Senin, 20 Mei 2024

2024#10: Misteri di Desa Bokudi

Judul asli: Vermilion Rain
Penulis: Kai Elian
Penyunting: Vania Adinda
Ilustrasi sampul: Kesampulan
Ilustrasi isi: Kai Elian
ISBN: 9786020669724
Halaman: 296
Cetakan: Pertama-2024
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Harga: Rp 89.000
Rating: 4/5

Dia membuka mulutnya. Kupikir anak itu akan berbicara, tapi lagi-lagi cairan merah seperti darah mengalir dari mulutnya
-hal 73-

Apa yang Anda rasakan jika mengalami hujan tiada henti? Mungkin merasa kondisi kesehatan yang menurun, mobilitas yang terganggu, hingga emosi yang menjadi lebih sensitif. Singkatnya, walau hujan dibutuhkan dan dirindukan, namun mengalaminya dalam waktu lama tanpa henti bisa menimbulkan rasa khawatir.

Bayangkan yang terjadi di Desa Bokudi di lereng Gunung Morui! Sembilan puluh hari hujan turun tanpa henti. Jika tidak segera diatasi, lereng gunung akan longsor dan mengubur seluruh desa. 

Sebuah ekspedisi dibentuk, terdiri dari Elang Langit, seorang pakar klimatologi; Asayana Brahma-Asa, ahli meteorologi yang banting stir menjadi disaster hunter yang juga sahabat Elang; Wicky dari Basarnas; Dito, ahli geologi; dan Jose, seorang dokter. Mereka harus menyelidiki fenomena tersebut dan melakukan evakuasi warga untuk menghindari tertimpa longsor.

Banyak informasi awal yang mengejutkan mereka. Ternyata hujan sudah berlangsung berkepanjangan selama 7 tahun. Setiap Februari, hujan akan terus turun selama 5 bulan. Selain itu, kondisi fisik penduduk desa yang memprihatinkan. Ada yang kakinya berkelojotan, tangan tertekuk, jari-jari bengkok, dan berbagai kondisi lainnya.

Situasi semakin runyam dengan adanya sosok yang dianggap sebagai kepala adat setempat. Meski ada kepala desa, penduduk sangat menghormati dan mengikuti arahannya, bahkan cenderung lebih menaatinya. Khusus untuk Asa, ada tambahan sosok lain yang selalu muncul di dekatnya. 

Kisah ini memicu adrenalin pembacanya. Belum lagi berbagai misteri yang menarik untuk dipecahkan. Kenapa ada pohon beracun yang justru ditanam di halaman puskesmas? Siapa sosok yang sering mengikuti Asa? Siapa dalang penyebab kematian anggota rombongan tersebut? Dan bagaimana hujan bisa turun sekian lama di sana? Menarik!

Ada beberapa hal yang membuat saya penasaran. Dalam suatu bagian, dikisahkan bagaimana Asa menghubungi anak dan istrinya melalui telepon genggam. Ada dua hal yang aneh bagi saya. Pertama disebutkan tidak ada listrik di desa tersebut, lalu bagaimana cara Asa bisa menjaga baterai telepon genggamnya?

Soal tidak tersedianya jasa layanan 
saya mengasumsikan ia mengunakan telepon satelit, walau agak ragu juga jika membaca uraian yang ada. Tapi bukannya hal tersebut tidak mungkin dilakukan.

Kedua, Asa digambaran bisa berbicara denga istrinya, namun ada saja alasan yang dibuat sang istri  sehingga Asa tidak bisa berbicara dengan anaknya. Sesibuknya sang anak, tentunya  akan  diluangkan waktu untuk berbicara dengan  ayahnya yang sedang bertugas jauh.

Kemudian, bagaiman telepon yang ditambatkan  di ikat pinggang diduga terjatuh, kemudian di halaman lain sudah dipergunakan lagi. Padahal dugaan lokasi jatuhnya bukan daerah yang bisa dilalui dengan mudah, jadi bagaimana bisa dengan mudah menemukan barang hilang.  Ternyata jawabannya ada di halaman 12X

Saya memang tipe yang kurang memperhatikan aneka tulisan di kover ketika memutuskan untuk membeli sebuah buku. Judul yang unik serta premis yang menarik, menjadi alasan saya membeli buku ini. Perihal penulisnya memenangkan juara ketiga dalam Lomba Novel Thriller GPU x GWP, baru saya sadari ketika sedang mengagumi kover.

Pada bagian awal kisah disebutkan ada 5 anggota tim serta seorang kepala desa yang  membantu. Tapi dalam kover hanya ada digambarkan 4 orang. Seseorang yang mendayung, saya asumsikan adalah kepala desa. Lalu kemana 1 orang lagi? Hem.... misterius sekali!

Wajah seorang gadis yang yang tersenyum ramah dari balik pohon, lumayan kontras dengan tatapan mata yang diberi warna merah, menyeramkan. Seakan melihat makhluk jahat yang sedang tersenyum ramah, kontras.

Ilustrasi dalam buku terkait lokasi kisah dalam buku ini juga tak kalah menarik. Melihatnya seakan menambah rasa ketegangan dalam menikmati kisah. Duo ilustrator yang layak mendapat acungan jempol.

Selain memberikan hiburan, buku ini juga memberikan tambahan seputar cuaca, limbah industri yang beracun, serta Vermilion yang disebutkan dalam judul. Riset yang dilakukan penulis tidak kaleng-kaleng.

Menurut situs berikut  arti Vermilion adalah merah terang atau ver·juta·lion [ver-mil-y uh n]. Lebih lanjut dijelaskan bahwa menurut  kata benda berarti (1)warna merah tua yang cemerlang; (2)pigmen berwarna merah cerah dan tidak larut dalam air yang terdiri dari merkuri sulfida, yang dulu diperoleh dari cinnabar, sekarang biasanya dihasilkan melalui reaksi merkuri dan belerang.
 
Adapun manfaat serta perkembangan Vermilion bisa dibaca secara rinci di sini. Disebutkan bahwa Saat ini, vermilion  sering digunakan dalam seni dan desain untuk menciptakan gambar yang berani dan bersemangat. Demikian juga dalam membuat pakaian dan aksesoris, serta sering digunakan dalam riasan untuk menciptakan tampilan yang berani dan dramatis.

Pada bagian akhir, penulis menyebutkan bahwa kisah ini terinspirasi dari kisah nyata. Informasi terkait kasus yang diolah penulis bisa dilihat pada situs Kementrian Lingkungan Jepang. karya ilmiah dari Noriyuki Hachiya. Serta dari wikipedia.  

Dokumentasi kasus keracunan merkuri di Pulau Kyushu didokumentasikan oleh Eugene dan Mioko Smith pada tahun 1970 dan diangkat menjadi film dengan judul Minamata pada tahun 2021 dengan bintang Johnny Depp.

Penulis menyebutkan bahwa dari hasil riset, ada kasus pencemaran  lingkungan akibat limbah beracun di Teluk Buyat, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. Dicurigai, limbah berasal dari area pertambangan emas di Kecamatan Ratatotok, Minahasa Selatan.

Seru!





Senin, 13 Mei 2024

2024#9: Dee Lestari Dan Kisah-Kisah 98 #2

 Lanjut bagian kedua. Kisah Perempuan Tanpa Gunung dari Aldi A. menyuguhkan makna yang dalam tentang arti persahabatan dan cinta kasih dari tiga orang sahabat yang memiliki latar belakang keluarga berbeda.

Nuraga nekat meninggalkan Jakarta menuju Makasar untuk mencari sahabat almarhum ayahnya hanya dengan berbekal sebuah foto lawas milik ayahnya yang sudah mulai memudar.  Sucipto-ayah Nuraga, Diah, dan Anming adalah sahabat baik. Mereka bersahabat tanpa membedakan latar belakang keluarga.

Sayangnya, peristiwa 98 membuat keberadaan mereka terpisah.  Nuraga hanya mendapatkan informasi minim dari buku harian sang ayah. Tak ada informasi lebih lanjut tentang Diah, sementara Aming dibawa ayahnya mengungsi ke Makasar.  

Buah kepergian Nuraga bukanlah menemukan sahabat-sahabat ayahnya, tapi terkuaknya rahasia yang selama ini dirahasiakan rapat oleh sang ayah. Termasuk siapa sebenarnya ibu kandungnya.

Salah satu bagian mengisahkan bahwa tanpa Nuraga sadari, ia telah bertemu dengan Aming. Suatu kebetulan yang sangat terjadi di dunia nyata, mengingat luasnya kota Makasar. Hanya saja, Aming dihadapannya adalah sosok yang berbeda,ia adalah Perempuan Tanpa Gunung.

Atas dasar kemanusia pula, bercermin dari apa yang dilakukan oleh Sucipto, Nuraga kembali ke Jakarta untuk menemui kekasihnya. Wanita yang sempat ia lupakan keberadaannya. Saat ini. hanya ia yang bisa membantu kekasihnya menjalani kehidupan sebagai korban kekerasan seksual.

Kenapa Aming tidak mengaku pada Nuraga dirinya adalah Aming? Apakah ia malu akan kondisinya? Apakah rasa malu mengalahkan keinginan untuk mengetahui kabar sahabatnya? Kenapa dalam catatannya Sucipto tidak pernah menyinggung tentang keluarga orang yang selama ini dianggap ibu oleh Nuraga? Setidaknya bisa membuat kisah berkembang.

Kisah terakhir dalam buku ini adalah Manusia Laron dari Dewanto Amin Sadono. Meski diletakkan pada bagian terakhir, namun kisah ini juga tak kalah unik.

Entah apa yang terjadi, namun Herman selalu merasa ada manusia laron yang akan datang dan menuntut balas pada dirinya. Maka, rumahnya dibuat bagaikan benteng tanpa celah. Gembok besar dipasang untuk melengkapi pertahanannya. 
Dengan demikian diharapkan tak ada manusia laron yang bisa masuk. Meski tingkahnya dianggap aneh, namun perbuatannya tidak merugikan orang lain.

Anak dan menantunya tinggal di tempat yang berbeda. Sang anak merasa ayahnya mengalami halusinasi, kekhawatiran berlebih. Menantunya menganggap begitulah jika orang yang sudah berumur, justru mereka harus memaklumi dan meningkatkan perhatian. Hanya sang cucu yang setuju dan percaya pada sang kakek.

Selanjutnya dikisahkan tentang bagaimana seseorang yang ditugaskan untuk melakulan pengintaian pada beberapa tempat, belakangan menjadi target penjarahan. Ia sengaja berputar di kota untuk memastikan target memang tepat sasaran,

Penulis memberikan latar belakang tentang beberapa tokoh. Meski agak terlalu panjang, namun hal ini perlu dilakukan agar pembaca bisa mengetahui bagaimana hubungan antara tokoh-tokoh yang ada, 

Jika saya tidak salah tangkap, orang yang ditugasi melakulan penjarahan berapa di salah satu kota di Jawa. Kenapa kota itu? Bukankah ada banyak kota lain yang bisa dijadikan sasaran? 

Pada bagian penutup, disebutkankan bahwa tokoh yang selama ini menjaga Herman, besok akan pergi berziarah pada korban kebakaran salah satu toserba di daerah K,Jakarta. Kenapa keterkaitannya dengan Peristiwa 98 tidak diracik lebih dalam sehingga membuat kisah semakin seru?

Dari 4 kisah dalam buku ini, sepertinya hanya karya  Dewanto Amin yang tidak menampilkan sumber informasi dalam kisahnya. Shan Patricia menyelipkan koran dan foto  sebagai sumber informasi karya wartawan senior yang juga merupakan salah satu tokoh dalam kisahnya. Aliurridha membuat tokohnya yang juga seorang penulis membaca surat elektronik  yang dikirimkan oleh  Lisa.  Kisah dari Aldi  A. memuat catatan harian Sucipto yang selama ini tersimpan rapi, kemudian ditemukan dan dibaca oleh Nuraga.

Selain itu, dari keempat kisah yang ada, hanya karya Shan Patricia yang  mengambil beberapa korban Peristiwa 98 sebagai tokoh kisah.  Sementara yang lain, mengetengahkan dampak peristiwa tersebut bagi satu tokoh saja. 

Secara keseluruhan, ada beberapa buku dalam seri ini. Penulis-penulis ternama memberikan rekomendasi kisah mana yang kayak masuk dalam buku. Saya baru membaca rekomendasi Dee, belum buku lainnya.

Buku yang menarik.

Jumat, 10 Mei 2024

2024#8: Dee Lestari Dan Kisah-Kisah 98 #1

Foto: Shan Patricia
Judul asli: Sepotong Kisah Di Balik 98: Cerita Pilihan Dee Lestari
Penulis: Shan Patricia, dkk
Penyunting: Ika Yuliana Kurniasih
ISBN: 9786026714916
Halaman: 400
Cetakan: Pertama-Januari 2024
Penerbit: PT Falcon Interactive
Harga: Rp 99.000
Rating: 4,25/5

Apa yang Anda ingat tentang peristiwa 98? Bagi saya, ingatan yang muncul adalah proses melahirkan yang maju, paniknya kondisi di rumah sakit akibat genting yang dilempari batu karena dianggap bagian dari milik penguasa saat itu, upaya mencari persediaan sembako dan susu bayi sementara jahitan belum juga kering.

Ketika peristiwa 98 terjadi, mungkin Shan Patricia, Aliurridha, Aldi A, serta Dewanto Amin Sadono-para penulis kisah dalam buku Sepotong Kisah Di Balik 98,  belum lahir atau masih berusia belia, sehingga kurang mendapat gambaran bagaimana suasana saat itu.

Tapi  informasi bisa diperoleh dari berbagai sumber, tinggal bagaimana mereka melakukan riset dan  mengolah hasil riset menjadi sebuah kisah menarik berdasarkan perspektif masing-masing.

Buku ini merupakan wujud dari hasil olah informasi yang mereka lakukan. Empat kisah terkait Peristiwa 98 yang bisa Anda baca.  Ada Kisah Dalam  Remboelan, Lisa Menjadi Lumba-Lumba, Perempuan Tanpa Gunung, serta Manusia Laron. Tiap kisah menarik! Supaya tidak terlalu panjang, dijadikan dua bagian ya ^_^.

Kisah Dalam Remboelan dari Shan Patricia mengisahkan tentang bagaimana beberapa penyintas Peristiwa 98 bertemu dan menuntaskan urusan masing-masing yang belum selesai. Ada seorang PSK, kakak yang kehilangan adiknya, anak perempuan yang lupa siapa keluarganya, dan seorang jurnalis. Pertemuan mereka diprakarsai oleh pemilik dan dilakukan di Kedai Teh Remboelan.

Sumber: Buku Sepotong Kisah Di Balik 98:
Cerita Pilihan Dee Lestari

Membaca kisah ini seakan-akan mendengarkan seorang sedang menceritakan peristiwa yang terjadi pada dirinya, serta beberapa orang yang terhubung dengannya melalui cara yang unik.

Saya penasaran, bagaimana cara  bisa menemukan para penyintas ? Ada beberapa pengunjung kedai teh yang digambarkan sering berkunjung dan merupakan Penyintas  98 juga. Jika para tokohnya memang ditemukan dengan cara yang unik. Namun bagaimana dengan para penyintas yang lain? Bagaimana mereka bisa mengetahui tentang kedai tersebut?  

Aliurridha melalui kisah dengan judul Lisa Menjadi Lumba-Lumba. sukses membuat bulu kuduk saya berdiri ketika membaca bagaimana rumah Lisa kecil dijarah. Lalu ada seorang bule yang merelakan kepala bercucuran darah demi melindungi anak-anaknya dari amukan warga. Serta bagaimana upaya warga memberikan perlindungan bagi mereka yang nyaris terkena lemparan batu tiada henti dari warga lain yang mengamuk.

Narator kisah ini-Alif, berteman dengan Lisa sejak sekolah dasar. Hubungan putus-sambung memberikan kesan tersendiri, terutama karena Lisa merupakan warga keturunan. Peristiwa 98 tidak hanya membuat kehidupan Lisa dan keluarganya menjadi berantakan, namun ternyata juga mengungkap rahasia kelam keluarga yang selama ini disembunyikan.

Setelah lama tak bersua, suatu ketika Lisa mengimkan surel pada Alif. Agar bisa terus berkomunikasi, Alif perlu menjawab pertanyaan yang dikirim melalui surel. Dalam kisah ini, pembaca seakan membaca surat yang disampaikan oleh Lisa. Penulis dengan apik mampu membuat perbedaan mana narasi yang disampaikan oleh Alif, serta mana yang disampaikan oleh Lisa. 
Sumber: Buku Sepotong Kisah Di Balik 98;
Kisah Pilihan Dee Lestari

Trauma akan peristiwa yang ia alami pada tahun 98, membuat Lisa bertekat mencari tahu siapa dalang atas peristiwa itu. Didorong rasa kagum pada penolongnya, Lisa bergabung di Angkatan Laut. Ditambah dengan kemahirannya berenang sehingga seperti lumba-lumba, seakan memuluskan keinginannya. 

Bersama dengan rekan-rekan sepemikiran, Lisa menyelidiki Peristiwa 98. Bukti-bukti yang diperoleh dikirimkan melalui surel ke Alif  untuk disebarluaskan. Sayangnya Lisa sendiri mengalami musibah ketika bertugas, sehingga tidak bisa mengetahui apakah  informasi yang ia dikirim  sudah dipergunakan oleh Alif. 

Hem..., saya jadi malah memiliki banyak pertanyaan. Antara lain, bagaimana jika ternyata Alif yang  menerima surel itu bukanlah Alif yang Lisa tuju? atau bagaimana jika jawaban pertanyaan Lisa tidak bisa dijawab dengan benar? Apakah hasil penelitian Lisa akan tersimpan sia-sia? 

Perjuangan lisa untuk bisa menjadi anggota juga tentunya tidak mudah, mengingat latar belakang keluarga. Seandainya diuraikan lebih, bisa menjadi nilai plus lagi.

Sisanya harap ditunggu.

Sumber Gambar:
Buku Sepotong Kisah Di Balik 98: Cerita Pilihan Dee Lestari