Rabu, 06 Juli 2011

A Tale Dark & Grimm: Kisah Lain dari Hansel dan Gretel


Penulis              : Adam Gidwitz
Penerjemah      : Khairani Rumantaati

Penyunting        : Jia Effendie

Penyelaras        : Fenty Nadia
Pewajah Isi       : Husni kamal
Desain Sampul  : Lala Bohang
ISBN                : 978-979-024-477-1
Halaman            : 226
Penerbit             : Atria, Juni 2011


Bawa anak-anak keluar dari ruangan dulu!
Pernah terpaksa memotong jari sendiri?
Pernah membunuh?
Pernah ke neraka?
Pernah disiksa oleh setan-setan?
Pernah merasakan kepala iblis di pangkuan?
Pernah melihat masakan yang dibuat dari jari-jari para pedosa yang diberi bumbu air mata rasa bersalah?
Kalau  begitu kalian kalah hebat dari kakak beradik Hansel dan Gretel.

Selama ini kisah kumpulan Grimm bersaudara selalu diakhiri dengan kebahagiaan. Memang kisah dalam buku ini juga begitu. Tapi umumnya kisah yang kita baca selalu dimulai dengan sebuah peristiwa menyedihkan atau menakutkan  dimana sang tokoh utama digambarkan sebagai sosok yang tersiksa, lalu dengan ketabahannya semua penderitaan diakhiri dengan kebahagian. Sederhana tapi indah.

Tengok saja kisah  Hansel dan Gretel yang selama ini beredar. Dimulai dari ibu tiri yang kejam hingga mereka  ditinggal dalam hutan dan menemukan rumah dari kue buatan tukang sihir. Lalu mereka bla...bla...bla....Akhirnya Hansel dan Gretel hidup bahagia. Pesan moral yang diberikan dari kisah ini juga sederhana saja.


Buku A Tale Dark & Grimm menawarkan sesuatu yang berbeda. Dalam kisah ini penulis memang mengambil  tokohnya Hansel dan Gretel juga, kisahnya  juga diakhiri dengan kebahagian para tokoh. Hanya saja...............kisah yang disampaikan sangat LUAR BIASA DARK. Buku ini benar-benar menawarkan sesuatu yang berbeda dengan kisah klasik yang sudah dimodifikasi. Bahkan dari buku sejenis terbitan penerbit yang sama seperti Sister Red yang diadaptasi dari kisah gadis bertudung merah.

Kisahnya dimulai dari kakek Hansel dan Gretel yang ternyata adalah seorang raja, saat itu mereka berdua memang belum ada. Layaknya seorang raja,  sang kakek memiliki seorang pelayan setia yang bernama Johannes. Dari sanalah kisah ini bergulir. Kisahnya tentu saja bergulir menjadi dark sesuai dengan judul buku ini.

Buku ini menjadikan beberapa kisah sebagai sebuah rangkaian cerita dari perjalanan kehidupan Hansel dan Gretel. Saat membaca sebuah bagian, saya langsung merasa kenal dengan kisah yang ada, mungkin karena kisah-kisah Grimm sudah melekat di benak setiap pencinta buku. Misalnya saja kisah  Johannes yang mengawali kisah ini, lalu Pengantin Perampok mengambil sosok Gretel sebagai anak perempan yang lolos dari bahaya, Tap biar bagaimana, saya menikmati membacanya karena kisah klasik ini diuraikan kembali dnegan cara yang teramat sangat berbeda

Seperti juga kisah-kisah Grimm yang lain, pesan moral bisa  didapat dari membaca buku ini. Tapi dengan banyaknya kisah yang diramu, otomatis kita bisa mendapat lebih dari 1,2 bahkan lebih pesan moral. Saya tidak akan memberitahu pesan moral apa yang terkandung dalam buku ini, karena sama saja akan membocorkan racikan kisah menawan yang ada.

Satu hal yang perlu diingat, buku ini butuh bimbingan orang tua dalam membacanya. Akan lebih manis jika Atria penuliskan BO (Bimbingan Orang Tua) di kovernya. Hal ini perlu dilakukan mengingat beberapa bahkan nyaris seluruh kisah yang ada dalam buku ini penuh dengan kekerasan, kekejaman dan... darah dimana-mana!

Keberanian Atria menerbitkan buku ini layak diacungi jempol! Anak-anak juga perlu diajari bahwa hidup tidak hanya selalu putih, kadang hitam bahkan bisa juga abu-abu. Bimbingan orang tua diperlukan guna menjelaskan beberapa hal serta tindakan luar biasa yang dilakukan oleh Hansel dan Gretel. Ssst, tidak ada anak kecil si ruangan, kan? Atau siapa saja yang cengeng? Aku sudah memintamu untuk membawa mereka keluar.

Kekurangan buku ini mungkin hanya pada adanya typo dibeberapa  tempat, namun sepertinya itu terjadi karena faktor pengaturan saat hendak dicetak saja. Beberapa tambahan ilustrasi akan membuat buku ini kian menawan. Sekali lagi Jeng Jia membuai diriku  dengan kisah menawan. Buku ini sukses  membuatku kembali dari kejenuhan membaca.

Sang penulis Adam Gidwitz,   dalam buku ini bertindak sebagai narator. Kelakuannya sungguh "menyebalkan" Saat saya kira kisah sudah tamat ternyata justru kejutan baru mulai, belum lagi narasi menawan yang dihadirkannya. Membuat kita terbawa dalam suasana.  Adam Gidwitz adalah penulis buku anak-anak  lahir di San Francisco, dibesarkan di Baltimore , dan sekarang mengajar di Brooklyn.

Jika kalian tidak merasakan kenikmati membaca seperti yangs aya rasakan, minimal kalian akan tahu bahwa cara terbaik untuk membunuh penyihir jahar adalah memasaknya bersama ular-ular berbisa di kuali berisi minyak mendidijh. Lalu bisa mengerti perasaan bersalah bsia membuat hidup seseorang menajdi tidak nyaman. Dan... duh nanti spoiler deh he he he


Buku ini  terpilih sebagai New York Times Editor's Choice, A Publishers Weekly Best Children's Book of the Year (2010), a School Library Journal Best Children's Book of the Year (2010),dan  a 2010  Notable Book  oleh the American Library Association.

Jacob dan Wilhelm Grimm  hidup pada  tahun 1800-an. Saat itu kebanyakan kisah yang ada  menggambarkan kerasnya kehidupan  di Eropa pada saat itu. Memang ada juga yang  lucu, penuh semangat,  mengajarkan cinta kasih dan kebaikan. Tapi sebagian besar berisi hal-hal yang kejam. Misalnya kisah putri salju, pada kisah aslinya ibu tiri yang kejam dipaksa menggunakan sepatu dari besi panas dan diharuskan menari tanpa henti.

Mereka berdua menjadi terkenal karena menerbitkan kumpulan cerita rakyat dan dongeng serta hasil kerja mereka dalam bidang linguistik, berkaitan dengan bagaimana bunyi-bunyi dalam kata-kata berubah dalam peralihan zaman (Hukum Grimm). Mereka kemungkinan sekali merupakan pengarang novella paling masyhur dari Eropa, memungkinkan meluasnya pengetahuan kisah-kisah seperti Puteri Salju, Rapunzel, Cinderella, Hansel dan Gretel


Dan kau tahu, pada zaman dahulu kala, jadi resensor itu keren...
Sekarang, dan besok tetap saja K.E.R.E.N
Makanya hayuh bergabung di Blogger Buku Indonesia
usaha promosi he he he he he

Sekarang....,
Saya tantang kalian semua!
Jika kalian bukan seorang penakut, berani berurusan dengan tukang roti yang suka memanggang anak-anak, berani menghadapi penyihir dengan mantera keji .. silahkan baca buku ini dan buatlah resensi yang menawan! Karena saya sudah mengaku kalah! Susah membuat resensi buku ini karena semua hal yang ada menawan! jangan sampai spoiler khan...


Foto dari :
http://blog.schoollibraryjournal.com
wikipedia

4 komentar:

  1. Yang ini khusus buat Review buku..........

    BalasHapus
  2. oh my god! makasih dah di-mention mbak truly. jadi awalnya buku ini memang ditujukan buat anak - anak ya? ngomong2 saya terima tuh tantangannya. mudah2an dapet bukunya ya? makasih

    BalasHapus
  3. Sepertinya isinya seharusnya memang bukan diperuntukkan untuk anak-anak niy mba, hehe.

    BalasHapus
  4. Saya penasaran.......... sama buku Hansel n Gretel karena sedari kecil sy suka baca buku-buku grimm termasuk buku buku hans Christian Andersen.

    BalasHapus