Minggu, 17 Juli 2016

2016 #70: Muhammad Ali Champion of The World

Penulis: Jonah Winter
Ilustrator: François Roca
ISBN: 9780375836220
Halaman: 40
Cetakan: Pertama-2007
Penerbit: schwartz & wade books
Rating 3/5

Siapa yang tak kenal sosok Muhammad Ali. Setiap pertandingan tinju yang melibatkan dirinya pasti selalu ditunggu. Ia bukan saja menang, tapi mampu menyajikan sebuah pertandingan yang apik. Bisa dikatakan ia bertinju sambil menari. Inspiratif.

Buku ini sebenarnya ditujukan untuk anak-anak usia 4-8 tahun. Isinya tentunya lebih banyak gambar mengingat anak usia tersebut lebih bisa menikmati gambar dari pada rangkaian kalimat panjang.

Ilustrasi yang kaya warna, ditambah dengan tata letak huruf yang dibuat sedemikian rupa membuat buku ini menjadi buku yang ringan dibaca, sesuai dengan kebutuhan anak-anak, namun sarat akan pesan moral yang ingin disampaikan tanpa berkesan menggurui. 

Bagi awal dimulai dengan memperkenakan beberapa sosok petinju berkulit hitam seperti Jack Johnson, Joe Louis, serta  Sonny Liston. Sosok mereka menginspirasi seorang anak muda bernama Cassius  Clay yang juga ingin menjadi seorang petinju hebat.

Selanjutnya disebutkan bagaimana Cassius  Clay mengubah namanya menjadi Muhammad Ali. Bagian ini perlu mendapat bimbingan orang tua ya. Ada beberapa bagian yang menurut saya ditulis dengan tidak pas.

http://www.newsth.com
Bagian yang mengisahkan bagaimana Muhammad Ali menolak ikut wajib militer sehingga dilarang bertanding juga terdapat buku ini. Untuk penolakan itu ia mendapat hukuman dilarang bertanding selama 5 tahun. "Boxing was oner thing, but killing people was wrong," Banyak yang mengatakan bahwa kariernya tamat. Tapi ia tak mau menyerah, ia terus berjuang untuk bisa tetap bertanding. Hal ini menjadi inspirasi banyak kaum muda.

Untuk bagian yang mengisahkan bagaimana Muhammad Ali bertingkah sebagai Si Mulut Besar, perlu ada bimbingan orang tua agar anak yang membaca buku ini tidak mengikutinya.

Tapi terlepas dari itu semua, buku ini mengajarkan bagaimana seseorang harus berani bertanggung jawab akan tindakannya. Ia juga harus berjuang jika meyakini suatu hal. Semangat pantang mundur yang tercermin dalam buku ini patut dicontoh oleh anak-anak.

Muhammad Ali lahir dengan nama  Cassius Marcellus Clay, Jr. pada  17 Januari 1942 di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat. Merupakan anak dari pasangan  Cassius Marcellus Clay, Sr. dan Odessa Grady Clay.

Semula ia hanya ingin melaporkan sepeda barunya yang dicuri, kemudian seorang polisi bernama Joe Martin yang juga seorang pelatih tinju di Louisville, mengajarinya cara bertinju agar dapat menghajar si pencuri sepeda.Tak diduga ternyata ia sangat berbakat. Andai ia tidak belajar tinju, mungkin kita tak pernah mempunyai seorang petinju hebat. Begitulah hidup, suatu hal indah berada di balik sebuah peristiwa penyedihkan. 
DailyMail.co.uk
Kisah hidup Muhammad Ali juga sudah bisa ditemui dalam bentuk buku, salah satunya  The Greatest: My Own Story yang ditulis oleh  Muhammad Ali dan Richard Durham, editor Toni Morrison. Bahkan versi film juga bisa dinikmati dengan judul  the Greatest  pada tahu 1977.  Lagu The Greatest Love of All  ditulis khusus untuk film ini oleh  George Benson. Belakangan Whitney Houstan merilis versi baru dengan judul  Greatest Love of All". Lebih lengkap bisa dibaca di link berikut.

Muhammad Ali meninggal 3 Juni 2016 pada umur 74 tahun.  Ia menderita gangguan pernafasan, yang diperumit oleh penyakit Parkinson yang diidapnya sejak belasan tahun terakhir. Kembali, seperti saat masih hidup, upacara pemakamannya juga mendapat banyak sorotan publik. Dimakamkan pada Jumat, 10 Juni 2016 pukul 14.00 sore waktu setempat di KFC Yum! Center, sebuah stadion basket yang memiliki kapasitas 22 ribu kursi. Mereka yang datang mengikuti prosesi pemakaman juga terdiri dari berbagai golongan. Bukti betapa sosoknya dicintai banyak orang.

Inspiratif.


1 komentar: