Jumat, 20 April 2012

In The Name of Wish

Hal 1/5

Untuk           : Mrs. Karen Tang
Dari              : Rachel Tan
No Register : 09120026
Kampus        : Singaporen
Perihal          : Tugas Telaah Kisah Fantasy Dimensi lain

Semoga Dwiwulan membagi terangnya pada jalan kita semua!

Mrs Karen Tang terhormat,
Terima kasih atas Perkamen Bisikan berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa pilihan guna melengkapi persyaratan mengikuti ujian kecakapan antar dimensi. Bagi saya,  Pin Kecakapan Antar Dimensi sangat berarti. Saya bisa mengunjungi sahabat-sahabat  pena saya dari lain dimensi seperti Kara au Yamenti di Istana Vichattan dan Liara di Benua Elir.  Selain itu juga bisa mempelajari pengetahuan yang beragam dari dimensi lain, pastinya. Suatu kebanggaan bisa memakai pin tersebut.

Pada lembar lain saya lampirkan tugas yang saya harus saya kerjakan. Saya memilih tugas memberikan ulasan menurut penilaian saya pribadi terhadap buku yang berjudul In The Name of Wish. Segala hal yang saya tulis merupakan penilaian saya pribadi tanpa ada campur tangan dari pihak manapun.

Sesuai instruksi  yang tertera, saya juga sudah membuka jalur komunikasi dengan sang penulis yang menggunakan nama Rendi Datriansyah di dunia maya. Diskusi kami berdua berjalan dengan lancar, walau ada beberapa yang tidak kami sepakati. Namun pada intinya beliau mempersilahkan saya menulis hasil penilaian saya apa adanya. Beliau tidak akan memberikan sangkalan atau mencari pembenaran pada hal yang ditulis, karena persepsi setiap individu berbeda. Sungguh penulis yang berjiwa besar.

Untuk membacanya, harap merapal mantera Efsilen. Mantera tersebut terpaksa saya pasang guna menghindari bahaya bubuk meniru yang sering digunakan oleh murid-murid yang tak bertanggungjawab saat kesulitan menjawab sebuah soal ujian.

Sekali lagi, terima kasih atas kesempatannya

Takzim,
Rachel Tan

Hal 2/5
Pendahuluan
Kata fantasi selalu mengundang makna yang beragam. Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan
[n] (1) gambar (bayangan) dl angan-angan; khayalan: cerita itu berdasarkan -- , bukan kejadian yg sebenarnya; (2) daya untuk menciptakan sesuatu dl angan-angan: pengarang harus kuat -- nya; (3) hiasan tiruan: gaun itu diberi kancing dan saku --; -- biologis bayangan secara biologi: krn -- biologis itu, keinginan untuk melakukan eksplorasi thd wilayah yg masih menyimpan misteri ilmu pengetahuan tsb makin meningkat (Referensi: http://kamusbahasaindonesia.org/fantasi#ixzz1sT00tNHA)

The Encyclopedia of Fantasy besutan John Clute dan John Grant menyebutkan, "A fantasy text is a self-coherent narrative. When set in this world, it tells a story which is impossible in the world as we perceive it; when set in an otherworld, that otherworld will be impossible, though stories set there may be possible in its terms."

Sementara itu literatur yang lain menyebutkan "‎"...general description of any literary work whose action takes place in an extravagantly imaginary world, partakes of the supernatural or generally flouts expectations about what can and cannot happen " (Fantasy in Columbia dictionary of Moderen Literary and Cultural Criticism.")

Secara singkat bisa dikatakan bahwa kisah fantasy adalah sebuah kisah khayalan, kisah dengan setting yang tidak sama dengan kehidupan sehari-hari. namun perlu dingat, fantasi atau khayalan tidak boleh kebablasan, harus jelas sebab atau alasannya.

Data buku
Penulis: [.Re]
Illustrasi Kover:  Archie
Penerbit & Percetakan: weell+done groups
Halaman: 73

Hal 3/5
Uraian
Sayang......, sungguh teramat sayang.  Menurut  saya buku setebal 73 halaman ini seharusnya bisa berkembang menjadi kisah yang lebih panjang. Konflik yang ada masih terlalu dangkal alias kurang digali. Saya hanya menangkap kisah tentang sepak terjang  seorang pejabat yang sangat sempurna,  secara fisik menjadi idaman para wanita, secara kepribadian jujur dan dapat diandalkan. Kisah yang sangat sederhana.

Kisahnya dipaparkan dalam 19 bab, mungkin penulisnya tidak menyebut sebagai bab. Namun  jika sebuah tulisan 1.2, lalu 1.4 tertera disetiap awal kisah baru maka bisa dimaknai sebagai bab atau bagian.  Selain  penasaran, kenapa tidak ada 1.1, melainkan  keterangan waktu. Angka yang ditulis juga  selalu 1, apakah maksudnya untuk buku pertama.

Penulisan kata tersebut juga tidak rata. Kata -1.2 misalnya, ditulis di akhir halaman 11. Kenapa juga tidak ditulis di awal halaman 12?  Seperti kata -1.4 contohnya. Mungkinkah kesalahan setting saat naik cetak? karena beberapa paragraf juga terlihat memiliki jarak yang berbeda dengan yang lain.

Pada halaman pertaman, pembaca akan langsung diajak  mengikuti perbincangan beberapa tokoh. Bukan itu yang menarik perhatian saya, tapi kata Coliseum Matheoust . Kenapa kata Coliseum Matheoust  harus diberi garis? Di belakang kata Coliseum Matheoust memang ada keterangan bagunan bersejarah Scutleiss.
Masih pada masalah kata diberi garis bawah, di halaman 6 saya menemukan kata  Ampiteather Matheoust.  Kata Ampiteather  dicetak miring. Demikian juga Estoc di halaman 57.

Jika tidak salah mengartikan, Coliseum merupakan  arena  tempat gladioator bertanding. Sisanya masih merupakan tanda tanya bagi saya. Apa lagi buku ini tidak memuat glosarium, rasa penasaran mulai menghampiri saya.

Sebuah kata Eau'rock  kembali membuat kedua alis saya bertemu, apa pula ini maknanya. Untunglah di halaman 8 tertera penjelasan mengenainya. Tertulis, " Eau'rock adalah salah satu metode.... "Untuk saya yang bukan berada dalam lingkungan sekitar penulis, kata itu malah membingungkan saya jika tidak diberi penjelasan. Kalau pun saya mengerti mungkin saja ada perbedaan persepsi. Untuk mereka yang bukan pembaca kisah fantasi, hal tersebut akan membantu mereka memahami sebuah kisah. Toh pangsa pasar buku ini adalah siapa saja  yang bersedia membeli dan membaca.

Ambil contoh kata buhul, agar yakin saya dan penulis memiliki persepsi yang saya, saya coba cek di http://kamusbahasaindonesia.org/buhul #ixzz1sXSCKkns. Ternyata maknanya adalah  [n] simpul pd tali; ikatan (pd dasi). Itu sebabnya kembali lagi saya merekomendasikan dibuat semacam glosarium pada edisi selanjutnya.

Hal 4/5
Walau begitu, harus diakui pemilihan kata yang beragam menunjukkan kekayaan bacaan sang penulis.
Beberapa kesalahan typo rasanya sangat manusiawi, Contohnya; berrambut hal 11, selendangny hal 53. Apalagi menilik buku ini tidak ada editornya.

Menilik kover di depan, semula saya mengira ada sentuhan kisah romantis. Ternyata kisah romantis, jika mau dianggap begitu ada di halaman 39-41, itu pun sangat sedikit. Kover belakang  malah sempat membuat saya salah kira. Entah karena saya sudah terlanjur terpesona dengana warna biru yang dominan. Tapi bagi saya, itu adalah tusuk konde seperti yang dikenakan oleh tokoh wanita di kover depan. baru di halaman belakang saya mengetahui senjata apa itu.

Dari percakapan beberapa orang, kisah bergulir menuju sepak terjang tokoh kita, Drakhmann. Bisa dikatakan ia adalah semacam pejabat di lingkungannya.  Drakhmann digamabarkan sebagai sosok yang pintar terbukti dengan sederetan gelar akademis, secara fisik cukup "panas" serta cenderung  bersikap dingin. Incaram banyak wanita.

Drakhmann memiliki asisten, terakhir adalah Vita Italita. Sudah enam bulan Vita menjadi asistennya, biasanya tak ada yang mampu bertahan selama ini menghadapi kelakuan Drakhmann yang cenderung nyentrik. Salah satunya adalah memberikan perintah pada asistennya untuk dikerjakan tanpa bertanya. kalau bertanyaan pada atasa dianggap salah mungkin bisa diteriama apalagi mereka merupakan pasukan keamanan. Tapi Drakhmann melarang asistennya bertanya untuk banyak hal. Mereka harus selalu mendampingi tanpa mengeluarkan sebuah pertanyaan pun! Mana ada yang tahan.

Ternyata ada kekacauan, ada mata-mata dan  pengkhiatan. Merupakan tugas  Drakhmann untuk menumpasnya. Beberapa "orang dalam terlibat" Dan sebagai sosok yang digambarkan berdarah dingin ia dengan tenangnya melaksanakan hukuman bagi mereka yang dianggap bersalah.  Dalam kamusnya hanya ada satu hukuman, mati!Ia juga mendapat pelajaran berharga untuk lebih waspada, terutama pada lingkungan sekitar.

Hal 5/5
 Walau di bagian belakang terlihat sekali betapa "dinginnya" sosok Drakhmann, namun penulis juga sempat memberikan sebuah adegan romantis (sedikit) membara. Maksudnya untuk memberi tahu bahwa biar bagaimana juga Drakhmann adalah manusia dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Tingkah polah beberapa ekor anjing justru membuka inti seluruh kisah ini. Bagi mereka yang memelihara anjing tentunya bisa memahami apa yang saya maksud saat membaca kisah dalam buku ini.

Beberapa kalimat berbau filsafat juga bsia kita temui dalam kisah ini. Simaks aja kalimat, " Santai akan membuat keinginan melemah. Sesaat kau lupa akan apa yang harus kau kejar. santai juga membuat waktu yang menunggumu hilang begitu saja. meninggalkan pesan bahwa kau terlambat."

Saya sebenarnya masih ingin melanjutkan diskusi seputar buku ini dengan penulis. Seperti misalnya kenapa diberi judul In The Name of Wish, kenapa minim ilustrasai dalam buku ini. hanya saja jadwal  sang penulis yang cukup padat membuat kami kesulitan mengatur jadwal. Seharusnya jalur komunikasi kami dibuka pada 4 hari lagi, namum mengingat tenggat waktu penyerahan tugas maka hasil diskusi kami aklan saya kirim sebagai suplemen saja.

Sekedar saran, sebaiknya buku ini didaftarkan untuk mendapatkan ISBN. Caranya juga cukup mudah, biaya juga sangat terjangkau. Maksudnya agar bisa dititip penjualan ke toko buku.

Selain itu,  sinopsis cerita disarankan untuk dicetak di halaman belakang.

Terlepas dari semua kritik, mengutip nama percetakan, buku ini WELL DONE!

1 komentar: