Kamis, 25 Mei 2017

2017 #37-41: Liburan Bersama Eyang Djoko Lelono

Ada yang belum tahu Eyang Djoko Lelono?
Baiklah jika banyak yang tahu maka bisa dikatakan usia kita nyaris sama. Minimal pernah menikmati buku hasil alih bahasa eyang yang satu ini. Pika belum silahkan cari info tentang beliau melalui dunia maya. Mudah sekali kok.

Ceritanya suatu hari saya posting salah satu buku karangan eyang yang ada dalam koleksi kantor. Iseng, jawil si penulis. Ternyata eyang langsung memesan dibuatkan duplikat buku itu. Sebenarnya saya paling pantang untuk menggandakan buku, namun karena alasannya untuk arsip pribadi serta yang meminta adalah penulisnya maka dengan berat hati mengabulkan permintaan tersebut.


Ternyata si eyang kehilangan banyak arsip karyanya. Beberapa bisa ditemukan lagi melalui lapak buku ol yang bersliweran. Kadang jika ada yang melihat langsung memberitahukan pada eyang. Siapa tahu buku itu belum ada dalam arsipnya. Namun masih banyak karyanya yang belum terlacak.


Tak terduga! Kiriman saya dibalas dengan beberapa buku dengan sentuhan eyang. Ada yang memang ditulis oleh eyang. Ada juga yang melalui proses alih bahasa oleh eyang. Langsung kejar tayang nih *ketawa bahagia* niatnya begitu. Ternyata baru kesampaian sekarang. Langsung hajar he he he.



Ensikoplakpedia
Ilustrasi: M. Isnaeni
Penyunting: Yulia Nurul Irawan
ISBN: 978602242787292
Cetakan: I-2015
Halaman: 92
Penerbit: Pastel Books

Membaca tulisan tangan eyang yang menyebutkan bahwa ini buku yang paling koplak, saya langsung tertarik. Baiklah, kalau melihat ketebalan dan gayanya ini merupakan buku yang dinikmati  sebagai hiburan.


Terbagi dalam 3 bagian, mulai dari Asal-usul  Usil Asal-asalan, Bumi makin Unyu serta Kata-kata Mutiara. Terdapat 36 uraian pada Asal-usul  Usil Asal-asalan, termasuk  plesetan tentang nama Bekasi, Solo, Ragunan, mobil Datsun serta Bulan Madu.  Bagian Bumi Makin Unyu  tak kalah seru. Ada 16 bagian plus bonus knock-knock sebanyak delapan kisah lucu. Bagian ini menyuguhkan plesetan lucu ala abg.


Tiap bagian diakhiri dengan tulisan putih  Usil! dalam balon warna merah. Salah satu kalimat yangbisa bikin ketawa adalah, "To keep your marriage brimming with love in the loving cup. Whenever you're wrong admit it. Whenever you're right shut up."


Kata-kata mutiara  yang adajuga ditulis dengan gaya dan ilustrasi yang unik. Misalnya, "It is better to kiss a miss that to miss a kiss." 


Sungguh buku yang bisa buat ngakak tingkat tinggi


Alice's Adventures in Wonderland
ISBN: 9786020324791
Halaman: 144
Penerbit: Gramedia

Kisah Alice memang sudah cukup dikenal masyarakat. Baik dalam bentuk buku maupun layar lebar.  Entah berapa macam versi terjemahan yang sudah beredar di tanah air. Pastinya lebih mudah menemukan buku Alice dari pada LW.


Sebagai kolektor Alice bahasa lokal, entah kenapa kok ya rasanya segan saja membeli buku ini. Mungkin karena merasa buku ini untuk dikoleksi jadi tidak perlu buru-buru dibeli hi hi hi. Nunggu obralan.

Ternyata malah dapat dari tukang alih bahasanya.

Dibandingkan terbitan tetangga, buku ini lebih mudah dipahami. Mungkin karena sang tukang alih bahasa sudah terbiasa menggarap buku anak sehingga lebih fasih memilih kata yang pas.

Penjelajah Antariksa 6
Penyunting: Yessy Sinubulan
ISBN 9786024240639
Halaman: 180
Cetakan: Pertama-Juni 2016
Penerbit: Gramedia 

Seri Penjelajah Angkasa bisa dikatakan buku yang paling canggih kala pertama kali terbit. Eyang yang satu ini memang paling bisa memanjakan pembacanya. Seingat saya dahulu hanya ada empat buku yang terbit. Belakangan seri ini dicetk slang plus menambah beberapa jilid lagi.

Buku ini berisikan antara lain tentang Perjalanan Panjang Malam, Radiasi Sinar RHO-M, Perisapan, Komet Biru dan Akhir.  Selanjutnya diakhiri dengan uraian mengenai sosok penulis. Menggoda bukan pilhan judul bagiannya?

Jadi membayangkan, kalau buku ini dibuat film, pasti seru. Lebih seru dari pada film anak ala robot yang diputar oleh sebuah stasiun televisi swasta. Unsur petualangan dipadu dengan ilmu pengetahuan membuat kisah dalam seri ini menjadi unik. 

Hilangnya Ayam Bertelur Emas
Halaman: 64
Cetakan: Pertama-1977
Penerbit:Pustaka Jaya
Membaca catatan yang diberikan penulis bahwa buku ini cukup membingungkan waktu mengarangnya, saya seakan tertantang untuk mampu menuntaskan dan memahami buku ini.

Ternyata sesuai dengan catatan penulis, lumayan bingung membaca kisah ini. Dalam kisah ini pembaca seakan menemukan beberapa kisah yang diceritakan kembali secara bersamaan.  Ada kisah  Jack Si Kacang Ajaib, Ali Baba dan Karpet Terbang, dan kisah tentang anak yang bisa berlari dengan sepatu cepat (saya lupa judul aslinya). Kisah-kisah tersebut saling berbaur  membentuk sebuah kisah baru.

Dengan begitu banyak tokoh dan peristiwa, memang membuat kisah dalam buku ini menjadi sesuatu yang berbeda. Tapi sungguh, juga menjadikan kisah rumit untuk dipahami. Saya membutuhkan waktu lumayan lama untuk bisa mencerna kisah ini.

Diantara karya eyang, mungkin buku ini yang  saya anggap paling tidak ok. Hiks.

Jungle Book
Karya:Rudyard Kipling
ISBN:9786020328294
Halaman:224
Cetakan: Pertama-Mei 2016
Penerbit: Gramedia

Saat kecil, saya begitu terpesona dengan sebuah film kartun tentang seorang anak laki-laki bernama Mowgli yang bersahabat dengan aneka binatang. Ada serigala, beruang, gajah dan mash banyak lagi. Kehidupan mereka sepertinya sangat menggembirakan. Walau pada akhirnya sang anak laki-laki mengikuti nalurinya untuk kembali ke kehidupan masyarakat setelah melihat seorang gadis mengambil air di sungai yang berada di dekat hutan tempat tinggalnya. Saya masih ingat  dahulu untuk melihatnya saya harus minta orang lebih tua memutar melalui video (ketahuan deh usianya he he he)

Kisah yang saya lihat mungkin hanya penggalan dari keseluruhan kisah Jungle Book tapi sudah mampu membuat seorang anak terpesona. Bayangkan bagaimana jika saat itu saya menonton versi layar lebarnya. Bisa diulang berkail-kali mungkin saat itu juga.

Saya baru sadar, saya sudah pernah membaca buku ini tahun 2016. brgiulah kalau terlalu banyak yang dibaca jadi lupa.  Punya dua sepertinya, harus bongkar lemarinih.


Terdampar di Pulau Candu
Halaman:60
Cetakan: Ketiga-1977
Penerbit: Pustaka Jaya

Namanya buku anak, pesan moral buku ini terasa sekali muncul pada bagian akhir  cerita. Tapi kejagoan sang yang terlihat dari caranya menyampaikan kisah. Pesan moral yang ada dikemas dengan apik sehingga tak ada kesan menggurui atau sok tahu saat membaca kisahnya. Pesan moral dalam buku ini adalah perihal obat terlarang dan bahayanya.

Membaca kisah ini membuat saya berpikir, betapa jauh berbedanya kehidupan anak zaman dahulu dengan sekarang. Dahulu segala sessuata lebih sederhana dan indah dilihat dari kaca mata seorang anak. Liburan tak harus mahal, ikut berlayar bersama  orang tua sambil membantu sudah sangat menggembirakan.

Sepertinya anak-anak itu mampu menemukan banyak hal untuk menjadikan liburan mereka menyenangkan. Mereka bisa merancang kegiatan yang menggembirakan ala mereja tampa bantuan orang tua. Tugas orang tua hanya memberikan fasilitas sesuai kemampuan dan mengawasi saja.

Hari libur yang saya habiskan dengan membaca karya eyang yang satu ini justru membuat saya merasa sedih. Ternyata, sudah sangat jarang buku bagus untuk anak dan remaja yang beredar. Kalau pun ada buku seputar remaja isinya lebih pada urusan percintaan. Tak salah memang memperkenalkan urusan cinta tapi  lakukan dengan bijak.

Saya kembali teringat pembicaraan dengan beberapa sahabat seputar kisah yang katanya sudah dibaca ribuan kali melalui salah satu aplikasi (atau apalah namanya). Satu kisah yang mengandung urusan ++ ternyata ditulis oleh anak usia belia. Jadi pertanyaan kami, bagaimana ia bisa menguraikan tentang urusan ML dengan fasih jika usianya masih belia. Khayalan terlalu tinggi akibat tontonan dan bacaan yang seharusnya belum boleh ia konsumsi. Atau (semoga bukan) sudah berpengalaman melakukannya.

Ah, jadi rindu saat memasang tenda di halaman rumah untuk bergaya ala Lima Sekawan. Tidur di sana dan sarapan nasi goreng yang dimasak melalui kompor minyak tanah di samping tenda. Sederhana ya bahagia ala saya saat masih kecil.

Semangat eyang!
Ditunggu buku barunya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar