Kamis, 29 November 2012

Wali Sanga Sebuah Novel



Pengarang: Dhamar Shashangka
Penyunting: Salahuddien GZ
Pemindai Aksara: Muhammad bagus SM
Penggambar Sampul: Yudi Irawan
Penata Letak: MT Nugroho
ISBN: 97897971611084
Halaman: 264
Penerbit : Dolphin

Harga Rp 49.800

Hong. Akshobhya tattwa kitang  Isywara dewa dibya, Hyang Ratnasambawa sireki Bharata Datta, Sang Hyang Mahamara sirastam ikAmithaba, sryAmoghasiddhi sira Wishnu mahadhikara

(Wali Sanga hal 233)

Wali Sanga merupakan para tokoh penyebar Agama Islam di tanah Jawa   pada awal abad 15 hingga pertengahan abad 16. Wilayah tersebut terutama adalah  Surabaya, Gresik serta Lamongan di Jawa Timur, Demak, Kudus dan Muria di Jawa Tengah, serta Cirebon di Jawa Barat.

Setiap murid di sekolah, termasuk saya dan (mungkin) anda, mendapat pengetahuan  Wali Sanga adalah;  Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Dradjad, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, serta Sunan Gunung Jati. Sedikit siswa yang tahu Wali Sanga terdiri dari beberapa periode, mereka tidak hidup pada kurun waktu yang sama. Sembilan orang yang disebutkan adalah yang dianggap memiliki pengaruh paling kuat dalam penyebaran Islam, tentunya dengan tidak mengecilkan arti yang lainnya.

Buku yang terdiri dari tiga belas pupuh ini mengisahkan bagaimana penyebaran Islam di Jawa seiring dengan runtuhnya Kerajaan Majapahit akibat serangan Demak pada Tahun 1478. Penulis mampu menggambarkan suasana bagaimana runtuhnya sebuah kerajaan besar dalam kalimat-kalimat menawan. Contohnya, "Orang-orang Atas  Angin telah merajai lautan. Kebesaran Majapahit  merosot. Lautan, kunci utama utama kebesaran Majapahit, kini telah dikuasai mereka. Carbon, Dermayu, Pergota, Demak, Jepara, Lasem, Pamotan, Tandhes, Ujung Galuh semuanya telah dikuasai."

Saat itu para pemuka agama   mulai mencampuri urusan administrasi negara atau urusan ketatanegaraan yang harusnya menjadi wewenang kesatria. Setiap kali para wali betemu, mereka seakan sekumpulan mantri kerajaan, sibuk membahas kekuasaan.

Syekh Siti Jenar yang tidak setuju dengan sikap tersebut memutuskan keluar dari perkumpulan  pemuka agama tersebut. Konon dari sanalah istilah Wali Sanga bersumber. Keluarnya Syekh Siti Jenar membuat perpecahan dalam tubuh Wali Sanga serta membuat suasana kian memanas di Bumi Jawa.


Bagaimana suasana tidak  bergejolak. Sunan Giri selaku pemimpin para wali memerintahkan pembakaran lontar leluhur Siwa Budha yang masih disimpan oleh para penduduk penganutnya. Umumnya lontar tersebut berisi tata cara upacara yang rumit, tak mungkin dihafalkan. Para prajurit yang mengambil paksa lontar dari rumah penduduk jelas menimbulkan keresahan.

Dibandingkan dengan film dengan judul sama, buku ini jelas menawarkan cerita yang berbeda. Sosok Sunan Kali Jaga , yang dalam buku ini disebut Susuhunan Kali misalnya. Dalam film , sang sunan, yang merupakan putra adipati  Tuban, Tumenggung Wilwatikta atau Raden Sahur hanya diceritakan suka mencuri dan merampok untuk diberikan kepada rakyatnya yang membutuhkan. Sementara dalam buku ini dikisahkan betapa liarnya Susuhunan  Kali  alias Raden Said alias Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban, dan Raden Abdurrahman hingga akhirnya menjadi murid Sunan Bonang. Ada perbedaan versi, tapi semuanya berpulang pada keyakinan pembaca masing-masing.

Susuhunan Kali  sangat toleran pada budaya lokal. Beliau berpendapat bahwa masyarakat akan menjauh jika diserang pendiriannya. Maka mereka harus didekati secara bertahap,  mengikuti sambil mempengaruhi. Dahwah dilakukan melalui kesenian misalnya wayang. Konon lagu Ilir-ilir dan Gundul-gundul Pacul merupakan gubahan beliau. Begitu juga dengan  pencetus perayaan sekatenan, garebeg maulud, serta lakon  Petruk Dadi Ratu ("Petruk Jadi Raja").

Peran Susuhunan Kali  dalam buku ini tergambar begitu besar. Simak kalimat berikut, "Di layar ikatan Susuhunan Kali, seketika terbayang perjanjian yang dibuatnya dengan Sabda Palon di tlatah Blambangan, tak lama setelah Majapahit hancur. Perjanjian yang menegaskan bahwa penguasaan atas Nusantara diserahkan kepada mereka yang seagama dengan Susuhunan Kali, dan Nusantara harus dimakmurkan. Jika sampai lima ratus tahun kemudian kemakmuran belum menghampiri Nusantara, maka Sabda Palon akan menagih janjinya. Susuhunan Kalijaga  harus bekerja keras untuk itu."  (halaman 320-321)

Secara garis besar, buku ini memberikan pemcerahan dan pemahaman yang berbeda mengenai  penyebaran Islam di Pulau Jawa, sosok para wali serta Syekh Siti Jenar. Penulis menguraikan sejarah dengan bahasa yang mudah dipahami. Terpenting tidak berkesan menggurui dan membosankan. Lokasi yang berpindah-pindah bukan menjadi kendala menikmati kisah ini.


Agar memudahkan pemahaman pertalian hubungan antara para tokoh, penulis memanjakan pembaca dengan memberikan lima silsilah. Silsilah tersebut adalah;  Silsilah Raja-raja Singasari dan Majapahit; Silsilah Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Kudus, Sunan Benang, Sunan Derajat, dan Syekh Siti Jenar; Silsilah Sunan Kalijaga dan Sunan Murya; Silsilah Trah Pengging dan Tarub; Silsilah Sultan-sultan Demak. Urusan riset, penulis ini memang terkenal sangat tekun. Hasil risetnya kadang mengejutkan, tapi bisa dipertanggungjawabkan. Hal tersebut membawa wawasan baru bagi pembaca karyanya. 

Pembaca yang  menikmati kisah-kisah  besutan Damar yang lainnya, tentunya akan menemukan benang merah dengan kisah ini. Banyak hal yang masih samar di kisah-kisah lain  terungkap dalam kisah ini. Namun begitu,  sosok Jangkung mengusik rasa ingin tahu saya. Apa peranannya dalam buku ini masih belum terungkap, tak mungkin sekedar merupakan sosok pertanda di masa depan.

Kalimat "Novel ini membabar konflik-konflik di tanah Jawa sepanjang tahun 1493-1494, yang sangat jarang dikisahkan"  sungguh tepat. Intrik yang terjadi, peperangan serta masih banyak hal menawan yang diracik dengan apik oleh penulis.

Seperti juga wayang yang sering digunakan sebagai sarana dakwah, buku ini dibuka dengan penampilan gunungan. Dalam wayang, gunungan bisa diartikan dimulainya sebuah cerita, sebuah fase baru dalam kehidupan. Menilik runtuhnya Majapahit serta perkembangan Islam, maka bisa dikatakan dimulainya babak baru dalam kehidupan masyarakat Jawa.

Bicara soal kover, jelas mengundang banyak rasa penasaran. Warnanya dibuat gelap, menandakan suasana yang terjadi saat itu, suram.  Sosok berbusana putih serta mesjid bisa diasumsikan sebagai kisah wali. Tokoh punakan dan gunungan jika dikaitkan dengan sosok wali akan mengarah pada Susuhunan Kali. Dengan hanya menilik kovernya saja, sudah terbayang kisah menawan apa yang ada di dalam buku ini.

Kisikan seseorang menyebutkan judul buku kedua yang sensasional, layaknya tokoh tersebut. Sungguh mengusik rasa ingin tahu. 
Penasaran.
Sangat Penasaran!

Minggu, 25 November 2012

Bicara Seputar Komik


Judul: How to Make Comic
            Menurut Para Master Komik Dunia
            Tingkat Dasar
Penulis: Hikmat Darmawan
Penyunting: Arief Ashshiddiq
Perancang Sampul: Hazmi Aufar
Pemeriksa Aksara: Primanila Serny & Gina S. Noer
Penata Aksara: Teguh Mashara
Desain & Ilustrasi: Teguh Mashara
ISBN: 978-602-9481-09-9
Halaman: 208
Penerbit: Plotpoint Publishing

Komik: cerita bergambar (dl majalah, surat kabar, atau berbentuk buku) yg umumnya mudah dicerna dan lucu

Saat kecil saya suka sekali membaca kisah Tintin, sekarang sih juga masih he he he. Beberapa orang menggambarkan kesukaan saya dengan kalimat, " Anak ini suka sekali baca KOMIK Tintin." Ketika Tintin diterbitkan ulang oleh salah satu penerbit raksaksa, saya ikut membaca sekedar ingin tahu perbedaannya dengan yang saya baca saat kecil. Ketika sedang membaca, seseorang berkomentar, "Wah suka baca CERGAM."

Jadi apa sebenarnya komik itu?
Banyak definisi yang bisa ditemui mengenai apa itu komik. Kutipan paling mengenai menurut saya ada pada, komik adalah suatu bentuk  seni  yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Biasanya, komik dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan teks. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam koran dimuat dalam  majalah, hingga berbentuk  buku  tersendiri.


Menyebut komik, saya langsung teringat pada Conan, Kariage Kun, DDS, serta QED. Mungkin ada yang akan langsung menyebut Doraemon, ShinChan dan lainnya. Komik walau bagaimana sudah menjadi bagian kehidupan kita. Siapa saja bisa membaca komik, yang perlu diperhatikan adalah komik untuk usia tertentu. Biasanya sudah ada keterangan usia yang boleh membaca komik tersebut di kover komik.

Buku ini memberikan pencerahan mengenai apa dan bagaimana sebenarnya komik itu. Ternyata untuk menikmati bacaan yang cenderung membutuhkan sedikit waktu untuk menuntaskannya,  banyak hal menarik yang patut kita ketahui seputar komik.

Ada beberapa hal yang merupakan unsur utama dari sebuah komik, yaitu:
1. Pembatas Panil
Pembatas panil juga disebut garis pembatas. Bentuk umumnya kotak tapi tidak menutup kemungkinan seseorang mengembangkan  pembatas panil dengan aneka kreasinya.

2. Ruang bagi teks
Prinsipnya dasarnya nyaris sama dengan pembatas panil.  Namun karena kebutuhan utamanya untuk menampung teks maka berkembanglah istilah untuk ruang bagi kata ini.  Istilah yang sering dignakan adalah Balon. Bentuknya juga beragam bisa bundar untuk percakapan, mirip asap untuk pikiran serta kotak (caption)  untuk narasi. Untuk memudahkan mengetahui siapa yang mengucapkan dialog atau pikiran digunakan "kait".

3. Teks dan efek suara
Teks digarap bukan saja untuk menyanpaikan kata-kata atau bunyi namun juga menjadi simbol sebagai cerita. Teks bukan hanya dituliskan tapi juga duvisualisasikan dengan cara tertentu.

Komik sering kali juga  disebut buku cerita bergambar, karena isinya berupa gambar-gambar yang disusun berurutan dan saling berhubungan. Komik ada yang dibuat satu kotak yang disebut komik strip, ada juga yang dibuat bersambung. Ciri khas dari komik, pada umumnya ditandai adanya balon kata-kata (dialog).


Ada sebuah pertanyaan yang cukup mengelitik. Saya tidak bisa menggambar, apakah bisa membuat komik? Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan hingga tidak menyebabkan salah kaprah berkepanjangan.
1. Komik BUKAN gambar
Komik adalah cerita atau ekspresi menggunakan bahasa-gambar khusus

2. Komikus TIDAK HARUS jago gambar
Iya... tidak salah baca, enggak usah melotot gitu deh!
Sebenarnya lebih tepat adalah Komikus harus mampu bertutur dengan bahasa gambar atau bahasa komik. Beberapa komikus dunia punya asisten khusus untuk menggambar. Ia hanya membuat semacam dammy sisanya gambar dirampungkan oleh para asisten.

3. Membuat komik TIDAK HARUS memakai alat gambar khusus plus program grafis komputer
Sebenarnya yang dibuthkna hanyalah alat-alat tulis atau alat gambar sederhana seperti kertas dan bolpen atau pinsil serta penghapus.  perlengkapan lain se[erti cat minyak, cat air lalu aneka program grafis canggih bertujuan untuk membantu saja.

4. Komikus TIDAK HARUS berbakat ngomik
Bakat memang membantu seseorang, tapi bukan hal utama.  Keterampilan bercerita dan menggambar bisa dipelajari. Tengok saja kursus menggambar yang sering ditawarkan. Memang jika seseorang memiliki bakat menggambar, saat belajar tentunya akan membuahkan hasil yang berbeda dengan orang yang hanya belajar saja. Tapi musti diingat, orang yang tekun belajar akan membuahkan hasil yang lebih bagus dari pada orang yang memiliki bakat tapi tidak diasah.

Sebuah kejadian menurut buku ini, dianggap mengandung cerita jika mampu memancing (calon) pembaca untuk memasuki dunia cerita itu. Tapi sebuah kejadian menarik belum tentu jadi cerita menarik ketika dalam penuturannya tidak menarik (hal 116). 

Contoh yang diambil adalah kisah Tintin: Zamrud Castafiore. Kisahnya berdasarkan pengakuan sang penulis, Herge adalah tentang sebuah misteri yang seolah-olah terjadi padahal tak ada kejadian apa-apa. Dibandingkan kisah Tintin yang lain, kisah ini sungguh sangat berbeda. Tidak saja karena lokasi kejadiannya hanya sekitar  kediamana sang kapten, Marlinspike Hall. Kisah ini berujung pada keinginan  Kapten Haddock menikmati istirahat di rumahnya tanpa gangguan apapun. Tapi tangan dingin Herge membuatnya seolah-olah ada sebuah kisah misteri yang harus dipecahkan. Ini merupakan penerapan seni penceritaan yang luar biasa.

Dalam buku ini memang kita akan menemui berbagai macam istilah yang bagi  beberapa orang akan terasa aneh. Namun jangan kuatir, penulis juga memberikan pengertiannya hingga pembaca tidak merasa kebingungan. Contohnya penyebutan  kata ARKETIPE. Sebuah paragraf bercerita tentang sebuah komik. Lalu ada kalimat yang berbunyi," Seluruh kisah Planetary dipenuhi karakter yang dirancang berdasarkan arketipe superhero yang sudah ada dalam sejarah komik dan novel-novel picisan Amerika (dan negara lain)."


Di bawah paragraf yang membuat kalimat tersebut tertulis penjelasan mengenai arketipe. " Arketipe di sini berarti: sebuah simbol, istilah, atau pola perilaku yang dipahami secara universal; atau sebuah prototipe yang ditiru, dijadikan pola atau dijadikan sumbe runtuk penciptaan karakter rekaan.

Ada beberapa jenis komik, yaitu:
1.Komik Amerika
Menilik sebutannya saja sudah jelas komik ini merupakan komik yang diterbitkan dari Negeri Paman Sam. Komik ini umumnya menawarkan kisah kepahlawanan (superhero).  Dilihat dari sampul, komik Amerika sangat memperhatikan seni.  Contoh komik ini antara lain; Batman, Superman dan X-Men.

2.  Manga
Manga merupakan sebutan bagi komik yang berasal dari Jepang, cara membacanya juga berbeda yaitu   dari kanan ke kiri. Dewasa ini ada kecenderungan jika komik tersebut memiliki banyak pembaca dan cukup laris di pasaran maka akan dibuatkan serian animasi, amine. Jika perkembangannya bagus bahkan bisa saja diadaptasi menjadi sebuah film atau drama serial. Contoh komik ini antara lain; ShinChan, Doraemon, One Piece, Naruto,

 3. Manhwa
Manhwa adalah  istilah bagi komik yang berasal dari Korea,  cara membacanya dari kiri ke kanan. Komik Korea tidak jauh berbeda dengan komik Jepang, hanya saja  gaya gambar yang berbeda seperti  lebih modis. dan jumlahnya masih sedikit. Contohnya Goong, Shi Hwa Mong, Be My Sweet Darling

4. Man Hua
Man Hua adalah istilah bagi komik dari Hongkong ataupun Cina. Penyebutan Manga dengan Man hua dalam tulisan kanji adalah sama,  sekarang man hua di jepang populer dengan sebutan manga yang ditulis dengan huruf katakana. Perbedaannya ada pada seni menggambar serta genrenya yang lebih  memperlihatkan seni bela diri (KungFu) dan budaya Cina yang kental. Contohnya: Legend of Condor Heroes, 


5. Komik Eropa
Komik Eropa biasa didominasi cerita kepahlawanan dan juga komedi tapi  ada juga yang dikhususkan untuk kalangan dewasa. Kover komik Eropa umumnya tak seramai komik Amerika. Contoh komik Eropa antara lain; Tintin, Tanguy, Tina, Aria dan lain-lain.

6. Komik Indonesia
 Perkembangan komik di Indonesia dimulai dari masuknya komik Cina yang dimuat pada surat kabar.  Perkembangan komik di tanah air pada tahun 50-80an cukup menjanjikan. Cerita yang paling disukai seputar kepahlawanan yang bergenre silat fantasi , magis, pewayangan, dan roman seperti Si Buta dari Gua Hantu, Panji Tengkorak dan lain-lain.

Untuk lingkup komik lokal , terdapat sebutan tersendiri seperti diungkapkan oleh pengamat budaya Arwendo pada tahun 1986, yaitu cerita bergambar atau disingkat menjadi Cergam. Idenya dicetuskan oleh seorang komikus bernama Zam Nuldyn  sekitar tahun 1970.

Lalu yang dimaksud dengan:
Komik Majalah (Comic Magazine)
Komik Novel Grapis (Graphic Novel)
Komik Online (Webcomic)
apa yah?
Hemmm semoga bisa ditemui di buku selanjutnya

*Thx Suhu Tanzil buat buntelan ciamiknya*

Jumat, 16 November 2012

Blood Red Road (Dust Lands, #1)


Pengarang : Moira Young
Penerjemah: Lulu Fitri Rahman
Penyunting: Dhewiberta
ISBN: 9789794337066
Halaman: 504
Penerbit: Mizan Fantasi/Bentang Pustaka
Harga: Rp 64.000.00

Keinginan untuk bertemu dan menyelamatkan  orang terkasih membuat seseorang mampu melakukan apa saja, bahkan bertarung melawan apapun. Kadang keinginan serta tekat yang begitu kuat mampu menciptakan kekuatan yang maha dasyat.

 Itu juga yang terjadi dengan Saba, Sang Malaikat Kematian.
Ia disebut malaikat Kematian karena tidak pernah kalah dalam pertarungan. Setiap kali mereka membawanya ke kerangkeng, ia membiarkan gejolak menguasainya dan terus bertarung hingga menang.
Pilihannya dia atau gadis lawannya yang mati! Saba hanya tahu dua hal, ia menang maka akan ada kesempatan untuk kabur dan mencari Lugh saudara kembarnya. Jika ia kalah, apalagi sampai tiga kali maka sama artinya dengan pemukulan masal, jalan menuju kematian dan pastinya ia tak bisa bertemu Lugh.

 Ia sangat ingin bisa lolos dari kurungan dan mencari Lugh yang diculik. Penculikan Lugh dikarenakan ia merupakan Bocah Emas, anak yang lahir di pertengahan musim dingin. Lugh merupakan anak yang lahir untuk dibunuh pada pertengahan musim panas. Dibunuh agar raja bisa hidup. Sayangnya sang pemberi informasi tidak menyadari kelahiran Saba dua  jam sesudah Lugh, hingga ia tak tahu ada dua anak Emas.

Perjalanan Saba mencari Lugh jelas bukan perjalanan mudah ala plesiran. Ada Emmi si bungsu yang keras kepala, selalu mengikuti dan cenderung melawan semua perintah Saba. Sebagai saudara kembar, jelas Saba lebih dekat dengan Lugh dari pada Emmi. Namun Emmi juga cukup dekat dengan Lugh sehingga ia merasa berkewajiban juga untuk menyelamatkannya. Jika Emmi yang diculik, secara jujur belum tentu Saha mencarinya seperti ia mencari Lugh. Hubungan saudara kembang memang kadang aneh.

Saba yang polos harus belajar banyak hal. Ia harus belajar untuk tidak begitu saja percaya pada kebaikan seseorang jika tidak ingin celaka lagi. Di lain waktu. ia harus pasrah dan percaya pada orang lain. Bukan hal mudah tapi waktu mengajarinya banyak hal. Setiap hari dalam hidupnya adalah perjuangan.

Kisah romantis juga ikut menjadi bumbu dalam kisah ini. Penulis seakan ingin menunjukkan sekuat apapun, sehebat apapun Saba bertarung ia juga seorang perempuan yang membutuhkan kasih sayang. Penulis membuat adegan percintaan dengan apik, Pembaca diajak merasakan kegalauan hati Saba saat panah asmara mendarat.


Buku ini mengingatkan saya pada beberapa buku kisah fantasi lainnya. Tokoh yang selalu bersama membuat saya segera teringat pada kisah tentang permainan bertahan hidup. Tapi begitulah sebuah kisah, kadang terinspirasi oleh kisah-kisah lainnya. Burung gagak peliharaan Saba, Nero bisa dikatakan selalu ada saat dibutuhkan. Kebetulan yang sungguh luar biasa. Hal ini mungkin saja bisa dimaklumi mengingat gagak adalah burung yang cerdas.

Secara keseluruhan buku ini cukup menarik untuk dibaca, kalau pun ada beberapa hal janggal sepertinya bisa dimaklumi, Tak ada yang sepurna dalam sebuah karya manusia, apalagi konon ini adalah kisah pertamanya.  Penulis sukses menawarkan kisah tentang cinta kasih dari sudut yang berbeda, cinta kisah antara dua saudara kembar. 


Jangan lupa simak http://www.youtube.com/watch?v=h734qfd2X1s

Minggu, 11 November 2012

Buku PUISI 17-8-45, Bukan Kumpulan Puisi Biasa



Judul : PUISI 17-8-45
Penulis: Dr.dr. H Boy Subiroso Sabarguna, MARS
Halaman: 91
Penerbit: nulisbuku.com
Harga:Rp  45.817

puisi (pu.i.si)
nomina (n)
  • ragam sastra yg bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait; (nomina)
  • gubahan dl bahasa yg bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus; (nomina)
    sumber: kbbi3
  • sajak; (nomina)
(sumber KKBI 3)

Sering kali  seseorang menyatakan baru saja menuliskan sebuah puisi. Di toko buku banyak buku-buku yang diberi label kumpulan puisi. Bahkan di angkutan umum bagi para pengais rejeki, jika tidak memiliki suara merdu maka pilihannya adalah membaca puisi, terlepas bagaimana isinya.  Sebuah puisi merupakan ungkapan perasaan atau pikiran penyairnya dalam satu bentuk ciptaan yang utuh dan menyatu. Secara garis besar, sebuah puisi terdiri atas 7 unsur, yaitu: tema, suasana, imajinasi, amanat, nada, suasana, dan perasaan. Sedangkan prinsip dasar sebuah puisi adalah berkata sedikit mungkin, tetapi mempunyai arti sebanyak mungkin. (http://carapedia.com/pengertian_definisi_puisi_info2067.html)

Menurut Supardi, puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif).  Sitomorang menyebutkan bahwa secara etimologis istilah puisi berasal dari kata bahasa Yunani poites, yang berarti pembangun, pembentuk, pembuat. Dalam bahasa Latin dari kata poeta, yang artinya membangun, menyebabkan, menimbulkan, menyair.

Dalam perkembangan selanjutnya, makna kata tersebut menyempit menjadi hasil seni sastra yang kata-katanya disusun menurut syarat tertentu dengan menggunakan irama, sajak dan kadang-kadang kata kiasan . Sedangkan HB. Jassin  mengatakan bahwa untuk mendefinisikan puisi, puisi itu harus dikaitkan dengan definisi prosa. Prosa merupakan pengucapan dengan pikiran, sedangkan puisi merupakan pengucapan dengan perasaan.

Salah satu buku berisi kumpulan puisi yang layak dibaca adalah PUISI 17-8-45 karanganDr.dr. H Boy Subiroso Sabarguna, MARS, atau biasa disapa dr. Boy.Buku ini sungguh mencerminkan rasa nasionalisme penulisnya. Tengok dari judulnya saja, 17-8-45 adalah tanggal kemerdekaan kita. Tepatnya 17-8-1945. Harga jualnya sebesar Rp 45.817 jika ditilik adalah tahun-bulan-tanggal kemerdekaan kita. lalu di bawah nama penulisnya tercantum kalimat," Warganegara dan Bangsa Indonesia"

Kovernya juga sederhana dengan mempergunakan warna putih dan merah warna bendera kita.  Dibandingkan dengan buku-buku beliau yang lain, kover buku ini termasuk yang paling sederhana. Biasanya di bagian belakang kita bsia menemui uraian singkat menegnai beliau disertai foto dan cara menghubungi beliau. Kali semua hal sepertinya sudah diwakili dengan kalimat Warganegara dan Bangsa Indonesia.  Buku ini juga mencantumkan Hak Cipta Universitas Indonesia Nomor: 056361

Secara garis besar buku ini  terdiri dari tiga bagian. yaitu  puisi dengan tema 17 Masalah Bangsa, 8 Pemikiran serta 45 Aktivitas Unggul. Puisi 17 Masalah Bangsa merupakan masukan bagi penyelesaian atau bahan renungan dengan harapan kelak pihak berwenang berkenan menyermati dan melakukan tindakan penyelesaian masalah. Puisi-puisi yang ada dalam bagian ini ditulis dalam kurun waktu 12-15 Juni 2010.Pada bagian Puisi 8 Dasar Pemikiran, sebagian besar puisi yang ada ditulis antara 1-8 Agustus 20120. Sedangkan Puisi 45 Aktivitas Unggul ditulis pada 6-16 Agustus 2010.

Lembar pertama pada tiap bagian akan dimulai dengan Pengantar. Namun tidak seperti kata pengantar yang umumnya bisa kita temui dalam buku-buku, Pengantar dalam buku ini juga dibuat dalam wujud puisi. Unik. Lalu agar mudah memahami kandungan puisi yang ditulis penulis akan mencantumkan Pola Penulisan dalam wujud aneka alur, Ini sepertinya menjadi ciri khas beliau. Banyak buku-buku beliau yang hanya berupa alur dan bagan, namun itu justru memudahkan bagi pembacanya untuk memahami topik yang dibahas.

Pembaca bisa menemukan daftar isi di tiap bagian. Hingga bisa memutuskan mana yang ingin dibaca terlebih dahulu tanpa perlu mengikuti urutan yang ada. Dari Daftar Isi, bisa dilihat tema yang beragam. Misalnya kita bisa menemukan tema mengenai copet, proposal, keterampilan, Forecasting,  bahkan Costumer Relationship Management.

Pada tiap awal judul, penulis memberikan angka guna memudahkan pemahaman. Misalnya  45-31 PROMOSI pada halaman 74. Ini berarti merupakan puisi yang berada dalam 45 Aktivitas Unggul, aktivitas yang perlu dilakukan oleh bangsa kita jika ingin maju. Angka 31 berarti nomer urut puisi .

Keunikan lain adalah Doa yang tertulis dalam wujud puisi. Diharapkan setiap puisi yang dibaca akan membawa manfaat sebagai asupan pemikiran. memberikan manfaat bagi penggunanya, dan menjadi pahala bagi pembuatnya. Selain di bagian 17 Masalah bangsa, doa nyaris ada di tiap bagian, doa ini juga ada di penutup.

Jika disimak secara lebih mendalam, penulis tidak hanya menuliskan puisi mengenai sebuah masalah namun juga memberikan solusinya. Misalnya pada  bagian 17 masalah,  penulis juga memberikan tabel yang berisi perhitungan dana yang harus dikeluarkan jika ingin menyelesaikan masalah. Mari kita simak penggalan  Puisi 17-4 ORANG TUA TERLANTAR

Waduh,
Orang tua, renta,
tidur di kolong jembatan

Untung,
bukan ibu kita,
------------
------------
------------

Tanggung jawab negara,
siapa?Kementrian sosial,
caranya alokasikan dana 1 trilyun
tiap propinsi,
pelihara,
dengan tugas berdo'a
------------
------------
------------
Di beberapa puisi kita akan menemukan semacam catatan kaki. Hal ini dimaksudkan agar pembaca paham bahwa hal yang dibicarakan berdasarkan pemikiran dalam buku-buku penulis yang lain. Catatan kaki ini bisa juga disebutkan sebagai semacam penghubung antara puisi tersebut dengan buku-buku lain. Contohnya dalam Puisi 45-26 Business Plan.

Kegiatan operasional
perlu dipersiapkan, antara lain
membuat business plan(26)
(26) Sabarguna, B.S, Business Plan, Salemba Empat,Jakarta 2010


Dokter yang satu ini memang sangat unik di mata saya. Suatu waktu ketika harus membuat tugas pemasaran, saya membeli buku berjudul Pemasaran Rumah Sakit tanpa memperhatikan dengan seksama siapa penulisnya. Belakangan saya baru menyadari bahwa buku yang saya beli merupakan karya salah satu manajer di tempat saya bekerja  (waktu itu). Langsung saat bertemu disebuah acara saya meminta kesediaan beliau membubuhkan tanda tangan di buku saya. Unik karena  dokter  yang satu ini lebih sering mengurusi soal keuangan dibandingkan pasien. Bahkan ada candaan bahwa yang ada di saku jas putih beliau bukanlah stetoskop tapi kalkulator. Tak heran jika beliau memegang rekor MURI untuk Penulisan Manajemen Perusakitan yang paling produktif. Konon bukunya sudah mendekati angka 100.

Belakangan saya selalu ketiban rejeki mendapatkan semua buku baru beliau. banyak hal-hal baru yang bisa saya temui, teori dan praktek bisa selaras sejalan. Wawasan saya bertambah. Ilmu yang beliau berikan semoga menjadi amal. Aamiin.

Bekerja bersama beliau walau sesaat memberikan banyak ilmu. Salah satunya adalah keuangan yang dulu saya hindari ternyata bukanlah hal yang menakutkan. Urusan keuangan memang kaku karena 1+1=2 sementara selama ini sebagai praktisi dibidang komunikasi 1+1 adalah2. Ternyata urusan keuangan juga mengasyikan dan membutuhkan seni tersendiri. Penyesalan saya hanyalah tidak sempat menjadi anak buah beliau di bagian Ventura dulu, saya sangat yakin banyak gebrakan mengejutkan yang beliau lakukan jika memangku jabatan itu. Itulah dinamikan kantor, mau bagaimana lagi.

