Minggu, 14 April 2013

The Notthing Hill Mistery


Hal 1/4                                                                                           


                                           MEMO


Tanggal  : 13 April  XZ12
Status    : Sangat Rahasia
Kepada   : 1. Blogger Buku Indonesia
               2. Ordo Buntelan
               3. Muthia Esfand, Lulu Fitri  Rahman-visimedia
Dari       :  Kepala  Seksi Kisah Detektif
                Perpustakaan  Federasi
Perihal   :  Buku The Notting Hill Mystery
================================================
Belum lama berselang, terjadi perdebatan antara penggemar cerita misteri perihal buku The Notting Hill Mystery.  Perdebatan tersebut mengacu pada artikel di http://mysteryfile.com/blog/?p=6959. Pihak Seksi Kisah Detektif Perpustakaan Federasi merasa perlu memastikan buku mana yang dimaksud sehingga tidak terjadi kerancuan dalam pembahasan.

Buku tersebut terbit pertama kali pada 29 November 1862 dalam bentuk serial sebanyak delapan bagian di majalah Once A Week yang terbit di Inggris.  Penulisnya menggunakan nama pena Charles Felix.  Tahun 1863  kisah  ini diterbitkan ulang  sebagai novel utuh yang terdiri dari 8 bagian. Selain keberadaan sang penulis yang menggugah rasa ingin tahu, cara bercerita yang tak bisa juga memberi nilai lebih.

Kisahnya  mengenai seorang detektif bernama Ralph Henderson  yang disewa oleh pihak asuransi. Pihak asuransi merasa perlu melakukan penyelidikan di balik polis asuransi berharga ribuan poundsterling yang diklaim kepemilikannya. Diduga ada misteri di balik kematian pemegang polis asuransi yang menguntungkan bagi sang suami. Sang tertuduh  Baron R** merupakan terapis bagi kesembuhan Mrs Andeton, putri Lady Boleton yang sejak kecil memang memiliki gangguan kesehatan. Saudara kembarnya yang diduga diculik sejak kecil oleh Gipsi ternyata merupakan asisten sang Baron. Namun tak ada yang menyadari hubungan keduanya, kecuali sang Baron. Kebetulan yang menguntungan ini dimanfaatkan oleh Baron R** untuk kepentingan pribadinya dengan menggunakan keahliannya dalam hal hipnosis, medis, dan kimia.


Hal 2/4

Jangan khawatir!
Saya bukan hendak mengganggu kenikmatan membaca dengan membeberkan kisahnya. Menariknya buku ini adalah cara bercerita yang tidak biasa digunakan pada kisah misteri. Umumnya kisah misteri memberikan petunjuk secara tersembunyi, pembaca harus jeli mencari petunjuk yang ada, merangkai kejanggalan, memastikan sebuah petunjuk hingga menentukan bagaimana sebenarnya misteri itu berlangsung. Dalam kisah ini, penulis justru perlahan mengungkapkan siapa pelaku kejahatan, siapa korban, siapa yang menjadi saksi. Berbagai fakta kejahatan justru sudah dipaparkan pada awal kisah.

Jika kisah Sherlock Holmes mengisahkan bagaimana Sherlock Holmes dibantu dr Watson mencari petunjuk, membuat kepalanya menelaah sel-sel kelabu  maka dalam kisah ini justru sebaliknya. Sel-sel kelabu justru sudah terlihat sejak awal.  Miss Marple menggunakan cara unik untuk menemukan berbagai fakta, lalu ia hanya tinggal melengkapi untuk mencari pelakunya. Jupiter Jones dari Trio Detektif menguji dugaannya sebelum mengungkapkan peristiwa sesungguhnya.

Kisah ini berbeda.Yang pembaca harus lakukan adalah menelaah bagaimana hubungan antara sel-sel kelabu itu. Pembaca sudah disodori fakta yang sudah teruji kebenarannya dan siapa pelaku, tinggal mencari bagaimana caranya pelaku melakukannya

Pengungkapan fakta-fakta dalam kisah ini juga dilengkapi bukti otentik. Misalnya perihal pernikahan tersangka dengan korban, pembaca bisa membaca Sertifikat Pernikahan keduanya pada halaman 93. Para penggemar kisah misteri bisa  mencoba menghubungkan aneka petunjuk yang menjadi catatan kaki dalam buku ini. Misalnya catatan kaki berbunyi," Bandingkan Bagian II.2 dan 5, serta Bagian III.1" pada halaman 92. Hal tesebutkan  dimaksudkan untuk menjelaskan beberapa fakta dan hubungan  beberapa tokoh.

Ibarat memasak, kita sudah disodori bahan dan masakan jadi sebagai contoh. Tugas kita adalah menemukan bagaimana memasak yang tepat agar bisa sesuai dengan contoh. Cara penyajian buku ini sungguh unik dan menantang. Apalagi mengingat saat penerbitannya yang pertama sekitar 150 tahun lalu.

Bagi mereka yang berkecimpung di dunia keamanan, sangat direkomendasikan membaca buku ini. Kadang pelaku kejahatan sudah terungkap dengan jelas hanya yang sulit adalah bagaimana membuktikannya. Sama juga dengan para petugas yang instingnya langsung tahu siapa pelaku kejahatan tapi kesulitan membuktikan keterlibatannya.  Buku ini mengajari banyak hal termasuk jangan melupakan fakta sekecil apapun. Dalam kisah ini adalah fakta bahwa salah satu tokoh yang dituduh menjadi pelaku adalah sosok kidal. 

Hal 3/4

Hal kecil jika dianggap kekurangan adalah dari pemilihan font. Terlalu kecil hingga sedikit mengganggu kenikmatan. Apalagi jika menilik bagian sinopsis. Huruf dengan font kecil berwarna putih memang kontras dengan latar belakangkover belakang yang gelap, namun juga membuat kurang nyaman mata yang membacanya. Dikhawatirkan banyak calon pembaca yang mundur karena malas membaca sinopsis, bagian penting  dalam pengambilan keputusan untuk membaca sebuah buku. 

Guna memudahkan pemahaman kisah, berikut cuplikan dalam http://privathipnotis.blogspot.com/2012/02/mengenal-hipnosis-hipnotis-hypnotism.html. "Hipnotis adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari pengaruh sugesti terhadap pikiran manusia. Dalam literatur barat, hipnotis disebut "hypnosis" atau "hypnotism" yang berasal kata "hypnos", nama dewa  tidur dalam mitologi Yunani Kuno. Dulu ilmu hipnotis tidak ada namanya, sampai pada tahun 1940-an seorang dokter inggris, James Braid, memberi nama "hypnotism" karena ia mengira kondisi trance itu sama dengan tidur. Namun akhirnya James Braid menyadari bahwa kondisi trance tidak sama dengan tidur. Seorang yang mengalami trance masih sadar dan masih mendengar seperti biasa yang mana hal itu tidak terjadi ketika seseorang tidur. Untuk itu, James Braid mencoba mengganti nama hypnotism menjadi monoideaism yang artinya suatu kondisi dimana seseorang sangat fokus pada suatu ide sehingga mengabaikan sekitarnya. Namun karena nama hypnotism terlanjur populer, maka istilah monoideaism menjadi tidak terkenal. Jadi, sebenarnya hypnosis atau hypnotism adalah nama yang kurang tepat untuk ilmu ini."

Sekedar mengingatkan asuransi  yang dimaksud dalam kisah ini menurut versi wikipedia adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit, dimana melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut.  Istilah "diasuransikan" biasanya merujuk pada segala sesuatu yang mendapatkan perlindungan.

Buku menjadi koleksi perpustakaan berkat campur tangan Dina Begum, penerjemah yang karyanya bisa dinikmati di berbagai kelas dalam perpustakaan ini.

Hal 4/4        

Untuk bisa memperoleh akses membaca di Perpustakaan harap memasukan data rahasia berupa;

Nama Penulis : Charles Felix
Penerjemah : Lulu Fitri  Rahman
Penyunting : Muthia Esfand
ISBN : 979-065-122-8
Halaman: 252
Penerbit : visimedia
Jumlah point yang harus diserahkan adalah: 42.000 satuan rupiah.

Selamat membaca

4 komentar:

  1. Kepada Grannie Peri Buku yang terhormat,
    Seperti biasa, memo ulasanmu selalu bikin jari ini ingin segera 'berlari' ke toko buku online untuk memesan buku. Semoga kisah-kisah detektif semakin memperkaya koleksi perpustakaan pribadimu.

    Dari: anggota arisan buku antik
    :D

    BalasHapus
  2. resensinya saja menegangkan ..

    BalasHapus