Sabtu, 21 Januari 2017

2017 #004: Penciptaan Maze Runner (sedikit spoiler)

Penulis: James Dashner
Penerjemah: Eka Suryana Saputra
Penyunting Yunita Candra
ISBN: 9789794339794
Halaman:460
Cetakan: Pertama-September 2016
Penerbit: Mizan Fantasi
Harga: Rp 89.000
Rating: 3.75/5

Suatu hari kita akan lebih hebat

Masih ingat dengan Thomas, Teresa, Newt, Rachel dan anak-anak lain di Maze Runner? Ada yang bertahan, ada juga yang tersingkir. Tidak ada yang tahu pasti bagaimana nasib mereka. Satu-satunya yang pasti adalah mereka harus bersatu agar bisa bertahan.

Buku ini merupakan prekuel kedua dari seri  The Maze Runner. Kita akan menemukan berbagai hal yang mengejutkan.  Banyak penjelasan mengenai hal yang masih samar pada buku satu hingga tiga. Bahkan mungkin juga dari prekuel pertama seri ini. Semua yang semula abu-abu menjadi hitam atau putih dalam buku ini.
Versi Polish

Sebagai bocoran,  tokoh utama kita, Thomas, nama sebenarnya bukanlah Thomas. WICKED membawanya untuk diteliti karena Thomas dianggap kebal akan wabah. Tak terhitung berbagai test yang harus ia jalani, banyak jarum suntik yang sudah mampir ke tubuhnya, belum lagi berbagai tekanan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah memaksa dirinya untuk memercayai dan mengakui namanya adalah Thomas. Berbagai hal menyakitkan ia alami hingga akhirnya ia merasa bahwa ia adalah Thomas.

"Siapa namamu?"
    xxx hampir tidak sanggup berkata, "Thomas"
    "Aku tidak memercayaimu."
    "Tidak." anak itu merintih.
    Rasa sakit itu  tidak lagi mengejutkan, demikian pula kegelapan yang datang setelahnya.

Dahulu kita selalu mendapat kesan WICKED baik, setelah membaca buku ini apakah tetap saja atau berubah menjadi kejam? Menurut saya dan mungkin (beberapa) pembaca pastinya kejam. Rachel  malah menyebutkan seharusnya slogan resmi WICKED adalah tujuan menghalalkan segala cara.  Tapi ada beberapa orang yang malah mengaggap apa yang dilakukan oleh WICKED merupakan hal yang patut dihargai. Kembali,tergantung hati nurani seseorang.

Banyak bagian yang mengisahkan tentang pertentangan bathin seseorang.  Mungkin ia tidak ingin melakukan suatu hal, namun dibandingkan dengan efek yang dihasilkan adalah menyelamatkan umat, maka kadang ia harus melakukan sesuatu yang tak ia inginkan. Misalnya ketika Thomas dan kawan-kawan harus menghabisi  staf yang terjangkit wabah di WICKED. Semuanya demi menjaga penyebaran wabah. 

"....Kecuali dirimu kebal, tentu saja, dan sampai kita memiliki obat. Jika tidak, ada dua pilihan. Menjadi salah satu dari...makhluk-makhluk yang kalian lihat di balik kerangkeng, atau mengakhiri semuanya sebelum mencapai fase Gone, menyudahi hidupmu."

Pilihannya mereka hidup dengan menyingkirkan yang terjangkit atau mereka bisa ikut terjangkit melalui wabah yang berevolusi. Ngeri membayangkan anak usia muda melakukan pembunuhan, tapi begitulah situasi yang terjadi di sana.Hidup memang penuh dengan pilihan.

Walau sejak usia dini Thomas dan yang lainnya dibawa dan tinggal bersama dalam fasilitas yang disebut paling aman, tetap saja mereka adalah anak-anak. Remaja yang sedang mencari jati diri. 

"Karena kami terpaksa tumbuh dengan cepat, kami pantas diperlakukan layaknya orang dewasa. Bukan bayi, bukan pula seperti tikus dalam kandang, bukan seperti orang idiot...."Begitulah Thomas berujar pada dr Paige.
Versi Bahasa Swedia

Ada hal-hal yang tak bisa diubah walau bagaimana juga. Seperti ikatan kasih antara salah seorang anak laki-laki dan adik perempuannya. Nama mereka boleh berubah, tempat mereka tinggal juga berpisah namun rasa mereka tetaplah sama. Mengharukan.

Bagi saya, kisah ini tidak hanya tentang kekuatan fisik  untuk mampu bertahan hidup semata. Namun juga menempatkan urusan psikologis seseorang sebagai hal utama. Jika orang tersebut mampu mengendalikan emosi dan perasaan, kuat menghadapi berbagai tekanan dan situasi yang serba tak jelas, maka ia secara teori dianggap mampu bertahan di lingkungan yang keras. Jika mentalnya sedikit saja goyah, bahkan melemah maka ia akan segera kalah. Tak akan mampu bertahan di sana.

Alurnya agak lambat pada bagian awal. Baru sampai bab 16 saya bisa menikmati kisah. Mungkin dikarenakan pada bagian awal hanya mengisahkan tentang bagaimana  WICKED berusaha mencari anak-anak yang sesuai dengan kriteria percobaan guna menemukan obat penawar

Setelah tamat membaca buku ini, saya merasa ingin membuka kembali buku pertama dari Maze Runner sekedar untuk mengingat bagaimana awal Thomas memasuki Maze. Ada rasa penasaran ingin mengetahui  bagaimana nasib Thomas selanjutnya.

Unik! Sepertinya pikiran saya memang diarahkan untuk berbuat begitu, atau kebetulan semata, sudah ada cara mudah untuk menuntaskan hasrat saya tersebut.  Bagian akhir, setelah Tentang Penulis, pembaca akan menemukan bagian yang memuat mengenai Thomas dan Teresa. Tertulis, "Buka halaman ini untuk pratinjau khusus tentang yang kemudian terjadi pada Thomas dan Teresa." Jika ingatan saya tidak salah, itu merupakan bagian awal dari buku Maze. Bagian yang mengisahkan Thomas berada dalam kotak.
Versi Bahasa Spanyol 

Sekedar mengingatkan, urutan seri ini adalah sebagai berikut:
1. The Maze Runner
2. The Scorch Trials
3. The Death Cure
4. The Kill Order
5. Fever Code
Untuk review buku pertama ada di link berikut. Sementara buku kedua di sini.  Untuk The Death Cure bisa diintip  pada link ini.  Review The Kill Order ada pada ini.

Saya juga mendapat satu kata baru, jerih. Kata tersebut ada di halaman 512. " Thomas jerih mempersiapkan diri untuk itu." Menurut KBBI, maknanya adalah kelelahan atau kepayahan. Lumayan tambah pintar satu kata ^_^

Dibandingkan buku-buku terdahulu, alurnya kisah ini lebih terasa ringan. Ketegangan memang ada namun tak sebanyak kisah yang lain. Saya jadi ingin membaca ulang kisah ini, namun mulai dari buku ini, lalu The Kill Order baru buku satu hingga tiga. Kira-kira pesan dan kesan yang saya terima apakah sama*penasaran*.

Sudahlah, baca saja buku ini. Emosi saya bercampur baur tiada tentu. Suatu saat saya setuju dengan apa yang dilakukan WICKED, lain waktu merasa marah atas perlakuan mereka pada anak-anak kecil itu. Ada bagian yang membuat saya merasa Thomas dan anak yang kebal lainnya egois karena lebih mementingkan diri mereka dibandingkan pentingnya ditemukan virus bagi wabah yang melanda. Lain bagian, saya merasa ingin memeluk dan menenangkan mereka, meski terlihat tegar mereka anak yang hidup tanpa kasih sayang orang tua.

Ah, sedikit bocoran (lagi).
Thomas merupakan salah satu orang yang membantu terciptanya Maze. Soal kenapa ia bisa ikut berada dalam Maze, urusan lain. Baca. Ada jawabannya dalam buku ini.

2 komentar:

  1. Belum baca serial ini dan tambah penasaran. Saya tertinggal banyak sekali..

    BalasHapus
  2. Tidak juga, membaca kan buat hiburan bukan untuk adu siapa cepat ^_^

    BalasHapus