Kamis, 18 April 2013

Bukan Kisah Cinderella Biasa


Judul: Confessions of an Ugly Stepsister
Penulis: Gregory Maguire
Penerjemah: Khairi Rumantati
Penyunting: Ida Wajdi
Penyelaras: Nadia Luwis
Pewajah  Isi: Aniza Pujiati
ISBN: 978-979-024-500-6
Halaman: 444

Aku tidak terlalu peduli apakah kau bahagia atau tidak. Tapi, kalau kau sedang keluar, aku merasa lebih  aman berada di dapurku. Semakin dibutuhkan, semakin pribadi. Panggil aku Cinderling-Gadis Abu Kecil.

Panggil aku Gadis Abu, Cinderella, aku tidak perduli. Aku merasa aman di dapur.


Kisah Cinderella, Upik Abu sudah melegenda. Nyaris setiap orang saat kecil pernah mendengar, membaca, menonton  kisah itu. Minimal satu kali dalam kehidupannya.  Ceritanya mengenai seorang anak perempuan cantik yang baik hati bernama Cinderella. Ia tinggal bersama ayah,ibu tiri serta dua saudara tirinya.  Setelah ayahnya berpulang, Cinderella dipaksa mengerjakan pekerjaan rumah tangga sebelum matahari terbit hingga matahari terbenam. Sementara kedua saudara tirinya justru bermalas-malasan.

Dan seterusnya…
Buku ini justru menawarkan hal yang berlawan dengan kisah itu. Saudara tiri Cinderella terasing karena kecantikannya dan ketenarannya.  Mereka saling menyayangi namun dengan cara yang unik. Tak satu pun diantara kedua saudara tiri itu yang menyiksanya dengan pekerjaan rumah tangga atau minta dilayani. Justru Cinderella sendiri yang melakukan seluruh pekerjaan dan menututi dirinya dengan abu dapur.

Berawal dari keinginan mengunjungi kakeknya Pieter ten Brock , Margareth membawa anak-anaknya Ruth dan Iris mengarungi  samudra menuju Belanda dari Inggris. Kabar  kematian sang suami  Jack Fisher  merupakan salah satu alasan ia harus mengunjungi sang kakek.  Celakanya saat mereka tiba dengan letih dan lapar serta kehabisan uang pastinya,mereka baru tahu sang kakek sudah meninggal beberapa tahun lalu dan rumah itu ditinggali oleh bukan apa-apa mereka. Tak ada kewajiban bagi para penghuni rumah itu untuk membantu orang asing yang kelaparan.

Sebagai seorang ibu, Margareth berusaha mencari cara agar ia dan kedua putrinya bisa mendapat tempat berteduh dan makan.  Bukan hal yang mudah. Berbagai cara ditempuhnya hingga berteriak di setiap pintu rumah penduduk. Keberuntungan kecil membawanya ke rumah seorang pelukis berbakat, The Master. Margareth bertugas menjadi semacam pengurus rumah tangga sementara kedua anaknya juga mendapat tugas selain harus membantu ibu mereka.

Setiap hari Iris harus duduk di kursi yang terkena cahaya utara hingga Master bisa mengawati wajahnya dan membuat lukisan.  Iris memang memiliki wajah menarik dengan kecerdasan yang terpancar di sana. Sementara sang kakak, Ruth yang bisa dikatakan bodoh dan agak terbelakang, mendapat tugas memetik bunga dan rumput liar setiap hari.

Seorang pedagang Bunga Tulip Van Den Meer terpesona akan lukisan wajah Iris. Ia meminta Master melukis wajah anaknya, Clara. Secara fisik Clara merupakan anak yang mempersona hanya saja ia cenderung tertutup. Clara sangat percaya ia adalah Changeling. Sang ibu juga membuat keadaan kian parah dengan berusaha menjaganya seakan porselen mudah pecah.

Sang pedagang juga tertarik dengan Iris. Ia ingin menjadikan iris sebagai teman bagi Clara juga mengajarinya Bahasa Inggris. Margareth dan Ruth juga ikut tinggal disana bersama iris sebagai pengurus rumah tangga. Pada bagian ini kisah mulai menarik.

Margareth yang sejak awal kisah digambarkan sebagai sosok yang tegar, ambisus juga licik  walau saya pribadi cenderung menganggapnya pandai menemukan peluang bagi dirinya, menganggap hal ini sebagai peluang untuk memperbaiki kehidupannya serta kedua putrinya. Salah satu buktinya adalah saat ia “melompat” dari seorang kepala rumah tangga menjadi ibu tiri Clara.

Ia akan menjadi ayah tiri kalian
Karena aku dibutuhkan untuk menjadi ibu tiri Clara

Tak ada yang mengetahui bagaimana caranya ia bisa membuat Van Den Meer mau menikahinya. Atau apakah ia juga berperan dalam kematiang istri Van Den Meer mengingat ucapannya, “  Tuhan merampas satu nyawa baik untuk  menyelamatkan nyawa kita yang menyedihkan.”

Kisah ala Cinderella dimulai dari sini.
Margareth sangat terlihat ingin mengubah  Clara menjadi sosok yang berbeda. Ia memaksa Clara melakukan pekerjaan rumah tangga dengan cara yang berbeda. Misalnya sengaja membiarkan Clara bosan di rumah dan merasuki dirinya bahwa kebosanan akan hilang jika ia melakukan pekerjaan rumah tangga. Tak ada kekerasan ala kisah-kisah klasik yang  ada justru penindasan dengan gaya elegan, perang syaraf.

Sebagai ibu, Margareth akan melakukan apa saja untuk putri-putrinya bahkan dengan segala cara termasuk memaksa Iris agar mau datang ke pesta dansa seorang pangeran sementara Clara yang justru menawan dan paling cantik harus puas dengan rencana dinikahkan dengan seorang tukang jahit! Margareth akan melakukan apa saja agar tidak tinggal di penampungan setelah kebangkrutan suami barunya. Jika perlu ia akan melepas Clara pada penawaran tertinggi, asal tidak melebihi Iris tentunya.

Clara sendiri  justru menemukan rasa nyaman dengan melakukan aneka pekerjaan rumah tangga. Ia bukan lagi gadis dengan kecantikan mempesona, semuanya tersembunyi di balik debu dan asap dapur.  Karakter Clara yang awalnya terlihat lemah belakangan berkembang menjadi sosok yang tegar dan kuat. Bahkan ia tak ragu-ragu menentang Margareth dan berkata pedas di depannya.

Bukan saja karena kisahnya menawarkan versi berbeda dari kisah Cinderella yang sudah umum tapi perkembangan karakter pada tokoh membuat kisah ini memikat. Kita juga diajak mengikuti bagaimana perkembangan kehidupan masyarakat  Belanda di abad tujuh belas. Dimana aneka wabah mematikan mulai menyerang.

Ilustrasi yang disajikan juga memanjakan mata kita. Buku ini terdiri dari lima bagian dimana tiap bagiannya terdiri dari beberapa bab. Pemberian judul pada tiap bab juga mempergunakan kalimat yang mengundang rasa ingin tahu, misalnya pada bagian empat dengan judul Galeri Kekeliruan Tuhan terdapat  delapan bab antara lain berjudul  Changeking, Sihir sederhana dan lainnya.

Cinderella adalah dongeng tradisional dengan versi yang dijumpai di banyak negara, dengan berbagai variasi. Versi paling awal dari cerita ini berawal dari Cina pada 860. Dia tercatat di The Miscellaneous Record of Yu Yang oleh  Tuan Ch'ing-Shih, sebuah buku yang ada sejak Dinasti Tang. Versi paling terkenal ditulis oleh penulis Perancis charles Perrault pada tahun 1697 berdasarkan cerita rakyat ditulis oleh  Giambattista Basile      sebagai La Gatta Cennerentola pada 1634 namun film animasi dari Walt Disney Production    telah menjadi standar versi  kontemporer (http://id.wikipedia.org/wiki/Cinderella)

Kisah ini sudah diangkat ke film oleh sutradara Gavin Millar pada tahun 2002 dengan judul sama dengan buku. 
Kejutan belum berakhir!
Pembaca akan terkejut ketika mengetahui siapa yang menjadi narator kisah ini,

Gambar:

6 komentar:

  1. jadi penasaran sama bukunya. cari ah :D

    BalasHapus
  2. ada berbagai versi cinderella yah ..

    BalasHapus
  3. he eh belakangan banyak plesetan kisah klasik kek little women and vampire (lupa judul aslinya)

    BalasHapus
  4. he eh belakangan banyak plesetan kisah klasik kek little women and vampire (lupa judul aslinya)

    BalasHapus
  5. cinderella kisahnya sudah banyak dipublikasikan dalam berbagai judul cerita, kisahnya memang manjadi inspirasi banyak film.

    BalasHapus