Minggu, 09 September 2012

Lust for Life, Kisah Kelabu Van Gogh



Penulis: Irving Stone
Penerjemah: Rahmani Astuti
Penyunting: Anton Kurnia
Pemeriksa Aksara: Adi Toha
ISBN: 978-979-024-373-6
Halaman:574
Harga: Rp 75.000


Je suis Saint Esprit-Aku adalah Santo Esprit
Je suis sain d’esprit-Aku tidak gila

Konon, perbedaan antara jenius dengan kegilaan sangat tipis.
Banyak orang jenius yang disangka kurang waras oleh banyak orang. Salah satunya Vincent Van Gogh.

Terlahir dengan nama Vincent Willem van Gogh pada 30 Maret 1853 di Zundert, Belanda.  Van Gogh bisa disebut salah satu pelukis terbesar dalam sejarah seni di Eropa. Sepanjang hayat ia menghasilkan lebih dari 2.100 karya seni, terdiri dari 860 lukisan minyak dan lebih dari 1.300 cat air, gambar, sketsa. Karya-karyanya terjual dengan harga yang sungguh fantastis, seperti Bunga-bunga Iris pada tahun 1889 dan Potret Dr. Gachet yang dibuat tahun 1890.

 Karya lengkap Van Gogh yaitu:
  • (1885) Pemakan kentang
  • (1888) Kamar tidur di Arles
  • (1888) Teras kafe di malam hari
  • (1888) Kebun anggur merah
  • (1888) Kafe malam
  • (1889) Malam berbintang
  • (1889) Bunga-bunga Iris *
  • (1889) Jambangan dengan 12 bunga matahari
  • (1889) Portrait de l'artiste sans barbe *
  • (1890) Potret Dr. Gachet *
  • (1890) Ladang gandum dengan burung gagak
  • (1890) Perempuan petani dengan latar belakang gandum
*Meraih  nilai penjualan tertinggi.

Van Gogh  muda awalnya bekerja sebagai penjual di perusahaan seni. Tapi pekerjaan itu sepertinya tidak cocok dengan hati nuraninya. Beberapa kali ia terpaksa menjual sebuah karya seni yang menurutnya sangat tidak elok. Hal ini sempat menimbulkan perdebatan antaranya dengan sang atasan, Obach. “Katakan padaku, bagaimana seseorang bisa menganggap dirinya benar dengan dengan menghabiskan kehidupannya yang hanya sekali untuk menjual lukisan-lukisan yang sangat jelek kepada orang-orang yang sangat bodoh”

Merasa tidak cocok dengan pekerjaannya itu, van Gogh membanting stir memulai karier sebagai seorang pendeta. Sekitar tahun 1879 ia bertugas di wilayah pertambangan Belgia sebagai seorang  misionaris. Di sana ia mulai menggambar sketsa para pekerja tambang. Apa yang dilihat itulah yang digambarnya, tanpa ada penyesuaian atau upaya membuat sosok yang ada terlihat lebih “baik”


Pemakan Kentang  dikerjakan van Gogh mulai 13 April hingga awal Mei, sebelumnya diawali dengan membuat sketsa dalam kurun waktu Maret hingga awal April.Sekarang lukisan tersebut tersimpan di Van Gogh Museum di Amsterdam. Van Gogh sengaja melukis sosok para petani di Nuenen apa adanya. Model juga diambil yang memiliki wajah buruk dan kasar supaya bisa terlihat alami. Dari mutu lukisan, van Gogh menganggap ini merupakan karya terbaiknya.

Dua orang dokter mendiagnosa van Gogh menyimpulkan ia menderita epilepsi yang cukup parah. Dalam http://medicastore.com/penyakit/686/Epilepsi.html, disebutkan epilepsy adalah suatu penyakit yang ditandai dengan kecenderungan untuk mengalami kejang berulang.

Van Gogh menghabiskan sisa hidupnya di R.S. Jiwa Saint Paul-de-Mausole di Saint-Rémy-de-Provence, Perancis.  Ia dirawat  karena merasa dirinya menjadi gila Ada anggapan kesehatan mentalnya mempengaruhi lukisannya.  Pada tanggal 29 Juli 1890 di 37 tahun  van Gogh ditemukan tewas bunuh diri.

Irving Stone sang penulis kisah lahir di  Tannenbaum,  pada 14 Juli  1903. Spesialisasinya adalah menulis  biografi tentang orang-orang terkenal seperti:
  • Lust for Life (1934) – berdasarkan kisah hidup Vincent van Gogh
  • Sailor on Horseback (1938) - berdasarkan kisah hidup Jack London.
  • Clarence Darrow For the Defense (1941) - biografi Clarence Darrow
  • They Also Ran (1944, updated 1966) –
  • Immortal Wife (1944) - berdasarkan kisah hidup Jessie Benton Frémont
  • Adversary in the House (1947) - berdasarkan kisah hidup Eugene V. Debs
  • Earl Warren (1948) - biograpfi of Earl Warren
  • The Passionate Journey (1949) - berdasarkan kisah hidup John Noble
  • The President's Lady (1950) - berdasarkan kisah hidup, Rachel Donelson Jackson
  • Love is Eternal (1954) - berdasarkan kisah pernikahan Abraham Lincoln dan Mary Todd
Dan masih banyak lagi.

Secara garis besar,bagi saya  buku ini cukup berat mengingat sosok van Gogh sendiri cukup unik. Kesan muram, sedih dan putus asa beberapa kali terungkap dalam buku ini. Van Gogh semasa hidupnya hanya mampu menjual sebuah lukisan, sungguh kontras dengan situasi sesudah ia meninggal.

Walau begitu, gaya penulisan yang unik membuat saya bisa menikmati kisah yag ditawarkan walau dengan kecepatan membaca yang harus di turunkan beberapa tingkat. Buku ini sangat layak dibaca bagi mereka yang menyukai karya lukis serta menyukai sosok van Gogh yang misterius.

Banyak hal-hal baru yang terungkap dalam buku ini.Misalnya mengenai sosok sang adik, Theo yang selama ini selalu menjadi pendukung utamanya. Adegan pemotongan kuping yang elgendaris dan masih banyak lagi.

Buku ini juga sudah diadaptasi dalam sebuah film dengan judul yang sama, Kirk Douglas berperan sebagai van Gogh.  Film ini  meraih inominasi empat Academy Awards, menang satu nominasi. Jika ingin melihat karya lengkap van Gogh bisa mengunjungi http://www.vangoghgallery.com/catalog/Painting/. Juga mengunjungi http://www.vangoghmuseum.nl/


Sumber gambar: subculturia.blogspot.com

1 komentar:

  1. van gogh punya gaya lukis tersendiri dibanding pelukis lainnya seperti picasso

    BalasHapus