Kamis, 19 Februari 2015

2015 #24: Berani bermain Erebos?

Penulis: Ursula Poznanski
Penerjemah: Puti Kellerman
Penyunting: Putra Nugroho
Penyelaras aksara: Nur Irawan
Penata Aksara: Axin Makruf
Desain cover: Vincen
ISBN: 9786021606889
Halaman: 588
Cetakan: Pertama-Januari 2015 

Penerbit: Noura Books
Harga: Rp: 79.000

Pada akhirnya, kita semua akan mati. Aneh, kenapa banyak orang yang membesar-besarkan kematian, apakah terjadi lebih cepat atau lambat. Waktu mengalir seperti air dan kita ikut mengalir, walaupun kita berusaha keras untuk berenang melawan arus. 

Pernah berada dalam situasi yang aneh di sekolah? Banyak yang sibuk berbisik-bisik, saat kau mendekat mereka langsung mengalihkan topik. Ada yang bergegas membubarkan diri seakan-akan kau adalah semacam virus mematikan yang harus dihindari.Bahkan sahabat karibmu juga berbuat hal yang sama. Pernah?

Nick Dunmore  pernah!
Bermula dari rasa penasarannya ketika Colin sahabatnya mendadak bertingkah aneh, bahkan rela meninggalkan latihan basket yang sangat digemarinya. Belum lagi fakta sang sahabat mendadak menjadi akrab dengan siswa yang selama ini tidak masuk dalam jajaran sahabatnya. Semuanya menjadi serba misterius.

Keanehan tersebut menjadi jelas ketika Nick mendapat sebuah CD dari seorang gadis bernama Brynne. Ternyata CD itu yang menyebabkan keanehan yang terjadi di sekolah. Selama ini nyaris seluruh sekolah terkena dampak dari tentang CD tersebut yang katanya berisi sebuah permainan canggih.

Permainan tersebut diberi nama Erebos. Ada empat peraturan yang harus dipatuhi oleh setiap pemain.
1. Setiap pemain hanya punya satu kali kesempatan untuk bermain. Jika menyia-nyiakan, karakternya     mati atau melanggar peraturan maka permainan akan dihentikan dan sang pemain tidak bisa           
melanjutkan. 
2. Apabila sedang bermain pastikan sedang sendiri. Jangan pernah menyinggun nama asli di  
permainan, jangan pernah menyinggung nama karakter permainan di luar permainan.
3. Permainan tersebut bersifat rahasia. Jangan pernah membicarakan dengan siapapun terutama 
mereka yang tidak bermain. Dengan sesama pemain diperkenankan membahas jika duduk di api 
unggun. Dilarang pula menyebarkan informasi tentang permainan ini.
4. Simpan CD tersebut di tempat yang aman dan jangan menggandakannya kecuali diperintahkan. 

Butuh waktu lumayan untuk mulai bermain. Semula Nick mengira ada yang salah dengan program atau komputernya. Proses instalasi berjalan lambat.  Ia lalu mengetik "p#434<3xxq0jolk->fi0er entah kebetulan atau memag sudah selesai proses unduh, permainan segera dimulai. Dalam permainan tersebut Nick menjadi Dark Elf.

Erebos seperti bisa membaca pikiran pemainnya.
Permainan tersebut menjadi suatu yang menakutkan. Nick sudah terikat dengannya. Sepulang sekolah ia langsung bermain bahkan kadang hingga nyaris dini hari. Nick bermain tak kenal waktu, tidak peduli situasi sekitar. Bahkan Nick mulai melakukan hal-hal yang tidak biasa atas perintah Pembawa Pesan agar ia bisa naik level.

Aneka rintangan juga ditemui dalam permainan tersebut. Ada juga yang berurusan dengan pembasmian hewan menakutkan, wujudkan kadang tak terduga, seperti domba misalnya. Sekilas wujudnya seperti domba. Namun moncongnya lebar dan maju ke depan dengan gigi setajam jarum di mulut. Gigi-gigi tersebut terbuat dari besi sepanjang pisau daging. Jika bernasib sial terkena gigitannya maka bisa dipastikan akan berada dalam kondisi menyedihkan atau mati, yang berarti harus meninggalkan permainan tersebut.

Jika memang dalam pertarungan, pemain akan memperoleh sebuah Kristal yang membuat sang penarung boleh meminta apa saja. Bahkan jika permintaannya berhubungan dengan dunia luar. Karakter Nick tidak menginginkan apapun tapi Nick Dunmore punya keinginan.

Nick Dunmore berharap Emily Carver, gadis yang menawan hatinya berpisah dari Eric Wu. Dia ingin agar mereka tidak lagi berpacaran.  Erebos mewujudkan harapan Nick, tapi dengan cara yang menkutkan hingga Nick sendiri berharap ia tidak pernah mengajukan keinginan.

Tujuan permainan itu sangat jelas. Mencari prajurit terkuat, terbaik dan tidak peduli orang lain. Mereka harus melawan siapa saja yang ingin menghentikan Erebos, serta mempersiapkan diri untuk pertempuran akhir menghancurkan monster jahat bernama Ortolan.

Jangan harap bisa mengelabui game tersebut. Jika gagal menjalankan perintah maka seorang pemain akan ditendang dari game.  Dan itu artinya ia sudah tidak bisa bermain lagi Karena peraturan dengan jelas menyebutkan hanya ada satu kali kesempatan untuk bermain. Mick sudah pernah membuktikannya.

