Minggu, 03 Juni 2012

Chambers, Petualangan Lintas Dimensi

Pengarang : Sarah Gerdes
Penerjemah: Oktaviani
Penyunting: Dhewiberta
ISBN : 9789794336953 Pengarang 
Halaman : 568
Penerbit : Mizan Fantasi 
Harga : Rp. 69.000

Seluruh negeriku mencintai dan menghormati Laksamana. Kalau aku mati, kami butuh satu orang  yang kutahu dapat dipercaya. Aku harus memastikan dia akan hidup dan kau satu-satunya orang yang aku tahu bisa menjaga keselamatan Laksamana

Kedewasaan tidak tergantung pada usia. Tidak ada jaminan seseorang yang  lebih "senior"  memiliki kematangan sikap dan pikiran. Setidaknya dalam buku ini. Sosok kaisar berusia empat belas tahun, Kaisar Jianwen  dalam kisah ini digambarkan sebagai seseorang yang cukup bijaksana, walau kadang tetap saja sifat seorang anak muncul.

Tengok saja ucapannya saat memutuskan sebuah perkara, " Kau harus menyimpan lebih banyak untuk memberi keluargamu makan kalau ada banjir atau kekeringan. Kau harus diizinkan bertani tanaman sesuai keinginanmu. Namun, daripada mempersembahkan lima puluh persen, kau bisa menyimpan delapan puluh persen dan mempersembahkan sepuluh untuk rumah penyimpanan masyarakat serta sepuluh lagi untuk tempat penyimpanan kekaisaran...."

Keputusan yang cukup bijak. Dengan memberikan sepuluh persen bagi rumah penyimpanan masyarakat  maka bisa dipastikan ada persediaan bagi rakyat. Dengan sepuluh lagi untuk tempat penyimpanan kekaisaran sama artinya menjamin pasokan pangan bagi istana. Selain itu sudah bisa dipastikan petani dan keluarga bisa memenuhi kebutuhannya sendiri disaat sulit tanpa perlu membenahi pihak lain. Kebaikan kaisar akan tersebar, rakyat akan kian menghormatinya. Cerdik.

Keadaan membuatnya menjadi lebih mawas diri dan kadang harus menanggung beban berat diusia muda. Kondisi yang tak jauh berbeda dengan Cage.  Dengan ayah seorang vulkanolog, dan saudara kembar yang merupakan gadis paling menarik di sekolah Mia, lalu hidup tanpa seorang ibu, apa yang bisa diharapkan?

Kisahnya dimulai saat sang ayah melakukan penelitian di Enumclaw. Sebuah perkelahian antara sang ayah dengan seseorang membuat mereka terjebak dalam sebuah gua. Mencari jalan keluar saja sudah sangat merepotkan. Apalagi saat jalan keluar yang ditemukan justru membawa mereka ke abad empat belas di China. Tanpa disadari mereka telah melakukan perjalanan melintas waktu.

Kaisar yang berkuasa merasa bahwa orang asing yang muncul bisa menjadi ancaman, maka untuk sementara mereka ditahan sampai waktu yang tak ditentukan. Mudah bagi Cage untuk segera mengubah posisinya dari seorang tahanan menjadi pengawal kaisar. Apalagi ilmu bela diri yang berhasil dipelajarinya cukup tinggi, belum lagi pengetahuan tentang senjata yang ternyata sangat berguna. 

Sang kaisar bahkan hanya mempercayai Cage yang mampu mengawal Laksamana Zheng He untuk menghadapnya. Sungguh kontras, disatu sisi mencurigai tapi disisi lain mengakui kehebatan dan mempercayakan sebuah tugas besar.
<photo id="2" />

Masalahnya adalah mereka tidak boleh terlalu lama disana. Selain harus berburu dengan waktu yang kian dekat. mereka juga harus sangat berhati-hati agar jangan sampai tanpa sengaja mereka melakukan sesuatu yang bisa mengubah sejarah. Bisa dibayangkan kekacauan yang terjadi.

Cage ternyata memiliki empat kekuatan yaitu; menghidupkan; memerintah dan menyuruh orang lain melakukan perintah; mengubah elemen,  serta perjalanan waktu. Selama ini keluarganya ditakdirkan untuk melawan kejahatan dan hidup sepanjang waktu. Itu sama artinya dengan mereka hidup tak hanya sekali tapi berkali-kali. Bisa saja dalam wujud yang sama atau bisa  juga berubah, semacam rekarnasi.

Buku ini memberikan gambaran terinci mengenai kehidupan China pada abad pertengahan. Mulai dari kehidupan penuh intrik di istana, kedudukan sebagai pengawal raja berikut pengetahuan mengenai aneka macam senjata serta tak ketinggalan  sejarah seputar China tentunya. .

Sifat hidup seorang China juga tergambar jelas dalam kisah ini. Prinsip dimana martabat keluarga adalah segalanya bahkan  melebihi orang tua sendiri terurai dengan apik. Tak heran jika bangsa yang satu ini diakui kehebatannya.

Seandainya buku sejarah diuraikan seperti ini tentunya akan jauh dari kesan membosankan dan menggurui bagi mereka yang kurang menyukai sejarah, saya salah satunya.

Sarah Gerdes melakukan riset selama dua tahun di China seputar Dinasti Ming saat menulis buku ini.Mungkin itu sebabnya mengapa tokoh dalam buku ini seakan menitikberatkan pada Cage, saudara laki-laki. Walau peranan Mia tidak bisa dimungkiri cukup besar. Mia yang memiliki kemampuan mengingat sangat kuat menunjukkan manfaat luar biasa dari kelebihannya itu.

Judul buku yang dipilih juga mengandung filosopi. Secara harafiah Chamber bisa diartikan sebagai ruang;  1 sela-sela antara dua (deret) tiang atau sela-sela antara empat tiang (di bawah kolong rumah): rumah itu mempunyai empat buah --; 2 Fis rongga yg berbatas atau terlingkung oleh bidang; 3 Fis rongga yg tidak berbatas, tempat segala yg ada: 4 petak (http://www.artikata.com/arti-348244-ruang.html). Sesuai dengan keseluruhan isi cerita. Bacalah nanti pasti tahu ^_^

Jika sosok Cage digambarkan sebagai remaja yang pandai bertarung, cerdik dan tangguh layaknya sosok idaman seorang pria, maka Mia   digambarkan sebagai sosok yang dengan kecerdikan dan keanggunannya  mampu menyelesaikan banyak hal. Khas sosok seorang wanita, anggun namun cerdik.

Adegan pertempuran yang terjadi diramu dengan apik. Narasi yang ditulis membuat pembaca seakan melihat sebuah adegan laga alih-alih membaca. Terinci tapi tidak membosankan serta pilihan kata yang tepat.Gerakannya juga sangat masuk akal.

Secara kesuruhan kisahnya menawan. Perpaduan  antara sejarah dan fantasi. Bagi mereka penyuka naga siap-siap kecewa. Walau kisahnya di China justru sedikit sekali bagian yang mengisahkan naga. Sebuah benda yang jarang disebut ternyata menjadi kunci utama sebuah kekuatan. 


 Hanya ada dua typo yang menganggu mata saya. Sejauh ini kisah hingga bab 33 hanya ada kata tabib, mendadak muncul kata dokter. Aneh rasanya mengingat pada saat itu seharusnya mereka menyebut tabib bukan dokter. lalu sebuah typo yang dseharusnya ditulis "itu" namun ditulis "iu" Masalahnya kesalahan itu terjadi diantara perdebatan seru. Waduhh lupa halaman berapa, hikss.

Konon buku ini merupakan buku pertama dari lima buku. Pembukaan kisah yang dibuat langsung pada sasaran langsung menyeret pembaca kepetualangan yang menawan. Menilik akhir kisah yang mengisyarakat bakalan ada petualangan seru seri ini layak ditunggu.

--------
Pertanyaan tidak penting tapi mengusik:
1. Kenapa tokohnya baik kakak-adik, saudara kembar selalu laki-laki dan perempuan. Padahal bisa saja khan keduanya laki-laki atau perempuan.
2. Satu anak digambarkan pandai, cekatan dan berpikir panjang. Sementara yang lain ceroboh, da emosional
3. Perjalanan waktu sepertinya topik yang menawan dan sedang naik daun.


2 komentar:

  1. Di gambar sampulnya ada tuh naga.... kok di ceritanya ga ada?

    BalasHapus
  2. naga hanya simbol bahwa menggunakan latar belakang etnis tionghoa

    BalasHapus