Rabu, 26 Desember 2012

The Casual Vacancy

                                                                MEMO

Tanggal: Putaran Bumi Kesekian X-nya
Kepada : Seluruh Peserta Kelas  Kehidupan Sosial Masa Lampau
Dari      : Dewan Pemerhati Modul
Perihal  : Telaah Buku Baru
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Terkait modul  mengenai kehidupan sosial di Inggris, tepatnya di Kota Pagford pada abad 21 maka Dewan Pemerhati Modul merekomendasikan pada seluruh peserta Kelas  Kehidupan Sosial Masa Lampau untuk membaca, mendiskusikan dan melakukan  telaah kepustakaan pada sebuah buku. Buku ini terdiri dari tujuh bagian, dimana tiap awal bagian memuat kutipan dari  Local Council Administration.

Data buku tersebut adalah sebagai berikut:  


Judul :The Casual Vacancy
Penulis:J.K. Rowling,
Penerjemah: Esti A. Budihabsari , Andityas Prabantoro , Rini Nurul Badariah
ISBN: 9786029225686
Halaman: 593
Penerbit: Qanita

Buku tersebut memuat beraneka ragam hal menarik yang terjadi di Kota Pagford. Semuanya bermula dari peristiwa Kekosongan Jabatan.

Kekosongan jabatan merupakan sebutan saat sebuah kursi di dewan menjadi kosong karena kematian, atau saat seorang anggota dewan tidak bisa hadir untuk menerima pelantikan jabatannya dalan kurun waktu yang sudah ditentukan, atau ketika surat pengunduran dirinya disetujui.

Dalam kasus ini,  kekosongan jabatan terjadi akibat meninggalnya  Barry Fairbrother seorang anggota dewan pada usia awal empat puluhan akibat Aneurisme. Aneurisme merupakan suatu kondisi  dimana  pembuluh darah otak pecah secara mendadak.  Saat pembuluh pecah, maka darah akan merembes ke otak. Rembesan darah yang membasahi otak  menyebabkan pasien mengeluhkan pusing. Saat  rembesan darah membanjiri otak, seseorang bisa meninggal mendadak.

Kota yang semula terlihat damai dan menyenangkan mulai bergejolak.  Aktivitas yang biasa dilakukan oleh penduduk kota sontak berubah menjadi sebuah kegiatan konspirasi tingkat tinggi. Sebut saja dua remaja pria,Stuart"Fats"Wall dengan  Andrew Price. Andrew  sangat memuja Fats. Keduanya memiliki sifat yang bertolak belakang, tapi hal tersebut yang membuat mereka bersahabat. Sosok Fats yang  urakan, ceroboh dan pemarah namun sangat menghargai kejujuran serta sering berpikir tentang orang-orang yang dilabeli  gilia atau kriminal, sungguh kontras dengan Andrew yang cenderung pendiam dan berpikir panjang. Tapi keduanya memiliki kesamaan, sama-sama membenci ayah mereka. Ayah kandung Andrew dan ayah angkat Fats. Keduanya berkonspirasi melakukan pembalasan dendam akan siksaan yang mereka alami selama ini.

Atau kegiatan mencari dukungan bagi pengganti kursi  milik Barry Fairbrother. Setiap orang berusaha menjagokan calon yang mampu menampung aspirasi mereka. Dukungan dilakukan dengan berbagai cara. Dari sekedar berbagi gosip hingga terang-terangan menjatuhkan calon lainnya. Kegiatan konspirasi  politik tingkat tinggi berlangsung di sana

Beberapa tokoh juga memiliki kisahnya masing-masing. Ada sosok Sukhivinder, seorang remaja putri yang hobi menyiksa dirinya dengan menyayat silet ke tangannya. Semakin banyak darah yang mengalir keluar setara dengan semakin banyak kebencian akan dirinya sendiri. Sosok Krystal bisa dikatakan  gambaran remaja pemberontak. Dengan ibu seorang pencandu dan anggapan miring masyarakat, untuk apa ia bersikap manis, pikirnya. Hanya Barry Fairbrother yang bersikap baik padanya dengan mengajaknya bergabung ke klub dayung sekolah.

Seperti yang tercetak di jacket buku, bahwa buku ini merupakan bacaan  untuk dewasa, maka bisa dipastikan banyak hal yang hanya patut dibaca oleh orang dewasa. Misalnya bagaimana penyiksaan  psikologi yang dilakukan oleh ayah Andrew, Simon terhadap adik laki-lakinya Paul. Sang ayah sering memaki dan membentak adiknya bahkan memanggilnya Pauline. Hal tersebut membuat sang adik menjadi penggugup dan selalu merasa salah dalam bertindak. Sementara sang ibu, Ruth hanya mampu terus menerus meminta maaf dan membutakan diri atas perbuatan sang ayah.

Belum lagi pilihan kata  yang digunakan, LUAR BIASA. Misalnya, "Dasar perempuan jalang pecandu" di halaman 128, Buku ini menawarkan kisah dalam kisah mengenai kondisi Kota  Pagford, seakan kisah berbingkai. Begitu banyak tokoh dengan aneka latar belakang yang berbeda.  Selain mempelajari sistem pemerintahan secara dangkal, pembaca juga akan disodori aneka masalah kompleks  layaknya masalah yang muncul di sebuah kota.

Secara garis besar buku ini menarik, layak diberi bintang 4,5. Hanya saja ritme awal kisah lambat, kebelakangan baru kian mengalir. Bagi pembaca yang menyukai ritme bercerita cepat, maka ia harus bersabar dan menurunkan gigi kecepatan membacanya. Tapi jangan ragu hasilnya sangat sepadan. Karena banyak tokoh yang saling berhubungan, maka butuh konsentrasi membacanya

Selain aneka konflik, pesan moral mengenai kasih sayang, saling memaafkan serta keinginan untuk berubah juga bisa  ditemui dalam buku ini. Semua pada akhirnya menuju ke kehidupan yang lebih baik. Pasangan ibu dan anak, Kay dan Giai misalnya. Keduanya akhirnya bisa menekan ego dan menjadi sepakat dalam banyak hal setelah melampaui sekian pertengkaran dan perdebatan sengit. Tak terhitung sejumlah teriakan dan bantingan pintu. Masih ada perbedaan memang, setidaknya mereka sepakat bahwa Gavin, pacar sang ibu merupakan ba***gan dan harus di depak dari kehidupan mereka.

J.K Rowling merupakan penulis berbakat yang terkenal melalui seri Harry Potter. Enyahkan bayangan HP dengan aneka sihirnya saat akan mulai membaca buku ini. Karena buku ini sangat bertolak belakangan dengan HP.  Jika HP menawarkan aneka kisah menawan ala fantasi, maka buku ini menyawarkan kisah yang mungkin saja terjadi di sekitar kita tanpa kita sadari. Penulis mampu keluar dari kesuksesan HP dengan membuat sebuah kisah yang sama sekali tidak bersinggungan dengan HP. Konon buku ini akan segera dijadikan serial tv. 

Selamat menikmati buku ini.
Ada baiknya kita kutip sebuah kalimat doa yang tertera dalam buku ini, "Wahai jiwa, dunia bagai sumur dalam nan gelap. Di setiap sisi, Kematian menebarkan jaringnya."



-----------
Penasaran saat membaca sinopsis buku ini.
Apakah sama sekali tidak ada unsur HP, tidak ada tokoh HP, minimal menyerupai  dalam buku ini.
J.K Rowling benar-benar menciptakan sebuah DUNIA baru, dalam wujud Kota Pagford.
Secara pribadi, saya membutuhkan catatan saat menikmati kisah ini di awal cerita. terutama mengenai hubungan dengan para tokoh yang ada dalam buku ini. Kesan sebuah kota ambruladul yang tersembunyi di balik kota idaman sangat terlukis dalam kisah ini.

Bagi saya butuh tenaga ekstra untuk menikmati kisah di bagian awal, baru saat setengah isi buku alurnya mengalir dengan cepat. Sempat saya menyesal, sepertinya usaha memahami kisah di awal tak sepadan dengan akhirnya yang nyaris amat mudah, tapi itu bagi saya pribadi.

Sekilas saya jadi ingat Ken Follet, penulis dengan beragam tokoh dan konfliks dalam sebuah kisah.

Salut untuk trio penerjemah.
Penasaran, gimana rasanya bekerja trio begini
Sayang Jeng Esti menolak membubuhkan tanda tangan di buku saya *masih dendam ditolak*

Tertarik buku ini? Ada kuisnya di  http://trulyrudiono.blogspot.com/2012/12/serial-grandnie-kuis-di-akhir-tahun.html

7 komentar:

  1. Salam sejahtera,
    Saya sependapat dengan Anda bahwa membaca TCV ini sangat membutuhkan tenaga dan pikiran ekstra untuk memahami isi ceritanya. Saya aja masih bab 2, terkadang masih bingung dengan isi ceritanya dan sekali-sekali harus mengulangi baca lagi dari awal jika saya tidak begitu menangkap maksud dari setiap part nya. Maklum, saya baru membaca buku/novel seberat ini. Biasanya sih, saya membaca buku/novel sekelas seperti Harry Potter hehe.. Karena saya ingin mengambil buku/novel sebagai bahan buat skripsi saya, tapi terkadang saya masih bingung untuk menentukan judul proposal saya untuk nantinya dipakai buat skripsi karena isi dari buku/novel masih agak rumit saya pahami. Apakah ceritanya banyak mengangkat tentang politik? Hmhmmm.. Bisakah Anda membantu saya, kira-kira judul skripsi yang bagus untuk membahas buku/novel TCV ini? Terima Kasih :)

    BalasHapus
  2. Sedikit banyak saya setuju dengan review anda tentang novel ini, tapi sejak membacanya dari awal, menurut saya gaya penulisan rowling sudah cukup jelas terlihat...walau tentu ceritanya sangat jauh berbeda. Saya jg akan memuat reviewnya di blog sy besok, semoga anda berkenan melihatnya juga dan meninggalkan komen hehehe... Buat mas anonim di atas, maaf sy juga turut membaca komen anda.. Mnurut saya elemen politik di novel ini hanya tergambar melalui proses 'casual vacancy' itu saja.. Tapi selebihnya sy rasa penulis lebih menekankan ke realita kehidupan dan degradasi moral-moral yg marak skarang ini. :)

    BalasHapus
  3. @Anonim & Liku
    Thx sudah mampir

    Di tempat saya bekerja, banyak skripsi dari hasil penelitian novel. Bisa diintip di ww.lib.ui.ac ada katalognya.
    Jika ada di wilayah Jakarta sekitarnya siapa tahu bisa mampir

    Ditunggu reviewnya yah

    BalasHapus
  4. Terima kasih sebelumnya sekiranya sudah membalas dan membantu saya. Maaf kepada Liku, saya bukan pria tapi wanita hehe panggil saja saya Juli dan saya tinggal di wilayah Makassar :) Awalnya, saya ingin membahas tentang "Politics and Poverty" / "Social and Politics" dalam novel ini buat skripsi saya dan judulnya kurang lebih kayak begitu tapi masih rada-rada bingung dikarenakan saya belum baca sepenuhnya novel ini dan masih banyak kesulitan yang saya hadapi dalam membaca novel ini seperti yang sudah saya beritahukan di komentar sebelumnya. Beberapa teman saya memberikan saya judul tentang "Juvenile Deliquency" tapi saya pikir kalo saya mengambil judul seperti itu agaknya pembahasannya agak kurang, dan saya berpikir lagi untuk judul seperti itu masukkan saja dalam "Social and Politics" soalnya menurut saya tentang "social" udah masuk juvenile deliquency nya gtuh. Mohon komentar, tanggapan dan bantuannya lagi. Terima Kasih

    BalasHapus
  5. ini adalah tentang sisi lain politik

    BalasHapus
  6. Kerja bertiga itu seru, Mbak Truly. Saya tulis di sini: http://www.rinurbad.com/the-casual-vacancy/

    BalasHapus
  7. Bukan nolak mba, ga pede. Apalah saya ini

    BalasHapus