Belakangan, Nick merasa ada yang aneh dengan teman-temannya yang memainkan permainan tersebut. Beberapa berada dalam kondisi menyedihkan seakan takut akan sesuatu hal. Ditambah rasa bersalahnya pada Eric Wu, membuat ia berada dalam dilema. Mau meneruskan tapi takut, mau mundur tapi ia terlanjur menyukai permainan tersebut. Permainan yang semula menyenangkan berubah menjadi sesuatu yang menakutkan.

Untuk menggambarkan betapa menakutkannya permainan tersebut, penulis  menghadirkan sosok seorang gadis Turki berjilbab. Aisha, nama gadis itu begitu terjerat dengan Erebos, ia begitu ketakutan dikeluarkan dari permainan.  Terlalu takut hingga mau melakukan apa saja agar bisa bertahan, jika bisa naik beberapa level. Ia menyebarkan kabar bohong bahwa ia digrayangi, nyaris diperkosa oleh salah seorang murid. Sosoknya yang selama ini dikenal santun membuat orang percaya saja pada ceritanya. 

Bagian tersebut membuat saya merenung. Apakah tidak menimbulkan masalah penulis menciptakan sosok Aisha? Meski secara pribadi jika saya dalam berada di sana, saya bisa saja percaya pada Aisah yang bercerita sambil menintikan air mata. Semoga tidak ada yang beranggapan penulis melakukan pelecehan karakter dengan menciptakan sosok Aisha. walau bohong, meski bukan perbuatkan yang baik bahkan dilarang, bisa dilakukan oleh siapapun, bahkan oleh seorang gadis Turki.

Kisahnya memang mengambil seting sebuah permainan komputer atau dikenal dengan games. Tapi sesungguhnya penulis memberikan sebuah pelajaran bahwa hidup ini harus dijalani dengan jujur. Sekali berbohong maka akan ada kebohongan-kebohongan lagi. Akan ada akibat fatal yang harus kita terima dari perbuatan tersebut. Berbuat curang dengan mengakui hasil karya orang lain bisa berdampak buruk tidak saja bagi diri pribadi juga bagi pihak yang karyanya dicuri serta keluarganya. 

Kasih orang tua memang tiada tandingan. Bahkan kadang diwujudkan dengan cara yang salah. Tapi tidak ada yang bisa menyebutkan kasih seorang ayah pada anaknya adalah sebuah kesalahan. Yang salah hanyalah cara mewujudkan rasa kasih sayang itu dalam sebuah tindakan.

Di beberapa halaman, kita bisa menemukan semacan renungan dari orang ketika, pengamat. Isinya jika ditelaah lebih dalam berisi tentang petuah kehidupan yang terkait dengan peristiwa yang terjadi dalam bab tersebut. Hal yang unik jika menilik pada bagian awal bab tersebut pembaca disuguhi dengan kisah baku hantam dalam permainan tersebut. 

Saya juga mendapat pengetahuan tentang kata baru seperti Unting  dan Merepih. Setidaknya perbendaharaan kata saya bertambah dua.

Kekurangannya adalah penulis terlalu berkonsentrasi pada berlangsungnya permainan tapi membuat akhir yang kurang dramatis. Memang kisahnya diakhiri dengan sesuatu yang menawan, tapi saya merasa seharusnya bisa lebih spektakuler lagi. Terutama bagian bagaimana akhirnya Nick dan teman-temannya bisa mengungkap siapa yang berada di balik permainan itu.

Karena saya bukan penggemar permainan komputer agak susah bagi saya untuk mencerna informasi tentang bagaimana permainan ini berlangsung, serta bagaimana seseorang bisa begitu terobsesi pada permainan ini. Tapi hal tersebut tidak menjadi kendala bagi saya untuk menikmati kisah yang menarik ini. Suatu kisah yang menyegarkan setelah sekian lama berurusan dengan tema nyaris seragam.
Sang Penulis

Pada kover tertulis Pemenang Penghargaan buku di Jerman. Ada baiknya disebutkan penghargaan apakah itu sehingga pembaca bisa lebih mengetahui. Rasa kagum pada penulis bisa bertambah dengan mengetahui bahwa buku yang dibacanya ternyata pendapat penilaian dalam bidang tertentu.

Saya memberikan bintang empat dari lima bintang. bagi pembaca kisah fantasi yang bosen berurusan dengan sang terpilih, pembasni kejahatan ala super hero, maka buku ini sangat layak dibaca dan dikoleksi.
Erebos dalam mitologi Yunani merupakanDewa Kegelapan dan personafikasinya. Perlambang bagi kegelapan, terkait dengan dunia bawah, alam kematian. Erebos lahir dari kedalaman kegelapan tak bercahaya.  Jika menilik kover buku ini, maka klop sudah. Nuansa menakutkan sudah terwakili dalam kover ini.

Sumber gambar:
http://thegang.mediaspice.net/180313/erevos-vivlio-thriler-gia-pio-mystiriodes-videogame-olon-ton-epohon

4 komentar:

  1. menarik ya mba, tapi saya masih butuh nafas panjang untuk baca novel terjemahan utamanya yang fantasi :)

    Ohya, cover aslinya lebih seram ya mba..

    BalasHapus
  2. he he he iya harga novel terjemaha sekarang mahal ya.
    Setuju, kover asli lebih seram. Kalau dipakai itu mungkin ngak ada yang beli

    BalasHapus
  3. Sebagai seorang gamer, saya merasa wajib punya novel ini. *siapin dompet*

    BalasHapus
  4. @Yovano, pasti dirimu lebih paham kenapa si Nick dan yang lain segitu ngototnya tidak mau terdepak dari game.

    BalasHapus