Rabu, 30 Maret 2011

Frankenstein: Kala Rasa Ingin Tahu Menjadi Teror Menakutkan

Pengarang: Mary Shelley
Alih Bahasa: Anton Adiwiyoto
Halaman: 312
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

*Thx buat Vera yang sudah rela meminjamkan buku baru ini*

Frankenstein yang kukenal pertama kali adalah melalui film kartun jaman anak-anak. Diperlihatkan sebagai sosok yang tinggi besar, bodoh, memiliki kuping dari gabus tutup botol, berpakaian hitam serta memiliki wajah yang buruk. Karakter yang diperlihatkan adalah jahat.

Namun, membaca buku ini, imageku tentang Frankenstein berubah total. Frankenstein justru adalah nama pembuat makhluk yang sering digambarkan dalam film kartun yang ku tonton. Sedangkan yang sering disebut sebagai Frankenstein justru malah tidak memiliki nama.

Rasa keinginantahuan serta haus akan ilmu pengetahuan terutama keingintahuan akan susunan tubuh manusia, membuat Frankenstein mengaduk-aduk tanah kuburan yang lembab, mengumpulkan tulang dari tempat penyimpanan mayat dan menciptakan sosok makhluk yang menakutkan. Belakangan ia sendiri justru mengalami ketakutan yang sangat akan ciptaannya itu

Makhluk ciptaannya memiliki tinggi sekitar 2 meter dengan bagian tubuh yang serba besar. Kulit tubuhnya berwarna kuning yang hampir-hampir tak bisa menyembunyikan jaringan otot dan pembuluh darah di bawahnya. Rambutnya sehitam beledu panjang dan lebat, giginya seputih mutiara, matanya berkaca-kaca. Wajahnya berkeriput dan bibirnya yang lurus berwarna hitam.

Ciptaannya itu terus mengikuti dirinya bagai bayangan demi menuntut kebahagian, serta sikap protes akan rasa sakit yang dideritanya akibat diciptakan. "Terkutuklah saat aku menerima kehidupan! Pencipta terkutuk! Mengapa kau ciptakan makhluk yang begini mengerikan sehingga kau sendiri membuang muka karena jijik?"

Kehilangan keluarga dan sahabat, menambah rasa bersalah dalam diri Frankenstein. Frankenstein hingga akhir hayatnya harus hidup dalam penyesalan menciptakan mahluk yang menakutkan. Sisa hidupnya dihabiskan dalam amarah serta dendam dalam perburuan mengakhiri ciptaannya itu.

Ilmu pengetahuan memang luas tiada batasnya, namun ditangan yang benar, ilmu pengetahuan bisa bermanfaat. Sementara di tangan yang salah bisa menjadi bencana.

Buku ini ditulis tahun 1816, lalu dua tahun kemudian 11 Maret 1818 beredar secara resmi. Ini merupakan salah satu karya yang abadi. Isinya buku ini justru sedikit menampilkan kekerasan seperti yang sering ditampilkan tokoh Frankenstein pada film  kartun, namun lebih banyak pada pergulatan bathin Frankenstein serta mahluk ciptaannya. 

Kata-kata indah dan bijak dengan makna dalam banyak terdapat dalam buku ini dan mengalir dengan apiknya.Berbagai versi buku ini sudah beredar di seluruh penjuru dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar