Rabu, 09 Maret 2016

2016 #28: Pride And Prejudice And Zombies



Penulis: Jane Austen & Seth Grahame - Smith 
Alih Bahasa: Dian Guci

Editor: Ratno Fadillah

Desain Isi: Damelan Abdi

Desain Sampul: Heather Howland,  Yudi Irawan 

ISBN: 9786029764833

Halaman: 536
Cetakan: Pertama-Maret 2013 
Penerbit: Imania
Rating: 3/5



Urusan cerita Pride and Prejudice, Jenny mungkin lebih tahu dan paham dari pada aku. Tapi karena penasaran dengan berita kalau buku ini  difilmkan, langsung bongkar timbunan. Yuhuuuu..., memang belum dibaca ternyata ^_^


Sebenarnya buku ini merupakan sebuah novel mash-up. Sebuah novel fiksi yang menggabungkan sebuah karya klasik dengan genre tertentu. Dalam buku ini penggabungan adalah antara kisah klasik Pride and Perjudice dengan genre fiksi horor ala zombi. 

Meski merupakan kisah mash-up, terlihat sekali bahwa penulis tidak terlalu banyak melenceng dari kisah orisinilnya. Hanya urusan perburuan zombi, pembantaian saat pesta berlangsung serta beberapa aktivitas lainnya yang merupakan pelengkap saja yang berbeda dengan kisah asli. 

Inti kisahnya masih tentang Jane, Lizzy, Mary, Kitty serta Lidya Bennet. Kelima gadis keluarga Bennet masih digambarkan sebagai sosok yang cantik dan menawan hingga mampu meluluhkan hati para pria muda singel. Hanya, dalam kisah ini mereka memiliki reputasi selain cantik, pembasmi Zombi handal dari Herfordshire.

Saat kecil mereka ditempa untuk mampu menjaga diri dari serangan Zombi dengan mengikuti latihan bela diri di tempat yang tak akan kalian bayangkan. 

Hal tersebut sesuai dengan keinginan sang ayah yang ingin anaknya menjadi sosok yang mandiri dan mampu menjaga diri sendiri dari zombi. Sementara sang ibu, justru lebih sibuk memikirkan siapakah pria muda yang cocok untuk para gadisnya. Termasuk Mr Bingley, tetangga baru mereka.

Sosok pria lajang dan mapan yang melekat pada diri Mr Bingley langsung menarik perhatian para ibu yang memiliki anak gadis, tentunya Mrs Bennet juga. Selaku tetangga baru, Mr Bingley membuat semacam pesta kecil di rumahnya. Bisa diperkirakan kehebohan para tamu yang sebagian besar adalah ibu-ibu dan gadis remaja.

Ternyata Mr,Bingley tidak sendiri menerima para tamu, ia didampingi oleh sahabatnya Fitzwilliam Darcy. Konon ia juga pembasmi zombie kelap kakap. Sayangnya ia memiliki sikap percaya diri yang cenderung mengarah sombong. Tak butuh lama untuk para ibu mencoretnya dari daftar calon menantu idaman.

Dan seperti yang bisa ditebak, buku ini menawarkan adegan pembasmian zombi. Kocak juga membayangkan para gadis Bennet harus bertarung dengan piawai melawan zombi sementara diwaktu lain harus menjaga keanggunan mereka. Dua hal yang sangat kontras.

Meski merupakan kisah klasik, penerjemah mampu membuat pembaca bisa menikmati kisah dengan pilihan kata yang tepat. Padahal biasanya agak susah bagi pembaca saat ini menikmati kisah klasik. Bahkan saya yang tidak begitu menyukai kisah roman bisa menikmati kisah ini. .

Entah kenapa, penerbit lokal kita membuat kover biasa-biasa saja. Artinya tidak ada bagian menyeramkan yang menandakan kisah dalam buku berurusan dengan zombi. Ilustrasi sepasang manusia justru lebih mengarahkan pada kisah roman, bukannya menyeramkan atau bahkan menyeramkan-kocak. Justru kover dari penerbit luar lebih menarik hati saya untuk mengoleksi buku ini. Eh, saya membaca sajalah, cukup LW yang saya koleksi hi hi hi.
Film Pride  and Prejudice and Zombies merupakan jenis film  action, horor ini disutradarai oleh Burr Steers, sementara sebagai  penulis skenario juga mencantumkan nama Jane Austen.  Film ini di bintangi oleh Lily James, Lena Headey dan Matt Smith. Film hasil produksi QC Entertainment ini layak ditonton
Jane Austen lahir  pada 16 Desember 1775,meninggal 18 Juli 1817 pada usia 41 tahun.  Kisah ini pertama kali dipublikasikan pada 28 Januari 1813. Novel ini menceritakan tentang kisah cinta kelas menengah-atas keluarga Inggris di akhir abad kesembilan belas. Tokoh utamanya, Elizabeth Bennet, yang tinggal di Longbourn, Inggris. 

Beberapa karya Jane Austen antara lain Sense and Sensibility (1811), Mansfield Park (1814), Emma (1815), Northanger Abbey (1818) dan 
persuasion (1818).

Sumber gambar:
https://www.goodreads.com

3 komentar: