Minggu, 07 April 2024

2024#5: Ketika Penulis Detektif Memecahkan Kasus Di Dunia Nyata

Penulis: Muthia Esfand
Penyunting: Tim TSP
ISBN: 9786238853991
Halaman: 159
Cetakan: Pertama-Februari 2024
Penerbit: Bukuditeras
Harga: Rp 99.000
Rating: 3.25

Sebelum berkenalan dan menyukai kisah fantasi, bacaan masa kecil saya diwarnai dengan aneka kisah Trio Detektif, Imung, Lima Sekawan, Pasukan  Mau Tahu, Petualangan, Sapta Siaga, dan buku-buku sejenis. Makin bertambah usia, giliran Poirot, Miss Marpel, Duo Holmes-Watson, Kapten Kosasih-Gozali, dan beberapa tokoh lainnya.

Ketika sebuah misteri atau kasus selesai, saya menutup buku dengan perasaan puas berlimpah jika dugaan saya tentang siapa tokoh jahat, atau bagaimana akhir kisah, ternyata betul. Jika tidak, cukup puas karena saya mendapat pengetahuan baru dan hiburan.

Kadang, saya bertanya-tanya. Apakah para penulis kisah tersebut pernah terlibat dalam masalah serupa dalam kehidupan nyata? Apakah mereka bisa memecahkan kasus yang benar-benar terjadi dalam masyarakat? Dalam beberapa literatur, saya mendapatkan jawaban atas rasa penasaran tersebut. Salah satunya melalui buku ini.
Sumber: https://encyclopediavirginia.org/8885-068bb7d0f136420/

Terdapat 6 kisah dalam buku ini. Mulai dari Sir Arthur Conan Doyle dan Skandal Great Wyrley, hingga Poe dan Kasus Ganjil Mary Rogers. Plus tambahan info tentang penulis. Ada dua kasus yang melibatkan Sir Arthur Conan Doyle, masing-masing satu kasus terkait Agatha Christie, PD James, Patricia Cornwell, serta Poe.

Walau mereka dikenal sebagai penulis kisah detektif, upaya mereka dalam memecahkan sebuah kasus dalam kehidupan nyata, tidaklah selalu   diterima dengan baik. Bahkan dalam menjalankan penyelidikan, juga muncul kendala, tak semulus kisah  penyelidikan karangan mereka.

Kasus pertama yang disajikan adalah kasus yang ditangani oleh Sir Arthur Conan Doyle.  Dikenal dengan Skandal Great Wyrley, kasus tersebut  mengenai seorang pengacara keturunan India yang berhasil dibebaskan dari vonis bersalah. Dengan memperhatikan detail yang terlewatkan oleh orang lain, Doyle membuktikan bahwa pihak kepolisian telah salah tangkap. Mendadak jadi ingat novel John Grisham yang mengisahkan tentang salah tangkap.

Walau ada saja pihak yang tidak suka dengan keikutsertaan Doyle dalam melakukan penyelidikan, namun kasus tersebut ternyata membawa perubahan besar bagi sistem peradilan di Inggris. Pengadilan banding untuk perkara pidana didirikan pada tahun 1907, sebagai dampak dari kasus tersebut.
https://artuk.org/discover/artworks/sir-arthur-
conan-doyle-18591930-301313

Ternyata penulis kisah detektif  juga bisa membuat "kisah misteri" dalam kehidupan nyata. Kasus yang paling heboh adalah menghilangnya Agatha Christie yang hingga saat ini belum terpecahkan. Dalam buku Agatha Christie: A Biography, diuraikan bagaimana kronologi peristiwa tersebut. 

Situs berikut menyebutkan ada 1.000 orang polisi yang dikerahkan untuk mencarinya. Sedangkan dalam buku ini disebutkan  lebih kurang 500 orang anggota kepolisian. Mungkin bukan hal penting, namun perbedaan jumlah ini saja juga sudah menimbulkan tanda tanya.

Ternyata peristiwa menghilangnya Agatha Christie juga mendapat perhatian dari  Doyle. Seru juga, penulis detektif yang mencoba memecahkan kasus yang menimpa penulis detektif lainnya.

Pada tiap awal sebuah kasus, pembaca akan menemukan semacam ungkapan  terkenal dari tokoh yang diciptakan  oleh masing-masing penulis, atau penulis sendiri. Misalnya dalam kasus terkait Doyle mengusung ungkapan dari Sherlock Holmes. Sementara pada kasus Patricia Cornwell, ungkapan Jack the Ripper yang disajikan.
"Tidak ada hal yang lebih mengecoh  daripada fakta yang sudah jelas."
-Sherlock Holmes-
Selain aneka informasi terkait kasus yang bisa diperoleh dari berbagai sumber, terdapat juga informasi tambahan dari penulis yang disajikan dengan tata letak berbeda. 

Disediakan juga lembar kosong yang berguna sebagai catatan. Anggap saja diri Anda adalah seorang detektif yang sedang melakukan penyidikan, dan buku tersebut adalah buku catatan penyelidikan Anda.

Para penyuka kisah detektif disarankan untuk membaca buku ini. Selain bisa mengetahui bagaimana polah penulis kisah detektif dalam kehidupan nyata, bagi yang belum tahu bisa mengenal penulis detektif selain Doyle dan Agatha Christie. 

Apalagi terdapat semacam sambutan dari seorang penulis kisah-Tsugaeda, yang memberikan informasi tentang manfaat membaca kisah fiksi. Sayangnya tidak ada informasi mengenai apa judul prolog tersebut.   

Ukuran buku yang memudahkan untuk dibawa-bawa sebenanya sangat membantu pembaca untuk menikmati di mana saja. Hanya sisi yang berada di bagian penjilidan terlalu rapat sehingga agak merepotkan untuk membaca apa yang tercetak di sana.  
https://www.instagram.com/p/C5PmFlMBQvD/?img_index=1


Untuk urusan kover,  saya memiliki persepsi sendiri. Gambar kunci yang ada menyiratkan adanya sebuah misteri yang perlu di"buka" alias dipecahkan. Warna biru-kebetulan warna favorit saya ^_^, sering dianggap sebagai warna yang menenangkan. Misteri perlu dipecahkan dengan ketenangan. Tapi, silakan saja jika ada yang memiliki persepsi sendiri.    

Penulis buku ini, Muthia Esfand, adalah seorang penggiat literasi dan pemilik toko buku di Depok-Bukuditeras. Head mentor di Tisapinkluv Creative Class ini merupakan kolektor buku Sang Alkemis karangan Paulo Coelho dari berbagai bahasa. 

Sumber Gambar:
https://encyclopediavirginia.org
https://www.instagram.com
https://artuk.org


Tidak ada komentar:

Posting Komentar