Penerjemah: Anton WP
ISBN: 9786237245544
Halaman: 116
Cetakan: Pertama-2021
Penerbit: bukuKatta
Harga: Rp 50.000
Rating: 3/5
~Penerbangan Malam, halaman 103~
Khusus berisi ulasan seputar buku, tak lain dari yang berkaitan dengan buku, didedikasikan untuk para pekerja dunia buku. Sebagai ucapan terima kasih kepada para Peri Buku dan bukti eksistensi diri sebagai anggota Ordo Buntelan
Belum lama ini, sebuah buku setebal 400-an halaman tanpa sengaja tertimbun di bagian seleksi buku untuk pengembangan koleksi. Untuk mengurangi dampak yang timbul karena buku ini terlalu lama berada di sana, maka seorang petugas telah diberikan tugas khusus untuk menelaah dan memberikan komentar terkait buku tersebut dalam tempo tak terlalu lama.
Berikut laporan dari petugas tersebut:
Membaca kisah ini membutuhkan banyak tenaga ekstra. Pertama, kondisi buku yang lumayan rapuh sehingga membuat beberapa halaman mudah lepas. Bagi pembaca seperti saya, yang menganut paham membaca di mana saja serta kapan saja, tentunya kurang nyaman harus membawa buku seperti ini.
https://www.goodreads.com |
Langkah Kurangi Tumpukan Barang, Perbanyak Pengalaman sebagai contoh. Kurang lebih langkah ini mengadopsi metode KonMarie. Jika ada yang lupa, ulasan bukunya ada di sini, Atau Seni Hidup Minimalis dari Francine Jay. Ulasannya bisa dibaca di sini.
Pada intinya, cara ini mengajak pembaca untuk membebaskan diri dari keterikatan pada benda-benda yang sesungguhnya sudah tak dibutuhkan. Kadang, kita membeli bukan karena butuh atau perlu namun karena ingin. Demikian juga ketika menyimpan, kadang dilakukan karena kenangan yang ada pada barang tersebut, bukan pada manfaat.
Minimal mereka sudah mendapat hak untuk piknik ke perpustakaan, tak hanya menikmati aneka tempat pariwisata yang bisa dilihat dari sejumlah stiker yang ditempel di mobil.
Andai banyak perpustakaan juga melakukan kegiatan yang mengundang minat orang tua untuk membawa anaknya ke perpustakaan, literasi anak bisa menjadi suatu hal yang berkembang dengan leluasa.
Bahkan seorang Soesilo Toer juga pernah meramaikan khasanah kisah anak melalui beberapa karyanya, dengan kekuatan perpaduan kemalangan dan kemujuran.
Kisah persahabatan Henki dan Meneer Kleber membawa pembaca pada berbagai kisah imajinasi zaman perang. Melalui penuturan Meneer Kleber rasa nasionalisme anak-anak diharapkan menjadi lebih kuat.
Secara keseluruhan, buku ini sangat perlu dibaca oleh mereka yang aktif dalam literasi anak, seperti penulis, penerbit, dan pendongeng. Mereka yang juga tertarik dengan dunia literasi secara umum juga disarankan untuk membacanya.
Bagi para orang tua, buku ini bisa menjadi referensi bagaimana memilih bacaan yang bemutu bagi anak. Sementara bagi para psikolog, buku ini bisa menjadi tambahan pengetahuan mengenai bagaimana buku bisa berdampak pada perkembangan kejiwaan anak.
Selain membangkitkan memori bagi saya, buku ini memberikan banyak informasi terkait literasi anak, salah satu sisi literasi yang selama ini jarang saya kunjungi selain sekedar mengulang bacaan saat kecil.
Termasuk bagaimana kendala dan upaya para penggiat literasi dalam mengembangkan literasi bagi anak-anak. Ternyata tidak mudah! Apa lagi saat sekarang, saya bisa merasakan betapa sulit dan rumitnya hanya sekedar untuk membuat seorang anak tertarik membaca. Bahkan anak dari penggila buku sekalipun!
Tambahan kata menarik juga saya peroleh dari buku ini. Sebagai seorang esai, tentunya pilihan kata yang dipergunakan dalam menyusun kalimat sudah dipertimbangkan dengan seksama sehingga mampu menyampaikan makna sesuai dengan keinginan. Beberapa kata yang jarang saya temui, menggoda saya untuk mengintip KBBI daring. Cara seru belajar bahasa.
Tapi, sebentar! Saya menemukan kata 2 di bagian dalam buku, Kitab Cerita: Esai-esai Anak dan Pustaka 2. Apakah artinya ini merupakan buku kedua? Kalau begitu, saya musti berburu mencari buku pertama.