Selasa, 29 Agustus 2017

2017 #51: Pasanganmu, Soulmate sejatimukah?

Penulis: Ayah Edy
Penulis pendamping: Shely Puspita
Penyunting: Novikasari Eka S.
ISBN: 9786023853250
Halaman: 260
Cetakan: Pertama-Juli 2017
Penerbit: Noura Books
Harga: Rp 54.000
Rating: 4.5/5
Sudah menjadi kebiasaan umum, kadangkala orang tidak memperhatikan hal-hal kecil yang sesungguhnya terdapat kebahagian di dalamnya. Orang lebih mencari kesenangan besar yang sulit direngkuh. Sesungguhnya kebahagian yang kecil itu dengan sendirinya akan menjadi besar, dan itulah kbahagian sejati.

Mendapatkan buku ini sebagai hadiah,  membuat saya agak ragu. Tumben Ayah Edy membuat buku seperti ini.   Namun setelah membaca isinya,  membuat saya bersyukur. Seandainya banyak orang  yang membaca buku ini, tentunya banyak pernikahan yang berumur panjang. Mungkin, salah satunya pernikahan saya he he he he

Dalam Sembilan bab yang menakjubkan, Ayah Edy mengajak pembaca berdiskusi mengenai bagaimakah cara mencari pelahan jiwa  yang sesungguhnya. Saya menyebutkan diskusi karena gaya menulis dalam buku ini lebih mengarah pada mengajak pembaca untuk berdiskusi bukan menggurui.

Diharapkan pembaca buku ini dapat membantu calon pasangan yang ingin memulai kehidupan bersama. Karena salah memilih pasangan akan berdampak besar dalam keharmonisan hubungan suami-istri, akan berlanjut pada pola asuh dari perilaku moral anak mereka.

Jangan sampai keliru memilih pasangan hidup karena ketidaktahuan sifat secara mendalam, tekanan sekitar bahkan karena dorongan cinta semu sesaat yang mampu membutakan mata hati dan pikiran sehat. Tidak hanya pasangan yang juga menderita, namun bisa berdampak bagi anak-anak kelak.

Pendekatan, atau sering disingkat menjadi PDKT merupakan masa penjajakan, masa perkenalan sebelum menikah. Gunanya adalah untuk mengetahui seberapa cocok kita dengan pasangan. Berapa banyak persamaan dan berapa banyak perbedaan yang kita miliki dengan pasangan. Serba seberapa besar kemungkinan hal tersebut bisa disatukan dalam pernikahan.

Pada saat PDKT, yang harus dilakukan adalah melakukan cek dan cek ulang lagi. Cek seberapa cocok. Cek lagi kecocokan yang ada. Cek sejauh mana perbedaan yang ada bisa diterima. Jangan ragu melakukan cek,  cek lagi, dan cek sekali lagi.

Bagaimana mencari sosok soulmate sejati kita? Apakah kita yakin dialah belahan jiwa yang selama ini dinanti? Berapa persen kemungkinan kita salah? Ternyata cukup susah memastikan apakah pasangan kita sebenarnya adalah soulmate kita.

Ada panduan yang diberikan oleh Ayah Edy yang bisa dipertimbangkan untuk dijadikan acuan. Pertama seorang soulmate sejati akan selalu mendukung perencanaan hidup, life plan,  yang sudah dibuat pasangannya jauh sebelum mereka bertemu.

Kedua, dengar dan ikuti kata hatimu sendiri. Tak perlu bimbang jika ada yang memberikan komenter mengenai pasangannya. Ketiga, cermati tanda-tanda soulmate yang sudah ditetapkan jauh sebelum kalian hadir. Sebut saja sebagai selera pribadi.

Sering mendengar pertanyaan kapan menikah? Kadang menyebalkan bukan. Abaikan saja. Tidak ada ketentuan yang baku, standar yang tepat perihal kapan seseorang dianggap pantas menikah.  

Sesungguhnya kesiapan seseorang untuk menikah hanya bisa diketahui oleh dirinya sendiri.  Maka, ada baiknya diskusikan dengan pasangan mengenai standar apa yang akan dipakai untuk mengukur kesiapan menikah berdua.

Beberapa contoh yang ada dalam buku ini merupakan sosok apa adanya, namun ada juga yang menggunakan nama samaran demi menjaga kerahasiaan.  Meski demikian, tetap mampu membawa membaca merasa dekat dengan contoh yang diberikan.
  
Pada tiap pergantian bagian bab, pembaca akan menemukan berbagai kata romantis yang sesuai dengan topik yang akan dibahas. Sebagai contoh, pada bab 3 dengan judul Pilih-pilih Pasangan Hidup: Dia, Dia, atau Dia, pembaca akan menemukan penggalan lagu Wali, “Pengumuman-pengumuman. Siapa yang mau bantu. Tolong aku, kasihani aku. Tolong carikan diriku kekasih hatiku. Siapa yang mau.”

Ayah Edy seorang pemerhati dan praktisi pendidikan anak yang berbasiskan Multiple Intelligence dan Holistic Learning System. Beliau juga penggagas Program Keluarga INDONESIAN STRONG FROM HOME  (Membangun Indonesia yang Kuat dari Keluarga).

Saat ini, Ayah Edy juga aktif menjadi narasumber tetap berbagai majalah, radio serta televisi. Bersama salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit di Sumatera Utara, beliau  memberikan pelatihan bagi 1.000 orang guru.

Jumat, 25 Agustus 2017

2017 #48-50: Buku Murah Tapi Tidak Murahan

Sering orang bertanya pada saya, apa yang saya cari di area obralan buku? Maksudnya buku seperti apa yang saya cari. Pertanyaan itu muncul ketika mereka melihat saya memborong aneka buku saat obralan, sementara lain waktu bisa tak satu buku juga saya beli.

Murah, meriah, berbobot, lebih bagus lagi jika kondisi prima. Demikianlah prinsip saya dalam mencari buku di area obralan. Harga memang menjadi pertimbangan, namun layaknya para penggila buku lainnya, harga bukanlah faktor utama (walau berperan hi hi hi)
Demikian juga hari ini. Saya “agak kalap” begitu melihat ada ajang penjualan buku murah meriah di area kantor. Naluri emak-emak melihat aneka gerobolan yang menuntun saya ke sana. Mahasiswa baru yang sibuk memilih menjadi pemandangan yang menarik untuk didekati.

Ada beberapa buku yang langsung pindah dalam tas belanjaan saya, tapi ada juga yang ditimang-timang, dipertimbangkan seksama sebelum diputuskan apakah jadi dibeli atau tidak.

Oh ya, untuk memudahkan, di buku sudah tertera kode buku misalnya 10 d, 1 d, 2 d dan lainnya. Pembeli juga dipersilahkan untuk melihat pedoman yang ada. Misalnya 1 d adalah kode untuk buku seharga Rp 10.000, sementara 10 d untuk buku seharga Rp  20.000. Awas jangan tertukar ya.

Berikut beberapa buku yang saya boyong:

Learn To Dance: A Step By Step Guide To Ballroom And Latin Dances
Penulis: Colette Redgrave
ISBN-10: 1407511416
ISBN-13: 9781407511412
Halaman: 96
Cetakan: kedua- Desember 2010
Penerbit: IBD Publisher & Distributors
Rating: 3/5

Dance
Kata tersebut yang membuat saya tertarik pada buku ini. Langsung mengingatkan pada beloved Boni  yang lumayan lama jadi penari seperti ini, serta si kakak mia, panggilan sayang buat keponakan yang sedang menggandrungi dance.

Buku hardcover ini saya tebus seharga Rp 5.000 saja. Serius, murahkan! Isinya mengenai langkah-langkah yang harus diikuti oleh seseorang jika ingin menari. Misalnya kaki mana dulu yang harus melangkah terlebih dahulu, posisi tangan dan sebagainya.

Tak hanya itu, sepatu seperti apa yang harus dipakai oleh pria dan wanita yang menari, musik seperti apa yang digunakan untuk menari juga diberitahukan dalam buku ini.

Tentunya tetap dibutuhkan latihan dan kerja keras untuk bisa menari dengan indah. Buku ini hanya sebagai sarana untuk mempermudah semata.


TIME The 100 Most Influential People Who Never Lived
Penulis: Kelly Knauer
ISBN-10: 1618930710
ISBN-13: 9781618930712
Halaman: 128
Cetakan: Pertama-September 2013
Penerbit: Time
Rating: 3.75

Bayangkan jika ada 100 tokoh yang berpengaruh namun mereka tak pernah hidup dalam arti sesungguhnya. Mereka umumnya adalah para tokoh fiksi yang bisa kita temui dalam banyak hal seperti  tokoh dalam buku, film, kisah rakyat, bahkan  video game.

Tokoh Lara Croft mulai dikenal dalam video game, Tomb Raider pada tahun 1996. Sementara sosok Indiana Jones awalnya muncul dalam film Indiana Jones and The Raiders  of the Lost Ark tahun 1981.

Siapa yang tak kenal Barbie Millicent Roberts, boneka ciptaan Ruth Handler tahun 1959. Mulai diperkenalkan pada 9 Maret 1959 pada the New York Toy Fair, boneka ini sudah menginspirasi banyak wanita di seluruh dunia. Bahkan beberapa orang ada yang nekat melakukan operasi plastik agar memiliki tubuh dan wajah menyerupai boneka ini.

Ternyata karakter yang ada dibedakan menjadi beberapa bagian. Ada  Heroes and Villains seperti Lisbeth Salander, Michael Corleone dan Robin Hood. Sedangkan pada bagian Archetypes  ada King Midas dan Sherlock Holmes.

Pada bagian Couples pembaca akan menemukan sosok Captain Kirk dan Mr Spock, serta Romeo dan Juliet. Untuk outliers  terdapat sosok Aladin, Cinderella, Harry Potter dan Tarzan. Sedangkan di everyday heroes  pembaca bisa menemukan sosok Nancy Drew, Homer Simpson dan Pollyana. Bagian terakhir, tragic destinies, terdapat Hamlet, Anna Karenina dan Oedipus.

Oh ya, buku dibawa pulang dengan membayar Rp 30.000 saja. 
Marvel Super Heroes Storybook Collection
ISBN-10: 142317223X
ISBN-13: 9781423172239
Halaman: 299
Cetakan: ketiga-September 2013
Penerbit: Marvel Press

Ini buku yang paling mahal,  dari area obral maksudnya he he he.
Buku seharga Rp 60.000 ini sudah nyari batal dibeli. Biasalah ragu-ragu membawa tidur tak nyenyak. Esok harinya saya coba mencari buku ini di boks-boks yang mulai kacau balau susunan bukunya. Ketemu artinya jodoh, tidak ya sudah.

Ketemu!
Maksudnya saya melihat buku itu, sayangnya sudah ada tangan lain terlebih dahulu yang menyambarnya.  Masih bertahan pura-pura tidak tertarik. Dalam sekian menit ternyata putus sudah jodoh buku itu dengan calon pembeli yang tadi membawanya. Buku ini diletakkan kembali di boks. Langsung sambar, simpan dengan kencang. Sunggguh dramatis sekali ^_^

Ternyata masih banyak super hero yg blm saya tahu. Misalnya ada Spider-Women, She-Hulk, Hawkeye, Ant-Man dan lainnya.  Tiap bagian berisi kehidupan mereka sebagai manusia  bisa hingga mendapatkan kekuatannya.

Entah untuk sekedar melengkapi, tapi kok bagi saya keberadaan beberapa tokoh wanita seakan dipaksakan. Spider-Women misalnya. Awal mula ia menjadi super hero sangat mirip dengan kisah Spiderman. 


Dengan banyak ilustrasi warna, buku ini benar-benar memanjakan pembacanya. 

Masih ada beberapa buku lagi yang saya beli. Misalnya Panduan tentang Kupu-kupu (di sini), tentang  pengenalan suku India untuk anak-anak (tautannya), tentang erosi (tautannya) dan ada beberapa buku lagi. 

Begitulah saya. Mengurangi 10 buku, tapi memasukkan 12 buku baru. Kapan rapi itu rak, hadeh...



2017 #47: Sedikit Bocoran Tentang Kisah Sirkus Pohon

Penulis: Andrea Hirata
Penyunting: Imam Risdiyanto
ISBN: 9786022914099
Halaman: 410
Cetakan: Pertama- Agustus 2017
Penerbit: Bentang Pustaka
Harga: Rp 79.000
Rating: 4/5

Konspirasi bisa muncul dalam banyak bentuk pada sendi kehidupan kita. Tujuannya, bisa beragam. Tapi konspirasi tetaplah sebuah hal yang misterius dan menakutkan.

Demikianlah kesimpulan singkat saya setelah membaca buku terbaru dari Andrea Hirata ini. Mungkin berbeda bagi pembaca lainnya, namun itulah yang saya rasa.

Semula, saya mengira kisah dalam buku ini tentang sirkus dan para tokoh yang terkait dengan sirkus.  Ternyata tidak 100 % benar. Memang ada sirkus keliling, namun ada juga "sirkus" dalam bentuk lain. 

Sementara untuk kata "Pohon" ada kisah tersendiri yang tak kalah seru. Secara harafiah, bisa dikatakan bahwa karena pohon tersebutlah sebuah "sirkus" muncul.


Sebagai perangkai kisah, ada tiga sosok  orang dengan kepribadian  yang unik. Sobrinudin bin  Sobirinudin si bujang tua dan pengangguran,  yang baru bisa naik sepeda karena hendak mengajak sang calon istri plesiran. Profesinya, setelah akhirnya mendapat pekerjaan tetap, sebagai badut sirkus.

Selanjutnya ada gadis manis bernama Tara. Perpisahan kedua orang tuanya membuat ia dan sang ibu harus menghidupi keluarga dengan menjalankan bisnis keluarga, Sirkus Keliling Blasia. Tara terobsensi dengan sosok anak lelaki yang melindunginya saat bermain di taman pengadilan agama. Berpuluh gambar wajah  rekaan anak lelaki itu tercipta.

Tegar, anak laki-laki yang dipaksa keadaan menjadi dewasa. Ia harus mengelola bengkel sepeda yang semula bernama M. Mahmudin, sesuai nama ayahnya, sekarang beralih nama menjadi Bengkel Sepeda Masa Depan. Ia sangat paham segala hal terkait dengan vanili. Karena itu satu-satunya kenangan tentang gadis yang ia cintai.

Secara apik, penulis merangkai ketiga sosok tersebut dalam sebuah kisah yang terdiri dari lima babak. Tiap babak tentunya terdapat beberapa bab yang jumlahnya tidaklah sama tergantung apa yang diceritakan.

Ah, Boi! Jangan lupakan beberapa tokoh pembantu dalam kisah ini. Mereka justru membuat kisah semakin seru. Bahkan burung Kutilang dan buah Delima juga berperan dalam kisah ini.

Pada bagian yang awal, sebelum pembaca mengetahui apa sesungguhnya pekerjaan tetap Sobrinudin, penulis dengan piawai mengaduk-aduk rasa ingin tahu pembaca.  Rasa penasaran itu mencapai klimaksnya ketika sang tokoh dengan bangga menyebutkan pekerjaannya, jadi badut 

Seterusnya, pembaca akan terbuai dengan rangkaian kisah segar dan menghibur. Meski mengandung banyak pesan moral dan sentilan terhadap kondisi di tanah air saat ini, namun penulis mampu meraciknya dengan bahasa yang segar. Alih-alih merasa tersinggung atau marah, pembaca justru dibuat tertawa. Baca saja sendiri ya ^_^

Peristiwa pemilihan kepala desa misalnya. Selain munculnya banyak calon dengan latar belakang beragam,  juga muncul sosok sebagai konsultan kemenangan. Bahkan aneka cara agar bisa menang, hingga yang tak masuk akal pun juga diuraikan dalam buku ini.

Jangan lupakan pesan moril mengenai makna keluarga dalam kisah ini. Keluarga tak selalu berarti memiliki hubungan darah, tapi mereka yang akan selalu berada paling dekat dengan kita saat sedang mengalami goncangan hidup. Mereka membuat segala hal menjadi baik-baik saja, bahkan dengan cara yang tak terduga sekali pun.

Sosok Andrea Hirata sepertinya susah keluar dari kenangan akan PT Timah. Pada kisah ini, beberapa kali disebutkan mengenai keberadaan perusahaan tersebut. Anggap saja PT Timah juga ikut andil meramaikan kisah. 

Kalimat di halaman 327 membuat saya tertawa paling keras, "Ingin rasanya aku men-stepansegel-kan orang dinas itu." Nah silahkan beli dan baca bukunya supaya paham kenapa saya tertawa.

Ilustrasi isi yang digarap oleh duo Arifah  Insano & Rais Zakaria sungguh cantik luar biasa. Pembaca dimanjakan dengan aneka goresan menawan. Bahkan tiap bab juga diberikan sentuhan ilustrasi. Tak sabar segera menuntaskan sebuah bab untuk melihat ilustrasi apa yang ada pada bab selanjutnya.

Pada satu bagian, dikisahkan seorang anak kecil mengucapkan beberapa kalimat dengan bahasa ala anak-anak. Akan lebih mantap jika penulis juga memberikan catatan kaki mengenai apa yang sebenarnya yang diucapkan oleh anak itu. Sehingga pembaca tidak asal menebak, mengurangi kelucuan. 

Bagi mereka yang kurang mengenal kiprah penulis, informasi tentang kemenangan penulis dalam suatu ajang dapat menimbulkan rasa ingin tahu. Lebih informatif jika judul buku yang memenangkan perhargaan juga disebutkan. Misalnya, "Winner General Fiction New York Book Festival 2013 USA for The Rainbrow Troops."

Susah membuat review tanpa membocorkan kisah.
Jadi baca saja sendiri ya. Oh, ya, kalimat favorit saya ada di halaman 208. Kalimat itu bahkan dijadikan judul pada bab 52, halaman 216.
"Ingat, Bos! Siapa yang pegang mik,  
dialah yang berkuasa!" 
~Abdul Rapi~
Aikonik bukan!
Sebuah hal sederhana, bisa menjadi kisah yang luar biasa berkat racikan kata Andrea Hirata.  Penuh dengan aneka campur aduk emosi dan kehebohan, pastinya juga tangis dan tawa.

Novel kesepuluh karya Andrea Hirata membutuhkan waktu sekitar tiga tahun untuk membuatnya. Jadi penasaran, kira-kira buku kedua dan ketiga kapan terbitnya ya.