Selasa, 27 Oktober 2020

2020 #42:Petualangan Min Mencari Mutiara Naga

Judul asli: Dragon Pearl
Penulis: Yoon Ha Lee
Penerjemah: Reni Indardini
Penyunting: Yuli Pritania
ISBN: 9786023857708
Halaman: 407
Cetakan: Pertama-Februari 2020
Penerbit; Noura Books
Rating: 3.25/5



 Aku bersumpah...  demi  tulang belulang seluruh leluhurku, dan demi tulang belulang semua orang yang telah meninggal demi Mutiara

 ~ Dragon Pearl, hal 381~

Nama Rick Riodan, sudah begitu identik dengan mitologi. Jika ada seorang penulis yang dianggap mampu membuat mitologi kembali populer, maka dialah orangnya. Rick Riodan membuat mitologi menjadi suatu bacaan yang berbeda, semakin menarik tanpa meninggalkan unsur orisinil mitologi.

Maka ketika disebutkan ia terlibat proyek memperkenalkan mitologi pada dunia, maka bisa disebutkan kisahnya pasti menawarkan sesuatu yang berbeda. Sudah beberapa buku yang berhasil diterbitkan dari proyek ini, misalnya seri Aru Shah yang mengambil mitologi Hindu.

Kali ini kita diajak mengikuti kisah tentang Min,  seorang gadis  berusia 13 tahun yang memiliki kemampuan mengubah diri menjadi berbagai hal. Maksud saya,  Min  sebenarnya adalah sosok rubah merah-Gomiho,  dengan satu  ekor yang bisa mengubah diri menjadi apa saja, termasuk menjadi manusia. Sosok manusia dipilih Min dan keluarga guna memudahkan melakukan interaksi dengan sekitar

Sehari-hari, Min dan keluarganya tinggal di Planet Jinju, satu dari bagian Federasi  Seribu Dunia. Ia tinggal dengan ibu,  Jun-kakaknya, empat bibi dan beberapa sepupu. Bayangkan betapa padatnya rumah yang mereka tinggali. Meski Min selalu merasa tugasnya paling berat, tiap orang memiliki tugas masing-masing agar kehidupan mereka berjalan selaras.

Ketenangan  hidup mereka mulai berubah ketika datang utusan yang membawa kabar buruk tentang Jun. Ia dan beberapa temannya dinyatakan desersi.  

Sekedar mengingatkan saja, menurut link ini, yang dimaksud dengan desersi adalah (perbuatan) lari meninggalkan dinas ketentaraan; pembelotan kepada musuh; perbuatan lari dan memihak kapada musuh.

Selanjutnya disebutkan bahwa ciri utama dari tindak pidana desersi ini adalah ketidakhadiran tanpa izin yang dilakukan oleh seorang militer pada suatu tempat dan waktu yang ditentukan baginya dimana dia seharusnya berada untuk melaksanakan kewajiban dinas.

Sebelum pergi, sang kakak sempat mengirim pesan  untuknya. Diduga ada hal tersembunyi dari pesan yang dikirim Jun. Min diharapkan bisa memberikan petunjuk di mana kira-kira kakaknya berada berdasarkan pesan itu.

Hal ini jelas membuat Min merasa marah dan sedih, Ia tak terima  Jun disebut sebagai desersi. Apalagi karena tergoda untuk mencari Mutiara Naga yang berharga. Legenda menyebutkan bahwa Mutiara dapat mengubah planet dalam sehari karena mengontrol sihir teraformasi 

https://www.goodreads.com
Jika  mutiara tersebut dipergunakan sebagai senjata, daya hancurnya tak tertandingi, dapat meluluhlantakkan seisi dunia semudah memekarnya. Ia bertekat untuk mencari Jun sampai ketemu!

Seperti yang sudah bisa diduga,  isi buku ini berkisar pada upaya Min untuk mencari dan membawa pulang kakaknya. Sehingga Jun bisa membersihkan namanya.  

Sebenarnya pada kata pengantar  dari Rick Riodan, pembaca sudah bisa mendapat informasi mengenai  inti kisah ini. Meski sudah disebutkan secara gamblang, jangan khawatir keseruan kisah masih tetap bisa dinikmati.

Kisah yang merupakan perpaduan cerita rakyat Korea, sihir, dan fiksi ilmiah ini membuat pembaca terlena dalam petualangan  bersama Min. Meski Min  lebih sering muncul dalam  wujud seorang gadis, namun  ia tetaplah rubah yang  pastinya memiliki sifat dasar sangat berbeda dengan manusia.

Penulis dalam beberapa bagian menampilkan Min sebagai sosok yang penuh emosi, selalu berusaha memperoleh yang ia inginkan dengan berbagai cara, bahkan dengan  cara licik sekalipun. Rubah yang dalam beberapa kisah acap kali digambarkan sebagai sosok yang licik dan cerdik, seakan  tergambar dalam segala tindakan Min.  

Buku ini tidak saja memperkenalkan mitologi Korea pada khalayak luas, namun juga merupakan upaya untuk menumbuhkan rasa kecintaan pada budaya lokal pada anak muda Korea. Suatu upaya yang perlu dihormati.

Seperti disebutkan di atas, ada unsur mitologi  Korea dalam kisah. Terlihat pada bagian yang menyebutkan bahwa menurut kisah-kisah lama, kematian yang tidak wajar mengotori jiwa orang dan membuatnya mendendam kepada orang hidup (pada halaman  349).

Itu sebabnya,  hantu  dianggap membawa nasib buruk.  Kapal yang ada hantunya dinggap membuat sial seluruh awak. Hanya Min yang cukup berani bekerjasama, malah bersedia dihantui. Siapa yang menghantui? Baca ya ^_^

Melalui buku ini, saya jadi paham kenapa sering hantu dalam kisah  Korea sering digambarkan berantakan rambutnya. Pada halaman 349, disebutkan, "Rambut mereka juga menjadi panjang kusut,  berantakan dan dikelilingi kibaran api gaib." Rupanya demikian, makin lama menjadi hantu, aura manusianya makin berkurang, salah satu efek adalah rambut yang berantakan.

Secara garis besar kisah dalam buku ini  layak dibaca. Jika tidak, tentunya tak akan mendapat Locus Award for Best Young Adult Book (2020), Andre Norton Award Nominee (2020), Goodreads Choice Award Nominee for Middle Grade & Children's (2019), Lodestar Award Nominee (2020).

Tapi bagi saya, entah kenapa, kisahnya seakan sayur kurang garam. Idenya menarik, hanya eksekusinya seakan kurang maksimal saja. Pada beberapa bagian, penulis seakan tergesa-gesa menyelesaikan suatu hal. Entah karena pembawaan sifat Min yang digabarkan grusak-grusuk, atau memang penulis sengaja menuntaskan sebuah bagian secara tanggung.

Meski kisahnya  mengusung tema mitologi yang berbeda dengan kisah karya Rick Riordan, tapi pembaca masih bisa menangkap beberapa gaya bercanda yang konyol khas ala Rick Riordan.  Setiap kali menemukan hal tersebut, saya tak bisa  menahan diri untuk tidak memikirkan sosok Rick Riordan.

Bagaimana juga, karyanya seakan menjadi bacaan  wajib banyak penulis muda yang mengambil tema mitologi. Belum lagi perannya dalam proyek ini. Semoga pada buku lain, unsur  rasa ala Rick Riordan bisa makin ditekan.

Dari kalimat yang ada di halaman 221, saya mendapat tambahan pengetahuan kosakata baru,  berkelindan.  Tepatnya tertulis, "Aku berkelindan teramat erat dengan kapal sehingga merasa  bahwa gempuran itu mengenai tubuhku sendiri." 

Menurut KKBI, kata tersebut berarti erat atau menjadi satu. Mungkin  secara harafiah maksudnya tokoh kita menyatu dengan kapal.

Hal yang paling membuat saya penasaran  adalah perihal salah satu jenis makanan yang disebut di halaman 320.  Disebutkan tentang Kerupuk Udang sebagai kudapan tidak bergizi. Namun dibagian lain malah dijadikan makanan saat membutuhkan energi.

Krupuk udang seperti apa dimaksudkan? Kenapa Min begitu menikmati juga sekaligus merasa berdosa mengingat omelin ibunya perihal makanan yang dianggap kurang baik tersebut. Jadi membuat saya teringat pada makanan bermicin ala chit***. Tidak bergizi tapi mampu menaikan suasana hati ketika jenuh ^_^

Oh ya, pesan moral tentunya juga ada dalam kisah ini. Beberapa rekan Jun,  bersikap begitu setia kawan sehingga bersedia melakukan hal yang kurang baik seperti menangkap Min yang sedang menyamar (ups sedikit bocoran). Ini menandakan rasa persahabatan yang kuat.

Pada akhirnya, kebenaran akan terungkat walau membutuhkan waktu dan dengan cara yang tak biasa. Demikian juga dengan upaya Min membuktikan kakaknya tak bersalah. Juga mengandung pesan moral tentang bagaimana kuatnya kasih sayang antara dua saudara. 

Segala rintangan seakan menjadi hal yang sepele jika dibandingkan keinginannya mengembalikan nama baik Jun.  Min tak ingin ada hal buruk minimpa Jun. Ia begitu menyayangi kakaknya sehingga rela melakukan apa saja demi sang kakak.

Untuk urusan ilustrasi, pada bagian dalam pembaca akan menemukan gambar rubah pada tiap awal bab. Membuat pembaca teringat akan sosok asli Min.  Sementara untuk urusan kover, pada situs goodreads, hanya terdapat dua jenis kover, warna merah dan versi Penerbit Noura  Books.

Meski tak menyukai warna merah, kali ini, saya cenderung setuju dengan versi yang mengusung nuansa merah. Cocok dengan gambaran Min sebagai Gomiho.

Nuansa merah juga memberi kesan kuat. Sementara versi lainnya, lebih berkesan jenaka dan ceria. Mansa yang terbaik? Kembali, berbalik pada selera Anda selaku pembaca.

Inspirastif.


Sumber gambar
1. https://www.goodreads.com










2 komentar:

  1. Walau bagai sayur kurang garam, aku malah jadi penasaran...

    BalasHapus
  2. AJO_QQ poker
    kami dari agen poker terpercaya dan terbaik di tahun ini
    Deposit dan Withdraw hanya 15.000 anda sudah dapat bermain
    di sini kami menyediakan 9 permainan dalam 1 aplikasi
    - play aduQ
    - bandar poker
    - play bandarQ
    - capsa sunsun
    - play domino
    - play poker
    - sakong
    -bandar 66
    -perang baccarat (new game )
    Dapatkan Berbagai Bonus Menarik..!!
    PROMO MENARIK
    di sini tempat nya Player Vs Player ( 100% No Robot) Anda Menang berapapun Kami
    Bayar tanpa Maksimal Withdraw dan Tidak ada batas maksimal
    withdraw dalam 1 hari.Bisa bermain di Android dan IOS,Sistem pembagian Kartu
    menggunakan teknologi yang mutakhir dengan sistem Random
    Permanent (acak) |
    Whatshapp : +855969190856

    BalasHapus