Rabu, 30 Maret 2011

Bencana Jawa 2011: Konspirasi Internasional Menghancurkan Jawa

Penulis: Yanky D.K
Editor: Mehdy Zidane
ISBN:9786028224048
Halaman:365
Cetakan: Pertama-2009
Penerbit: Ufuk Press
Rating: 4/5

Kurang dari 24 jam, sebuah bom termonuklir akan meledak dan menghancurkan Pulau Jawa. Mbah Santo Tentra, seorang supranatural dalam penerawangannya melihat awan gelap hitam pekat ada di atas Pulau Jawa, puluhan juta manusia merintih kesakitan dan penuh darah. Mungkinkah Ramalan Jayabaya yang mengatakan Pulau Jawa akan hancur dan tenggelam akan benar-benar terjadi?

Sebagai seorang yang memiliki akar dari Jawa, walau lahir dan dibesarkan di Jakarta, judul buku ini benar-benar menggelitik rasa keinginan tahu. Disaat beredar khabar heboh tentang kiamat di tahun 2012, judul buku ini jelas lebih mengkhawatirkan saya! 

Berarti jika mengacu pada judul tersebut, sebelum tahun 2012, Pulau Jawa sudah terancam oleh sebuah bencana. Dan jika bencana tersebut benar-benar terjadi, maka sebelum tahun 2012 Pulau Jawa sudah lebih dahulu hilang dari peta! Untungnya ini hanya judul sebuah novel! Walau tetap saja beberapa kemiripan lokasi, tokoh serta peristiwa menjadi sebuah catatan khusus.

Kisahnya dimulai dari Bersaudara Internasional Tbk yang pada tahun 2006 melakukan kesalahan pengeboran di Jawa Timur. Bukan gas alam yang keluar, namun semburan lumpur panas. Sementara itu, seorang menteri melaporkan kesalahan pengeboran tersebut sebagai bencana alam. Mirip kasus "itu" ya.

Honggo Kim berhasil selamat dari ledakan di dalam sumur gas setelah 8 jam. Walau secara fisik tidak ada yang berubah, namun sebenarnya terjadi perubahan komposisi DNA di dalam tubuhnya. Menurut analisa dan teori seorang dokter, DNA Honggo sekarang telah terkontaminasi dengan DNA yang sama dengan sel bakteri yang ikut keluar bersama gas. 

Selama ini bakteri tersebut hidup di dalam bumi. Partikel itulah yang terhirup Honggo dan masuk ke dalam sistem tubuhnya serta berkolaborasi dengan genetik asal tubuhnya. Efeknya adalah Honggo kebal terhadap segala jenis gas beracun.

Keadaan Honggo justru menarik banyak pihak. Di satu sisi ada pihak GESF ( Guardian of Earth Special Force) yang anggotanya terdiri dari agen intelejen lepas dengan kepentingan mengambil kristal inti gas. Pihak yang ingin menyelamatkan Pulau Jawa dan Negara NKRI. 

Sementara itu, tanpa sepengetahuan Honggo, Ibu, adik perempuan serta pembantu rumah tangga yang sudah dianggap keluarga ditahan oleh pihak yang ingin mengintimidasinya.

Kristal inti gas akan dibuat menjadi sebuah bom termonuklirXIV66 sudah ditanam disebuah lokasi. Jika bom itu meledak, tidak ada sati manusia pun yang akan selamat, dan Pulau Jawa akan hilang. Pihak yang menginginkan Pulau Jawa hancur, beranggapan dengan hancurnya Pulau Jawa, maka pulau-pulau lainnya akan lebih maju dan berkembang.

Untunglah, seorang ahli berhasil melacak lokasi bom tersebut, yaitu di Kota Magelang. Tepatnya 800 meter di bawah Candi Borobudur. Jalur menuju target adalah 100 meter di belakang Candi Pawon, dimana terdapat sebuah kanal terowongan yang menjorok mauk ke dalam tanah dengan alur menurun 30 derajat menuju candi Borobudur. 

Hasil analisa juga menyebutkan bahwa setelah kedalaman 500 meter, terowongan tersebut berada di bawah air.Setelah 550 meter, bukan lagi air, tapi lapisan tanah dan pasir. Sebuah penelitian memperkirakan kalau Candi Borobudur dibangun di atas sebuah danau dan dimaksudkan sebagai simbol bunga teratai.

Ketegangan demi ketegangan yang disajikan dalam buku ini, ditutup dengan akhir yang sungguh tidak dikira. Walau sejujurnya, sikap kepahlawanan Honggo perlu kita ajungin jempol!

Kisah yang manarik. Penulis mencoba menggugah rasa nasionalisme pembaca melalui kisah ini, sekaligus memperkenalkan situs bersejarah yang ada. Apakah ini bisa disebut sebagai kisah fantasi dengan unsur kearifan lokal?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar