Jumat, 08 April 2011

Uglies: Saat Kesempurnaan Fisik adalah Segalanya



Pengarang : Scott Westerfeld
Penerjemah : Yunita Candra S
Penyunting : Lulu Fitri Rahman
Halaman : 432
Penerbit : Matahati

“Aku tak kecewa dengan penampilanku sekarang ini Tally”
“Mungkin kau tidak kecewa, tapi kau takut untuk menjadi dewasa”

Manusia memang tidak pernah puas, bahkan dengan kondisi fisik diri mereka sendiri. Yang memiliki rambut keriting ingin memiliki rambut lurus, yang rambutnya berwarna hitam ingin menjadi merah sementara yang berwarna merah ingin menjadi coklat, hitam atau bahkan biru.

Jelas-jelas penduduk kita memiliki warna kulit sawo matang, namun tetap para wanita berusaha keras untuk terlihat memiliki kulit putih bagai kualam , sementara mereka yang berkulit putih, rela datang jauh-jauh ke negara kita untuk berjemur dipanas matahari agar memiliki kulit coklat!

Aku sendiri juga tidak puas dengan kondisi fisikku! Ada beberapa bagian yang ingin aku ubah. Curhatku itu mendapat ganjaran buku ini dari penerbit. Membuka aib yang mendatangkan berkah he he he, Bagian tubuh yang mana, biarlah hanya aku dan pihak penerbit yang tahu.

Demikian juga dengan Tally Youngblood. Hidung yang lebar, bibir yang tipis, dahi yang terlalu menonjol serta rambut yang kaku merupakan hal yang ingin segera diubahnya. Saat usianya 16 tahun, maka ia bisa mengubah tubuhnya menjadi apa saja seperti yang ia mau. Untuk sementara, ia harus puas menjadi penghuni kota Uglyville, dimana melalui jendela kamarnya ia bisa melihat pemandangan di Kota Rupawan.

Sebenarnya buat saya sedikit menggajal, kenapa harus 16 tahun? Sementara umumnya kedewasaan ditandai dengan dimilikinya surat pengenal semacam KTP atau SIM. Sekedar angka sajakah atau kelaka da penjelasannya. Untuk sementara saya harus puas dengan kondisi begitu.

Perjalanan nekatnya di malam hari untuk menemui Peris sahabatnya yang telah lebih dulu diubah menjadi rupawan dan menjadi penghuni Kota Rupawan Baru mengakibatkan kehebohan kecil di sana. Alih-alih tertangkap, ia malah berkenalan dengan Shay, seorang gadis muda yang menolak diubah menjadi rupawan.

Bersama Shay, Tally mengisi hari-hari musim panasnya dengan banyak kejahilan. Termasuk perbedaan pendapat mengenai urusan mengubah bentuk tubuh dan wajah mereka. Tally sangat menginginkan diubah menjadi rupawan. Ia sudah mulai membuat beberapa pilihan wujud barunya Sementara Shay bersikap masa bodoh.

Saat menungu jemputannya untuk menjalani operasi, ia mendapati bahwa ia tidak bisa segera menjalani operasi. Keinginan yang sudah begitu dekat untuk dicapai, seakan ditarik menjauh dengan paksa. Perjalanannya menuju rumah sakit besar tempat kaum buruk rupa dari anak-anak sampai remaja menjalani operasi atau kaum rupawan tua dari Crumblyville yang jauh-jauh datang untuk mendapat perpanjangan hidup, bukan untuk menjalani operasi, namun untuk mendapat khabar buruk bahwa operasinya ditunda!

Tally dipaksa menyerahkan Shay yang kabur saat waktunya menjalani perubahan. Tidak hanya Shay yang harus dia serahkan namun juga teman-temannya yang tak mau berubah menjadi rupawan! Rupanya mereka yang memilih untuk tidak diubah telah membentuk semacam kota sendiri.

Berbkal pesan Shay yang berbunyi ,
Naiklah coaster langsung melewati celah lebar
Sampai kau temukan satu, yang panjang dan datar
Dingin itu laut, dan waspadailah patahan
Di tempat kedua membuat kesalahan

Tally berniat membawa pulang Shay sehingga ia bisa mewujudkan impiannya menjadi rupawan. Selain itu, ia selalu merasa pilihan Shay untuk tetap menjadi buruk rupa adalah hal yang paling konyol dan bodoh!

Alih-alih membawa pulang Shay yang telah menemukan dunianya sendiri, Tally malah terpesona dengan keindahan alami Smoke, tempat tinggal mereka yang menolak diubah menjadi rupawan. Keindahan alami Smoke juga menyingkirkan kecemasan Tally. Pemandangan pengunungan, langit dan lembah yang luas memberikan sensasi yang luar biasa. Ternyata alam bebas tak memerlukan operasi agar terlihat indah. Karena alam adalah keindahan itu sendiri.

Apalagi saat ia bertemu dengan 2 tokoh yang menceritakan bagaimana perubahan itu terjadi dan bagaimanakah sebenarnya efek yang ditimbulkan dari operasi yang dijalani oleh mereka yang ingin menjadi rupawan. Tally kian bimbang akan keputusannya.

Jangan mengira buku ini hanya berkisah mengenai bagaimana kebimbangan Tally dan Shay saja. Buku ini sarat akan petualangan seru ala Tally. Keisengan yang mendebarkan. Andai saja saya seumur Tally dan dalam kondisi yang sama, mungkin saya tidak berani berbuat kejahilan semacam itu

Banyak hal menarik dalam buku ini. Misalnya penulisakn kalimat “ …ceritakan sedikit tentang kaum Spesial-Kau-Tahu-Siapa ini kepada mereka” Mengingatkan pada tokoh yang ada dalam HP. Lalu diperkenalkannya Hoverboard, semacam papan yang bisa terbang. Seandainya ada di dunia kita…. Bisa dipastikan akan megurangi kemacetan di jalan plus polusi udara.

Ada makanan SpangBol alias Spaghetti Bolognese yang bisa dimakan dengan cara memasukkannya ke dalam alat pemurni. Alat pemurni sendiri merupakan sebuah alat yang bsia menejrnihkan segala jenis air, termasuk air seni! Hasil pemurniannya bsai segera diminum. Yek….. menjijikan sekali jika terpaksa memurnikan air seni! Tapi ini bisa merupakan salah satu penyelesaian masalah kekurangan air bersih.

Kutipan Archibald MacLeish, “Beauty” sepertinya perlu kita renungi maknanya, “ Kecantikan adalah kepala medusa, yang dicari dan dipenggal oleh kau pria. Ia paling mematikan ketika mati, dan akan menatap dan menyengat secara abadi”

Kalimat terakhir dalam buku ini membuat saya kian penasaran menantikan kelanjutannya, “ Aku Tally Youngblood.”Katanya. “Jadikan aku rupawan. Menurut info yang tercetak dalam buku, sebenarnya “Uglies” merupakan rangkaian pertama dari 4 buah buku, yaitu “Pretties”, “Specials”, terakhir “Extra” Baru membaca judulnya sja bias membayangkan bagaimana serunya buku-buku selanjutnya. Walau situs resmi di www.scotwesterfeld.com bisa memberikan gambaran mengenai seri ini, namun saya memilih untuk tidak mengunjunginya. Biar kian seru…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar