Kamis, 26 November 2015

2015#98: Dalam Cengkraman Glaze


Judul asli: Glaze
Penulis: Kim Curran
Alih bahasa: Selvya Hanna
Desain Sampul dan Isi dikerjakan kembali oleh: Angga Indrawan
Penata Letak Isi: Diyantomo
Proofreader: Hartanto
ISBN: 9786027251083
Halaman; 400
Cetakan: Pertama-Juni 2015
Penerbit: Metamind
Harga: Rp 59.000

"Kau tidak terhubung?" kataku,....
"Tapi usiamu ... delapan belas, bukan?"

"Tujuh belas"

Aku terkejut. Kurasa ialah kenalan pertamaku yang semestinya ditanami chip, tapi ternyata tidak....

Setelah membaca seluruh isi buku ini, terutama mengingat kalimat berikut, ""Apakah ini karena masalah agama? karena aku tahu beberapa imam menyatakannya haram....

Sepertinya ini merupakan buku di tahun 2015 yang saya baca tanpa ada satu pun panahan. Semacam alat tulis seperti post-it berbentuk panah yang biasa saya pakai untuk memberi tanda bagian mana yang sepertinya pas untuk dijadikan referensi saat mereview buku tersebut.  Saya begitu larut saat membacanya hingga tak sempat meletakkan panahan.

Kisahnya tentang seorang gadis bernama Petri Quinn, nyaris berusia 16 tahun. Ia teramat sangat ingin bergabung dengan Glaze, sebuah social network yang  digemari di tempat tinggalnya. Sayangnya karena berada di waktu dan tempat yang salah ia terkena hukuman tidak bisa terhubung melalui chip selama 5 tahun.

Tak ingin menunggu sampai berusia 21 tahun,  Petri berusaha mencari cara lain. Ia bahkan  berhubungan dengan kelompok sayap kiri agar bisa tergabung dan menjadi keluarga besar Glaze yang teratur. Sebuah usaha yang ternyata membuka pikiran dan hatinya betapa bahayanya Glaze. Bahkan sebuah konspirasi dunia digital yang merengut kemanusiaan secara menyeramkan sudah mulai berlangsung melalui Glaze.

Ini menakutkan bagi Petri.
Terutama karena ia merupakan salah satu putri dari perancang Glaze. Selama ini ia hanya mengetahui ibu dan rekannya sibuk berusaha membuat Glaze menjadi  sebuah sarana untuk memudahkan kehidupan seseorag. Ia sama sekali tidak mengira sebegitu besar dan bahayanya  dampak buruk dari penggunaan Glaze

Secara gamblang buku ini memberikan gambaran apa yang terjadi dalam sebuah masyarakat jika teknologi dipergunakan untuk kepentingan yang salah oleh segelintir orang. Tidak saja kekacauan secara fisik, tapi juga mengacaukan tatanan serta pandangan hidup seseorang.

Pengetahuan saya tentang dunia digital lumayan bertambah setelah membaca buku ini. Minimal jadi memahami makna beberapa istilah serta mendapat gambaran mengenai cara kerjanya.

Tak ketinggalan juga diuraikan bagaimana kehebatan efek dari sebuah jaringan sosial. Bagaikan pisau, jika berada dalam genggaman seorang ahli bedah makan pisau itu akan sangat berguna bagi nyama seseorang. Tapi jika berada dalam genggaman perampok tentunya akan sangat menakutkan dan membahayakan jiwa seseorang. Jaringan sosial dalam buku ini adalah Glaze. 

Segala sesuatu tentang penulis
bisa dilihat di http://www.kimcurran.co.uk/

Penokohannya juga sudah lumayan baik. Petri digambarkan sebagai sosok remaja yang memiliki keinginan kuat, pantang menyerah juga mencintai ibunya. Bagian yang mengisahkan tentang Petri menjadi agak tidak rasional karena jatuh cinta, justru mengesankan sosok Petri sebagai remaja sewajarnya.

Sayangnya untuk tokoh jahat kurang digambarkan dengan jelas. Hanya disebutkan bahwa ialah orang yang berada dalam segala kerusuhan selama ini. Betapa kejam dan menakutkannya sosok itu kurang digarap secara maksimal.

Belum lama membaca buku dengan tema rasis, ternyata ada perihal rasis juga dalam buku ini.  "... mereka selalu mencari kambing hitam dari kulit putih kelas menengah untuk disalahkan demi menyembunyikan rasisme institusi mereka...." Lebih lanjut juga disebutkan, "Apa pun itu, mereka tak dapat menahan seorang anak lelaki ras campuran ...." 

Ilustrasi seperti segitiga yang bertumpuk tiga, misalnya ada di kover belakang,  membuat saya penasaran akan maknanya. Apakah mengartikan tentang sistem keamanan Glaze yang sukar ditembus. Atau menandakan begitulah ilustrasi pengaman dalam jaringan. Tentunya ada makna tersendiri, jika tidak kenapa bentuknya segitiga bukan lingkaran atau trapesium? 

Pada Goodreads terlihat sudah ada beberapa negara yang juga menerbitkan buku ini. Kovernya ternyata sama, dengan wajah ilustrasi seorang remaja perempuan dan tulisan You're Batter Together. Bisa kita asumsikan itu ilustrasi wajah Petri, karena ia tokoh utama dalam kisah ini.

Secara tak langsung, kover bagian belakang mengajak saya untuk mengintip KKBI. Setelah sering membaca kata 'naas' agak aneh bagi saya menemukan kata 'nahas' walau sesungguhnya kata yang benar memang 'nahas' yang bisa bermakna sial, celaka atau malang.

Tapi saya juga menemukan sebuah salah ketik dalam buku ini. Semoga hanya satu ^_^. Ada di halaman 365, baris enam, kata lima. Entah memang hanya satu atau saya terlalu asyik menikmati kisah jadi tidak memperhatikan salah ketik yang lain. Semoga begitu


Kita patut berbangga hati karena nama negara tercinta kita disebut dalam buku ini. Meski hanya sebagai negara tempat perabotan rumah tangga milik orang tua Petri dibeli. Minimal produk kita sudah diakui di negara lain.

Buku yang layak diganjar bintang 3,5. Sebenarnya saya ingin memberikan 4, tapi dikurangi 0,5 untuk pemilihan huruf yang tidak nyaman bagi mata. Terlalu kecil dan halus-halus. 

Sumber gambar:
http://www.goodreads.com

1 komentar: