Rabu, 22 November 2017

2017 # 56: Kisah Kelabu dari Beckford



Judul asli: Into The Water
Penulis: Paula Hawkins
Penerjemah: Ingrid Nimpoeno
Penyunting: Yulia Pritanta
ISBN: 9786023853366
Halaman: 480
Cetakan: Pertama-2017
Penerbit: Noura Books
Harga: Rp 89.000
Rating:  3/5


Beckford bukan tempat bunuh diri.
Beckford adalah tempat untuk menyingkirkan perempuan yang merepotkan

Ada kalanya orang tak ingin berada di tempat masa kecilnya. Seakan ada kenangan masa lalu yang teramat sangat ingin dihapuskan dalam ingatan. Dan tak kembali ke sana,  merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk mengubur dalam-dalam kenangan tersebut.

Setidaknya demikianlah yang dilakukan oleh Jules. Tapi ada daya, masa lalunya di Beckford  kembali mengganggu. Sang kakak-Nel ditemukan tewas di The Drowing Pool, sebuah sisi sungai yang cukup menyegarkan airnya. Kedalaman airnya juga sering digunakan sebagai ajang terjun dari tebing.

Meski menyenangkan, ada beberapa kisah kelam yang tersimpan di sana. Ada kisah mengenai seseorang yang dididuga adalah penyihir. Ia mati karena ditenggelamkan ke danau. Bagian ini akan ditemukan pembaca pada bagian pembuka. Ada pula kisah mengenai dua orang yang dianggap bunuh diri. Maka, tak mengherankan jika banyak orang kematian Nel juga dianggap bunuh diri.
Sebelum ditemukan meninggal, Nel sempat menghubungi Jules. Sayang kondisi hubungan mereka yang tak bisa disebut harmonis, membuat Jules tidak menjawab telepon kakaknya.  Sekarang, mau tak mau Jules kembali ke Beckford, Tidak saja terkait urusan pemakaman tapi juga ada keponakan tercinta. Dan mungkin juga mengungkap kejahatan masa lalu.

Sebenarnya, Jules tak yakin Nel meninggal karena bunuh diri. Apa lagi ia menemukan bahwa Nel sedang menggarap tulisan terkait dengan beberapa orang yang meninggal di The Drowing Pool. Bukan kegiatan yang popular di Beckford. Beberapa orang berkeras ingin tetap membiarkan rahasia masa lalu tertutup rapat.

Situasi makin mencegam ketika ada lagi orang yang ditemukan meninggal di sana. Jules semakin yakin ada sesuatu yang terjadi di sana. Beckford tidaklah seperti yang dikira orang-orang. Ada begitu banyak rahasia yang tersembunyi di sana ternyata.

Versi Bahasa Rusia
Pembaca akan diajak mengikuti peristiwa dari sudut  dari banyak tokoh. Ada Jules, Mark, Lena, Nickie, Erin, Sean, Helen dan beberapa orang lagi. Terbagi dalam empat bagian kisah, dimana tiap bagian diharapkan mampu menawarkan kisah yang menggelitik rasa penasaran.

Mau tak mau, saya membandingkan kisah ini dengan karya penulis sebelumnya. Apa lagi novel pertama langsung mencuri perhatian pembaca hingga diangkat ke layar lebar.

Namun harapan tinggallah harapan semata, ternyata kisah ini tidak bisa saya nikmati seperti karya sebelumnya. Penulis seakan sibuk mengusung banyak tokoh,  ibarat ungkapan, makin ramai makin seru.  Tak hanya itu,  penulis juga sepertinya merasa wajib menceritakan peristiwa dari sudut pandang mereka. Untuk menciptakan penilaian yang adil pada para tokoh mungkin?

Hal tersebut mau tak mau menyebabkan pengulangan yang seharusnya tak perlu dalam jumlah banyak. Misalkan, ada sebuah peristiwa yang melibatkan percakapan tiga tokoh. Maka penulis akan memberikan uraian dari sudut pandang ketiganya secara bergantian. Itu baru tiga orang, padahal kadang bisa lebih. Membosankan (bagi saya) membaca uraian yang nyaris sama.

Ketabahan saya makin diuji dengan alur yang lumayan lambat. Sudah sibuk berusaha mengingat nama para tokoh, juga harus merasakan kelambatan alur dan suramnya suasana yang diciptakan oleh penulis. Bagi saya yang kadang suka lupa nama dan hubungan antar tokoh, jelas hal ini sangat merepotkan.

Makin tidak nyaman, ketika kisah yang sepertinya begitu suram dan mencekam harus diakhiri dengan akhir yang seakan dibuat tergesa-gesa. Penulis seakan baru saja mendapat pencerahan untuk segera mengakhiri aneka macam cerita tentang  kota yang sepi dan suram, derita penduduk dan kisah masa lalu yang berkepanjangan.

Kalau pun saya bisa tuntas  membaca, lebih karena keinginan untuk selalu membaca sampai habis tiap buku yang dibaca. Jika tidak, mungkin baru seperempat buku saya berhenti membaca. Pengalaman, untuk tidak terlalu berharap akan menemukan karya spektakuler dari seorang penulis walau buku sebelumnya sungguh menawan.

Bagusnya penerjemah sudah bekerja dengan sangat baik dalam mengalih bahasa buku ini. Jika hasilnya juga kacau balau, bukan hiburan tapi sakit kepala yang saya peroleh. Terima kasih untuk semangat dan kerja kerasnya.

Untuk kover, dari sekitar 80-an versi yang ada di GRI, saya paling suka kover versi bahasa Rusia. Kesannya lebih misterius. Ada sesuatu di balik air yang mengusik rasa penasaran dalam hati. Suasana suramnya juga lebih terasa. Meski versi Createspace Independent Publishing Platform  juga lumayan menggoda

Jangan khawatir, mungkin saja buku ini tidak cocok bagi saya tapi sangat sesuai dengan harapan pembaca lainnya. Tak ada salahnya dengan memberika kesempatan untuk mencoba membacanya sebelum memberikan penilaian. 

Silahkan berkunjung ke sini untuk mendapat info terkait dengan buku ini atau buku sebelumnya karya Paula Hawkins.

Penasaran, kira-kira bagaimana buku selanjutnya ya....


Sumber gambar:
Goodreads







































1 komentar: