peri Buku Selama ini. Kalian para penulis tinggal menjalani proses editing saja" katanya bersemangat sambil memeluk bungkuisan yang ada di tangannya

"Terima kasih  Editor, tapi ijinkan saya pulang sekarang' jawab peresensi magang itu dengan segera
"Tapi ini masih hujan, kamu ada urusan mendesak lainnya?" tanya Penguasa dunia buku yang disapa Editor
"Tidak, tapi kali ini saya ingin bernostalgia dibawah guyuran air hujan" jawabnya misterius
Editor itu tertawa dan melambaikan tangan tanda memberikan ijin.  Ia tidak ingin tahu apa urusannya hujan dan nostalgia, yang penting sekarang ia akan mulai membaca naskah KUMPULAN KISAH MENGENAI IBU PERI BUKU. Peresensi magang itu memberikan salam lalu bergegas keluar. Editor tadi segera masuk tanpa memperdulikan apakah peresensi magang  itu masih ada di halaman atau tidak. Tugas berat sudah menantinya.

"Tunggu! Maksudmu apa?" tanya  lelaki yang tadi membukakan pintu penasaran.
Peresensi magang  itu terseyum dan mulai menjawab dengan lirih, "Biasanya buntelan dari Ibu Peri  Buku selalu datang setelah hujan turun. Sebut itu kebetulan atau apa, namun sungguh begitu adanya. Semakin deras hujan turun, semakin basah aku, biasanya isi paket akan semakin menawan. Kali ini aku yang mengantarkan naskah buku untuk persembahan Ibu Peri, hujan juga. Semoga menjadi pertanda buku ini bakalan laris dipasaran"

"ohh, begitu. Ada yang bisa  aku bantu? tanya lelaki itu lagi. "Dulu aku juga salah satu peresensi magang yang dibantu olehnya. Anggap saja ini balas budiku kepadanya" katanya lagi

"Pinjamin aku sandalmu saja, aku tak mau pulang tanpa alas kaki" sahut peresensi magang itu cepat sambil menyambar sandal jepit yang terletak di teras. Secepat ia menyambar sandal, secepat itu pula ia berlalu dari hadapan laki-laki yang masih menatapnya.

laki-laki itu hanya  bisa menggelengkan kepalanya saja dengan heran. Padahal tadinya ia bermaksud menawarkan payung atau mengantarkannya sampai di suatu lokasi plus mencarikannya alas kaki. Sekarang tugasnya adalah memikirkan sebuah jawaban logis jika Editor menanyakan kemana raibnya sandal yang diletakkanya di teras. tanpa sadar ia menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.