Alih bahasa: Stefanny Irawan
Editor: Hetih Rusli
ISBN: 9786020619583
Halaman: 448
Cetakan: Pertama-2018
Penerbit: Gramedia
Rating:4/5
"Kedua lenganku terangkat, dia memegang tanganku, masing-masing tangan kami saling menyatu. Ini dimaksudkan sebagai tanda bahwa kami adalah satu tubuh, satu orang. Makna sebenarnya adalah dia yang berkuasa, atas prosesnya dan, karena itu, atas hasilnya juga... Gaun merahku dinaikkan hingga ke pinggang, hanya sampai sana. Di bawahnya, sang Komandan melakukan senggama."
~Handmaid's Tale, hal 142~
Suatu ketika, dunia mengalami perubahan yang cukup besar. Segala hal berubah, tatanan kehidupan juga berubah. Kisah setebal 448 halaman ini berkisah tentang kehidupan di sana yang disampaikan oleh seorang narator yang bernama Offred. Dalam 15 bagian, 46 bab, serta satu bagian yang memuat semacam catatan sejarah, pembaca diajak mengikuti kehidupan Offred selama menjadi Handmaid.
Ia merupakan perempuan yang direkrut untuk kepentingan reproduksi dan dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan jasa tersebut, serta memiliki hak itu berdasarkan jabatan yang mereka miliki di pemerintahan.
Tugas Offred adalah penghasil keturunan; bukan sebagai selir, geisha, atau wanita penghibur. Indung telurnya dianggap bagus karena terbukti pernah memiliki seorang anak perempuan.
Hal itu juga yang membuatnya dianggap berharga. Setiap memasuki masa subur, ia harus menyiapkan diri agar kali ini komandan bisa menghamilinya. Dia tinggal di rumah seorang komandan. Baik sang komandan dan istrinya sangat mengharapkan kehamilannya. Ia sendiri juga berharap demikian. Seorang Handmaid yang hamil akan mendapat perlakuan khusus.
Belum lagi jika kehamilan bertahan hingga melahirkan, keberadaannya menjadi lebih berharga dibandingkan yang lain. Artinya ia akan mendapat banyak perlakuan istimewa. Tak heran ada saja yang nekat melakukan hal-hal yang menyalahi aturan agar bisa hamil. Mengingat usia kesuburan tidaklah lama.
Pada beberapa bagian dikisahkan bagaimana ia teringat pada saat situasi sebelum Republik Gilead berdiri. Saat ia masih bisa bekerja; berpakaian celana pendek; kantong-kantong plastik supermarket. Serta kenangan akan anak dan suaminya yang bernama Luke.
Di Republik Gilead, tidak semua wanita bisa mengandung. Mengenai kenapa ada perempuan yang bisa mengandung sementara yang lain tidak, bisa ditemukan penjelasannya pada bagian Catatan Sejarah. Sebelum mencapai bagian tersebut, pembaca diharapkan menerima saja situasi yang diceritakan oleh narator kita.
Oh ya, jangan dikira untuk bisa mengandung mereka melakukan hubungan badan-senggama seperti layaknya dua orang yang memadu kasih. Ada ritual tertentu yang harus mereka lakukan. Ada peran serta sang istri Komandan. Jadi jauhkan perkiraan akan ada adegan heboh. Semua dilakukan sesuai dengan aturan, termasuk larangan untuk menatap mata Komandan.
Entah mana yang lebih menyakitkan bagi perempuan di sana, Melihat suaminya meniduri perempuan lain agar bisa memiliki keturunan, atau Handmaid yang terus merapal doa setiap kali Komandan melakukan senggama agar kali ini ia bisa hamil.
Perempuan-perempuan di sana bisa dibedakan dengan melihat baju yang mereka kenakan. Tokoh kita ini memakai baju dan sarung tangan berwarna Merah dengan topi putih, seperti Handmaid lainnya. Sementara yang lain mempergunakan warna yang berbeda sesuai dengan tugasnya. Aunts, mengenakan pakaian berwarna
Cokelat dengan tugas mendidik para Handsmaid, lalu ada Martha dengan pakaian Hijau dengan tugas membersihkan rumah tanpa bisa hamil.
