Selasa, 11 September 2018

Follow Your Bliss Bakery, Menjual yang Tak Biasa

Pengarang: Kathryn Littlewood
Penerjemah: Nadia Mirzha
Penyunting: Lulu Fitri Rahman 
Penyelaras aksara: Aini Zahra
Penata Aksara: eicreative
ISBN: 978-979-433-690-8
Halaman: 380
Penerbit: Mizan Fantasi


Muffin merupakan kue khas negeri Inggris dan lahir pada zaman Victoria. Pada saat itu muffin banyak dijual oleh pedagang keliling dengan diletakkan di nampan di atas kepala. Muffin merupakan sejenis makanan tradisional berbentuk gulungan, bundar dan tipis. Bahan dasarnya terbuat dari adonan roti yang diberi ragi (http://id.wikipedia.org/wiki/Muffin)

Muffin Zucchini
Bahan-bahan:
1. Sari vanila tahiti                           2 cangkang-ek
2. Tepung                                         1 kepal
3. Gula                                             1 kepal
4. Labu hijau besar                          1 buah
5. Telur Burung Cinta Bertopeng     1 butir

Mantera:
Agapornis Personata

Cara Membuat:
1.  Parut labu hijau besar sambil menyenandungkan nama dua orang kesepian  yang akan disatukan dalam cinta, sebanyak 3 X.
2.  Ayak tepung dan gula dengan mempergunakan pengayak logam .
3.  Taburkan sari vanila tahiti terbaik di atas tepung.
4.  Campurkan dengan telur Burung Cinta Bertopeng
5.  Tuangkan dalam loyang muffin dan panggang pada suhu panas 6 nyala api selama 8 lagu

Muffin Zucchini bukanlah muffin biasa. Kakak-beradik  Ty dan Rose Bliss  membuat kue tersebut untuk diberikan kepada  guru di sekolah mereka, Mr Bastable dan Miss Thistle. Konon kue tersebut dapat mendekatnya sosok yang saling menyuka. Celakanya selesai membuat dan memberikan kepada kedua orang guru tersebut,  Ty baru menemukan grafik koversi di dalam lemari pembeku. Kepalan setara dengan setengah cangkir, sementara mereka menganggap satu cangkir.  Lagu setara dengan empat menit, sedangkan tadi mereka berdua mengartikan sebagai setengah jam. Muffin yang mereka buat salah resep! Tak terbayangkan gimana akibatnya.

Ty dan Rose Bliss adalah dua dari empat anak keluarga Bliss pemilik Follow Your Bliss Bakery, toko roti mungil di  Calamity Falls. Sejak Rose melihat sang ibu menangkap dan memasukkan halilintar dalam adonan, ia merasa ada sesuatu yang berbeda dengan produk yang dihasilkan oleh kedua orang tuanya. Ada sihir yang ikut campur sehingga wabah flu bisa diatasi, anak yang kesetrum bisa kembali sehat bahkan membuat seseorang mampu bernyanyi merdu kembali.

Rose sangat ingin menjadi ahli sihir dapur. Itu sebabnya ia tidak ingin meninggalkan toko roti itu.  Dengan demikian kelak ia bisa tahu dimana sang ibu menyimpan toples biru ajaib berisi bahan-bahan tak biasa, bagaimana mencampur angin utara menjadi sesuatu, menakar dengan tepat reaksi antara mata katak, magma yang meleleh dan soda kue.

Saat kedua orang tuanya mendapat tugas khusus dari walikota sehingga harus meninggalkan toko, Rose merasa ini saat yang tepat untuk membuktikan kemampuan dirinya. Celakanya ia dan Ty sang kakak justru membuat aneka kekacauan alih-alih kebaikan. Kekacauan demi kekacauan datang bertubi-tubi akibat ulah mereka.

Awalnya mereka patut dipuji karena ingin berbuat kebaikan, namun ternyata tidak semua niat baik menghasilajn sesuatu yang baik juga jika tidak ditangani dengan serius. Rose bahkan harus berusaha keras mempertahankan kepercayaan orang tuanya dalam wujud kunci tempat menyinpan sebuah buku resep ajaib, resep yang tidak biasa. 

Tidak hanya Ty dan Rose, adik mereka Sage dan  Leigh juga harus membereskan semua kekacauan yang terjadi. Justru serunya kisah ini ada bagaimana mereka berusaha membereskan kekacauan yang mereka buat, beberapa hal membuat kekacauan bisa diatasi namun ada juga yang malah membuat kian kacau.

Selain Muffin Asmara, pembaca juga akan disuguhi tiga  resep utama yang menyebabkan suasana Calamity Falls menjadi kacau, yaitu Cookie-cookie Kebenaran, Cake-Pemutar-Balik-Keadaan-Seutuhnya,  serta Torte Blackberry Balik Ke Dulu. Cara membuat adonan cenderung unik, efek yang ditimbulkan dari memakan kue ini juga tidak lazim. Tentunya ada beberapa resep lain yang tak kalah menariknya.

Bahan-bahan yang tersedia di ruang penyimpanan rahasia toko itu  juga sungguh luar biasa. Ada Mata Warlock, Angin Pertama Musim Gugur, Kurcaci yang Tidur Abadi, Nyanyian Burung Bul-bul dan lainnya Penulis mampu menciptakan suasana dimana memasak menjadi sebuah hal yang menegangkan dan membutuhkan penanganan khusus.  Salah menakar, memasukan bahan  atau memilih resep bisa mengacaukan seluruh kota.

Buku ini terdiri dari delapan belas bab dan satu pengantar. Pada bagian atas sisi kanan halaman, pembaca bisa menemukan judul dari bab tersebut. Dengan demikian, setiap pergantian bab kalimat yang tertulis di sisi kanan atas halaman juga akan berubah. Kisah yang diampaikan mudah dicerna dan sangat menghibur. Rasa penasaran kita akan terusik sehingga tak ingin meletakkan buku ini sebelum cerita selesai. Penulis mampu membuat hal yang biasa memasak, menjadi sebuah hal yang luar biasa dan menghibur.

Kover buku ini memang menawan. Walau gambaran sosok Rose dan kakaknya sebagai tokoh yang paling berperan tidak sesuai dengan imajinasi saya. Rambut Rose kurang gelap jika dibandingkan dengan saudaranya yang lain, rambut Ty kurang merah dan jauh dari kesan jabrik, Sage bahkan jauh dari gemuk. Namun kue-kue yang ada terlihat sangat menggoda selera, membuat ingin mencicipi.

Jika umumnya sebuah buku hanya berwarna putih pada sisi lain, maka buku ini menawarkan warna biru yang menawan sehingga sangat manis dan cocok dengan kovernya. Buku ini membuat saya jatuh cinta saat pertama kali memegang dan membaca cuplikan kisah di halaman belakang, bahkan mampu membuat saya menyingkirkan (sementara) buku terbaru dari seorang pengarang besar. Sedikit sekali yang mengganggu bagi saya. Pada halaman 125, terlihat ada kata yang diketik tanpa spasi.

Pesan moral yang bisa  ditarik adalah bahwa sebuah kepercayaan itu sungguh mahal harganya, jika sudah mendapatkan kepercayaan harus dipertahankan dengan maksimal. Kadang niat baik sekali pun  harus dipertimbangkan dengan mantap bagaimana pelaksanaannya jika tidak ingin menjadikannya sebagai kekacauan. Buku ini juga cocok untuk dibaca segala  usia.

Saya sempat teringat sebuah permainan online perihal masak-memasak, lalu beberapa kisah dengan tema permen dan coklat. Bahkan saya jadi teringat buku berjudul Bible of Bread yang ada di tempat saya bekerja. Secara keseluhan,  buku yang menarik dan sangat menghibur. Cocok untuk dipilih menghabiskan akhir tahun. Tidak sabar menunggu buku keduanya.

Note:
Rose, aku pesan dung sekeranjang  cookie yang membuat  Cintaku makin sayang padaku  saat dia selesai memakannya. Seperti yang dibagikan Ty pada "beberapa" gadis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar