Kamis, 15 Juni 2023

2023#17: The Road to Wigan Pier

Penulis: George Orwell
Alih bahasa: Tanti Lesmana
Editor: Anastasia Mustika W
ISBN:9786020669007
Halaman: 300
Cetakan: Pertama-2023
Penerbit: Gramedia  Pustaka Utama
Harga: Rp 85.000
Rating: 3/5

Agaknya mereka, dan para lelaki itu, merasa bahwa laki-laki akan kehilangan kejantanannya kalau ia melakukan pekerjaan perempuan hanya karena dia sedang menganggur.
-The Road to Wigan Pier, hal 106

George Orwell alias Eric Arthur Blair merupakan sosok sastrawan Inggris yang dikenal melalui  karyanya Nineteen Eighty-Four dan Animal Farm.  Sebelum kemunculan kedua buku tersebut, ada karya yang juga menarik untuk dibaca, The Road to Wigan Pier. Merupakan karya nonfiksi yang diterbitkan pada tahun 1937. 

Buku ini terbagi menjadi dua bagian, bagian pertama  merupakan laporan atas pengamatan George Orwell tentang kehidupan para kelas pekerja sebelum Perang Dunia II. Sedangkan bagian kedua, bisa dikatakan merupakan esai pandangannya tentang kehidupan kelas menengah serta pandangannya terhadap sosialisme.

Kisah ini dibuka dengan penggambaran tentang tempat tinggal Orwell selama melakukan pengamatan  di Wigan Pier, sebuah kamar yang ditempat bersama dengan 4 orang lain. Sesak memang, tapi hanya itulah yang mereka mampu. Tuan Brooker dan istri merupakan pemilik penyewaan kamar  yang juga memiliki usaha Toko Babat. Dulu ia juga seorang pekerja tambang.
https://www.goodreads.com
/work/editions/1034643

Orwell juga mengunjungi tambang terdekat untuk mengamati proses  penambangan dan bagaimana batu bara didistribusikan. Bukan tempat kerja yang nyaman pastinya. Langit-langit  tambang yang rendah, debu, serta gas membuat Orwell membutuhkan waktu seminggu untuk memulihkan kondisinya. Padahal ia hanya berada beberapa jam saja berada dalam tambang.

Bayangkan bagaimana kondisi para pekerja tambang! Mereka harus berada dalam situasi seperti itu selama 12 jam setiap hari! Bayaran yang mereka terima juga terbilang rendah. Otomatis membuat kehidupan mereka juga tak bisa dikatakan baik, jika kata buruk dianggap terlalu kejam.

Bagaimana kehidupan sosial serta kondisi lingkungan juga digambarkan dalam buku ini. Bahkan hasil pengamatan Orwell menghasilkan temuan bahwa kondisi keuangan para penambang cukup memprihatinkan. Mereka sering kali mendapatkan penghasilkan lebih rendah dari yang diperkirakan. 

Maka banyak yang hanya mampu menyewa satu kamar  dengan beberapa tempat tidur untuk bersama, sampai ada yang menyewa satu tempat tidur untuk berdua, demi melakukan penghematan pengeluaran. Bab yang lain, menceritakan tentang kondisi pada  kota-kota industri di utara Inggris.

Salah satu bab secara khusus membahas tentang  makanan yang dikonsumsi oleh para penambang dan keluarganya. Banyak yang memilih membeli makanan lezat namun rendah gizi. Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu penghiburan dalam menjalani kehidupan yang serba sulit. Maka masalah kekurangan gizi menjadi hal yang lazim ditemukan di sana saat itu.
https://www.goodreads.com/book/
show/9737442-la-strada-di-wigan-pier

Bagian kedua, seperti yang disebutkan di atas, berisi solusi yang sarankan oleh Orwell untuk mengatasi kondisi kemiskinan yang melanda masyarakat saat itu. Ia yakin bahwa solusi yang paling tepat adalah dengan mengubah sistem kelas Inggris.

Orwell yang berasal dari kelas menengah mengakui bahwa sejak kecil ia dicekoki prasangka kurang baik terhadap kelas pekerja sejak usia muda, suatu hal yang menurutnya harus diubah segera.

Ia mengajak semua orang untuk menganut dan menerapkan sosialisme guna memberantas kemiskinan, serta fasisme yang mulai menguasai Eropa pada tahun 1930-an.

Menurut laman berikut, secara umum, sosialisme bisa diartikan sebagai pemahaman yang bertujuan mencapai kemakmuran negara dengan jalan melakukan usaha kolektif dan membatasi kepemilikan individu maupun swasta. 

Disebutkan juga bahwa kaum borjuis yang memiliki modal dan alat produksi membuat kehidupan ekonomi mereka melesat sehingga memiliki tingkat kesejahteraan yang sangat baik. Sedangkan kaum proletar dengan gaji yang rendah harus hidup dalam kemiskinan dan bermukim di lingkungan kumuh.

Kesenjangan sosial ekonomi yang semakin besar memunculkan sifat individualisme sehingga akhirnya memicu adanya gerakan revolusi sosial. Tujuan dari revolusi tersebut adalah untuk mengubah sistem ekonomi sehingga bisa menguntungkan masyarakat umum dan bukan hanya sekelompok orang saja.
https://www.goodreads.com/book/
show/39703667-drumul-spre-wigan-pier

Selanjutnya, dapat dikatakan bahwa sosialisme yang berkembang bertujuan untuk mewujudkan kehidupan masyarakat dengan kepemilikan alat produksi bersama sehingga tidak dikuasai swasta atau individu. Sosialisme kemudian menjadi induk dari beberapa ideologi lainnya, seperti komunisme.

Para penikmat karya George Orwell sangat disarankan untuk membaca buku ini. Buku yang diberikan lambang mawar merah, menandakan bacaan klasik. Juga direkomendasikan dibaca oleh mereka yang menyukai bacaan klasik.

Para mahasiswa yang sedang mempelajari perihal ekonomi serta yang mempelajari kehidupan sosial di Inggris, sangat direkomendasikan untuk membaca buku ini sebagai buku pendamping.

Demikian juga mereka yang tertarik pada topik ekonomi dan sosiologi, direkomendasikan untuk membaca buku ini. Bagaimana George Orwell mengutarakan idenya di bab dua, menarik untuk disimak.

Sumber Gambar:
https://www.goodreads.com




Tidak ada komentar:

Posting Komentar