Perbedaan kehidupan di sana antara lain, tentang bacaan. Meski ada bagian tentang perpustakaan di halaman 244, Handmaid dilarang membaca buku dan majalah karena dianggap bisa memicu ketidakpatuhan. Bahkan catatan belanja Handmaid juga berupa gambar bukan tulisan. Tak hanya itu,
para Handmaid tidak boleh pergi sendirian, mereka harus berpasangan agar mudah dipantau.
Bagi mereka yang menyukai kisah dengan alur cepat, buku ini mungkin tidak cocok. Meski ide kisahnya menarik, eksekusinya agak kurang optimal. Pertama, dari alur kisah yang maju-mundur kadang membuat saya agak lelah mengikuti Offred. Mundur disini adakah ketika mendadak ia ingat pada kehidupan masa lalunya sebelum Republik Gilead.
Kemudian, sosok narator kita-Offred digambarkan seakan menjalani kehidupan tanpa irama. Maksud saya, cara ia berpikir digambarkan sangat sederhana, satu-satunya yang agak ekstrim adalah ketika ia merasa perlu mencuri. Walau akhirnya ia menjalin hubungan dengan seseorang (maaf spoiler dikit) namun kesannya, perasaannya sambil lalu saja. Padahal ini bagian yang bisa menguras emosi.
Saya lebih bersemangat mengikuti kisah Moira, salah satu Handmade yang melakukan aksi melarikan diri. Karakternya digambarkan berbeda, begitu kuat. Apa yang ia lakukan bisa dikategorikan sebagai hal yang luar bisa mengingat kehidupan di sana yang cenderung tenang.
Buku yang layak dibaca jika ingin menemukan sebuah kisah yang agak berbeda.Dengan cara bercerita yang unik, buku ini tidak saja membuat pembaca merasa bersyukur hidup pada zaman ini. Minimal buat saya ^_^.
Apalagi sebagai seorang perempuan, ketika membaca bagaimana perempuan diperlakukan hanya sebagai penerus keturunan alias hanya melahirkan dengan dibatasinya segala hal, rasanya gemas sungguh luar biasa.
Cara penutup yang unik juga membuat buku ini memiliki nilai lebih. Beberapa sahabat saya menyebutkan bahwa semula ini adalah sebuah film (atau seri, saya lupa) kemudian karena dianggap sukses maka dibuatlah buku ini.
Menurut situs Goodreads, buku ini telah meendapatkan banyak penghargaan, yaitu Booker Prize Nominee (1986); Nebula Award Nominee for Best
Novel (1986); Locus Award Nominee for Best SF Novel (1987); Arthur C. Clarke
Award (1987); Audie Award for Fiction (2013); Los Angeles Times Book Prize for Fiction (1986); Prometheus
Award Nominee for Best Novel (1987); James Tiptree Jr. Award Nominee for
Retrospective (1995); Governor General's Literary Awards / Prix littéraires du
Gouverneur général for Fiction (1985); SF Chronicle Award Nominee for Novel
(1987); Commonwealth Writers' Prize Nominee for Best Book in Caribbean and
Canada (1987); CBC Canada Reads Nominee (2002); dan Metų verstinė knyga Nominee
(2012).
Sebuah buku menarik yang berjodoh dengan saya. Sejak melihat promosi buku ini dan membaca blurd, saya sudah tertarik untuk membacanya. Sayang timbunan yang lumayan tinggi membuat saya batal membeli. Ketika ada kesempatan, buku ini seakan menghilang dari pasaran.
Mau pinjam seseorang, ternyata ia juga meminjam ^_^. Untunglah tak sengaja saya menemukan seseorang yang menjual koleksinya ini dengan harga bersahabat. Kalau jodoh memang tak akan kemana.
Sumber Gambar:
https://www.goodreads.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar