Jumat, 01 April 2011

The Story Girl Versi Bentang

Pengarang : L.M. Montgomery
Penerjemah : Ambhita Dhyaningrum
Editor : Wendratama
Penerbit : Bentang Pustaka (Mizan Grup)

“Siapa itu Gadis Dongeng ?” Tanya Felix
”.... Kami menjulukinya Gadis Dongeng karena sangat pintar mendongeng....”


Bermula dari sang ayah yang mendapat tugas untuk memimpin cabang baru di Rio de Jeneiro, Beverly dan Felix mendapat kesempatan mengunjungi Paman Alec dan Bibi Janet di rumah pertanian. Disana mereka mendapat pengalaman yang tak terlupakan

Di rumah pertanian itu Beverly dan Felix berteman dengan Felicity, Cecily, Dan, Sara Ray, serta Sara Stanley yang biasa disebut gadis dongeng. Ada juga Peter, pembantu laki-laki Paman Roger. Mereka mengisi liburan dengan hal-hal yang menakjudkan. Bermain, bekerja di kebun, makan kue yang tercampur serbuk kayu, mengagumi peti misterius milik keluarga hingga ketakutan akan datangnya hari kiamat.


Gadis dongeng bukanlah seorang gadis cantik, malah cenderung biasa-biasa saja. hanya saja jika ia bercerita, maka semua orang dibuatnay terpesona. Gadis dongeng sepertinya memiliki persedian dongeng yang tiada batas. Disetiap kesempatan, ia mampu menceritakan sebuah dongeng yang cocok dengan kondisi yang berlaku saat itu. Misalnya saja tentang asal mula pohon apel. Setiap kali ia bercerita, ia mampu memukau pendengarnya

Kemampuan mendongengnya terbukti mampu mendatangkan sumbangan yang tidak sedikit bagi perpustakaan. Gadis dongeng bahkan mampu membuat tabel perkalian yang dibacanya menjadi sangat menakjudkan.Bisa dibayangkan, jika tabel perkalian yang menjemukan saja dibuatnya menjadi bahan cerita yang menarik, bagaimana jika yang diceritakannya adalah cerita-cerita seru!


Dari seluruh cerita yang dibawakan oleh gadis dongeng, saya paling suka cerita yang ada di halaman 181, bab 18. Benar-benar membuat saya tertawa….

Penasaran jadinya, buku duanya diterbitkan tidak yah....

----------------
Kakak seperguruanku, Uci, merekomendasikan buku ini.
Sekilas kemampuan Gadis dongeng mirip kisah di buku Libri di Luca.
Hanya saja setelah membeli baru sadar, ada 2 versi buku dengan judul yang sama. Alamat musti baca keduanya nih.

Buku yang ini jelas kekurangannya ada pada huruf yang kecil nian!
Sehingga membutuhkan waktu lama serta tekat yang super kuat untuk bisa menuntas buku ini
Untungnya kecilnya huruf terbayarkan dengan aneka ilustrasi yang menarik.

Sedangkan yang satunya belum bisa dipastikan.
Hanya saja jika sang kakak seperguruan yang menjadi penterjemahnya
minimal bahasanya menjadi enak dan mudah dipahami.
Tinggal menunggu kirimannya saja....
*loncat-loncat seneng menang lomba*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar