Kamis, 08 Agustus 2024

2016#16: Archipelagos, Wizarding School In Nusantara

Penulis: Sleepinigloo
Penyunting: Eka Kurnia Chandra Dewi
ISBN: 9786239996413
Halaman: 316
Penerbit: Andam
Cetakan: Kedua-Januari 2024
Harga: Rp 86.000
Rating: 3.25/5

"Ini adalah air magis yang berasal dari mata air terbaik seluruh  pelosok Nusantara. Air-air ini akan membantumu mengalirkan ketakutanmu, membuat dirimu sedikit lebih baik. Tetapi mungkin sedikit menyakitkan"
-Hal 131-

Nala Gayatri menjadi yatim-piatu pada usianya yang ke-16. Sang papa sudah mengantisipasi segala hal yang mungkin terjadi jika ia meninggal kelak. Termasuk kembalinya si adik kandung-Bibi Pevita demi harga kekayaan yang ia tinggalkan. Salah satunya dengan mengirimkan Nala bersekolah ke Archipelagos.

Archipelagos adalah sebuah sekolah sihir unik dalam laut yang naik ke permukaan, di sekitar segitiga Masalembo. Berdiri sejak tahun 21 Saka oleh 7 pendiri, sempat menghilang sebelum aktif lagi pada tahun 98 Saka.

Ada persyaratan khusus untuk masuk ke sana. Setiap tahun, hanya 80 anak yang bisa masuk ke sana.  Tahun ini, hanya ada 74 murid baru. Mereka yang bisa bergabung dalam sekolah adalah  anak terpilih dan putus asa dengan kehidupan luar, anak  yang terpojok, terasing.

Semula Nala sama sekali tidak mengetahui tentang sekolah itu hingga dikirim ke sana. Banyak hal baru yang ditemukan Nala di sana. Selain mengetahui dirinya mempunyai kekuatan api-Agni, ia juga berteman dengan 6 anak lain yang masing-masing memiliki kekuatan yang berbeda. Mereka tinggal bersama dalam sebuah candi-Candi Tellu hingga masa pendidikan selesai. Menarik!

Ekstrakulikuler yang ada juga juga menarik. Ada Kutu Buku, ekstrakulikuler yang memiliki kegiatan membaca dan membedah buku di perpustakaan. Biasanya buku yang dibedah adalah yang bertema sains, teknologi terkini berikut perkembangannya.

Para anggota ekstrakulikuler ini bisa seharian membedah buku dengan  ditemani kopi toraja berkafein tinggi.  Mereka yang memiliki perpustakaan sendiri baik di candi atau di kamarnya, bisa dipastikan mengikuti  ekstrakulikuler ini.

Selain Kutu Buku, ada juga ekstrakulikuler lain terkait kegemaran membaca-Sastra Baca. Bedanya, buku yang dibahas adalah buku-buku dengan tema sejarah, cerita rakyat, serta buku kuno peninggalan kerajaan-kerajaan di Indonesia.

Nila mengira kehidupan di sekolah akan baik-baik saja, hingga suatu ketika salah seorang guru menjelaskan tentang adanya  kekuatan jahat yang akan kembali menyerang setelah sekian lama. Hingga saat ini, sudah terjadi 6 kali pertempuran dasyat melawan kekuatan tersebut-Berong.
Bersama dengan keenam sahabatnya, Nila harus mampu memperkuat kemampuan masing-masing untuk bisa melawan Berong. Bukan hal yang mudah, mengingat tidak adil rasanya beban seperti itu berada dipundak 7 anak yang baru saja masuk sekolah.

Secara garis besar, buku ini cukup menarik. Memang masih terdapat beberapa "bolong", tapi tertutupi dengan kemampuan penulis untuk konsisten membangun karakter 7 tokoh dalam kisah ini. Hal ini bisa dilihat dari bab yang menceritakan  proses setiap anak mengembangkan bakat istimewanya. Serta aneka detail terkait suatu hal.

Adegan pertempuran melawan Berong menurut saya masih kurang panjang. Memang ketujuh anak hanya sebagai penahan sehingga lawan setara Berong siap, tapi adegan seharusnya bisa dibuat lebih panjang.

Dari awal cerita, di halaman 4, sudah diberikan penjelasan tentang 6 anak lain yang akan menjadi "terpilih".  Kenapa tidak dikisahkan belakangan saja? Supaya ada unsur penasaran dan kejutan.

Selain urusan kenapa harus anak kecil (asumsikan saja begitu) yang menanggung beban menyelamatkan sekolah, hal lain yang kurang saya sukai dari kisah sejenis adalah peperangan dimenangkan dengan mengumpulkan kekuatan bersama alias main keroyok. 

Sepertinya ini dilakukan untuk membuktikan bersama mampu mengalahkan kekuatan sebesar apapun. Kenapa tidak diajarkan bersikap tangguh dengan satu lawan satu? Dalam kisah ini, untungnya ada bagian yang menceritakan bagaimana Berong mampu membelah diri dan melawan mereka. Lumayan agak berbeda.

Penulis membuat  semacam peta Archipelagos di halaman awal buku sehingga membaca bisa mendapat gambaran mengenai tempat kisah ini berlangsung. Ada juga Glosarium diakhir buku sehingga pembaca yang tidak paham atau tidak ingat akan suatu hal, bisa dengan mudah memahaminya dengan mencari di Glosarium.

Oh, ya, jadi penasaran ketika Nila menyebutkan sedang pergi ke halaman belakang, dan berada tepat di atas nisan papanya. Apakah maksudnya sang papa dikubur di belakang rumah? 

Pada kover bagian pojok kiri atas, tertera  tulisan bahwa buku ini merupakan best seller,  kriteria best seller berdasarkan apa? Informasi lain yang juga ada di kover, hanya menyebut bahwa buku ini merupakan cerita fantasi favorit di Wattpad.

Meski sudah menduga akan menemukan berbagai hal yang menyerupai HP dalam buku ini, tetap saja ketika dugaan tersebut benar, membuat tersenyum sendiri. Misalnya tentang pembagian golongan di sekolah. Dalam buku ini ada 7 golongan dengan warna yang berbeda.

Jika HP kehilangan kedua orang tuanya karena melawan kuasa kegegelapan,  dalam kisah ini hanya ibu salah satu tokoh yang meninggal karena pertempuran. Bibi HP adalah adik ibunya, sedangkan dalam kisah ini, Bibi Nala adalah adik ayahnya. 

Sesuai dengan judul, nuansa Nusantara sangat kental dalam buku ini. Mulai dari penyebutan nama guru, mata pelajaran seperti membatik, peraturan mempergunakan pakaian adat daerah masing-masing, hingga penyebutan berbagai jurus.

Hem..., apakah akan muncul buku selanjutnya? Bisa saja muncul, jika mempertimbangkan ada sosok misterius yang belajar dari rumah. Serta mungkin saja Berong muncul lagi setelah pertempuran lalu. Memang sudah 7 kali pertempuran dan kisah ini memuliakan angka 7, tapi apa saja bisa terjadi ^_^. 

Kalau jodoh memang tak kemana. Dulu, saya pernah tertarik untuk membeli buku dengan kover warna biru ini, namun belum kesampaian. Baru, ketika ke toko buku G beberapa waktu lalu, buku ini masuk dalam keranjang belanjaan saya.

Terlepas dari bintang/rating yang diberikan, jika bukan kita yang membaca dan memberikan masukan bagi penulis fantasi lokal. siapa lagi? Komen diberikan untuk membangun agar kelak karyanya bisa lebih baik, bukan untuk menjatuhkan.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar