Kamis, 27 April 2023

2023 #11: Kelinci yang dikutuk dan Kisah-kisah Lainnya

Judul asli: Cursed Bunny
Penulis: Bora Chuang
Penerjemah: Deaz Putri
Penyunting: Francisca Ratna, Andry Setiawan
ISBN: 9786235467023
Halaman: 396
Cetakan: Pertama-September 2022
Penerbit: Haru
Rating: 4.25/5

Kau telah membuatku c4c4t, karena itu keturunanmu akan c4c4t juga! Kau juga telah membuat d4r4hku menetes di gurun pasir ini, karena itu keturunanmu yang menguasai gurun ini juga tidak akan selamat dari malapetaka!"
-Cursed Bunny, hal 328- 

Kover dengan nuansa gelap, namun mempergunakan kelinci bermata biru sebagai ilustrasi, akan membuat siapa saja yang melihat tergoda. Setidaknya sekedar untuk menatap, syukur jika berlanjut membaca blurd, yang menyebutkan  tentang 10 cerpen mengerikan dan daftar pendek Booker Prize 2022, dan berakhir  dengan membelinya.

Begitulah, walau sebagai penggila buku, sangat paham untuk tidak menilai buku dari kover, tapi harus diakui, kover buku ini memang memberikan daya tarik tersendiri. Kelinci yang sering diidentikan dengan lucu, justru ternyata merupakan sesuatu yang menakutkan dalam buku.
https://www.goodreads.com/
book/show/61280511

Dalam buku ini, 10 kisah yang ada antara lain adalah Si Kepala, Jari-jari yang Dingin, Bekas Luka, Rumahku Istanaku, Penguasa Angin dan Pasir, dan tentunya ada sekelumit Kata Penulis sebagai tambahan.

Ketika  digadang-gadang menyajikan kisah yang mengerikan, saya jadi membayangkan bakalan ketemu aneka adegan honor, ternyata tidak. 

Meski menyeramkan namun membaca cerpen yang ada dalam buku ini justru menimbulkan ketagihan. Tak puas melahap satu kisah, lanjut kisah selanjutnya, lagi, dan lagi hingga selesai satu buku. Mungkin terdengar aneh, tapi buku ini mengusung kisah suram yang membuat pembaca enggan berhenti sebelum tamat.

Bayangan adegan horor seperti hantu yang kesepian dan ingin membalas dendam pada siapa saja, atau hantu jahat penghuni rumah kosong, bahkan sosok pembunuh maniak, langsung sinar ketika membaca kisah  Si Kepala, urutan pertama kisah dalam buku ini.

Sering kali, ketika selesai BAB (Buang Air Besar), sebelum meninggalkan kamar mandi, seseorang berbalik untuk memastikan mereka sudah menyiram kloset dengan bersih, tak ada "jejak" yang tertinggal. Bayangkan betapa terkejutnya, jika ada kepala yang mendadak muncul dan memanggil. Jika itu saya, pasti langsung lari terbirit-birit.

Seorang perempuan menemukan kepala yang sering muncul dari klosetnya. Tak hanya muncul, kepala itu bahkan memanggilnya Ibu. Menurut pengakuannya, ia tercipta dari segala hal yang dibuang perempuan itu ke kloset. 
https://www.goodreads.com/
book/show/63140717

Aduh, saya langsung mual ketika ada adegan yang mengisahkan kepala tersebut muncul dengan warna merah, efek datang bulan si perempuan.

Kisah berlanjut dengan kisah tentang kehidupan si perempuan. Bagaimana ia sampai terkena sembelit karena enggan mempergunakan kloset. Lah, jelas dong, siapa yang tak takut ketika habis melakukan pembuangan eh ada kepala yang muncul dengan bentuk sesuai dengan apa yang kita buang.  Untung saya membacanya saat belum atau sudah makan, bisa keluar isi perut. Kisah ini ditutup dengan adegan yang tak terduga.

Oh, ya,  harap hati-hati jika menemukan sebuah benda, jangan langsung mengambilnya meski terlihat menarik, siapa tahu itu benda yang dikutuk. Bisa celaka! Kisahnya ada dalam Cursed Bunny-diterjemahkan menjadi Kelinci Terkutuk.

Mengisahkan tentang seorang kakek yang menceritakan kisah hidup pada cucunya. Sebagai anggota keluarga yang mampu melakukan aneka hal terkait dengan syaman dan dukun, ada satu pantangan yang harus dipatuhi. Azimat yang mereka buat tidak boleh dipergunakan untuk kepentingan pribadi.

Namun karena tidak terima keluarga sahabatnya menderita akibat persaingan bisnis yang kejam, Kakek membuat sebuah azimat cantik berbentuk lampu kelinci. Cara kerjanya mudah, azimat tersebut hanya perlu disentuh oleh orang yang dikutuk. 

Butuh waktu, namun pada akhirnya azimat tersebut bekerja dengan baik.  Apa yang diharapkan Kakek, terjadi dengan sangat baik. Tidak saja kepada pesaing bisnis sahabatnya, bahkan juga berdampak pada anak dan cucunya, semua yang berhubungan dengannya. 

Tapi bagi Kakek sendiri, kisah tidak berakhir dengan baik. Ia  mengembara antara dua dunia, sudah tiada namun tak benar-benar mati. Pada saat tertentu, Si Kakek akan duduk di kursinya, menyalakan lampu kelinci dan menceritakan kisah yang sama, berulang kali.  Dalam kesepian, ia menghabiskan waktu mengenang persahabatannya dulu. 
https://www.goodreads.com/
book/show/63348187-lanetli-tav-an

Pesan moral yang bisa diambil, kadang dalam berbisnis, ada orang yang melakukan hal-hal yang tidak etis demi meraih keuntungan. Jika sampai hal tersebut terjadi, maka ia harus bersiap menangung segala dampak yang timbul dari perbuatannya tersebut.

Kisah Selamat Tinggal, Cintaku  bisa menjadi bahan perenungan bahwa bukan tak mungkin mesin bisa menguasai manusia suatu saat, seperti layaknya kisah film. Cinta memang tak mengenal batas, bahkan mesin juga punya hak untuk dicintai dan mencintai.

Setelah membaca kisah itu, jadi ingat film jadul dengan bintang  Robin Williams sebagai robot dengan tugas membantu rumah tangga. Entah  ada kesalahan apa dalam sistemnya sehingga menjadi robot yang berbeda. Ia bisa diajak bermain, belajar, tahu bagaimana harus bersikap,  serta paham  akan kesalahannya. Bagaimana juga, ia tetaplah robot. Pada akhir kisah, ia memilih dimatikan mengikuti wanita belahan hatinya yang meninggal karena faktor alami. Cinta hingga akhir hayat.

Penguasa Angin dan Pasir, mengusung tema fantasi, lumayan juga untuk selingan. Tapi  urusan kesedihan dan dan kutukan menjadi bumbu yang membuat kisah ini berakhir dengan suram.  

Sang tokoh menjadi sasaran pelampisan amarah penguasa, padahal semula ia adalah orang yang selalu mendukung dan membantunya. Begitulah, sifat seseorang bisa berubah dengan cepat jika terkait dengan kekayaan. 
https://www.goodreads.com/book/
show/61031128-cursed-bunny

Seperti umumnya para penggila buku, saya juga bahagia membaca bagian yang mengisahkan tentang perpustakaan di halaman 366, dalam kisah Reuni. Begitulah,  mau bagaimana lagi he he he, naluri

Seperti yang disampaikan oleh penulis pada Kata Penulis, 10 kisah yang ada memiliki benang merah yaitu tokoh yang kesepian. Tak heran jika kover yang dipilih mengandung unsur suram. Menilik laman Goodreads, beberapa kover seakan menampilkan sosok kelinci yang menakutkan, kecuali definisi kelinci imut berbeda di sana ^_^. Tapi ada juga lho yang mengusung kelinci sebagai hewan yang menggemaskan, seperti versi bahasa China, dan terbitan Algonquin Books.

Ukuran huruf yang dipergunakan juga sangat ramah bagi mata (terutama mata minus saya). Jika pilihan huruf berpengaruh pada ketebalan halaman, untuk buku ini ketebalan masih bisa diterima. Masih menjadi buku yang ramah untuk dibawa-bawa.

Beberapa sumber menyebutkan bahwa kisah yang ada dalam buku ini terinspirasi dari kisah nyata yang berlangsung di Korea. Menarik juga mengetahui bagaimana kehidupan di sana. Dengan demikian, aneka kisah yang ada dalam buku ini terdiri dari berbagai genre.  

Bagi para mahasiswa psikologi, tak ada salahnya mencoba membaca buku ini. Karenanya isinya tak sekedar tentang kisah semata, namun juga  menyinggung tentang kejiwaan seseorang, Setiap individu memiliki kepribadian yang unik.

Menilik keunikan kisah yang ditawarkan, maka wajar jika kumpulan kisah yang sangat layak masuk dalam daftar singkat Booker Prize. 

Sumber Gambar:
https://www.goodreads.com/






Rabu, 12 April 2023

2023 #10: Petualangan Dio vs Raja Rimba

Judul asli: Sisi Liar
Penulis: Tsugaeda
ISBN: 9786234830545
Halaman: 375
Cetakan: Pertama- September 2022
Penerbit: One Peach Media
Harga: Rp 85.000
Rating: 4,25/5

"..., saya saat ini merasa dunia memang sudah gila. Setiap kita hanya memilih mau menjalani  kegilaan yang mana."
- Sisi Liar, hal 95 -

Pernah menghadiri sebuah seminar dimana narasumbernya sibuk membahas tentang kesuksesan yang diraih? Isi seminar yang terasa aneh plus tingkah motivator  nyaris membuat salah satu peserta menyerah. Peserta tersebut mengikuti senimar tersebut karena perintah semata, sebagai salah satu syarat untuk mempelajari ilmu baru. Entah apa hubungannya dengan materi yang ia terima. Peserta tersebut adalah Dio, James Bond lokal kita.

Setelah sukses membereskan kasus Penida  Airways,  Dio mendapat tugas baru yang tak kalah sulit. Ia harus membongkar jaringan penerbangan liar yang kian meresahkan. Om Jon menugaskan Dio untuk berangkat ke Kalimantan guna mencari informasi lebih lanjut.

Dan ternyata ada hubungan antara tugas yang baru ia terima dengan keikutsertaannya dalam seminar. Dio harusnya ingat, segala hal pasti memiliki maksud tersembunyi, jika terkait dengan Om Jon. Tak hal yang biasa jika terkait Om Jon.

Untuk bisa membongkar seluruh jaringan, bukanlah tugas yang mudah. Apalagi sudah banyak yang merasakan nikmatnya "kecipratan". Butuh strategi khusus, terutama sekali untuk bisa dekat dengan orang yang disapa sebagai Raja Rimba. Selama ini, hanya anak perempuannya yang terlihat tampil mewakili pada setiap kegiatan. Tak banyak informasi yang bisa ditemukan tentang dirinya.

Sosok Aliong, salah satu tokoh dalam kasus penebangan liar, dianggap merupakan kunci untuk bisa bertemu dengan Raja Rimba. Hanya saja, mendadak ia menghilang, susah untuk ditemukan. Berkat keahlian Om Jon dan tim, Dio bisa bertemu dengan Aliong. Oh, ya terkait penerbangan liar, bisa dibaca di sini.

Urusan semakin rumit! Di Kalimantan,  selain mendapatkan  informasi dari Kabareskrim langsung,  Dio  juga menyaksikan penemuan  beberapa mayat tinggal belulang tanpa identitas dikubur. Penemuan ini menambah misteri yang harus dipecahkan Dio. 

Saya mengharapkan ada adegan seru sebagai tambahan terkait tulisan di halaman 45. Disebutkan bahwa Dio mencatat informasi yang diperoleh dari Kabareskrim, padahal sebelumnya disebutkan agar dia menyiapkan  telinga baik-baik. 

Bagaimana jika ada yang melihat Dio mencatat dan kemudian menyerang untuk mengambil catatan yang ia simpan dalam ransel? Memang disebutkan bahwa mereka yang ada di sana adalah orang pilihan, tapi untuk mempertegas kekuatan jaringan Raja Rimba, seperti adegan tersebut bisa saja terjadi.

Dio dan teman-temannya memang berhasil menarik perhatian Raja Rimba, keberhasilan yang nyaris dibayar dengan nyawanya. Dibalik pembawaannya yang tenang dan penuh perhitungan, ternyata ada sisi liar yang menakutkan dari Raja Rimba.   

Konon, Raja Rimba bisa mengalahkan harimau dengan tangan kosong.  Sosok  yang berbahaya! Tapi Dio harus bisa menarik perhatian dan dekat dengannya, jika ingin membongkar seluruh jaringan. 

Segala hal tak terlihat sebagaimana yang terlihat. Tak hanya urusan penebangan liar, ada juga penyeludupan TKI serta lomba perburuan manusia yang sering dilakukan oleh Raja Rimba. Salah satu rekan Dio melakukan penelusuran hingga NTT dan menemukan aneka fakta mengejutkan terkait penemuan mayat lalu.

Dio juga mendapatkan informasi terkait kasus sang ayah-Beno Prasetyo. Dengan cerdik penulis membuat benang merah kasus ini dengan kasus yang melibatkan ayah Dio. Kasus kali ini bukan kasus kaleng-kalengan, banyak nyawa yang terancam. 

Namanya juga Dio, jika ia tak beruntung, mungkin mananya harus diganti menjadi Budi, Agus, atau lainnya. Silakan membaca keseruan dan keberuntungan Dio dalam buku ini secara langsung ^_^.

Ilustrasi kover sesuai dengan alur kisah. Ilustrasi loreng mengacu pada harimau, menggambarkan sosok Raja Rimba. Sementara ilustrasi kijang, bisa diasumsikan sebagai buruan kijang. Sang macam sering digambarkan sebagai hewan yang sabar mengintai mangsa. Jika dirasa sudah tepat, ketika buruan lengah, ia akan menyerangnya. 

Sang Raja Rimba, disebutkan memiliki lumayan banyak Harimau Sumatra, hasil dari upaya konservasi yang dilakukannya. Sesungguhnya beliau patut diapresiasi karena melakukan upaya agar harimau-harimau tidak punah. Namun karena tujuan sesungguhnya menakutkan, maka ia sebaiknya dilenyapkan dari bumi.

Salah satu tokoh dalam buku ini selain Dio, adalah Dinta. Keberadaannya sudah dikenal pembaca, sehingga bukan tak mungkin bakalan ada buku dengan Dinta sebagai tokoh utama. Ada juga tokoh bernama Jun. Semula saya kurang paham mengapa sosoknya seakan-akan sudah menjadi bagian dari tim Om Jon, ternyata ia adalah tokoh utama dalam kisah Muslihat Berlian.

Salah satu kerseruan membaca buku penulis yang satu ini, adalah tokohnya yang saling berkaitan. Namun jika kita tidak membaca secara berurutan juga tak jadi masalah. Kita tetap bisa menikmati kisah.  Buku ini-Sisi Liar, merupakan sekual dari Efek Jera.

Penasaran juga dengan kalimat yang ada di halaman 79, "Kroco-kroco itu bahkan tak mengantarkannya kembali ke sana. Akhirnya ia memutuskan ke Dragon Fist dengan taksi."  Mungkin saya yang salah menangkap setting waktu kisah ini. Tapi jika masih tahun 2015-an, bukankah kebanyakan orang, apalagi yang piawai menggunakan. akan memilih memakai jasa transportasi daring. walau bisa saja yang datang adalah taksi yang sudah tergabung dalam armada layanan daring bukan mobil pribadi yang dijadikan armada. 

Tapi membaca kalimat di halaman 79 tersebut, saya menangkap bahwa yang dimaksud penulis adalah taksi regular. Kendaraan roda empat yang di atas mobil terpasang lampu dengan tulisan taxi.

https://id.wikipedia.org/wiki/Harimau_sumatra
Harimau Sumatra yang disebutkan dalam kisah ini, merupakan 
  satwa dilindungi di Indonesia berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Apa yang dilakukan penulis, dengan mengangkat menjadi salah satu poin dalam kisah ini layak diacungi jempol. Sebagai upaya untuk mengingat keberadaan dan menyebarkan semangat untuk melindungi.

Gara-gara buku ini, saya begadang hingga sahur tiba. Memang waktu meminjam masih lama (ceritanya saya memanfaatkan koleksi tempat saya bekerja), namun keseruan membaca membuat tak ingin berhenti sebelum lembar terakhir. Risiko yang seimbang dengan kepuasan yang diperoleh dari membaca buku ini.

Dibandingkan dengan buku-buku yang lalu, buku ini lebih banyak memberikan adegan seru dan menegangkan, misalnya adegan Dio harus berhadapan dengan harimau dan dijadikan sasaran buruan. Hanya saja, penulis sepertinya lebih menahan diri, tidak seliar buku-buku yang lalu.

Buku ini seharusnya menjadi bacaan para aparat, sebagai salah satu buku pengayaan mengenai bagaimana kejahatan koporasi bisa berlangsung, serta bagaimana cara mengatasinya melalui aksi Om Jon. Memang ini adalah fiksi, tapi disusun berdasarkan riset yang tidak kacang-kacangan. Sampai saya merasa, jangan-jangan memang ada sosok Raja Rimba di luar sana. Seram!

Akhir kisah dalam buku ini ditutup dengan upaya Dio untuk mulai berkompromi dengan masa lalunya. Salah satu langkah yang ia lakukan adalah untuk pertama kalinya mengunjungi ayahnya di penjara.

Bukan Tsugaeda, jika adegan  ditutup dengan ayah dan anak yang berpelukan haru, misteri masa lalu Dio masih akan muncul pada buku yang lain.

Sumber gambar:
https://id.wikipedia.org/wiki/Harimau_sumatra


Jumat, 07 April 2023

2023# 9: Daftar 7 Kebiasaan yang Menyebalkan

Judul asli: 7 Kebiasaan Orang yang Nyebelin Banget-7 Habits of Highly Annoying People
Penulis: Henry Manampiring
Ilustrator: Imbong  Hadisoebroto
ISBN: 9789797098209
Halaman: 208
Penerbit: Kompas
Rating:4/5


Menjadi manusia yang tidak menyebalkan walaupun mungkin tidak semulia menjadi manusia yang berguna, tetapi bermakna loh. Jika kita tidak melakukan hal-hal menyebalkan yang merusak mood orang lain, itu sebenarnya sudah merupakan pencapaian tersendiri. Kalau kita tidak bisa melakukan hal yang positif, minimal kita bisa mengurangi perilaku yang negatif.
-7 Kebiasaan Orang yang Nyebelin Banget, hal xii-

Ketika membaca judul ini, langsung merasa tertarik. Sambil tertawa saya segera memesan beberapa buku, selain untuk sendiri juga untuk hadiah beberapa kawan yang saya yakin juga akan tertawa membaca judulnya. 

Harap maklum, belum lama kantor kami mengadakan kegiatan pengembangan potensi diri dengan materi Seven Habits of Highly Efektif People dari Steven Covey.  Buku ini bisa dianggap sebagai plesetan dari buku tersebut.

Survei dilakukan secara daring melalui akun Twitter milik penulis @newslatter,  dan berhasil mengumpulkan 1.700 responden. Di bagian belakang buku juga terdapat informasi mengenai Profil Reponden, sehingga pembaca bisa mengetahui siapa sajakah 1.700 reponden  yang mengisi survei. Baik  dari info jenis kelamin, status hubungan,  serta usia.  Sebagai bahan referensi, dan juga untuk mengerti konteks hasil yang didapat, demikian menurut penulis.

Jadi, selaku pembaca kita bisa meyakini bahwa isi buku ini dapat dipertangung-jawabkan. Bukan sekedar curhat penulis semata, namun sudah melalui survei dan diolah dengan benar.

Hasil survei membagi perilaku meyebalkan dalam 7 bagian yang merupakan aspek kehidupan sehar-hari. Disebutkan mulai dari 7 Kebiasaan Paling Menyebalkan Di Sekolah/ Kampus,  7 Kebiasaan Paling Menyebalkan Di Kantor,   7 Kebiasaan Paling Menyebalkan  Di Jalan Raya/Angkutan Umum,  7 Kebiasaan Paling Menyebalkan Di Mall/ Bioskop/Tempat Umum Lainnya, 7 Kebiasaan Paling Menyebalkan Di Kondangan/Lebaranan/ Keluarga Lainnya,   7 Kebiasaan Paling Menyebalkan Saat Berkencan/Pacaran, hingga 7 Kebiasaan Paling Menyebalkan Di Sosial Media.

Penulis menyebutkan bahwa konsep buku ini mirip dengan buku petunjuk etiket, bagaimana seseorang bisa berperilaku lebih baik pada orang sekitar yang tak dikenal. Di luar negeri, konsep ini dikenal dengan istilah  common courtesy.

Kantor bisa dikatakan adalah rumah kedua. Dari 24 jam waktu sehari, nyaris sepertiga kita berada di kantor. Maksudnya kantor secara konfensional lho, masuk jam 8 pagi dan keluar jam 16 alias jam 4 sore.  Suasana kerja akan sangat berpengaruh pada mood, dan berdampak pada  produktivitas seseorang juga.

Menempati urutan pertama dalam   7 Kebiasaan Paling Menyebalkan Di Kantor, adalah Jilat Pantat (Kiss Ass/Carmuk) sebesar 53,1%. Kemudian disusul dengan Politik Kantor (44,8%); Bos Memberikan Pekerjaan Menjelang Jam Pulang (43,3%); Tidak Bekerja Tetapi Mengklaim Prestasi Orang Lain (43%):  Rekan Kerja yang Bau Badan (40,1%):  WC Ngak Disiram (38,5%):  serta  Meeting Bertele-tele, Pantat Panas! (37%).

Secara otomatis, saya yang pekerja kantoran langsung tertawa-tawa membaca bagian ini. Mulai mengguman, yang poin ini cocok untuk si Anu, yang ini cocok untuk bos itu.  

Serunya selain 7 hal tersebut, dalam buku ini juga dicantumkan hal lain yang tidak masuk 7 peringkat teratas namun ada. Misalnya Suka Kepo Urusan Pribadi  (36,4%);  Meminjam Stapler/Bolpen/Alat Tulis dan Tidak Mengembalikan (24,1%); serta Numpang Makan di Meja Orang Lain (8%).

Keseruan belum berakhir! Survei ternyata juga menyediakan tempat bagi jawaban Open-Ended dari responden. Makin seru ini! Ternyata ada yang menyebutkan Punya Teman Kantor yang Gayanya Kayak Anak 15 Tahun Padahal Umur Sama Muka Udah 30 Tahun;  Jadi “Kacung Kesayangan” atau Anak Buah Paling diandalin & dibanggakan, Namun Nasib Gini-gini Aja;  Bos yang Bolak-Balik Nanyain Sesuatu;  Bos yang Dateng-dateng suka Ngomel Ga Jelas Padahal Gak Tahu Jalan Ceritanya; Bos Ngomelin Anak Buah di Depan yang Lain; Sok Bossy Padahal Jabatan Sama, Cuman Dia Lebih Senior, dan Bos yang Pedit.

Rasanya gatel ingin menambahkan sederet curhatan lagi he he he. Namun jika dicermati, sebagian besar kebiasaan menyebalkan yang disebutkan adalah terkait dengan Bos, hanya beberapa yang bersinggungan dengan rekan kerja. Sepertinya Bos selalu menjadi public enemy di kantor mana saja.

Bagian selanjutnya yang menjadi sasaran saya untuk dibaca adalah 7 Kebiasaan Paling Menyebalkan Di Kondangan/Lebaranan/ Keluarga Lainnya. Harap maklum, sebagai orang introvet (banyak yang tak tahu ini), saya sering merasa sangat lelah jika menghadiri acara keluarga. Walau kemampuan saya untuk beramah-tamah sudah sampai tingkat dewa menurut para sesepuh ^_^. Membaca bagian ini, siapa tahu bisa menambah kekuatan saya ketika harus menghadiri acara keluarga besar.

Menurut buku ini, 7 kebiasaan tersebut adalah Tidak Dekat Tetapi Memberi Komentar Fisik (55,2%); Pertanyaan "Kapan Nikah?" (49%); Pamer Kekayaan Berlebihan (47%); Dibanding-bandingkan Dengan Sepupu/Saudara Lain yang Sudah Menikah/Settled (45,7%); Pamer dan Membandikan Kemampuan Anak (45%); Ditanya "Pacar Mana?" (40,5%);  serta Basa-basi Gak Penting (37,9%). 

Untuk poin Pertanyaan "Kapan Nikah?", Dibanding-bandingkan Dengan Sepupu/Saudara Lain yang Sudah Menikah/Settled, serta Ditanya "Pacar Mana?" sepertinya menjadi hal yang paling membuat seseorang sebal, menurut saya.  Dikira mencari teman hidup semudah mencari teman di sosial media, banyak hal yang harus dipertimbangkan.

Beberapa kebiasaan yang tidak masuk dalam 7 besar namun juga menganggu misalnya Mengambil Banyak Makanan Tetapi Tidak dihabiskan (27,5%), entah sudah berapa ratus kali saya melihat piring masih berisi nasi atau buah yang dijadikan asbak. Kenapa tidak mengambil seperlunya baru nanti nambah.

Untuk poin Selesai Acara heboh Mencari Kresek untuk Membungkus Makanan (24,1%) Nah bagian ini kadang suka membuat saya kena semprot Jendral Besar alias Mama. Maklum, dari sisi beliau tidak ada itu yang namanya bungkus-bungkus. Bahkan tuan rumah sampai harus memaksa untuk membawa. Ungkapan ora ilok, selalu menjadi senjata pamungkas.

Sementara, ketika saya berada dalam acara dari sisi Papa, mereka sangat senang jika makanan yang belum habis dibawa oleh tamu, sebagai tanda sukses acara. Para tante bahkan sudah menyiapkan sendiri kresek. 

Begitulah kadang saya suka lupa terlalu bersemangat membungkus jika sedang berada dalam keluarga dari pihak Mama hi hi hi. Paling dapat pandangan heran, kebal lama-lama. Padahal beberapa tante yang meminta saya membungkuskan untuk mereka lho.

Pembaca tidak perlu membaca dari urutan kebiasaan dari pertama. Karena tiap bagian berdiri sendiri, maka bisa dibaca secara acak. Seperti yang saya sampaikan di atas, saya mulai dari kebiasan menyebalkan di kantor, lalu dilanjutkan dengan kebiasan menyebalkan  di kondangan/lebaran/acara keluarga lainnya, baru diikuti kebiasaan menyebalkan lainnya. Silakan tentukan pilihan Anda sendiri.

Keseruan lain dari buku ini, penulis juga memberikan komentar pada hasil survei. Pada poin Sumpah Gue Ampe Pingin Ngamuk Membabi Buta Kalau ada yang Nanya Soal Anak, dia Pikir Kita Ga Usaha Apa, sebagai contoh.  Penulis memberikan komentar, "Mungkin elu perlu menunjukkan barang bukti bahwa elu berusaha." Sebuah solusi yang luar biasa ha ha ha.

Tapi ada juga beberapa hal yang bikin sebal terkait komen si penulis. Misalnya pada halaman  72 disebutkan bahwa sebenarnya cewek senang disuitin, sebagai bentuk kekaguman, dari pada tidak pernah disuitin. Hem, ngak juga. Mungkin ada yang malah merasa bangga dan senang seperti dugaan penulis, tapi ada juga yang merasa jengah. Jadi jangan menganggap semua cewek sama ya.
 
Secara garis besar, buku ini juga memberikan kita peringatan bahwa ada hal yang biasa untuk kita, menjadi hal yang meyebalkan untuk orang lain. Untuk itu kita perlu lebih mawas dalam bertindak. Kita memang tidak bisa menyenangkan semua orang, tapi setidaknya bertingkah tidak menyebalkan.

Bisa dikatakan buku ini adalah jenis buku SerSan-pemaparannya serius namun disampai dengan santai, apalagi ditulis dengan bahasa ala anak muda, menjadi mudah dipahami oleh generasi milenial. 

Ilustrasi yang ada tak kalah menarik. Ilustrasi di halaman 101 tak henti membuat saya tertawa. Dibuat sebagai pelengkap poin  Ciuman Bibir di Depan Kasir (gila juga ada jawaban begitu!), pesan tersampaikan tapi tidak menampilkan gambar vulgar. Cakep! Ditambah dengan tata letak yang menawan, menjadi nilai tersendiri dari buku ini. 

Meski terbit pertama kali tahun 2014, isinya masih bisa dikatakan relevan dengan kondisi saat ini. Terutama sekali yang menyinggung soal media sosial. Sangat direkomendasikan untuk dibaca dalam rangka pengembangan diri menjadi pribadi yang lebih baik.

Sumber gambar:
Buku  7 Kebiasaan Orang yang Nyebelin Banget-7 Habits of Highly Annoying People