Senin, 03 Maret 2014

Review 2014# 14: Petualangan Tintin : Rahasia Kapal Unicorn


Penulis: Harge
Halaman: 61
Penerbit: PT Indira



Sebuah fakta yang mengagumkan. Bagaimana Harge, kreator Tintin berhasil menjadikan Tintin sebagai manusia pertama yang melangkahkan kaki di bulan 16 tahun sebelum kisah Neil Armstrong yang kontroversi. Melalui kisah Explorers on Moon yang terbit tahun 1954, dunia dibuat terkesina akan laporan langsung Tintin saat kakinya mulai melangkah di bulan.

Penikmat buku tahun 80-an cukup akrab dengan kisah Tintin, seorang wartawan muda penuh dedikasi dengan seekor anjing putihnya. Mereka memecahkan aneka misteri dan berkelana ke berbagai negara.

Salah satunya kisah Rahasia Kapal Unicorn, yang merupakan kisah petualangan ke sebelas dalam album serial tersebut. Kisahnya bermula dari keisengan Tintin berkunjung ke pasar loak. Di sana ia membeli sebuah replika kapal untuk dihadiahkan kepada sahabatnya  Kapten Archibald Haddock.

Ternyata kapal yang dibelinya bukan sembarang kapal. Berbagai hal misterius terjadi sejak ia membeli replika kapal itu. Bermula dari dua orang yang begitu bersemangat ingin membeli kembali kapal itu dari Tintin bahkan dengan menambahkan sejumlah uang yang lumayan. Salah satunya seorang kolektor, Ivan Ivanovitch  yang merasa kemiripan replika kapal yang dimilikinya dengan yang dibeli Tintin.

Sang Kapten Haddock juga merasa terkejut saat melihat kapal itu untuk pertama kali, karena sangat mirip dengan yang ada di lukisan salah satu moyangnya Sir Francis Haddock. Suatu kebetulan yang luar biasa. Sayangnya kapal tersebut dicuri dari kediaman Tintin. Rumahnya porak-poranda, si pencuri seakan mencari sesuatu. Saat merapikan rumah Tintin menemukan semacam gulungan naskah kecil. Ia merasa tidak memilikinya tapi kalimat yang tertera mengisahkan tentang Unicorn. Tiga kapal Unicorn tepatnya. 

Kapal Unicorn ternyata merupakan Kapal Angkatan Laut Kerajaan dari armada raja Charles II yang dinahkodai oleh Sir Sir Francis Haddock. Pada tahun 1676 kapal tersebut berlayar meninggalkan Barbados di India Barat untuk kembali ke tanah air. Kapal yang sarat muatan itu mengalami serangan dari bajak laut yang bernama Rackham Merah.


Pertarungan yang sengit menyebabkan kapalnya menjadi rusak. Alih-alih meninggalkan Unicorn, para bajak laut malah pindah ke kapal itu dan membawa serta rampokannya tiga hari lalu dari kapal Spanyol. Termasuk intan-intan.  Sir Francis Haddock yang gagah berani akhirnya berhasil memenangkan duel melawan Rackham Merah lalu kabur dengan membawa harta dan meledakan kapal sehingga membinasakan seluruh bajak laut. 

Selanjutnya pembaca akan disuguhi aneka kisah seru tentang upaya Tintin, Kapten Haddock ditemani duo detektif Thompson & Thomson untuk mencari naskah yang lain serta memecahkan makna yang tertulis di sana sehingga mendapat petunjuk dimanakah karta karun Rackham Merah berada. 

Ternyata mencari petunjuk tentang dimanakah harta tersebut berada bukanlah hal mudah. Selain harus berhadapan dengan pencuri yang mencuri dompet dimana naskah tersebut berada, mereka juga harus berurusan dengan sepasang pedagang antik yang kejam.

Kekonyolan duo detektif membuat kisah lebih hidup lagi. Selingan dari aneka bagian yang menegangkan. Kadang saya penasaran apakah ada orang yang bertingkah laku konyol seperti itu. Jika tertarik ingin mengetahui tentang keduanya bisa membaca buku tentang para tokoh dalam kisah Tintin.

Tintin sebagai tokoh ciptaan komikus Georges Prosper Remi- HergĂ©  digambarkan memiliki kecerdasan yang sangat tinggi dan memiliki karakter imaginatif. Selain itu ia dapat memahami dan mampu berkomunikasi dalam berbagai bahasa asing. Ini terbukti dengan mudahnya ia bercakap-cakap dalam kisah Tintin dan Lotus Biru, Tintin di Congo, Tintin di Sovyet serta bagaimana ia berkomunikasi  dengan suku setempat  di Peru dalam Kuil Dewa Matahari. Tintin juga digambarkan  memiliki pengetahuan yang amat luas dalam banyak bidang, misalnya ia bisa mengemudikan pesawat, menyelam, mengendarai perahu motor bahkan menaklukan binatang.

Gayanya yang mempergunakan balon teks yang diimpor dari gaya penulisan komik di Amerika, menjadikannya dianggap sebagai bapak komik bergambar  Eropa. Menghasilkan banyak karya namun Tintin  merupakan salah satu karya yang sangat digemari. Karya-karyanya sangat dipengaruhi oleh masa-masa mudanya di bidang kepanduan atau Pramuka di tanah air. Para pembaca dewasanya sangat menikmati hubungan antara kisah dalam komik Tintin  dengan kejadian-kejadian sejarah dan politik pada abad 20. Misalnya kisah Lotus Biru terinspirasi dari Insiden Mukden pada  18 September 1931,  Kisah Pencurian Lakmus atau Calculus mengisahkan saat Perang Dingin.

Kisah Tintin menyatukan penggemarnya di seluruh dunia. Mereka bahkan rela merogoh kocek untuk pergi ke Brussels guna melihat museum tentang Tintin, The Herge Museum. Di museum tersebut kita bisa menikmati proses pembuatan komik hingga membeli aneka cinderamata. Tak ketinggalan juga bisa ditemui berbagai katya komikus Belgi lainnya. Sosok Tintin sendiri seakan menjadi icon Belgia antara lain dengan dipasangnya patung Tintin di pintu kedatangan bandara Zaventem, Bruseels. 

Secara pribadi, kisah ini membuat saya ingin menjadi wartawan. Impian berkelana dengan gratis sungguh indah tanpa menimbang aneka unsur bahaya seperti yang dihadapi Tintin. Dari usaha penculikan dirinya hingga percobaan pembunuhan. Tidak saja dirinya tapi juga orang-orang yang didekatnya bahkan binatang peliharaannya. Tapi namanya juga kisah, jagoan pasti pada akhirnya selamat.

Terbit pertama kali dengan menggunakan Bahasa Perancis pada tahun 1943, judul asli kisah ini adalah Le Secret de la Licorne.  Di tanah air, kisah ini mulai beredar pada tahun 1975 dengan format cerita bergambar, buku berukuran besar dan diterbitkan oleh PT Indira tahun 1977. Belakangan PT Gramedia juga mengeluarkan versi ukuran baru  yang lebih kecil dengan judul Rahasia Unicorn pada Juli 2008.

Kemunculannya dengan format baru menjawab kerinduan penggemar kisah ini. Mereka yang belum memiiki koleksi secara lengkap bisa mendapatkannya dengan harga yang terjangkau. Sementara itu, edisi awal terbitan Indira menjadi sasaran para kolektor. Perbedaan penamaan tokoh dalam terbitan Gramedia dengan Indira tidak membuat kenikmatan membaca penggemar kisah ini berkurang. 

Belakangan muncul novel Tintin adaptasi oleh Alex Irvine,ISBN: 0316185795, ISBN 13:  9780316185790 halaman 240 , diterbitkan: Little, Brown Books for Young Readers. Kisah dalam  buku ini mengalami sedikit perubahan dam telah difilmkan. Jika ingin menikmati karya Alex Irvine silahkan mengunjungi situ resminya 
  
 Unicorn yang dipergunakan sebagai nama kapal dalam kisah ini merupakan hewan legenda dengan wujud kuda dan sebuah tanduk tunggal di dahinya. Berasal dari bahasa latin    “cornus” yang dihubungkan dengan kata “horn” yang berarti tanduk memperjelas bahwa hewan ini memiliki tanduk bukan sayap seperti yang sering salah duga orang. Sayap dimiliki pegasus, bukan unicorn.

Tubuh unicorn lebih besar dari kuda biasa. Biasanya bulu Unicorn berwarna putih dan tanduknya berbentuk spiral.  Unicorn adalah satu-satunya makhluk legenda yang tidak menakuti manusia, dan biasanya digambarkan sebagai makhluk yang halus. 

Darah Unicorn dianggap  obat yang mujarab dan mampu membuat hidup abadi. Penggemar HP pasti mengingat adegan dimana musuh utamanya meminum darah unicorn agar bisa memiliki tenaga dan kekuatan serta hidup abadi.





3 komentar:

  1. Toko Buku Online Terlengkap & Terpercaya GarisBuku.com

    BalasHapus
  2. sampe skrng pun msh blm bosan baca Tintin, jalan cerita dan gaya gambarnya semua bagus...

    BalasHapus
  3. salah satu bacaan abadi, selalu laku nih si tintin

    BalasHapus