Selasa, 29 Maret 2011

Kelincahan Olah Kata Seorang Kef

Judul: ANAK ARLOJI
Penulis: Kurnia Effendi
Penyunting: Endah Sulwesi
Pewajah Isi: Dinar Ramdhani Nugraha
ISBN: 978-979-024-351-4
Halaman: 237
Cetakan: I, Maret 2011
Penerbit: Serambi
Harga: Rp 35.000
Rating:4/5

Untuk ulang tahunku setengah abad….

Biasanya kita mendapat hadiah dari kerabat saat berulang tahun. Entah sekedar ucapan terima kasih atau pemberian sesuatu. 

Jarang  ada yang memberikan hadiah bagi dirinya sendiri sebagai ungkapan rasa bersyukur telah melewati setahun penuh makna dalam kehidupan ini. Salah satunya  Kurnia ”Kef” Efendi yang lahir di Tegal pada 20 Oktober 1960.

Anak Arloji, sebuah kumpulan cerpen  merupakan sebuah hadiah ulang tahun Kef  bagi dirinya sendiri. Sebuah ungkapan rasa syukur telah berada pada usia setengah abad. Sosok bersahaja ini sering saya temui dalam acara perbukuan, sehingga rasanya  saya sudah cukup akrab dengan sosoknya, walau ajakan pertemanan saya disebuah jejaring sosial belum juga diterima he he he.

Menikmati buah karya Kef  sama artinya dengan menikmati permainan kata-katanya. Setiap kisah dibuat dengan permainan kata yang merangkai sebuah kalimat menawan. Deskripsi panjang lebar justru menambah kekuatan sebuah cerita, alih-alih pemborosan kata. 

Dalam buku perdana ini,  berharap sangat akan ada '’adik-adiknya”,  terdapat  empat belas kisah yang  dibagikan Kef untuk kita.  Kisah-kisah tersebut kecuali kisah Penggali Makam,  telah dimuat dalam media cetak. Misalnya saja  pertaruhan dimuat dalam Matra, Juli 2005, Anak Arloji, Horison, Juli 2006 serta Kamar Anjing, Koran Tempo 2006.

Kisah Anak Arloji yang dijagokan dalam buku ini dibuka dengan kisah sepasang suami istri yang sedang memeriksakan kandungan ke dokter ahli. Urusan pemeriksaan kandungan yang seharusnya biasa-biasa saja mendadak menjadi tidak biasa saat sang dokter mngucapkan kalimat ganjil diakhir pemeriksaan,  ”Tidaklah kalian dengar tadi, di antara dua detak jantung, kita juga mendengar detak arloji?”  Selanjutnya, beraneka ragam keganjilan mulai bermunculan.

Ungkapan kasih sayang sang suami yang bercampur dengan perasaan iba  melihat kondisi sang istri, diuraikan Kef dengan menyentuh. Seandainya banyak para suaminya yang bersikap seperti ini, niscaya tidak ada ibu hamil yang menjalani kehamilannya dengan stres, dukungan suami sangat membantu. Sehingga proses persalinan juga bisa dilalui dengan aman. Bayi dalam kandungan juga tidak terkena imbas stres sang ibu.

Kisah yang lain mengambil tokoh seorang  anak laki-laki berusia lima tahun bernama Bobby,   memiliki poster tubuh kurus kerempeng akibat keengganannya menyantap makanan. Mendadak Bobby jadi suka menyantap sup buatan ibunya gara-gara kecerobohan sang ibu saat memasak. Kisahnya bisa  kita temui secara lengkap dalam Kuku Kelingking.

Kisah  Kuku Kelingking mengingatkan saya pada kisah pewayangan. Salah satu tokohnya, sangat menyukai makan daging manusia. Usut punya usut ternyata sang istri ikut andil dalam kegemarannya itu. Bermula tanpa sengaja saat sedang memasak tanganya teriris, darah dan sepotong kecil jari masuk ke dalam masakan. 

Karena tak sempat membuat masakan yang baru, maka masakan plus darah dan sepotong jari itu yang dihidangkan kepada sang suami. Ternyata sang suami menyukainya! Celakanya ia malah berpesan untuk memasak masakan dicampur daging manusia agar rasanya selezat masakan yang baru ia makan.


Kisah Penggali Makam menghimbau agar kita  bersiap-siap sebelum waktu kita di dunia habis dan tidak mempertanyakan sesuatu yang sudah diatur dengan pasti. Suatu saat usai menguburkan seseorang, sang penggali makam mendapat tiga pertanyaan yang keluar dari makam yang baru diuruknya. Pertanyaan itu justru membuatnya menderita hingga panas tinggi karena tidak bisa menemukan jawabannya, bathinnya bergejolak, penasaran mencari jawaban.

" Saya mau tanya, apakah yang dimaksud dengan takdir? Pertanyaan kedua, konon setan diciptakan dari api, mengapa ia akan dibakar api di neraka? Ini bisa  jadi lelucon, bukan? Api bertemu api! Pertanyaan ketiga, apakah Tuhan itu benar-benar ada? Mengapa saya tidak pernah melihat-NYA?" tanya  suara dari dalam makam itu. 

Untungnya seorang Ustadz membantunya mendapat jawaban yang selama ini dicarinya sehingga ia bisa  menunaikan tugasnya sebagai penggali makam dengan perasaan lebih ringan, tenang dan tulus.

Kisah-kisah yang ada terdiri dari aneka macam tokoh, lokasi kejadian serta peristiwa. hal ini menunjukkan karya Kef yang tidak terkotak-kotak. Cerita berdasarkan kelincahan tangan Kef menawarkan sesuatu yang berbeda. Kita akan tersedot dalam sebuab kisah tanpa kita sadari. Kisah itu mungkin pernah terjadi di sekitar kita atau menimpa kita.

Kef tidak hanya membuat   sebuah kisah sederhana yang menjadi luar biasa, namun juga sebuah kisah luar biasa yang berakhir dengan sesuatu yang sederhana. Tidak ada yang biasa jika berbicara mengenai karya Kef.

Cerita pendek sering juga disebut cerpen menurut wikipedia  adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel. 

Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Ceritanya bisa dalam berbagai jenis.

Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah situasi yang digambarkan singkat yang dengan cepat tiba pada tujuannya, dengan parallel pada tradisi penceritaan lisan. Dengan munculnya novel yang realistis, cerita pendek berkembang sebagai sebuah miniatur, dengan contoh-contoh dalam cerita-cerita karya E.T.A. Hoffmann dan Anton Chekhov.

Cerita berdasarkan kelincahan tangan Kef menawarkan sesuatu yang berbeda. Kita akan tersedot dalam sebuab kisah tanpa kita sadari. Kisah itu mungkin pernah terjadi di sekitar kita atau menimpa kita. Kef tidak hanya membuat   sebuah kisah sederhana yang menjadi luar biasa, namun juga sebuah kisah luar biasa yang berakhir dengan sesuatu yang sederhana. Tidak ada yang biasa jika berbicara mengenai karya Kef.

Semoga setelah ini, Serambi segera menerbitkan karya-karya Ibu Peri yang terlalu rendah hati hingga cukup puas dengan menjadi editor, alih-alih menerbitkan karyanya  sendiri.

Selamat Ulang tahun Untuk Aini , cocok membeli novel ini sebagai hadiah untuk diri sendiri saat berulang tahun ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar