Senin, 26 Maret 2012

Segi dan Garis

Penulis: Nh. Dini
Gambar Jilid:bBramasto
Halaman: 192
Cetakan : 1, 1983
Penerbit : PT Dunia Pustaka Jaya

Seperti yang lain, buku ini merupakan kumpulan cerpen dengan kebanyakan tokoh utamanya seorang wanita. Beberapa tokoh adalah pramugari.  Seperti biasa, ciri khas  seorang Nh Dini dalam berkarya adalah mampu memukau pembaca dengan gagasannya yang unik, penuh kejutan. Wanita dalam karangan beliau adalah sosok yang tegar dan mandiri namun tidak kehilangan sisi kelembutannya.

Ada banyak kisah dalam buku ini, yaitu:
1. Di Langit, di hati
2. Di Pondok Salju
3. Hujan
4. Ibu Jeanette
5. Janda Muda
6. Kebahagiaan
7. Keluar Tanah Air
8. Penanggung Jawab Candi
9. Perjalanan
10.Sebuah Teluk 
11.Wanita Siam

Kisah-kisah yang ada sungguh unik. Apalagi mengingat saat buku ini terbit, tahun 1983.

Kisah Hujan misalnya.  Untuk yang ini Nh Dini menawarkan Sarman sebagai tokoh utama, bukan perempuan. Kisahnya mengenai sebuah keluarga yang berjuang menjalani kehidupan ini dengan mengurus tambak. Betapa paniknya mereka saat hujan turun dengan deras sehingga mengancam tambak. Kemalasannya memotong akar pohon justru membuat jiwa anaknya selamat saat mereka berusaha menyelamatkan tambak. Misteri  kehidupan. 

Warsiah merupakan guru  yang sesungguhnya bagi warga desanya. Dengan kepandaian dan kerajianannya Warsih bisa sampai pada tingkat pendidikan guru. Ikatan dinas selama tiga tahun dipergunakan untuk mengabdi di desa kelahirannya. Kepandaiannya membuat ia memiliki rasa percaya diri lebih. Ia lebih memilih berdandan rapi setiap kali ada pertemuan atau perhelatan dari pada harus menjadi istri kedua. ia memilih menjadi Janda Muda

Di belahan bumi yang lain, Kebahagian menyelimuti diri Anneli Roth. ia sangat mencintai keluarganya. Begitu mencintai sehingga ia memilih menelan kepahitan dari pada harus meminta cerai dari suaminya. Ia sangat yakin sang suami akan segera menikahi  simpanannya begitu ia, juga simpanannya sama-sama mengantungi surat cerai. Tak rela ia melihat suaminya berbahagia dengan orang lain, walau itu harus ditebus dengan derita

Buku ini saya temukan diantara buku-buku yang baru dikembalikan dari pinjaman di bagian sirkulasi. Nama pengarangnya langsung menarik perhatian saya. Kovernya juga cukup unik. Di halaman pertama tertulis harga beli buku ini 5000. Cukup mahal sepertinya untuk ukuran saat itu.

Konon Buku ini dipersembahkan oleh Nh Dini bagi G.S Gumayas seperti yang ditulis di pojok kanan halaman. Penggalan puisi Rendra, Sajak Kenalan Lamamu menghias lembar lainnya. 

Ya, kita telah sama-sama menjadi saksi
dari suatu kejadian
yang kita tidak tahu apa-apa,
namun lahir dari perbuatan kita

Sabtu, 24 Maret 2012

Ulasan XV3 dari Dimensi Lain

Suasana di  Istana Vichattan sudah mulai terlihat lebih lenggang dibandingkan beberapa waktu yang lalu. Para Pendeta Vichattan menyebar ke seluruh penjuru guna memantau keadaan serta melakukan pembenahan yang dirasa perlu. Dalam beberapa hari lagi bisa dipastikan suasana akan kembali seperti semula

Kara au Yamenti,  biasa dipanggil Kara terlihat mengusap butiran keringat yang mengucur deras. Walau ia adalah satu satu dari empat ahli waris ia tetap seorang anak yang punya keterbatasan. Kurang istirahat selama seminggu ditambah dengan makan yang tak teratur membuat staminanya mulai menurun.

Perlahan Kara berjalan menyusuri koridor istana menuju ke kamarnya. Sepertinya saat ini memungkinkan  jika ia beristirahat  sejenak. Lagi pula penjagaan sudah diperketat dan situasi tidak sekacau yang lalu. Sebuah paket dari LEx yang baru diterimanya juga menggoda untuk segera dibuka. LEx adalah Light Express,  jasa pengiriman dengan menggunakan peri cahaya. Hanya perlu meniup  kayu untuk memanggil peri cahaya yang bertugas di LEx. Tak sulit membedakan mana peri cahaya yang  bertugas di LEx.  Cukup lihat saja peri yang menggunakan topi biru kecil bertuliskan LEx serta menggunakan pin berwarna ungu di dada.

Paket kecil terbungkus kertas ungu bertuliskan huruf-huruf yang tak lazim dipakai di Vichattan tergeletak di meja riasnya. Tanpa membaca ia sudah tahu apa arti tulisan itu, " Rachel Tan, Singaporean" Rachel Tan adalah sahabat penanya dari dimensi lain. Ia tinggal di negara  berbentuk pulau  bernama Singaporean. Konon Singaporean berarti kota singa, cocok dengan maskot negara mereka yang berbentuk singa dengan tubuh ikan, Merlion.

Dengan bersemangat  segera di raihnya paket dan dibukanya. Sebuah surat terlihat di atas  buku. Segera dibacanya surat tersebut

Ni Hao....
Bagaimanakah kabarmu sahabatku? Sudah berapa kali putaran purnama sejak  peri cahaya LEx mengantarkan kiriman istimewa darimu, buku sejarah pertempuran panjang yang ditulis oleh salah satu pujangga dari tanah leluhurmu  Bonmedo Tambunan.

 Rupanya dirimu terlalu rendah hati sahabat, sehingga tak tercantum namamu selaku nara sumber. Begitu juga soal kisah kasihmu dengan Pangeran Kegelapan yang hanya sedikit terungkap. Sepertinya kau masih enggan membagi kebahagianmu dengan khalayak ramai. Padahal aku sangat ingin mendengar kisahmu dengannya.


Para sahabatku di sekolah tak percaya saat kuceritakan bahwa aku sudah mempunyai satu buah buku berjudul  Xar & Vichattan: Empat Tubuh Statera  padahal buku itu baru saja mendarat di perpustakaan sekolah kami. Maklum peraturan di tempat kami  mengharuskan perpustakaan memiliki terbitan terbaru,  baru beberapa waktu buku tersebut bisa diperoleh untuk umum.

 Segera saja aku didaulat untuk bercerita mengenai isi buku tersebut oleh majalah sekolah. Setiap buku baru memang diupayakan untuk dibuat semacam review  oleh pihak sekolah . Gunanya untuk menarik minat baca serta menginformasikan sebuah buku baru.

Berikut aku lampirkan apa yang kutulis di majalah kampus. Semoga kau suka.

------------------------------------------
Judul: Xar & Vichattan Seri Ahli Waris Cahaya-Empat Tubuh Statera
Penulis: Bonmedo Tambunan
Penerbit: Adhika Pustaka
Tebal: 431 halaman
Cetakan: Januari 2012

Segala sesuatu tercipta pasti memiliki alasan tersendiri tergantung bagaimana pemanfaatannya saja. Contohnya Buku Iblis yang selama ini menjadi  momok menakutkan bagi banyak pihak. Di tangan Kara  au Yamenti seorang penyhir muda dari Vichattan, buku tersebut  justru menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Jika dalam buku-buku sebelumnya kita disuguhi mengenai usaha para ahli cahaya memerangi kegelapan, dibuku ini justru mereka akan berusaha memanfaatkan kegelapan demi keselarasan kehidupan.  Banyak yang mulai mengingat bahwa cahaya dan gelap adalah satu yang sama, tetapi  bertolak belakang.  Keduanya saling melengkapi, dua adalah satu. Yang satu saling menjelaskan, satu yang saling mencipta.

Gelap dan terang datang atau tercipta begitu saja, tetapi waktu yang kemudian datang lalu memisahkan gelap dan terang sehingga mereka tidak saling bertabrakan. Setelah gelap dan terang terpisah, waktu  mengumpulkan tanah, air, api dan udara lalu membentuk dunia yang sekarang dengan memastikan mereka tidak kacau dan saling membinasakan. Belakangan spirit muncul.

Setiap unsur harus seimbang. Memang  tidak setiap saat unsur bisa seimbang tapi ada batasan minimum yang harus dipenuhi. Jika tidak terpenuhi, maka  unsur lain akan mulai berguguran. Belakangan  cahaya mulai tumbuh dengan pesat. Kecepatan tumbuhnya kekuatan cahaya telah memaksa kuil Kegelapan untuk bertindak. Semakin terang  Cahaya, Kegelapan pun semakin lemah.

Para ahli waris cahaya harus berhati-hati! Salah melangkah  bisa-bisa mereka malah menghancurkan dunia. Apalagi selama ini Gelap merupakan sesuatu yang harus mereka hancurkan alih-alih manfaatkan. Terutama karena Gelap bersinggungan dengan kehilangan dan kematian. Pengikut Gelap bisa dipastikan tak akan berumur panjang.


Secara keseluruhan buku ini menawarkan kasih  yang tak biasa. Segala sesuatu yang terlihat putih belakangan terbukti justru bukanlah “putih” sementara yang hitam bisa saja berubah menjadi “putih”.  Pembaca tidak bisa menebak arah kisah karena segala sesuatunya bisa saja terjadi. Hitam bisa juga kian menjadi hitam. Tak ada yang tak mungkin dalam kisah ini.

Ciri khas penulis yaitu paragraf  yang terdiri dari kalimat-kalimat panjang masih terlihat disini. Walau sepertinya kalimat yang ada tidak sepanjang buku-buku terdahulu. Agaknya kritikan pembaca yang merasa kurang nyaman dengan kalimat panjang mendapat perhatian penulis. Penulis berusaha mengakumodir keinginan pembaca tentunya dengan tidak meninggalkan ciri khasnya.

Pemimpin Peri Udara alias Ventosus  Flaman sering dipanggil Bee karena kesukaannya meneriakkan kata Bee saat sedang terbang seharusnya cukup ditulis Bee saja. Di bagian depan, penulis sudah menerangkan mengenai nama panggilan Bee, maka sebaiknya kebelakang cukup ditulis Bee saja tidak perlu  Ventosus Flaman alias “Bee”

Percakapan singkat antara Dalrin dan kara di halaman 315 membuatku penasaran, sepertinya penulis menyampaikan pesan tersembunyi. Demikian juga dengan percakapan antara  Gerome dan Antessa di halaman 415.


Entah mengapa aku merasa penulis masih menyisakan beberapa hal. Misalnya saja peristiwa kalahnya kekuatan besar yang selama ini merajalela. Sedikit aneh jika  pertempuran sengit yang meminta korban banyak dari kedua belah pihak selesai dengan begitu mudahnya. Untuk saya kemenangan keempat anak muda itu diakhir dengan terlalu mudah.  Mungkinkan ada seri selanjutnya?

Kisah ini merupakan kisah fantasy. Fantasy sendiri menurut The Encyclopedia of Fantasy besutan John Clute dan John Grant menyebutkan, "A fantasy text is a self-coherent narrative. When set in this world, it tells a story which is impossible in the world as we perceive it; when set in an otherworld, that otherworld will be impossible, though stories set there may be possible in its terms."

Sementara itu literatur yang lain menyebutkan "‎"...general description of any literary work whose action takes place in an extravagantly imaginary world, partakes of the supernatural or generally flouts expectations about what can and cannot happen " Fantasy in Columbia dictionary of Moderen Literary and Cultural Criticism."

Apapun pengertiannya, kisah ini benar-benar memikat.
Apalagi membaca endors yang ada, sungguh menggoda.
Layak untuk dibaca, apalagi dikoleksi box setnya.
------------------------------------------

Kara tesenyum  puas membaca uraian sahabat penanya Rachel Tan. Ia memang sudah membuat kesepakatan dengan penulis untuk tidak menyebutkan jati dirnya sebagai sumber kisah. Terutama kisah mengenai tambatan hatinya.  Masih banyak yang belum bisa menerima kisah kasih mereka walau pihak istana sudah memberikan sinyal restu. Semuanya membutuhkan waktu.

Buku yang dikirim oleh sahabatnya berjudul Takdir Elir, Chronicles of Elir karangan Hans J. Gumulia. Menurut Rachel, buku itu sedang berada di puncak peringkat buku terlaris. Senang rasanya membaca kisah dari dimensi lain.Bisa menambah wawasannya.

Perlahan Kara berjalan menuju teras depan kamarnya sambil membaca buku Takdir Elir, Cupcake resmi Istana Vichattan dari Vicky  Muffin & Cupcake serta segelas teh kesehatan. Diaturnya posisi duduk hingga nyaman sebelum mulai membaca. Ini merupakan salah satu caranya untuk beristirahat. Sesaat sebelum mulai membaca, sudut matanya menangkap pohon mawar hitam dan ungu yang sedang bermekaran indah dalam pot besar di sudut teras yang bermandikan cahaya. Bunga mawar itu merupakan hadiah dari  Kuil Kegelapan. Sebersit rindu untuk  Pangeran Kegelapan mampir di hatinya.

Biarrrrrrrrr
Mendadak seberkas sinar tanda Ilmu Perjalanan Cahaya baru dipergunakan berpendar di sisi lain teras. Kara segera mengambil posisi siaga. Mendadak bau harum yang sangat dikenalnya semerbak menyebar.
Kara sungguh tak mengira ia datang.......

Selasa, 13 Maret 2012

26. The Marvelous Land of Oz



Penerjemah: Justine Tedjasukmana
Ilustrasi: Ida Wajdi
Penyunting:Ida Wajdi
ISBN: 978-979-024-494-8
Halaman: 234
Penerbit : Atria
Harga: Rp 30.000,-

Selamat datang kembali di negeri Oz!

Bukan....! Kita tidak berurusan dengan Dorothy lagi. Memang masih seputar OZ, tapi pada kesempatan kali ini kita akan mengikuti (lagi)petualangan seru Yang Mulia Boneka Jerami, Tin Woodman ditambah dengan Tip bocah lelaki asuhan penyihir jahat Mombi, Jack si Manusia Labu,  Woggle-Bug serta kuda kayu

Alkisah hiduplah seorang anak laki-laki bernama Tip. Ia merupakan anak asuh seorang penyihir bernama Mombi di Negara Gillikin. Suatu saat Tip berniat menakuti-nakuti Mombi dengan orang-orangan yang dibuatnya. Orang-orangan itu dibuat dari kayu dan menggunakan labu sebagai kepalanya.

Alih-alih takut, Mombi malah memanfatkan kesempatan itu untuk menguji serbuk kehidupan miliknya. Dengan menaburkan sedikit serbuk, seketika orang-orangan itu hidup dan diberi nama Jack. Walau senang karena serbuknya ternyata manjur,  Mombi tetap berniat menghukum Tip yang sudah merencanakan kejahilan. Rencanya ia akan mengubah Tip menjadi batu, sementara itu seluruh tugas Tip akan dilimpahkan ke Jack. Tip merasa ngeri! Malam itu juga Tip dan Jack melarikan diri dengan tak lupa membawa serbuk kehidupan.

Dalam petualangan mereka   bertemu dengan pasukan Jenderal Jinju. Seluruh pasukannya terdiri dari gadis-gadis. Mereka berniat melakukan  pemberontakan untuk menggulingkan Boneka Jerani yang memerintah Kota Emerald. Mereka memberontak karena merasa bosan berada di bawah perintah lelaki.Wah!!!!

Menyedihkan! Ternyata mereka berhasil menggulingkan  Boneka Jerami, Dengan bantuan Tip dan sahabatnya Boneka Jerami  pergi menemui Tin Woodman penguasa negeri para Winkies untuk meminta bantuan. Jelas perjalanan mereka bukanlah sebuah  perjalanan yang mudah. Banyak rintangan dan hambatan yang menunggu.

Ternyata ini bukan soal perebutan kekuasaan semata. Ada rahasia masa lalu yang terkubur. Ada banyak kerusakan yang harus dibenahi. Ada pilihan yang harus diambil. Banyak hal yang tak terduga. Sepertinya  tak ada yang tak mungkin di negeri Oz.

Plot dan kisahnya cukup menawan. Kita memang tidak bisa terlepas dari bayang-bayang pesona kisah Dorothy. Tapi kisah petualangan para sahabatnya disajikan dengan tak kalah apik. beberapa hal masih terlihat sama. Misalnya saat harus memasuki kota Zamrud disarankan memakai kacamata agar mata tidak silau. Kota Zamrud tetap didonimasi dengan warna hijau yang memukau.

Negeri Oz sebenarnya terdiri dari empat  bagian dengan ciri khasnya masing-masing.Di  Gilikin semuanya berwarna ungu, di kota, di negeri Munchkin semuanya  berwarna biru, di negeri Quadling semuanya berwarna merah sementara di negeri Winkies semuanya berwarna kuning.Sementara di kota Zamrud sebagai ibukota  semuanya berwarna hijau,

Dengan adanya tokoh di buku pertama yang ikut menjadi tokoh utama di buku kedua ini, membuat pembaca merasa adanya keterikatan  antara kisah dengan tokoh Dorothy dengan  kisah yang ini. Walau pada kenyataannya kisah dalam buku kedua sama sekali berbeda dengan buku pertama. Memang ada beberapa hal yang berhubungan. Tapi secara keseluruhan kisahnya berdiri sendiri.

Hal yang menurut saya kurang pas justru pada warna pakaian para tokoh. Pada halaman 6 tertulis mengenai pakaian yang dikenakan oleh Jack si Manusia Labu.  Celana panjang berwarna ungu, kemeja merah tua dan rompi merah jambu bermotif bola-bola putih. Saat melihat kover, entah kenapa saya merasa celana panjang yang dipergunakan oleh Jack si Manusia Labu tidak begitu ungu. Entah warna apa yang dipakai tapi bagi saya tidak cukup ungu. Begitu juga dengan Yang Mulia Boneka Jerani. Stelan jas biru yang dicerirakan pada halaman 56 justru di kover depan terlihat berwarna ungu bagi saya.

Kisah ini sebenarnya terjadi tanpa sengaja.  Sang penulis, Lyman Frank Baum (15 Mei 1856 - 6 Mei 1919) semula tidak berniat melanjutkan kisah Penyihir dari Oz yang melegenda. Banyak pihak yang memintanya melanjutkan kisah tersebut.  Akhirnya seorang gadis, yang kebetulan juga bernama Dorothy berhasil membuatnya  berjanji Jika ia menerima seribu  surat yang memohon untuk menulis lanjutan kisah tentang Scarecrow  dan Tin Woodman, maka ia akan menulis buku kedua.  Untunglah seribu surat , mungkin juga lebih diterima L. Frank Baum sehingga kita bisa menikmati sekuelnya.

Beberapa kisah dari serial Oz adalah:
  • The Wonderful Wizard of Oz (1900)
  • The Marvelous Land of Oz (1904)
  • Queer Visitors from the Marvelous Land of Oz (1905)
  • Ozma of Oz (1907)
  • Dorothy and the Wizard in Oz (1908)
  • The Road to Oz (1909)
  • The Emerald City of Oz (1910)
  • The Patchwork Girl of Oz (1913)
  • Little Wizard Stories of Oz (1913)
  • Tik-Tok of Oz (1914)
  • The Scarecrow of Oz (1915)
  • Rinkitink in Oz (1916)
  • The Lost Princess of Oz (1917)
  • The Tin Woodman of Oz (1918)
  • The Magic of Oz (1919)
  • Glinda of Oz (1920)
Semoga kita bisa terus mendapatkan terjemahanya.
*Menutup telinga dari ketawa Ida Wadji yang menakutkan*

Minggu, 11 Maret 2012

25. The Death Cure, Perjuangan Thomas Demi Sahabat dan Dunia

Memorandum

Tanggal 239.4.10, pukul 12.45
Kepada : Para Kolega
Dari : Dewan Pertimbangan
RE : Telaah Hasil Laporan

Manusia memang makhluk unik!

Laporan dari  WICKED  (World in Catastrophe, Killzone, Experiment Department) yang dipresentasikan belum lama ini di hadapan Depan Pertimbangan dengan judul The Death Cure setebal  492 halaman, disusun oleh James Dashmer memperkuat hal tersebut. Laporan yang telah dialih bahasakan oleh Yunita Candra dan disunting oleh Dhewiberta, memungkinkan kita lebih  memahami laporan yang semula  disampaikan dalam bahasa khusus. Kode versi cetak laporan tersebut adalah ISBN-13: 9789794336786. Ini merupakan laporan terakhir dari rangkaian laporan sebelumnya; Maze  Runner dan The Scorch Trials.
Sudah merupakan  rahasia umum bahwa sebuah penyakit mengerikan yang menggerogoti pikiran-pikiran umat manusia di seluruh penjuru dunia telah menyebar dengan cepat.  Penyakit itu  awalnya merupakan sebuah virus (VC321xb47)yang dikembangkan guna perang biologis. Penyakit itu dikenal dengan nama Flare.

Semua percobaan yang dilakukan pada dasarnya untuk menganalisis pola-pola dan membuat semacam cetak-biru. Cetak biru itu akan menjadi dasar mencari penyembuhan. Berbagai percoban telah dilakukan, beberapa subyek menjadi korban dalam percobaan itu. Beberapa selamat.  Subyek penelitian mereka kini  terpusat pada seorang bocah laki-laki bertama Thomas.  Thomas sudah kebal sejak  lahir walau kedua orang tuanya meninggal akibat virus tersebut.

Thomas menjadi kandidat terakhir. Jumlah Si Kebal, sebutan bagi mereka yang memiliki kekebalan kian menyusut. Thomas  berbeda dengan kandidat yang lain  terutama karena ia cenderung berpikir berbeda, ia cenderung memiliki  kebebasan berpikir. Sementara kandidat yang lain cenderung selalu menuruti perintah tanpa banyak tanya.

Tapi….., WICKED tidak sendiri! Ada pihak-pihak yang berupaya menghancurkan usaha mereka untuk mencari penyembuh .  Kelompok rahasia itu memiliki markas besar di Denver. Mereka menawarkan bantuan dengan sukarela. Untung Thomas menjadi bimbang. Setelah sekian lama berurusan dengan WICKED segala sesuatunya menjadi sangat mencurigakan. Ia merasa harus sangat waspada pada pihak-pihak yang mendadak menunjukkan niat baik.

Laporan  ini memuat berbagai kejutan! Thomas yang selama ini terlihat akrab dengan seseorang pada akhirnya justru bersebrangan. Ia bertemu dengan salah satu sahabat lama yang dianggap sudah tiada. Thomas juga berada diposisi sulit saat seseorang memintanya menepati  janji  yang dibuat. Janji yang sangat berat untuk ditepati. Melalui Thomas sepertinya kita bisa menaruh harapan  masa depan yang lebih baik.

Sayangnya dalam tubuh WICKED terjadi perbedaan pendapat yang membuat segala sesuatunya menjadi berubah. Biar bagaimana pun WICKED juga merupakan sekumpulan  manusia dengan sifa-sifat yang unik.  Perbedaan pendapat  diantara mereka justru membuat situasi menjadi kacau. Selisih pendapat bukan berdasarkan riset ilmiah tapi lebih menjurus pada rasa egois masing-masing individu.  Akibatnya mereka sibuk mengurus  perselisihan diantara mereka alih-alih mengurusi Thomas dan teman-temannys serta pemberontak yang ada di Denver.

Manusia, bukannya mengurusi masalah bersama malah sibuk dengan egonya.Untungnya cetak biru yang ada sudah cukup menjadi dasar untuk melakukan  langkah-langkah yang dirasa perlu. Dewan Pertimbangan akan mengambil tindakan yang dirasa perlu guna menuntaskan segala kekacauan yang ada.

Tujuan awal memang tidak terlaksana dengan baik, cetak biru tidak pernah menjadi utuh.Vaksin  atau pengobatan belum bisa diperoleh, artinya penyakit itu masih menyebar . Tapi setidaknya kita menemukan solusi alternatif. Dan masih ada yang selamat dari golongan mereka yang kebal.

Semoga WICKED bisa belajar dari kesalahan yang mereka buat. Pada dasarnya tujuan mereka dan kita adalah sama, melindungi peradaban  dunia. Hanya saja perbedaan jalan yang kita tempuh membuat segala sesuatunya seakan menjadi kacau.

Bagi pihak-pihak yang merasa perlu membaca laporan ini secara utuh silahkan menghubungi  Misan Fantasi. Kebenaran kadang menyakitkan, selalu menanti dengan wajah muram dan penuh kengerian. Bersiap-siaplah menemukan fakta yang selama iini tak diketahui umum. Tapi, semuanya bertujuan demi kebaikan umat manusia.

Seperti yang selalu kita tanamkan pada benak mereka, WICKED adalah baik

Minggu, 04 Maret 2012

Alice di Negeri Cermin (LAGI)


Penulis : Lewis Carroll
Penerjemah :  Anggun Prameswari
Penyunting : Ida Wajdi
Pewajah Isi : aniza Pujiati
ISBN : 978-979-024-479-5
Halaman :176
Penerbit : Atria
Harga: Rp 29.900
Rating: 4/5

Ada beberapa kisah yang selalu menarik perhatian saya. Walau sudah terbit dalam berbagai versi tetap saja saya membelinya, tepatnya membeli untuk mengoleksi. Bahkan kadang hanya karena kovernya berbeda saja. Isi sampai kapanpun tetaplah sama, perbedaan mungkin hanyalah ilustrasi. Salah satunya kisah Alice.Kisah Alice di Negeri Ajaib yang diciptakan tanpa sengaja pada  4 Juli 1862. Cerita lanjutannya Through the Looking Glass dibuat tahun 1871. Di dalam buku ini kita akan menemukan lebih banyak puisi dibandingkan buku pertama.

Kisah Alice di Negeri Cermin sudah pernah saya review, hanya saja yang saya review adalah edisi dari Bahasa Inggris. review bisa dilihat di http://trulyrudiono.blogspot.com/2011/04/ada-dunia-di-balik-cermin-tanya-saja.html

Suatu saat  Alice sedang bermain bersama kucingnya, mendadak saat ia berdiri di depan cermin entah bagaimana cermin itu seakan menguap. Sekarang ia berada di balik cermin! Berbagai keanehan ditemuinya di sana. Rumpun bunga yang baru dipetiknya layu dengan cepat. Bunga-bunga itu kehilangan wangi asli rumpunya. Bunga-bunga itu seakan meleleh.

Di  Dunia Cermin, kue dibagikan dulu baru dipotong. Sesuatu hal yang sangat berbeda di dunia nyata. Di dunia nyata Alice akan memotong kue baru membagikannya. Alice harus membawa napan berisi kue berkeliling, nanti kue-kue itu akan membagi dirinya sendiri sesuai dengan jumlah mereka yang hadir di sana. Jika dipotong lalu dibagikan, kue itu akan menyatu kembali.

Alice juga bertemu  dengan aneka hewan dan tumbuhan yang tak kalah menariknya.  Ada sang ratu, singa, bunga yang bisa bicara. Dan si kembar kocak dengan perut tambun Tweedledum dan Tweedledee. Serta Humpty Dumpty, namanya menggambarkan bentuk tubuhnya.  

Ada yang menarik dari Humpty Dumpty yang dikisahkan pada bab enam. Alice mengguman semacam kata-kata, pertama dalam versi asli:

Humpty Dumpty sat on a wall
Humpty Dumpty had a great fall
All the King's Horses and all the King's men
Couldn't put Humpty Dumpty in his place again

Dalam versi terbitan "Penerbit tetangga" bunyinya menjadi:
Humpty Dumpty duduk di atas pagar
Humpty Dumpty baru saja jatuh melayang
Semua kuda sang Raja dan orang-orangnya
Tidak dapat mengembalikan si Humpty Dumpty ke atas pagar

Sementara dalam terbitan Atria menjadi:
Humpty Dumpty duduk di dinding
Humpty Dumpty pung menggelinding
Semua kuda sang Raja dan pasukan raja
Tak bisa kembalikan Humpty Dumpty sedia kala

Sebenarnya perbedaan kata lebih disebabkan pada pangsa pembaca yang dituju. Penerbit tetangga  menggunakan bahasa yang lebih cocok untuk mereka yang bukan remaja.  Bahasanya lebih panjang serta menggunakan kata yang lebih kompleks.

Lewis Carroll  merupakan samaran dari Charles Lutwidge Dodgson, seorang penulis, fotografer, pendeta Anglikan, dan matematikawan asal Inggris. Lewis Carroll  merupakan anak ketiga dari 11 bersaudara, tujuh perempuan dan tiga laki-laki, pasangan Frances Jane Lutwidge dan Charles Dodgson.

Ilustrasi dalam buku ini sungguh menawan membuat kisah yang disajikan kian seru!Tentunya ilustrasi ini tidak bisa  saya temukan dalam buku edisi bahasa asing yang saya punya. kalau pun ada komentar hanya pada wajah Alice yang ada di kover. Wajahnya menjadi aneh buat saya.

Selain itu, saya hanya sedikit terganggu dengan penulisan beberapa kata yang sepertinya dimaksudkan guna penekanan. Kata tersebut ditulis dengan huruf kapital semua, sesuatu yang meneurut saya tidak perlu karena pembaca pasti sudah mengerti maknanya. Saya menjadi kurang nyaman membaca saat menemukan kata yang dicetak kapital diantara kata-kata lain. Contohnya pada halaman 63, " Bukankah dia terlihat MANIS?" ujar Tweedledum."

Secara keseluruhan kisah ini sangat layak dibaca. Sebanyak 176 halaman akan membawa pembaca menemukan dunia lain yang mungkin merupakan impian saat kecil. Bisa juga selingan guna menghilangkan kepenatan.

Sampai saat ini, semoga sampai kapan pun kisah Alice  masih menawan dan  dicintai....

Sumber gambar:
https://id.wikipedia.org/wiki/Lewis_Carroll