Penulis: Keigo Higashino
Alih bahasa: Faira Ammandea
Editor: Pandam Kuntaswari
Ilustrasi sampul: Martin Dima
ISBN: 9786020648293
Halaman: 400
Cetakan: Pertama-Desember 2020
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: Pertama-Desember 2020
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Harga: Rp 130.000
Rating:4/5
Dalam berbagai kasus, sebenarnya si pengirim surat sudah menemukan jawabannya. Mereka berkonsultasi hanya demi memastikan bahwa orang lain juga membenarkan keputusan mereka. Banyak di antara mereka yang kembali menulis surat setelah membaca balasan dariku, mungkin karena jawabanku berbeda dengan yang ada di benak mereka
~Keajaiban Toko Kelontong Namiya, hal 144~
Bagi mereka yang menikmati masa remaja tahun 1980-1990,
mungkin pernah mendengar film Back to
the Future yang dibintangi oleh Michael
J. Fox, Christopher Lloyd, Lea Thompson, dan Crispin Glove. Film komedi
petulangan fiksi ilmiah ini berkisah tentang seorang remaja yang tak sengaja
melakukan perjalanan waktu.
Banyak hal yang terjadi secara tak sengaja, sehingga bisa membuat perubahan dimasa depan. Maka mereka selalu berhati-hati ketika kembali ke masa lalu. Salah satu bagian yang paling saya ingat adalah ketika
seorang tokoh dari masa depan mendadak menjadi kaya raya di masa lalu. Hal ini
membuat ia dan keluarganya dimasa depan juga menjadi kaya raya.
Ternyata, ia menyimpan semacam buku yang memuat informasi tentang pertandingan olah raga,
baseball kalau tidak salah. Siapa pemenangnya, berapa point dan sejenisnya.
Sehingga setiap kali ikut taruhan, ia akan menang. Penggalan kisah tersebut langsung muncul ketika saya selesai membaca buku ini. Bedanya penjelajah waktu dalam kisah ini adalah sebuah surat.
Kisah ini dibuka dengan tiga orang remaja yang terpaksa mencari penginapan karena mobil yang mereka curi untuk menuju ke suatu tempat mendadak mengalami gangguan. Salah satu dari mereka teringat ada sebuah bangunan yang sudah lama kosong, ke sana mereka menuju. Bangunan tersebut, ternyata adalah Toko Kelontong Namiya.
Dari semula yang hanya ingin menghabiskan malam, ternyata mereka menemukan sebuah keajaiban terjadi. Melalui sebuah kotak susu, mereka menemukan ada surat permintaan bantuan menyelesaikan masalah.
Semula, sekedar iseng untuk menghabiskan waktu, mereka menjawab surat tersebut. Dengan berupaya berpikir bijaksana, saran yang diberikan merupakan hasil diskusi ketiganya.Belakangan, ketiganya mulai merasakan keanehan.
Waktu seakan berhenti dalam rumah tersebut. Surat yang diterima seolah-olah berasal dari masa lalu. Mereka yang semula iseng, menjadi takut jika jawaban yang diberikan akan berpengaruh pada kondisi saat ini. Mereka sangat paham adalah tidak bijak jika mereka membocorkan suatu hal yang mereka ketahui akan terjadi dimasa depan terkait surat tersebut.
Misalnya, mereka takut harus memberitahukan bahwa Jepang akan mengalami masa sulit ekonomi. Karena hal ini bisa saja membuat si penulis surat melakukan suatu hal yang bisa mengubah sejarah. Padahal, jika mereka bisa mengatakannya, akan membuat sipengirim surat mengambil langkah yang paling tepat. Tanpa sadar, mereka telah menimbulkan koneksi antara masa lalu, saat ini dan masa depan.
Guna melengkapi kisah, pembaca juga disuguhi kisah tentang para penulis surat. Bagaimana kehidupan mereka sesungguhnya sehingga memutuskan untuk menulis surat tersebut.
Ada juga bagian yang mengisahkan tentang asal mula munculnya permintaan untuk menyelesaikan masalah ke Toko Kelontong. Semula konsultasi dilakukan oleh anak-anak sekitar kepada pemilik toko, Kakek Yuji.
Pertanyaan juga hal-hal yang sepele seperti bagaimana mendapat nilai bagus tanpa belajar. Jawaban masalah yang bersifat humor seperti itu jawaban akan ditempel langsung di bawah surat pertanyaan.
Belakangan, orang dewasa juga mulai mengirimkan surat dengn meletakkan di kotak penyimpanan botol susu. Untuk masalah yang lebih serius, tentunya jawaban tidak akan ditempel di dinding
Bagi Kakek Yuji, pada dasarnya mereka yang mengirim surat ke Toko Kelontong Namiya adalah orang-orang yang ingin menceritakan masalah mereka.
Jadi, apapun pertanyaan yang diberikan, walau disampaikan oleh orang iseng, tetap akan dijawab dengan serius dan pertimbangan yang panjang. Jangan sampai ia salah memberikan saran.
Apa yang dikhawatirkan oleh kakek pemilik toko terbukti benar. Bahwa sarannya akan berdampak pada kehidupan pengirim surat mulai pada saat mereka menerima balasan. Jika tidak langsung pada pengirim surat, maka pada orang terdekat mereka. Misalnya pada kasus wanita yang mengandung anak dari pacarnya yang sudah berkeluarga.
Para tokoh dalam kisah ini ternyata terhubung secara tak langsung. Seorang ibu yang meninggal akibat kecelakaan lalu anaknya dirawat di rumah yatim-piatu. Di sana sang anak berteman dengan seorang gadis yang menjadi penyanyi terkenal guna mengenang jasa seorang penyanyi yang menyelamatkan adiknya dari kebakaran.
Kisah ini ditutup dengan adegan yang sungguh menyentuh. Ketiga remaja tersebut bisa mengetahui dampak dari saran mereka pada salah seorang pengirim surat. Hal tersebut membuat mereka sadar, bahwa jalan yang mereka lakukan adalah salah, walau tujuannya baik.
Keajaiban dalam kisah ini bisa bermakna dua hal. Pertama, bagaimana kehidupan seseorang bisa berubah setelah mengirimkan surat dan mendapatkan jawabannya. Kedua, bagaimana waktu bisa berhenti sehingga surat yang dikirim seseorang ketika masih remaja, bisa sampai ke tangan ketiga remaja yang semula memberikan saran karena iseng, saat itu sang remaja sudah menjadi pria dewasa.
Meski bisa dikatakan ini merupakan kisah fantasi, namun pesan moral yang bisa diambil oleh pembaca sungguh luar biasa. Dimulai dari ketiga remaja yang merasa berguna ketika menjawab surat permintaan saran. Selama ini mereka merasa tak ada yang menghargai diri mereka, ucapan terima kasih atas saran yang disampaikan melalu jawaban surat membuat ketiganya merasa menjadi sosok yang berguna.
Segala hal yang dipertimbangkan dengan seksama, jika tidak akan membawa dampak yang luar biasa. Demikian pemikiran pemilik toko kelontong. Ia takut sarannya akan berdampak kurang baik, sehingga sebelum memberikan saran, ia meminta informasi lebih lengkap sebagai dasar untuk memutuskan sesuatu.
Meski berlatar belajang Jepang, membaca tak perlu khawatir karena penerjemah sudah memberikan penjelasan mengenai istilah yang dipergunakan. Misalnya penjelasan mengenai ken di halaman 10, setara dengan 3,31 meter persegi.
Dalam situs Goodreads, terdapat informasi bahwa ada 29 versi buku ini. Dari seluruh versi, terbitan Vietnam langsung membuat mata saya berbinar. Penuh dengan nuansa warna biru, seperti terbitan Gramedia he he he. Dari seluruh versi yang ada, versi Thailand yang menurut saya paling mendekati imajinasi saya tentang
Toko Kelontong Namiya. Hem..., penasaran. Seandainya bisa mengirimkan surat permintaan konsultasi, apa yang akan kalian tanyakan?
Sumber Gambar:
https://www.goodreads.com
Pinjam hahahaha penasaran
BalasHapusSegera dikirim wkwkwk
BalasHapusWA;+855969190856
BalasHapusAJOQQ agen jud! poker online terpecaya dan teraman di indonesia :)
gampang menangnya dan banyak bonusnya :)
ayo segera bergabung bersama kami hanya di AJOQQ :)
WA;+855969190856