Rabu, 13 Februari 2013

Wu Chao Sang Putri Langit

Penulis : Nigel Cawthorne
Penerjemah: Fahmi  Yamani 
ISBN 13: 9789790243972
Halaman: 378
Harga: Rp 59.000


Intrik
Kekuasan
Sex

Tiga hal yang menjadi topik utama dalam buku ini. Sepertinya ketiganya juga merupakan komponen  yang bisa kita temui dalam buku-buku bertema sejenis.

Intrik dipergunakan untuk mendapatkan kekuasan, demikian juga dengan urusan arus bawah alias sex. Urusan sex dalam buku ini diungkap dengan gamblang. Para wanita di sekitar kaisar diwajibkan memahami ilmu seputar sex karena Yin mereka adalah asupan bagi kesehatan jiwa dan panjang umur kaisar. Banyak  selir dan istri kaisar bahkan permaisuri yang memanfaatkan keahlian itu  untuk memperoleh kekuasaan. Salah satunya Wu Chao

Wu Chao merupakan catatan kelam dalam sejarah kekaisaran di China, ia merupakan satu-satunya Putri Langit. Masyarakat China menganggap kaisar adalah Putra langit yang menjadi perantara langit dan manusia. Mereka disebut Putra Langit, karena biasanya kaisar adalah seorang pria. Khusus untuk kasus Wu Chao maka ia disebut Putri Langit.

Memasuki harem istana pada usia tiga belas tahun pada tahun 3275 sebagai selir membuat keluarga Wu Chao mendapat kehormatan  besar. Ia terpilih karena keluarganya merupakan keluarga terhormat dan rekomendasi salah satu sepupunya yang merupakan  selir kesayangan kaisar. Tak butuh lama baginya untuk segera menjadi selir kesayangan kaisar.

Angin sepertinya mempermainkan nasib Wu Chao, sang kaisar mangkat. Sesuai tradisi ia dan selir yang lain harus mengunduli rambut dan hidup di biara. Tak lama kemudian, angin berhembus membawa Wu Chao kembali ke istana menjadi selir Kaisar Kao-tsung yang sebenarnya adalah anak kaisar terdahulu! Kesempatan kedua ini tidak disia-siakan Wu Chao, ia berusama sekeras mungkin untuk bisa menjadi Permaisuri. Bagaimana pun caranya, bahkan membunuh putrinya yang baru saja lahir.

Karena kaisar tak mampu bekerja maka pada tahun 600, tahun kelima Hsien ch'ing, Permaisuri Wu mengambil alih tugas kerajaannya dan membuktikan diri sebagai seorang administrator yang handal. Namun  dalam ajaran Kong Hu Cu kaum wanita tidak boleh memerintah dengan alasan tidak cakap, maka apa yang dilakukan oleh Wu Chao dianggap sebagai usaha makar.

Guna menjamin kekuasaannya bertahan lama, Wu Chao bahkan membuat divisi polisi rahasia. Markas Polisi Rahasia terletak di dalam Li Ching-me atau Gerbang Pemandangan Indah. Siapapun  yang masuk ke dalamnya, mustahil bisa keluar dengan selamat.

Dalam sejarah, memang  ada Permaisuri yang mendapat kekuasaan sebesar Wu Chao, tetapi mereka selalu mendapatkannya berkat campur tangan keluarga yang berkuasa. Sementara Wu Chao mendapatkannya karena usahanya sendiri, kalaupun ada dukungan hanya dari ibunya saja.

Buku ini mengupas tidak saja perihal intrik-intrik perebutan kekuasan di istana, dimana sang putra mahkota bisa saja menghukum ibu kandungnya, menggulingkan ayahanda sang raja serta membunuh saudara kandungnya. Ada sisi lain seputar sejarah, kehidupan sosial pada masa itu yang dikemas dengan apik oleh sang penulis. 

Pada abad pertengahan di China daging manusia bahkan direkomendasikan untuk di makan karena baik bagi kesehatan. Dr T'ang salah satu dokter yang terkenal pada saat itu bahkan menganjurkan para anak yang berbakti untuk mengiris potongan daging mereka untuk mengobati orang tua yang sakit.

Ada juga perihal hirarki di antara para selir. Pada level tertinggi ada Permaisuri atau Maharani yang biasanya berasal dari keluarga bangsawan sehingga hanya anak-anak mereka yang boleh menjadi pengganti kaisar. 

Selanjutnya empat Istri Kerajaan dari kelas satu, walau sangat jarang salah satu putra mereka memungkinkan menggantikan kaisar,  Rani atau fu ren  dikenal sebagai Mulia, Murni, Berbudi Luhur, dan baik. Seterusnya ada sembilan istri kelas dua atau pin dengan sembilan gelar yang berbeda.  Sembilan jie yu, Anggun dan Pilihan merupakan herarki kelas tiga. Kelas empat ada sembilan cantik atau mei ren, diikuti dengan sembilan istri kelas lima bernama cal ren atau istri berbakat. Lalu ada dua puluh tujuh bao lin di kelas enam, dua puluh tujuh yu nu di kelas tujuh dab terakhir 27 cai nu di kelas delapan. Kalau tidak salah hitung ada 126 orang!  

Mengingat kaisar membutuhkan yin mereka yang diperoleh saat “Tongkat Giok" dan "Gerbang Permata" berpadu maka tak heran jika ada yang  tidak memiliki gelar namun dipekerjakan karena keahliannya. Tujuannya  adalah menyerap energi sebanyak-banyaknya dari selir kelas rendah dan mengeluarkannya hanya dengan istri kelas tinggi, khususnya Permaisuri.

Perihal  "Tongkat Giok" dan "Gerbang Permata" yang diulas apa adanya. Lembar-lembar awal buku ini malah menguraikan berbagai hal yang wajib diketahui oleh para selir. Tugas utama mereka sangat jelas, memberikan yin sebanyaknya bagi kaisar, agar mampu mengeluarkan sebanyak mungkin maka diperlukan pengetahuan khusus.

Selain urusan  "Tongkat Giok" dan "Gerbang Permata" yang cukup mengkhawatirkan jika dibaca para remaja dengan sejuta rasa ingin tahu, buku ini juga menggambarkan kekejaman Wu Chao dengan gambling sehingga berkesan sadis.

Misalnya kisah  saat Wu Chao  cemburu. Ia mengirim tukang jagal untuk memukuli Mantan Permaisuri Wang dan Selir Suci. Masing-masing mendapat seratus pukulan. Selanjutnay tangan dan kaki mereka dipotong dan ditenggelamkan ke dalam tong anggur.  Keduanya mati kehabisan darah. jangan kira siksaan terhenti setelah mereka meninggal, selanjutnya kepala mereka dipenggal dan tubuh mereka dipotong-potong.

Ada juga kisah bagaimana Wu Chao mempermalukan mereka yang menentangnya. Tak ketinggalan adegan penyiksaan yang dilakukan oleh para polisi rahasia dengan segala alat siksanya.

Walau dikenal kejam, dari sisi sastra diyakini ada empat puluh enam puisi yang ditulis oleh Wu Chao. Asal muasal jenis music unik, tai ko yang berkembang dari  konser di depan kamar tidurnya. Konon untuk menutupi suara “Delapan Kuda Berguling di Lumpur Basah” diadakan konser di depan kamar tidur  Sang Putri Langit. Wu Chao di masa pemerintahannya  terkenal  mendukung kegiatan keagamaan serta mengeluarkan rencana reformasi dua belas point.

Bagi penggemar Buku  The Last Emperor: Kisah Tragis Kaisar Terakhir China, buku autobiografi mengenai Henry Pu Yi besutan Paul Kramer, tentunya juga menikmati kisha dalam buku ini.

Jika ingin mengenal penulis dengan lebih baik, silahkan menyambangi http://www.nigel-cawthorne.com/

Sumber gambar:

http://indonesian.cri.cn/1/2006/04/28/1@42402.htm
http://www.ternyata.info/2010/02/tzu-hsi-kaisar-wanita-dari-cina.html
http://unik-go.blogspot.com/2012/05/wu-zetian-kaisar-wanita-sadis-dari-cina.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar