Minggu, 28 Agustus 2016

2016 #92: Berpetualangan Ke Dunia Sihir #1 Negeri Kirana (Plagiatkah?)

Penulis: Vero Sudiati, Al. Widyamartaya
Penyunting: Wawan K
Perancang sampul: Lucky Advertising
Proof reader: Tim Narasi
ISBN: 9799756410X
Halaman: 100
Cetakan Pertama- November 2003
Penerbit: Narasi


Salah satu keuntungan membaca buku banyak antara lain jadi lebih mudah memahami mana kisah yang idenya asli milik penulis, kisah yang terinspirasi dari kisah lainnya, serta kisah yang jelas-jelas menciplak karya orang lain dan hanya melakukan sedikit perubahan.  Salah satunya buku ini.

Sahabat saya, para penyuka buku ramai membicarakan bahwa buku ini bisa dikatakan menjeplak habis alias melakukan plagiat dari karya C.S Lewis,  The Chronicles of Narnia #1: The Lion, the Witch, and the Wardrobe. Penasaran, langsung membeli buku ini dan mulai membaca. Oh ya yang ingin tahu, atau lupa akan kisah asli The Lion, the Witch, and the Wardrobe bisa dibaca di sini.

Dari membaca sekilas saja saya sudah menemukan beberapa persamaan yang teramat sangat mirip dengan buku yang disebutkan sebagai buku asli. Tunggu,  jangan mengambil kesimpulan segera. Mari dibaca sampai tuntas baru kita putuskan.

Kisahnya tentang empat orang sahabat Nunung, Nuning, Yuyun dan Ningrum. Mereka disebutkan sangat suka berpetualang. Suatu ketika mereka mendapat izin untuk ikut tinggal di rumah seorang bangsawan keraton bernama Raden Mas Wigita.

Bisa tinggal di rumah bangsawan dengan mengandalkan surat dari sekolah dan kepala desa, aneh. Lebih aneh membaca mereka bisa bebas berkeliaran memeriksa kamar-kamar yang ada di rumah itu. 
Sampai bagian ini saya masih berusaha berpikiran terbuka. Mungkin ini termasuk kisah yang terinspirasi dari kisah Narnia. Kemiripan memang makin terlihat. Mari kita lanjutkan membaca.

Setelah membaca sampai tamat, saya bisa mengatakan kisah ini 90% sangat mirip dengan Narnia (mau menulis 99% kok agak ikut malu juga). Ada penggunaan nama Aslan juga dalam buku ini mulai halaman 89.

Berbedaan yang ada sangat kecil. Misalnya, jika kisah asli menyebutkan mengenai empat bersaudara saat Perang Dunia II, maka dalam buku ini disebutkan sebagai empat sahabat yang suka berpetualang. 

Nama keempat tokoh asli Peter, Susan, Edmund, dan Lucy Pevensie, dalam buku ini adalah Nunung, Nuning, Yuyun dan Ningrum. Peter menjadi Nunung, Susan menjadi Nuning, Edmund menjadi Yuyun, maka pastinya Lucy menjadi Ningrum. 

Keempat anak bersembunyi dalam lemari karena takut berpapasan dengan Ibu Rumini, pengurus rumah tangga yang sedang membawa pengunjung mengelilingi rumah. Hayuh, masih ingat kan bagaimana mula keempat saudara tersebut masuk ke dalam lemari.

Selain urusan kemiripan yang 90%,  para penulis juga mempergunakan nama tokoh yang lumayan membingungkan. Membaca nama  Nunung, Nuning, Yuyun dan Ningrum tentunya membuat pembaca (sebagian besar) akan mengira mereka adalah anak-anak perempuan. Terutama nama Ningrum. Baru beberapa halaman setelah bagian yang menyebutkan nama diterangkan bahwa mereka akan mendapat dua kamar. Satu untuk anak perempuan, sementara yang lain untuk anak laki-laki. 


