Minggu, 10 April 2011

Rumah Seribu Malaikat

Penulis      : Yuli Badawi & Hermawan Aksan
Penyunting : Laura Khalida
ISBN        : 978-602-8767-27-9
Halaman    : 424
Penerbit     : Hikmah
Harga        : Rp 69.000


Nggak ada yang sia-sia, apalagi kalau kita melakukannya Lillahi ta'ala, apapun hasilnya kan bukan hak kita.

Sekilas, tidak ada bedanya keluarga  Yuli & Badawi dengan keluarga lainnya.
Perbedaan baru terlihat saat mereka diminta menyebutkan jumlah anak, mereka akan menjawab 16!
Bayangkan 16 orang anak! Kadang membesarkan satu atau lebih anak saja sudah membuat orang tua merasa pusing tujuh keliling. Jadi bisa dibayangkan bagaimana situasi yang dihadapi Yuli & Badawi saat membesarkan 16 anak. Namun karena semuanya Lillahi ta'ala, maka tak ada yang terasa berat.

Banyak anak memang bukan hal luar biasa di masyarakat kita apalagi dengan adanya pepatah banyak anak banyak rejei. Namun perbedaan dengan keluarga Badani adalah 16 anak itu ada yang anak pungut! malah beberapa usianya sangat berdekatan, ada yang hanya selisih sekian hari. Bermula dari rasa kasihan melihat anak yang terlantar, Keluarga Badawi memutuskan mengurus seorang anak. Dari satu anak berkembang menjadi sekian anak. Ada anak-anak yang memang tinggal bersama mereka, ada yang dicarikan orang tua asuh, serta ada yang hanya dititipkan sebentar saat keadaan sudah memungkinkan maka sang anak bisai dibawa pulang. Usia anak-anak itu juga beragam sehingga kerepotannya juga beragam.

Mereka juga tidak membeda-bedakan apakah itu anak pungut atau anak kandung. Semuanya mendapat perlakuan yang sama. Bahkan "Para Ajudan" juga mendapat perlakuan sama. Beberapa yang tertarik ikut bekerja dengan keluarga ini namun masih dibawah umur diijinkan bergabung asalkan mau tetap bersekolah atas biaya Keluarag Badami. Sungguh mulia hati mereka. Apa yang mereka punay dibagi bersama secara merata.

Mengurus 16 anak sungguh membutuhkan kemampuan yang hebat! Tidak saja dari unsur kesabaran dan tenaga, urusan keuangan juga harus mendapat perhatian. Namun jika semuanya  dilakukan dengan niat tulus maka tak ada yang mustahil. Segala macam kebetulan limpahan rejeki mengalir menghampiri keluarga ini. Perkataan setiap anak membawa rejekinya  masing-masing terbukti benar. Ada saja bantuan yang datang saat dibutuhkan dan tanpa perlu keluarga ini mengadahkan tangan untuk meminta, sesuatu yang pantang mereka lakukan. Padahal jika diukur secara matematika, entah bagimana gaji  Yuli dan usaha Badawi cukup untuk membesarkan 16 anak ditambah para ajudan. Faktanya mereka hidup dengan layak.

Kedua suami istri, Yuli dan Badawi bagi saya merupakan pasangan yang diberi rahmat luar biasa oleh Allah SWT. Mereka terus diberi kesempatan untuk memperoleh pahala dengan membesarkan anak-anak terlantar. Mereka juga tidak membeda-bedakan dari mana asalnya anak itu. Apakah anak yang sengaja diterlantarkan orang tuanya, anak hasil hasil hubungan gelap, anak hasil pemerkosaan atau anak dari keluarga tak mampu. Mereka hanya ingin membesarkan dan memberikan bekal kehidupan berupa ilmu dan landasan agama tentunya.

Keiklasan Keluarga Badawi membesarkan sekian banyak anak perlu mendapat acungan jempol, walau mereka tidak mengharapkannya. Mereka bisa saja memberikan santunan sejumlah sekian kesebuah yayasan yang mengurusi anak-anak terlantar. Tapi bukan itu tujuan mereka, tujuan mereka adalah memberikan bekal kehidupan serta kehangatan sebuah rumah bagi setiap anak.

Saking rendah hatinya, Yuli sering malu jika ada pihak media yang ingin mewawancarinya. Ia merasa apa yang dilakukannya bersama suaminya bukanlah sebuah kehebatan. Sering saat diminta menjadi bintang tamu dalam sebuah  seminar ia merasa grogi karena tak tahu harus berbicara apa, ditambah lagi perasaan minder jika menilik pendidikannya dibandingkan nara sumber lainnya.

Sungguh kontras! Di bagian lagi sisi dunia, ada orang tua yang tega membiarkan anak-anaknya terlantar, bahkan ada yang tega menghabisi nyawanya karena hal sepele. Di ujung dunia yang lain, sebuah keluarga memohon diberikan kepercayaan seorang anak tanpa mengenal lelah. Beruntungnya keluarga Badawi mendapat kesempatan berbuat baik.

Semoga keluarga ini diberikan banyak limpahan kekuatan, kemudahan dan rahmat. Demikian juga para donatur yang tanpa henti bersedia membantu, semuanya semata-mata demi para anak-anak yang tak berdosa.Jika ada yang ingin berbagi, Yuli Badawi bertempat di Komp. Kopo Permai I Blok M 8 Bandung 40227

1 komentar:

  1. saya sudah baca buku tersebut sampai berulang2.. bahkan judul novet tersebut saya jadikan sebagai tugas akhir saya dan insya allah akan segera diujikan!! saya benar2 bangga dengan sikap dan cara bu yuli dalam mengasuh anak2 tersebut... baguuuussss bngd isi bukunya :) yang belum baca rugii lohh :D heheee

    BalasHapus