Untuk melihat karya beliau yang lain bisa berkunjung ke www.sabarguna.com, jika ingin berkomunikasi bisa mengirim e-mail ke sabarguna@yahoo.com. Jangan khawatir walau wajah beliau berkesan kaku (namanya juga bagian keuangan) namun sesungguhnya beliau humoris dan penuh perhatian terhadap anak buahnya.

Sukses Dok, ditunggu undangan Pengukuhan Guru Besarnya.

Jumat, 09 November 2012

Mark-Alem dari Istana Mimpi dan Amber Sang Penghuni Sementara


Pengarang: Ismail Kadare
Penerjemah: Fahmy Yamani
Penyunting: Adi Toha
Pemeriksa Aksara: Dian Pranasari
ISBN: 978-979-024-368-2
Halaman: 280
Penerbit: Serambi 
Harga: Rp 39.000

Hidup adalah mimpi!

Minimal begitulah syair lagu yang sempat naik daun beberapa saat lalu. Namun hati-hatil  di Tabir Sarrail, atau Istana Mimpi. Mimpi seseorang bisa saja malah membahayakan diri dan keluarga. Para penguasa setempat sangat takut akan makna yang terkandung dalam mimpi warganya. Itu sebabnya mereka membangun Tabir Sarrail, untuk mengawasi mimpi-mimpi warganya. Dari mimpi-mimpi yang dikumpulkan, petugas berusaha menelaah dan mencari Mimpi Utama yang akan memberikan pertanda bagi takdir Kekhalifahan dan peristiwa-peristiwa besar yang akan datang. Tidak ada satu mimpi pun yang lolos dari pemeriksaan.

Mark-Alem mula-mula merasa bangga bisa bekerja di  Istana Mimpi. Nama keluarganya mungkin saja berpengaruh, tapi begitulah adanya kehidupan. belakangan ia malah merasa ngeri sendiri akan rahasia kelam keluarganya. Hidup kadang memang nyeleh.

Buku ini bisa diumpamakan sindiran bagi para penguasa yang menindas dan mengekang kebebasan warganya.  Walau bagaimana sesuatu yang dipaksakan tidak akan bertahan lama. Tapi berjaga-jaga tetap perlu khan.... mungkin itu yang dianut oleh penguasa di sana


Sempat dilarang beredar di negaranya, buku ini  menawarkan kisah yang sangat menawan.

Kata yang pas adalah INSPIRATIF


Penulis: Linda Joy Singleton
Penerjemah: Maria Susanto
Penyunting: Diksi Dik
Pemeriksa Aksara: Adi Toha
ISBN: 978-979-024-384-2
Halaman: 356
Harga: Rp. 49.000

Catatan:
Jangan pernah berjanji pada nenek, apa lagi yang sudah meninggal!

Amber kembali harus membantu sang nenek untuk "merapikan" kehidupan beberapa orang yang tanpa sengaja menjadi porak-poranda. Kali ini ini Amber berada dalam tubuh sahabatnya, Alyce.

Walau bersahabat dengan seseorang, ternyata kita belum tentu mengetahui dan memahami sahabat kita dengan baik. Mungkin saja kita tahu apa warna kesukaannya, makanan favorit atau siapa yang sedang ditaksirnya. Tapi apakah kita cukup tahu mengapa ia selalu membenci warna tertentu, bagaimana hubungannya dengan orang tuanya, bahkan kenapa saat ini kita berada dalam  peti mati. Sahabat walau bagai mana juga memiliki rahasia yang tak ingin dibagi.

Kata yang paling tepat adalah MENGGEMASKAN 


------------------->
Sosok Adi  "Sanibul Hikayat" Toha dengan perawaan imuts  tak pernah membuatku berhenti terkagum-kagum. Siapa yag mengira di balik sosok sederhana tersebut banyak karya-karya yang sudah dihasilkan. beberapa memang hanya mencantumkan nama sebagai seorang Pemeriksa Aksara tapi justru yang membuatku terkagum-kagum. Belum lagi konsistennya dalam bekerja, dalam sekian waktu sudah siap kisah menawan yang mendapat sentuhan tangannya.

Sebagai biang typo *sadardiri.com* rasanya kepalaku tak paham  bagaimana caranya menelaah aksara sekaligus menikmati kisahnya. Aku menyebutkan menikmati karena  kita bisa membawa reviewnya di Goodreads, artinya ia tak hanya menelaah huruf per huruf tapi juga memahami kisah.

Tak sabar menunggu kisah-kisah mahakaryanya ^_^