Pada salah satu halaman, saya menemukan kata brengsek. Mungkin dalam bahasa pergaulan itu merupakan kata yang yang dianggap biasa. Tapi akan menjadi tidak biasa jika dipergunakan dalam buku anak-anak. Mengingat mereka yang disebut sebagai penulis cukup  lama malang-melindang di dunia buku, harusnya tahu untuk tidak mempergunakan kata tersebut.
 
Menilik kover, saya kurang bisa menemukan "cerita" yang diperoleh melalui kover dengan kisah sesungguhnya. Kover dapat dikatakan kurang bisa mencerminkan isi kisah. Memang sosok wanita dengan topi lancit bisa kita asumsikan sebagai ratu yang jahat. Tapi yang lainnya kurang mengena. Gambar puri yang ada malah mengingatkan saya pada film kartu  Scooby-Do.

Oh ya, buku ini berakhir pada bagian Yuyun pergi meninggalkan keempat sahabatnya menuju ke tempat tinggal penyihir.. Jika dibandingkan dengan kisah asli, maka sampai pada bagian Edmud meninggalkan saudaranya menuju istana penyihir putih.

Satu yang mungkin bisa dianggap sebagai kelebihan buku ini, adalah cara kedua penulis memilih dan mempergunakan kata. Uraian mengenai suatu hal atau kejadian dilakukan dengan mempergunakan kalimat yang singkat namun tepat sasaran. Anak-anak yang menjadi sasaran pembaca juga tidak akan mengalami kesulitan untuk mengembangkan imajinasi berdasarkan uraian dalam buku ini.

Sungguh sayang.
Jika potensi yang ada hanya dipergunakan untuk membuat kisah seperti ini. Sekedar opini saya, tak mungkin kedua penulis tidak tahu kisah Narnia. Melihat usianya sudah cukup lumayan senior, tentunya sudah banyak tahu mengenai aneka kisah. Pihak Editor dari perusahaan, harusnya juga paham akan kemiripan yang teramat sangat. Entahlah, jadi penasaran kok buku seperti ini bisa beredar.

Seandainya harus memberi bintang, saya akan memberikan bintang 5. Iya, jelas lima  karena sama seperti membaca Narnia versi bahasa lokal he he he.








5 komentar:

  1. Narnia rasa lokal atau Narnia KW 2, Mbak? :D

    BalasHapus
  2. Nania KW wkwkw. Persis banget, bisa disebut cuman ganti nama pelaku dan nama tempat kejadian

    BalasHapus
  3. Kalo kata Bang Roma: "Terlalu" x))

    BalasHapus
  4. Kedua penulisnya ternyata pernah menerbitkan buku tentang karya ilmiah

    https://www.goodreads.com/book/show/3795950-dasar-dasar-menulis-karya-ilmiah

    Bagaimana bisa penulis tentang karya ilmuah kok menjiplak persis sebuah karya dengan entengnya? Ah, semoga kita dijauhkan dari berlaku tidak adil seperti ini.

    BalasHapus
  5. Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua, Sengaja ingin menulis
    sedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang
    kesulitan masalah keuangan, Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa
    Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar
    1M saya sters hampir bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa
    melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu
    dengan KYAI SOLEH PATI, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 hari
    saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KYAI SOLEH PATI
    kata Pak.kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan
    penarikan uang gaib 4Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti
    dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 4M yang saya
    minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya
    buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada.
    Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya
    sering menyarankan untuk menghubungi KYAI SOLEH PATI Di Tlp 0852-2589-0869
    agar di berikan arahan. Supaya tidak langsung datang ke jawa timur,
    saya sendiri dulu hanya berkonsultasi jarak jauh. Alhamdulillah, hasilnya sangat baik,
    jika ingin seperti saya coba hubungi KYAI SOLEH PATI pasti akan di bantu Oleh Beliau

    BalasHapus