Rabu, 30 Maret 2011

Silver Phonix

Penulis: Cindy Pon
Penerjemah: Maria Masniari Lubis
ISBN: 9789791992626
Halaman: 389
Penerbit: Mahda Books
Rating:4/5

Monster Cacing Malam
Pencari Kehidupan
Buku Negeri-Negeri di Atas
Buku Keabadian
Buku Kematian yang memuat tentang makhluk-makhluk jahat, yang bisa dipanggil dengan suatu seni yang kelam

Hal-hal yang mendebarkan itu hanya ada di negeri Xian !

Belakangan hidup Ai Ling berubah dengan dramatis. Semula, sebagai putri tunggal keluarga terpelajar, ia mendapat banyak limpahan perhatian serta ilmu pengetahuan. Sekarang, nasib seakan berputar!

Saat perjodohan, ia harus menerima kain satin berwarna biru langit, tanda pihak lelaki menolak dirinya. Menyedihkannya lagi, penolakan itu dilakukan di muka umum, mempermalukan keluarga Ai Ling.

Saat ulang tahun ke tujuh belas, ia tidak menerima hadiah segel. Padahal sudah merupakan tradisi, setiap hari ulang tahunnya Ai Ling dan ayahnya akan pergi  membeli sebuah segel atas namanya. Belum lagi sang ayah yang pergi Istana Mimpi-Mimpi Harum, di Ibukota. Namun setelah sekian lama tidak kembali juga.

Keadaan keuangan keluarga yang kian terpuruk serta kewajiban menikah demi membayar hutang, yang belum tentu dibuat keluarganya, membuat Ai Ling nekat pergi ke ibukota menyusul ayahnya. Perjalanan yang penuh bahaya dijalaninya bersama Chen Yong serta adiknya.

Ai Ling mengkaitkan dirinya kepada pemuda itu, melempar seutas tali tak kasatmata dari jiwanya ke jiwa Chen Yong. Chen Yong ternyata adalah putra seorang selir kaisar dengan seorang diplomat yang dikirim ke istana kaisar untuk membuka komunikasi di antara dua kerajaan. 

Tidak ada yang tahu ia bukan putra kaisar, hingga ia lahir dengan rambut pirang dan mata keemasan. Sesaat setelah ia lahir, sang ibu segera menyelundupkannya ke luar istana sebelum para kasin mengetahui dan membunuhnya

Ai Ling ternyata memiliki kemampuan untuk bisa membaca pikiran seseorang. Ia bisa mendengar pikiran seseorang saat berada dalam jiwanya, dengan cara merasuki orang lain, serta memiliki kemampuan melihat mahluk-mahluk lainnya.Kemampuan itu timbul saat ia menginjak usia 16 tahun. 

Selama perjalanan, kemampuannya serta liontin yang dipakainya, berkali-kali menyelamatkan jiwanya serta Chen Yong dan adiknya. Liontin hadiah ayahnya merupakan pemberian seorang pendeta.

Di perjalanan menuju istana guna menyelamatkan ayahnya, Ai Lin menghadapi berbagai kejadian seru. Dari nyaris diperkosa seseorang yang dirasuki monster, berhadapan dengan monster yang mengambil sosok Chen Yong, hingga menaiki naga menuju Taman Istana Emas, dimana sudah berabad-abad tidak ada manusia yang dijinkan masuk.

Pemandangan di Taman Istana Emas begitu mengagumkan! Ai Ling meraih pintu dan memeriksanya dengan seksama, memaksa diri agar tidak menoleh ke belakang. Pintu diukir dengan mendetail dengan manusia berkaki tiga dan berkepala dua, kuda-kuda dengan paruh burung, ular-ular melingkar dengan wajah manusia

Disana........ Ai Ling baru mendapat penjelasan mengenai Gui Xin dan Zhong Ye. Sepasang suami istri yang satu menginginkan dirinya, sedang yang lain merupakan musuh besarnya.

Seperti juga kisah-kisah ala China lainnya, pasti bertempuran antara yang kebaikan dan yang kejahatan akan dimenangkan oleh kebaikan. Dengan kekuatan yang dimilikinya, Ai Ling membungkus jiwanya menyelubungi jiwa Zhong Ye. Membebaskan jiwa-jiwa lain yang terkurung!

Seting yang menggunakan kehidupan China kuno menguraikan dengan sempurna. Seakan-akan kita bisa melihat bagaimana tatanan rambut Ai Ling, masakan yang disajikan, busana yang dikenakan saat pernikahan. Hanya saja.. memang diperlukan imajinasi yang luas untuk lebih bisa menikmatinya.

Sebenarnya banyak filsafah yang terkandung diantara aneka kejadian yang menegangkan. Membaca buku ini seperti membaca Pearl S. Buck dalam versi fantasi. Bagaimana seorang gadis menerima keputusan orang tuanya, berbakti demi orang tua menjalani hidup sepertii yang digariskan.

Ai dalam Bahasa China berarti cinta, kasih sayang. Sosok Ai Ling memang merupakan sosok seorang gadis yang patut untuk disayangi.

Para penikmat kisah fantasi, serta mahasiswa sastra China disarankan untuk juga menikmati buku ini. Demikian juga dengan mereka yang tertarik dengan kebudayaan China.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar