Pengarang : Lynne Jonell
Penerjemah : Maria M. Lubis
Penyunting : Jia Effendie
Penyelaras : Ida Wajdi
Pewajah Isi : Enjang Gunawan
Halaman : 341
Penerbit : Atria
Jika ada yang juga HARUS disalahkan selain diriku, maka pastilah Duo Ida & Jia orangnya!
Sudah tahu mata masih berair plus menampakkan warna merah yang lebih keran dbandingkan pemulas pipi, kok ya masih nekat juga membaca buku. Efek apa yang bisa diharapkan selain kian berair, kian memerah ditambah rasa gatal yang tak tertahankan. Berhubung sudah terlanjur, sekalian saja membuat repiu.
Awalnya saat Ibu Peri Buku mengirim buku ini, sudah dibulatkan tekat dalam hati untuk menunda membaca minimal sampai mata benar-benar dinyatakan sembuh oleh dokter. Sekedar iseng, maklum bosan tidak bisa mengerjakan apa-apa, mulai membolak-balik buku ini, membaca sekilas beberapa kalimat secara acak, membaca nama-nama yang ikut membidani lahirnya buku ini.
Duet Ida &Jia terjamin mampu mengantarkan sebuah bacaan yang bermutu, siapa juga akan tergoda menuntaskan buku ini. Alih-alih menyimpan kembali buku ini, saya tanpa sadar mulai membaca hingga tuntas! Walau membutuhkan waktu yang lebih lama dari saat membaca dengan mata sehat.
Siilahkan disimak......, seimbang kok dengan kian bertambah parahnya mata ini hiks hiks hiks
===================================
Kau terlalu baik!
Sedikit kejahatan bagus bagi jiwa seseorang.
Aku sangat merekomendasikanmya
Emmy sungguh tidak mengerti apa yang salah pada dirinya. Ia dilimpahi harta yang melimpah, selalu mendapat nilai A untuk setiap mata pelajaran, menjadi anak yang tidak pernah menimbulkan masalah. Namun guru-guru dan temannya seakan tidak memperhatikan dirinya, bahkan cenderung tidak sadar dirinya ada. Orang tuanya, yang mendadak kaya terlalu sibuk dengan aneka macam kegiatan sosial.
Hanya pengasuhnya, Miss Barmy yang mau berbicara dengannya. Miss Barmy memang menampung segala keluh kesah Emmy namun ia tidak melakukan tindakan apa-apa. Semua yang dikerjakannya malah membuat Emmy kian merasa tidak nyaman.
Suatu hari, tanpa segaja tikus hewan peliharaan kelas menggigitnya. Sejak itu ia bisa mengerti bahasa tikus. Emmy mengerti apa yang diucapkan sang tikus. Ia mendengar keluh kesahnya, menampung saran-sarannya agar diperhatikan orang banyak.Walau sang tikus memiliki tempramen buruk, namun setidaknya Emmy memiliki seseorang eh seekor yang memperhatikan keberadaannya.
”Tidak ada yang menyukaimu, tidak ada yang membencimu, tidak ada juga yang memperdulikanmu. Kau adalah nol besar, jika kau bertanya kepadaku” kata sang tikus kepada Emmy. Sejak mampu berkomunikasi dengan sang tikus,hidup Emmy kian menyadari ketidak perdulian teman-teman dan gurunya akan kehadiranya. Ia seakan tidak ada. Bahkan orang tuanya yang kembali dari luar negeri hanya sesaat memperhatikan dirinya, selanjutnya sibuk dengan urusan yang sepele. Bersama sang tikus, ia mencoba memecahkan misteri itu
Ternyata, kemampuan sang tikus sungguh hebat! Selain membuat yang digigitnya bisa mengerti bahasa tikus,untuk gigitan pertama, ia bisa mengubah mereka menjadi tikus pada gigitan kedua. Belakangan hal itu terbukti mampu menyelamatkan Emmy.
Namun, ternyata tanpa sengaja sang tikus menggigit Joe, salah seorang teman sekelas Emmy. Pada gigitan pertama, Joe menjadi mengerti bahasa tikus dan menyadari keberadaan Emmy. Gigitan kedua terjadi tanpa sengaja, Joe yang sibuk mengejar bola tanpa sengaja terjatuh menimpa ekor sang tikus. Secara spontan sang tikus menggigit otot bisep Joe untuk membela diri!
Tepat dihadapan Emmy dan sang tikus, Joe menciut tanpa peringatan menjadi seukuran tikus! Pakaiannya juga ikut menciut, hanya sepatunya saja yang terlampar dan tidak ikut menciut. Maka selanjutnya tugas Emmy kian bertambah berat, menemukan obat untuk mengembalikan kondisi Joe seperti semula.
Bersama sang tikus dan Joe ,Emmy bertualangan menembus dunia bawah tanah, bertemu dengan hewan pengerat yang lain. Mereka mempelajari efek pembalikan perubahan, dari manusia ke tikus lalu tikus ke manusia. Mempelajari ramuan yang menyebabkan seseorang terlupakan atau tidak berbohong.
Buku ini menawarkan tidak saja tema persahabatan, namun juga pesan moral. Kadang kala, karena uang dan keserakahan,orang yang berada dekat dengan kita malah menjadi musuh terbesar kita. Karena perasaan senasib, Emmy, Joe, sang tikus, Profesor Capybara dan Sissi bahu membahu melawan kejahatan yang dilakukan Miss Barmy sang pengasuh dan kroninya.
Siapakah Profesor Capybara?
Siapakah Sissi?
Siapakah kroni Miss Barmy?
Lalu apa hubungannya antara kue yang ada cap kaki si Chinchilla dengan kisah mereka?
Duh..., maaf karena mata sudah kian pedih dan berair silahan dibaca sendiri saja bukunya.
Dijamin memuskan kok!
*meluncur mengobati mata*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar