Eitssss!!!
Hanya ada 1 versi Little Women di sini!
Jangan heran, sebagai kolektor Little Women dari Louisa May Alcott tentunya setiap menghadiri acara buku pasti buku itu yang saya cari terlebih dahulu. Maklum, ada keinginan menambah jumlah 218 buku menjadi 220 buku dalam koleksi saya. Tapi apa mau dikata, di sana hanya ada 1 versi dan saya sudah memilikinya.
Namun segera rasa sedih saya berganti dengan kepanikan melihat berbagai buku ciamik yang sangat layak berada di rak buku saya. Jika tidak ingat pundi-pundi di kantong pasti saya sudah kalap! Sungguh surga bagi penyuka buku referensi. Tentunya para pembaca buku dalam bahasa Inggris. Daftar yang saya buat segera berubah dalam hitungan menit. Untung buku-buku itu tidak disegel sehingga kita bisa melihat isi guna memastikan jadi tidak membelinya.
Aduh yaaaa, saya sangat cemburu pada satu orang bapak yang mengajak saya ngobrol sambil meminta saran buku mana yang layak beli. Dengan penambilan menggunakan baju batik keren plus penampakan seorang pria yang berada di belakangnya bisa saya pastikan kartu kredit atau debitnya tak berseri. Bapak itu, dengan "patuhnya" mendengarkan saran saya, jika dirasa pas langsung buku-buku tersebut diambil dan diserahkan pada sang ajudan untuk dimasukan dalam keranjang. Tak butuh lama keranjang sudah beranak hi hi hi. Katanya itu untuk koleksi pribadi. Sungguh bodoh saya tidak minta kartu nama, siapa tahu bisa numpang baca koleksinya, pasti canggih itu ^_^
Bergeser sedikit, bertemu dengan seorang ibu yang sibuk mencarikan buku fantasi untuk anak perempuannya berusia 14 tahun. Dengan 'pasrah" sang ibu mengikuti rekomendasi saya dan Amel Armeliana. Sementara si mbak petugas dengan bersemangat ikut membantu mencarikan buku yang dimaksud. Langsung keranjangnya penuh dengan buku-buku hardcover. Oh ya, si ibu lebih suka membeli versi hard dari pada paperback dengan alasan lebih tahan lama. Aduh ya sungguh bahagia sekali anak itu. Kembali saya melakukan hal bodoh! Lupa minta kontak anaknya untuk diajak joint ke salah satu komunitas. Eh kira-kira ibu itu mau tidak ya mengangkat saya jadi anak wkwkwk. Bahagia pasti si anak mendapat oleh-oleh buku sebanyak itu.
Sekedar iseng, saya menuju ke bagian anak. Aduh deh......! Kalap-kalap kalau begini, lucu-lucu dengan harga terjangkau. Melihat para bapak-ibu muda yang sedang sibuk memilih untuk anaknya bisa saya bayangkan betapa gembiranya anak-anak itu melihat aneka hadiah yang dibawa orang tua mereka.
Oh ya, semula saya memang tertarik ingin hadir ke acara BBW di negara tetangga. Strategi dengan beberapa sahabat sudah diatur. Ternyata malah diadakan di tanah air, untunglah. Saya memang bukan pembaca novel berbahasa asing, tapi saya menyukai referensi. Bagus-bagus pastinya. Untunglah menang kuis hi hi hi.
Tips ke BBW?
Ok, ok sebelum saya melantur karena terlalu bersemangat kita mulai dengan cara menuju lokasi dulu yaa.
Cara menuju ke Acara BBW
Banyak cara menuju BBW. Cara paling gampang memang mempergunakan kendaraan pribadi ke Serpong, lokasinya dekat AEON. Jika tidak ada kendaraan pribadi, banyak pilihan juga kok.
1. Mempergunakan jasa ojek online
Salah satu mas petugas yang tinggal di Tanah Baru, Depok merekomendasikan ini saat saya sedang menunggu kendaraan menuju stasiun. Menurutnya melalui jalan potong lebih cepat dari pada naik kendaraan roda 4.
2. Mempergunakan jasa kendaraan online.
Untuk yang ini biayanya tentu lebih besar. Tapi sangat direkomedasikan bagi teman-teman yang berpergian bersama dan membawa koper. Iya koper, banyak lho pengunjung yang bawa koper guna memudahkan membawa buku belanjaan. Sebagai ilustrasi, salah satu teman saya menghabiskan sekitar Rp130.000 dari Kalibata diluar tol ya. Dan harga itu untuk satu kali jalan.
3. Mempergunakan kereta
Cara ini sepertinya yang paling murah meriah, tapi ya agak kurang nyaman bagi yang tidak biasa. Apa lagi jika hari libur, dari pusat perbelanjaan terbesar bakalan padat.
a. Naik kereta ke arah Tanah Abang
Biayanya tergantung dari mana teman-teman naik. Kemarin saya naik dari stasiun UI, ongkos sekitar Rp 5.000
b. Dari stasiun Tanah Abang pindah ke arah Serpong atau Parung Panjang.
Ada pengumuman kok di kereta, harus pindah ke jalur berapa. Kalau tidak yakin silahkan tanya mas petugas. Hati-hati, agak padat di bagian ini.
c. Turun di stasiun Rawa Buntu
Keluar stasiun ada ojek. Tapi banyak juga kok yang kemarin saya lihat janjian dengan ojek online.
Soal berapa tarif ojek biasa, maaf saya tidak sempat tanya. Kalau ramai-ramai, keluar sedikit jalan keluar area stasiun ada taksi yang manggal. Saat kembali ke stasiun saya mempergunakan jasa taksi online, biaya sekitar Rp 32.000.
d. Jangan lupa sebut Hall 10
Berdasarkan pengalaman saat datang ke Pre Sale, karena banyak acara, petugas keamanan jadi bingung acara mana yang dimaksud. Saya dan Amel diarahkan ke Hall 5, padahal acara di Hall 10. Bayangkan betapa sehatnya kami berjalan.
Tips berbelanja bijak di BBW
Baiklah, sebagai sesama penggila buku, sepertinya saya perlu memberikan beberapa tips demi menghindari kebobolan kantong he he he. Memang jika urusan hobi tidak ada yang bisa mengalahkan, tapi akan lebih bermanfaat jika kita bisa mengatur keuangan dengan baik. Siapa tahu ada ajang diskon lagi *eh balik lagi*
1. Persiapan fisik
Ingat ya, lokasi ini luasnya luar biasa. Jadi usahakan mempergunakan pakaian dan sepatu yang teramat sangat nyaman. Gaya boleh, tapi dalam hal ini jangan sampai gaya tapi menyiksa. Saya mempergunakan sepatu santai, teman saya mempergunakan sepatu olah raga, yang lain mempergunakan sandal jepit.
Jangan lupa makan dan minum secukupnya. Di sana agak susah mencari makan dan minum. Untungnya saya membawa air kemasan dalam segel kemarin. Di pintu keluar memang ada penjual tapi kebayang khan berapa banyak yang bisa dilayani.
2. Buat daftar buku yang akan dibeli
Memang sampai lokasi daftar sudah berubah (itu aku banget), tapi setidaknya kita bisa lebih menahan supaya tidak kalap. Jika perlu lakukan pencarian dulu agar tahu berapa harga asli buku yang akan kita beli. Sehingga saat melihat harga diskon bisa mempertimbangkan jadi beli atau tidak.
4. Pilih dengan bijak buku yang akan dibeli
Sebenarnya tidak ada larangan membeli buku sebanyak-banyaknya. Pilih dengan bijak adalah memastikan buku itu memang kita butuhkan.
Biasanya karena terlalu bersemangat, kita sering main comot buku. Apa lagi jika harganya murah. Tapi coba hitung jika satu buku harganya Rp 80.000 bagaimana yang dicomot ada 10 buku? Nah baru terasa khan.
Setelah diseleksi ulang ada beberapa buku yang tidak jadi kita beli. Mohon jangan meletakkan sembarangan ya, kasihaniah petugas yang harus merapikan. Serahkan kepada petugas yang membawa keranjang. Mereka bertugas mengembalikan buku-buku ke meja yang seharusnya.
Kasihanilah juga sesama penggila buku yang batal membeli karena buku yang hanya sedikit itu diletakkan sembarangan sehingga tidak bisa ditemukan. Jadi batal deh membeli.
Jadi pingin usul, seandainya ada tempat khusus untuk menyeleksi belanjaan, lalu buku yang tidak jadi dibeli diletakkan di sana, tentunya akan memudahkan petugas mengembalikan buku ketempat awal. Juga efisiensi waktu dan tenaga bisa sekalian jalan.
Buat teman-teman yang baru mau ke sana, sekedar berbagi strategi, kemarin saya melipir ke posisi pinggir dulu. Baru nengok ke bagian yang memang saya incar. Setelah semua incaran diperoleh baru saya mampir ke tumpukan yang lain.
Yakin sudah selesai berbelanja? Jika sudah segera menuju kasir. Jika belum tuntaskan dahulu melihat-lihat. Ada juga lho buku-buku lucu di dekat kasir. Jangan sampai sudah depan kasir masih sibuk memilih. Kasihan yang mengantri.
