Selasa, 15 Maret 2016

2016#30: Tertarik Menjadi #Girl Boss? Baca Buku Ini

 













Judul asli: #Girl Boss
Penulis: Sophia Amoruso
Penerjemah: Rahayu Wilujeng Kinasih
Penyunting: Kiki Sulistiyani
Penyelaras aksara: Lian Kagura, Novia Fajriani
Penata aksara:kaezamasanip
Perancang sampul: Iggrafix
ISBN: 9786020989891
Halaman: 278
Cetakan:  Pertama-2015
Penerbit:Noura Books
Harga: Rp 59.000
Rating: 4/5

Jangan tumbuh dewasa
Jangan menjadi orang yang membosankan
Jangan biarkan pria mengendalikanmu

Belum apa-apa peringatan itu sudah muncul pada bagian awal buku. Agak aneh juga menurut saya, biasanya buku motivasi atau para motivator meminta orang untuk mau mengembangkan diri dan melihat sekitar. Berusaha mencari apa yang pas dengan dirinya, serta memupuk rasa percaya diri. Beberapa bahkan ada yang mengajak untuk keluar dari kemapanan, keluar zona nyaman, atas nama berkembang untuk kemandirian. 

Buku ini, justru mengajak kita untuk melihat apa yang paling kita kuasai. Fokus pada hal itu dan terus berkembang. Bukan berarti tidak mau melihat sekitar, tapi jika kita sudah tahu apa yang sangat kita kuasai untuk apa mencari lagi? Jika ada yang menyebutkan tentang mencari uang dari hobi dan kesukaan, maka buku ini bisa dibilang menceritakan hal yang sama.

Sophia Amorusa mungkin bukan siapa-siapa jika ia tetap memaksakan diri untuk menjadi pegawai. Jangan salah, tidak ada salah menjadi pegawai, tapi jika bisa menjadi bos mengapa harus menjadi pegawai? Sophia nyaris menghabiskan waktunya dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain. Bagaimana kariernya bisa berkembang dengan baik jika begitu.

Sophi dan Nasty Gal bagaikan bayangan. Ia tidak menemukan Nasty Gal tapi ia mengerahkan kemampuannya untuk menciptakannya dan terus berupaya mengembangkan ciptaannya. 

Sebagai gadis yang dikenal hanya memakai pakaian vintage, paham setiap detail, memiliki pertemanan dari penjual pakaian vintage, punya teman model dan sedikit tahu fotografi. Sophia memutuskan untuk berkecimpung di hal yang paling ia pahami, pakaian vitntage. Memanfaatkan hal tersebut plus media sosial ia mulai melangkah menciptakan Nasty Gal.

Awalnya ia hanya mengikuti naluri, membeli yang cocok, menawarkan Nasty Gal melalui lelang. Jika banyak yang tertarik maka ia akan mencari barang sejenis, jika tidak terlalu cepat laku maka abaikan model itu dalam pembelian selanjutnya. Ia menikmati  kepuasan dengan melihat kesibukan di toko lelangnya itu.

Sebagai gambaran, ia berhasil membeli sebuah jacket channel seharga $8 yang dilelang mulai harga $ 9,99. Tebak harga jualnya? Tak terduga, $1.500! Kurang jeli apa lagi Sophia.

Tak butuh waktu lama untuk Sophi bisa mengenali mana pakaian yang bisa dipadu padan dan mana yang harus dilakukan perombakan. Kadang sebuah kancing tambahan bisa mengubah penampilan sebuah kemeja. Bahkan mengecilkan atau melebarkan bagian pingganng akan membawa dampak yang lumayan bagi penampilan seseorang.

Kadang, tanpa sadar Sophia melakukan hal penting dalam bisnis, misalnya kenali pelanggan dan cara menjalankan pemasaran gratis. Lain waktu, tanpa sadar ia melakukan riset pemasaran dengan bertanya pada pelanggan apa yang mereka butuhkan.

Sebenarnya ia memiliki tiga kunci dalam menjalankan usahanya, satu kunci sukses dalam menjalankan bisnis adalah pemasaran gratis. Aturan pertama adalah melakukan segalanya sebaik mungkin. Aturan kedua adalah tepati janji. Terakhir, berikan pada pelangganmu sesuatu yang bisa dibagi. Lebih lengkapnya ada di halaman 199-202. Bacalah!

Meski Sophia cukup dengan karyawannya, ia sangat memegang unsur profesionalisme. Ia tetaplah bos mereka, jangan coba-coba melakukan hal yang melanggar peraturan hanya karena mereka beberapa kali makan bersama.  "Atasanmu bukan temanmu, dan jika kamu seorang atasan, maka karyawanmu bukan temanmu." 

Hal penting yang juga perlu diperhatikan bahwa ia sama sekali tidak membangun usahanya dengan hutang alias pinjaman. Ia mengolah dana tunai yang ada sedemikian rupa. Sanggup?

Selain mengisahkan tentang bagaimana Sophia menciptakan Nasty Gal, ada juga bagian yang mengisahkan tentang bagaimana ia melakukan interview, menerima, memecat dan menerima lagi pegawai. Tips yang ada perlu diketahui oleh mereka yang sedang berusaha mengembangkan diri dengan mencari pekerjaan. 

Seru dan inspiratif!
Begitu membaca kalimat pada bagian awal, kita seakan sudah terseret dengan aura optimis yang diwakili melalui uraian kata dalam buku ini. Salut untuk penerjemah yang tetap mampu membawa nuansa itu.

Wajar jika buku inimendapat penghargaan Goodreads Choise 2014. Sungguh inspiratif. Percayalah,jika saya yang kurang suka membaca buku inspiratif bisa mendapat pencerahan, bagaimana dengan kalian. Minimal   bakalan ada secuil inspirasi yang mendarat.

Siapa mengira  anak  yang semula dianggap ADD justru sekarang menjadi pengusaha sukses. Sophia bukan lagi pemilik dan pengelola toko online dari kamar kecil, ias udah menjadi pemilik toko online dengan omset yang menggiurkan. 

Bagian yang  menyebutkan tentang mengutil buku pada halaman 93 mengingatkan saya pada beberapa buku yang mengisahkan tentang bagaimana seorang begitu mencintai buku hingga tak sungkan untuk mencuri. Bedanya, dalam buku ini pencurian dilakukan untuk mendapat uang guna membiayai kehidupan. Sementara, pada buku yang lain si penculik mencuri untuk memilikinya secara pribadi. 

Sangat direkomendasikan bagi para pedagang OL. Pembeli adalah raja tapi bukan berarti harus diperlakukan dengan teramat sangat istimewa. Mereka lebih suka diperlakukan sebagai sahabat. Well minimal saya begitu he he he.

Dalam buku ini banyak memuat kata Vintage, menurut http://edupaint.com, kata ‘vintage’ sebenarnya tak ada hubungannya dengan hal-hal kuno. Kata ini digunakan untuk merujuk pada tahun dimana anggur akan dipanen. Kata ini berasal dari bahasa latin ‘vinum’ yang bermakna ‘wine’ atau minuman hasil fermentasi anggur. Para petani anggur kerap menggunakan kata ini, terutama ketika akan memanen anggur di kebun anggur. Namun, saat ini orang-orang menggunakan kata vintage untuk merujuk pada minat hal-hal kuno yang memiliki kualitas baik dan diakui secara luas.

Ah, satu kalimat yang saya suka sepertinya layak dicantumkan di sini, " Untuk menjadi cantik tidak perlu mahal" Betul! Dan Nasti Gal telah membantu banyak perempuan yang ingin tampil cantik dengan biaya bersahabat.

------------
Sebuah pesan singkat masuk ke hp saya, "mbak truly, ada po carrer of evil..." Boleh percaya, boleh tidak, saya agak lupa itu buku seri yang mana lagi, plus sedang malas belanja buku. Namun ketika si pengelola ol itu menyebutkan kapan dan untuk apa saya membeli buku keduanya plus ada informasi singkat mengenai buku saya mulai tertarik.

Serius,  sebenarnya saya agak malas membaca buku Roberth Galbraith. Namun, karena pengelola toko buku ol bisa dengan spesifik menyebutkan bahwa buku kedua saya beli untuk WA tahunan, langsung respek saya naik sekian tingkat he he he.

Kurang lebih seperti inilah yang dilakukan oleh pihak Nasti Gal, sentuhan personal yang dilakukan saat melakukan penjualan. Para calon pembeli mungkin merasa sentimentil ketika mendapat kartu ucapan masal selamat ulang tahun, sepela tapi mengena. Mereka bisa menjadi calon pelanggan yang setia.

Mungkin saja toko ol itu memiliki catatan panjang untuk setiap pembelinya, tidak masalah untuk itu. Justru membuktikan betapa mereka sangat menghargai pelanggannya.  


Semoga toko ol itu makin laris manis. Aamiin YRA
Delapan tahun lalu, dia bukan siapa-sapa. Dikeluarkan dari sekolah, berganti-ganti pekerjaan, mengorek sampah untuk mencari makanan, sampai-sampai pernah menjadi pengutil profesional di supermarket demi bertahan hidup. Namun kini, Sophia Amoruso adalah perempuan muda, pendiri, CEO, dan direktur kreatif Nasty Gal, toko fashion online beromset jutaan rupiah.

Bisnis Sophia dimuai di eBay, dari menjual buku bekas sampai baju-baju vintage yang dia kumpulkan dari tukang loak. Jatuh bangun dia alami, tetapi di bidang itulah akhirnya dia menemukan kecintaannya. Dia pun mampu membuat situs sendiri, nastygal.com, yang dinobatkan majalah Inc. menjadi toko retail dengan perkembangan tercepat di Amerika.

Sophia membuktikan bahwa menjadi sukses bukan tentang seberapa populer dirimu di sekolah atau kampus. Keberhasilan adalah tentang kerja keras, melakukan hal yang kamu sukai, dan memercayai instingmu.
- See more at: http://jendelabook.com/produk-detail.php?id=14519#sthash.DUYC1Arz.dpuf

2 komentar:

  1. Saya selalu kagum akan para wanita pemimpin seperti ini, apalagi yg jd entrepreneur. Ingin jadi seperti mereka juga... Nice review, Kak Truly :D

    BalasHapus
  2. Saya juga...!
    hayuh jadi Girl Boss

    BalasHapus