Jumat, 03 Desember 2021

2021 #37: Kisah Petualangan Peter Rabbit dan Teman-teman

Judul asli: Karya-karya Abadi Beatrix Potter
Penulis & ilustrasi: Beatrix Potter
Penerjemah: Titik Andarwati
Editor: Yudhi Herwibowo
ISBN: 9786237245711
Halaman: 312
Cetakan: Pertama- Januari 2022
Penerbit: buku Katta
Harga: Rp 89.000
Rating:4/5

Namun dalam cerita jaman dahulu, semua binatang bisa berbicara di antara malam sebelum Natal dan saat pagi hari Natal. Walaupun hanya ada sedikit orang yang mampu mendengar mereka, atau tahu apa yang mereka katakan.
~Karya-karya Abadi Beatrix Potter, hal 49~

Begitu buku ini mendarat di meja saya, niatnya ingin segera membaca hingga tuntas saat itu juga. Dengan kecepatan membaca saya, dalam 1-2 jam, seharusnya buku ini bisa segera selesai dibaca.

Ternyata tidak begitu jadinya!
Ilustrasi dalam buku ini sungguh luar biasa! Cantik sekali! Teman sebelah saya (maafken dibawa saat ada workshop untuk dibaca saat istirahat) menyebutkan betapa indahnya jika ilustrasi yang ada dibuat dengan warna. Saya setuju! Tapi kemudian, setelah dipikir-pikir, menarik persetujuan saya.

Tentunya dengan ilustrasi berwarna, apa lagi kertas tertentu,  akan membuat buku dan isinya menjadi lebih memanjakan mata. Namun, hal ini akan berdampak pada kenaikan harga. Mereka yang bisa "meminang" buku ini untuk dinikmati tentunya akan berkurang, Sungguh sayang!

Sebelum jauh melantur,  sekitar 20-an kisah dan sajak bisa ditemukan dalam buku ini. Mulai dari Kisah Peter Rabit, Kisah Kue Pai dan Cetakan Kue, Kisah Tom Kitten, Puding Roly-Poly, Kisah Pigling Bland, hingga Sajak Anak-anak Cecilia Parsley

Kisah Kue Pai dan Cetakan Kue di halaman 92,  diterbitkan pertama kali  oleh Frederick Warne & Co. pada tahun 1905. Kisah ini berputar tentang Ribby seekor kucing yang mengundang Duchess anjing kecil untuk minum teh bersama.

Kucing dan anjing yang sering disebut sebagai hewan yang bermusuhan, dalam kisah ini justru digambarkan sebagai sahabat baik yang sering menghabiskan waktu bersama. Salah satunya dengan minum teh.

Kisah Bu Tiggy-Winkle berisi tentang bagaimana seorang gadis-Lucie yang acap kali kehilangan sapu tangannya.  Kali ini ia kehilangan tiga saputangan serta sebuah pinny-gaun tanpa lengan yang biasa dipakai di lapisan paling luar. Untunglah ia berhasil menemukannya, dalam kondisi bersih pula!

Sementara dalam Kisah Anak-anak Kelinci Flopsy, disebutkan bagaimana kelinci bisa bersahabat dengan tikus hutan. 

Disebutkan, bahwa kisah yang terbit tahun 1909 ini dibuat oleh penulis untuk teman-teman kecil Pak McGregor dan Peter, serta Benjamin.

Sajak Anak-Anak Appley Dapply yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1917, mengambil tokoh seekor tikus berbulu coklat. Seperti judul, ini bukan sebuah kisah namun sajak berisikan aktivitas Anak-Anak Appley Dapply.

Kalimat yang dipergunakan dalam sajak cukup sederhana, jumlah kata per baris juga tidak terlalu banyak.  Sehingga mudah dipahami oleh anak-anak usia belia sekali pun. 
Appley Dapply, seekor tikus coklat
Pergi ke lemari di rumah seseorang

Di lemari orang itu
Ada banyak makanan enak
Kue, keju, selai, biskuit

- Semuanya enak untuk si tikus
Lihat! Mudah dipahami bukan sajaknya?

https://www.goodreads.com
Sang penulis, Helen Beatrix Potter (28 Juli 1866 – 22 Desember 1943) adalah seorang pengarang dan ilustrator, botanis dan konservasionis berkebangsaan Inggris. Ia terkenal karena buku ceritanya, yang menampilkan tokoh hewan seperti Peter Rabbit.

Sosok Peter Rabbit muncul ketika ia menulis sepucuk surat untuk menghibur anak pengasuhnya, Noel  yang sakit demam berdarah.   Sebuah cerita tentang Peter Rabbit lengkap dengan ilustrasi juga dikirimkan.

Keseluruhan isi dalam buku ini bisa dikategorikan dalam fabel. Hal ini diterangkan dengan tokoh utama kisah adalah binatang yang bersikap dan berpikir sebagaimana layaknya manusia.
 
Menurut KBBI,  fabel adalah cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang (berisi pendidikan moral dan budi pekerti). Tautannya di sini.

Sementara dalam laman https://hot.liputan6.com, disampaikan  ciri-ciri fabel, yaitu:
1. Binatang sebagai tokoh utama dalam cerita;
2. Tokoh utama dapat bertingkah seperti manusia (berbicara dan berpikir);
3. Menunjukkan penggambaran moral dan karakter manusia dan kritik tentang kehidupan;
4. Alur cerita pendek dan sederhana;
5. Karakter tokoh diuraikan secara terperinci;
6. Gaya penceritaan secara lisan;
7. Pesan atau tema kadang ditulis dalam cerita;
8. Menggunakan kata-kata yang mudah dipahami;
9. Mengkritisi sifat manusia, diskriminasi kaum lemah, dan keadaan masyarakat.

Buku ini layak dibeli dan dibacakan untuk anak-anak, yang belum bisa membaca. Sebagai bacaan pengantar tidur misalnya. Dengan demikian, orang tua bisa menyampaikan ajaran tanpa bersikap menggurui pada anak.  

Mempergunakan hewan sebagai contoh, memudahkan anak-anak memahami pesan yang disampaikan. Seperti melalui kisah Kue Pai dan Cetakan Kue, yang mengajarkan tentang kerukunan. Sementara kisah Peter Rabbit mengajarkan akibat yang diterima jika tidak mendengarkan larangan orang tua.

Para guru PAUD disarankan untuk mempergunakan buku ini sebagai salah salah satu alat bantu mengajar. Sekaligus membangkitkan keinginan untuk mulai mengenal huruf.

Sementara bagi anak-anak yang sudah mulai bisa membaca sendiri, buku ini bisa menambah semangat untuk berlatih membaca. Apalagi dengan aneka ilustrasi yang memikat. Cocok untuk diberikan sebagai hadiah.

Dan bagi kami-kami menggila buku, ini merupakan salah satu cara membangkitkan nostalgia masa kecil. Juga untuk membalas dendam masa lalu ketika tak bisa memiliki buku ini ^_^.

Oh ya, ada situs resmi si Peter Rabbit juga lho. Bisa meluncur ke https://www.peterrabbit.com. Atau ke IG officialpeterrabbit. Bahkan  tahun 2018 sudah ada film animasi  yang diadaptasi dari kisah Peter Rabbit.  Acara membaca buku ini menjadi semakin seru!

Sumber gambar:
1. https://www.goodreads.com
2. Buku Karya-karya Abadi Beatrix Potter 



1 komentar: