Sabtu, 09 April 2011

The Secret History of The Lord of Musashi and Arrowroot

Penulis               :  Junichiro Tanizaki
Alih bahasa        : Harisa Permatasari
Peyunting           : Nadya Andwiani
Koreksi             : Aishi Lilis
Tata Letak         : Basandid
ISBN                 : 978-979-1924-07-8
Halaman             : 305
Terbit                 : September 2010
                            Penerbit Kantera

Memetik jelai
Memetik Apsintus
Di dalam tangan kami ada sembilan kacang
Sembilan kacang, tetapi lebih dari itu
kami merindukan rumah orang tua kami....
Jika kau merindukan aku
Datang dan temukan
Dedaunan aroma Hutan Shinoda lambang kesedihan

Buat saya, buku ini lebih menyerupai biografi, alih-alih novel sejarah seperti yang diungkapkan   sang penulis. Buku ini berkisah mengenai Tuan Musashi yang dilahirkan pada abad keenam belas, saat sedang bergejolak perang saudara.  Tuan Musashi merupakan seorang pemimpin yang paling berani sekaligus paling kejam. Tapi orang-orang terdekatnya menyatakan bahwa ia memiliki hasrat masakonis.  Saat itu memang banyak cerita yang beredar seputar kehidupan seksual para pria yang disebut-sebut sebagai pahlawan dalam sejarah.

Setelah memeriksa beberapa dokumen rahasia milik keluarga Kiryu, penulis memahami siapakah sosok Musashi sebenarnya. Ia begitu tersentuh sehingga menutuskan untuk menceritakan kembali detail kehidupan seksualnya dalam wujud sebuah novel sejarah yang diberi judul The Secret History of The Lord of Musashi and Arrowroot

Penulis menggambarkan banyak  hal dengan terinci dan dengan gaya yang unik, cenderung eksentrik malah. Misalnya saat  Hoshimaru, sang putra samurai yang berusia dua belas tahun sangat ingin melihat kepala seorang manusia yang terpenggal. Adegan disana membuat saya sakit perut....... penggambaran sang pengarang mengenai situasi dan kondisi benar-benar mengangumkan, membuat  saya seakan  berada di sebelah Hoshimaru. Aduh..................... seram dan baunya seakan bisa tercium, memuakkan!

Saya juga otomatis pemegang hidung saya saat membaca bagian  Hishimaru  sedang mendiskusikan  sebuah kepala wanita. Kepala wanita disana bukan berarti kepala milik seorang wanita.  Seorang pejuang di medan tempur tak bisa selalu mengambil kepala musuh yang dibunuhnya. Dalam situasi seperti itu, si pejuang akan mengambil hidungnya saja dahulu, baru nanti kembali untuk menemukan kepalanya. Ini yang disebut kepala wanita.  Wajah tanpa hidung, bukan pemandangan yang menarik, hi........................!

Berbagai sumber menyebutkan, Junichiro Tanizaki (谷崎 潤一郎, Tanizaki Jun'ichirō). Ia lahir di Tokyo, 24 Juli 1886, meninggal  di Yugawara, Kanagawa pada  30 Juli 1965 usia umur 79 tahun. Ia adalah penulis novel yang produktif  dari akhir zaman Meiji hingga pasca-Perang Dunia II.  Ia juga menulis puisi, drama serta esai.

Namanya diabadikan dalam Penghargaan Tanizaki yang diberikan setahun sekali untuk penulis fiksi atau drama. Penghargaan ini mulai diberikan setelah Tanizaki meninggal dunia pada tahun 1965.

Sebagian besar dari karya-karyanya  mengeksploitasi sensualitas, bahkan beberapa di antaranya secara khusus membahas erotisisme. Memang ada juga yang menggambarkan kehidupan keluarga di Jepang pada abad ke-20. Hampir semua karyanya dihiasi dengan ironi dan kalimat yang cerdas. Cerita yang ditulisnya sering membanding-bandingkan budaya Jepang dan budaya Barat.

Tanizaki mulai terkenal sejak  menerbitkan cerpen Shisei (The Tattooer) pada tahun 1910. Cerpen itu bercerita  mengenai seorang seniman  yang membuat rajah  seekor laba-laba besar di atas tubuh seorang wanita muda yang cantik. Setelah dirajah, kecantikan wanita itu berubah menjadi kejam dan agresif.

Beberapa karyanya diterjemahkan dalam Bahasa Inggris, antara lain :
  • Naomi. penerjemah Anthony Chambers. Vintage Press (2001)
  • The Key & Diary of a Mad Old Man. penerjemah Howard Hibbert. Vintage Press (2004)
  • Seven Japanese Tales penerjemah Howard Hibbett. Vintage Press (1963).
  • The Gourmet Club penerjemah Anthony Chambers and Paul McCarthy. Kodansha International (2001).
  • The Makioka Sisters. penerjemah Edward Seidensticker. Vintage Press (1995).
  • Some Prefer Nettles. penerjemah Edward Seidensticker. Vintage Press (1995).
  • Quicksand. penerjemah Howard Hibbett. Vintage Press (1995).
  • A Cat, a Man, and Two Women. penerjemah Paul McCarthy. Kodansha International (1992).
  • The Secret History of the Lord of Musashi and Arrowroot. penerjemah Anthony Chambers. Vintage Press (2003).
  • Childhood Years: A Memoir. penerjemah Paul McCarthy. Kodansha International.
  • The Reed Cutter and Captain Shigemoto's Mother. penerjemah Anthony Chambers. Knopf, 1993.
  • In Praise of Shadows. penerjemah Edward Seidensticker dan Thomas Harper. Leete's Island Books, 1977
Bagi para penggemar buku-buku bertema Jepang, jangan sampai kelewatan yang satu ini. Bacaan yang menarik.

Foto Junichiro Tanizaki  diambil dari :
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Junichiro_Tanizaki_1913.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar