Kamis, 28 Maret 2019

2019 #6: Menyibak Tabir Rahasia Alam Semesta


Penulis: Gregg Braden
Penerjemah: Aulia Ardista Wiradarmo
ISBN: 9786026799418
Halaman: 367
Cetakan: Pertama-Oktober 2019
Penerbit: Javanica
Harga: Rp 95.000
Rating: 3.25/5
  
Kunci untuk bertahan hidup di masa sekarang adalah dengan menciptakan pola pikir baru pada saat kita masih hidup dalam kondisi yang mengancam eksistensi kita
~The Divine Matrix, hal 34~

Membahas perihal alam semesta tak akan pernah selesai. Misalnya tentang perdebatan  mengenai bentuk bumi, apakah bundar atau datar masih saja terus berlangsung. Satu hal baru yang layak mendapat perhatian adalah mengenai The Divine matrix.

Bisa dikatakan buku ini merupakan hasil penelitian penulis selama lebih dari 20 tahun. Termasuk juga perjalanan pencarian jati diri dalam memaknai rahasia besar yang terdapat dalam tradisi-tradisi paling kuno, mistis serta kaya.   Tentunya wajar jika penulis mampu  menghasilkan sebuah karya  luar biasa, hingga diganjar  Nautilius Book Awards. Info lengkap tentang perhargaan tersebut ada di sini.

Pembaca akan menemukan  penjelasan mengenai eksistensi medan energi-Matriks Ilahi (the Divine Matrik) yang berfungsi sebagai wadah, jembatan, juga cermin dari segala hal yang terjadi di antara manusia, dunia di dalam diri kita, serta dunia di luar tubuh kita.

Pada dasarnya, buku ini bisa dianggap sebagai panduan, alat bantu, yang dapat diapliaksikan guna menguak misteri kehidupan sehari-hari. Menjadi jembatan antara misteri dunia quantum dengan pengalaman hidup sehari-hari. Kita akan dibawa lebih jauh untuk memahami makna bagaimana penemuan-penemuan saintifik bisa membantu kita menjadi sosok yang lebih baik dan bersama membangun dunia menjadi lebih indah.

Menurut penulis,  seperti kehidupan  yang dibentuk dari empat bagian dasar yang menciptakan DNA, alam semesta pun terdiri dari empat karakteristik matriks Ilahi yang membuat segala sesuatu bsia bekerja dengan seharusnya. Kunci memahaminya adalah kemapuan kita dalam merengkuh 4 penemuan penting yang terkoneksi dengan kehidupan kita melalui cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. 
 Cara paling sederhana untuk memberikan definisi bagi Matrik Ilahi, seperti yang diuraikan pada halaman 119, adalah dengan membayangkannya sebagai tiga hal dasar. Pertama merupakan wadah bagi alam semesta. Kedua, jembatan antara dunia di dalam serta di luar diri kita. Terakhir, bayangkan sebagai cermin yang memantulkan pikiran, rasa, emosi dan keuakinan kita.

Terdiri dari 3 bagian dan 8 bab, dimana dalam tiap bab terdapat uraian mengenai 20 Kunci Penciptaan Berkesadaran dalam tata letak yang sengaja dibuat berbeda sehingga tak mungkin luput dari bacaan.  Guna memudahkan memahami,  pada halaman belakang, membaca bisa  menemukan daftar 20 Kunci Penciptaan Berkesadaran  dalam satu halaman langsung.

Oh ya, pada halaman belakangan juga disediakan bagian untuk mencatata hal-hal  yang dirasa penting dari isi buku ini. Pembaca tidak perlu repot-repot mencari kertas untuk mencatat, atau merasa khawatir catatannya tersebut hilang. Silakan tulis pada bagian yang disediakan, dan dibaca kapan pun dirasa perlu.

Saya percaya setiap buku memiliki pembacanya masing-masing, begitu juga buku ini. Butuh sedikit lama bagi saya untuk memuntaskannya. Isi buku ini membutuhkan pemahaman mendalam, bukan tipe buku yang bisa dibabat habis dalam waktu singkat. Apa yang diuraikan penulis, layak untuk dijadikan bahan perenungan diri.

Guna bisa menyerap inti buku ini, saya sangat menyarankan pembaca meluangkan waktu khusus. Cari waktu yang tepat, carilah me time Anda. Siapkan secangkir teh, kopi atau minuman hangat lainnya. Baca tiap lembar dengan niat untuk mendapat tambahan pengetahuan dan rasa bersyukur pada karuniaNYA selama ini. Bukan sekedar untuk menambah jumlah buku yang sudah dibaca semata.

Kesalahan saya ketika membaca buku ini adalah waktu dan tempat yang tidak tepat. Awalnya ketikaberada dalam kondisi kurang nyaman, menyambar buku ini untuk dibaca. Butuh hiburan. Ternyata buku ini adalah buku yang sebaiknya dibaca ketika hati  dan pikiran tenang. Jika tidak, saya harus mengulang halaman yang saya baca beberapa kali untuk paham apa maksud penulis.

Keras kepala saya masih juga ada. Sudah tahu isi buku ini spesial, saya tetap nekat membaca dengan seenaknya. Saya membacanya dalam perjalanan ke dan dari kantor, di kereta api misalnya. Hasilnya sama, saya harus mengulang bacaan untuk bisa mendapatkan intinya. karena ketika bacaan terputus secara tiba-tiba, dan konsentrasi terganggu, menjadi susah untuk menemukan dan memahami apa yang menjadi inti uraian. 

Sebenarnya akan lebih membantu jika penerbit berinisiatif membuatkan semacam alur atau ilustrasi bagaimana sebaiknya cara yang ditempuh guna memahami isi buku ini. Kadang, gambar lebih mudah dipahami dari pada rangkaian kata.

Walau demikian tak perlu khawatir, waktu yang Anda luangkan untuk membaca dan memahami isi buku ini teramat sangat sebanding dengan makna yang Anda temukan.  

Bagi Anda yang ingin menjembatani realitas masa lalu dengan harapan masa depan, maka buku ini sangat tepat untuk Anda baca.

Sumber gambar:
https://www.goodreads.com