5. Jangan ragu untuk bertanya pada para petugas
Kemarin saya sempat bingung pada pengaturan buku. Buku yang saya incar menurut web ada dilokasi non fiksi, di lokasi tempatnya berbeda. Setelah saya cermati, ternyata buku yang saya inginkan berada di dua meja yang berdekatan namun sedikit tersembunyi.
Beberapa bagian ditaruh berdasarkan nama pengarang bukan genre. Bikin bingung khan ^_^. Akan lebih baik jika kita siap dengan contoh kover.
Jangan malu-malu bertanya hal lain seputar buku. Misalnya bolehkan menitip tas/koper? Kemarin saya agak bingung, satu mbak mengusulkan menitip sementara mbak yang lain menyebutkan maaf tidak bisa menitip. It's ok juga tas saya tidak besar kok wkwkwk.
Beberapa petugas terlihat memang sangat tahu buku sehingga bisa membantu dengan cepat. Ada beberapa yang kurang paham, tapi mereka segera mengeluarkan senjata andalan alias hp hi hi hi atau bertanya pada teman yang dianggap lebih tahu. Saking semangat membantu, saat saya berhenti sejenak disuatu tumpukan langsung disapa dan ditanya apa yang bisa dibantu. Jadi sungkan ah, langsung ngacir.
Oh ya tolong diingat beberapa jangan berikut,
1. Jangan mencari buku baru ya, buku-buku di sana terbitan tahun lewat. Meski ada juga yang tahun 2015.
2. Jangan lupa bawa powerbank. Maklum saking sibuk share foto jangan lupa deh sama tuh hp. Padahal alat ini berfungsi untuk mengecek buku di dunia maya. beberapa buku berseri tertumpuk terpisah sehingga kita harus memastikan buku itu terdiri dari berapa seri.
4. Jangan lupa membawa bekal. Entah ada larangan tidak untuk minum di dalam mengingat banyak buku. Tapi kemarin saya sempat melihat banyak yang dengan santai minum. Mereka tentunya sudah tahu supaya jangan sampai minuman mengenai buku. Seandainya tidak boleh dibawa masuk, bisa diminum saat keluar. Butuh banyak energi lho mengitari area itu.
5. Jangan sampai kehilangan rekan seperjuangan mencari buku saking semangatnya. Saya kemarin membuat perjanjian jika hp low, maka jam sekian kita akan ketemu di rak Fantasy. Jika belum puas silakan berpencar lagi, nanti jam sekian ketemu lagi.
6. Jangan mencari novel bahasa Indonesia kecuali dari penerbit Mizan yang ikut mewakili penerbit tanah air.
7. Jangan lupa membawa tas belanja meski disediakan kantong dan dus. Katanya mau diet plastik hi hi hi.
Seandainya saja pihak BBW juga menyediakan satu hari bagi perpusatakaan sekolah untuk bisa mengembangkan koleksi dengan melakukan pembelian awal, tentunya akan sangat membantu.
Baiklah, saya mau melipir ke lokasi lagi.
Infonya hari ini ada buku-buku baru digelar.
Jangan sampai kehabisan buku ciamik.
Sampai ketemu di lokasi ^_^.
Hanya ada 1 versi Little Women di sini!
Jangan heran, sebagai kolektor Little Women dari Louisa May Alcott tentunya setiap menghadiri acara buku pasti buku itu yang saya cari terlebih dahulu. Maklum, ada keinginan menambah jumlah 218 buku menjadi 220 buku dalam koleksi saya. Tapi apa mau dikata, di sana hanya ada 1 versi dan saya sudah memilikinya.
Ikut kuis sekedar iseng, ternyata berguna |
Namun segera rasa sedih saya berganti dengan kepanikan melihat berbagai buku ciamik yang sangat layak berada di rak buku saya. Jika tidak ingat pundi-pundi di kantong pasti saya sudah kalap! Sungguh surga bagi penyuka buku referensi. Tentunya para pembaca buku dalam bahasa Inggris. Daftar yang saya buat segera berubah dalam hitungan menit. Untung buku-buku itu tidak disegel sehingga kita bisa melihat isi guna memastikan jadi tidak membelinya.
Aduh yaaaa, saya sangat cemburu pada satu orang bapak yang mengajak saya ngobrol sambil meminta saran buku mana yang layak beli. Dengan penambilan menggunakan baju batik keren plus penampakan seorang pria yang berada di belakangnya bisa saya pastikan kartu kredit atau debitnya tak berseri. Bapak itu, dengan "patuhnya" mendengarkan saran saya, jika dirasa pas langsung buku-buku tersebut diambil dan diserahkan pada sang ajudan untuk dimasukan dalam keranjang. Tak butuh lama keranjang sudah beranak hi hi hi. Katanya itu untuk koleksi pribadi. Sungguh bodoh saya tidak minta kartu nama, siapa tahu bisa numpang baca koleksinya, pasti canggih itu ^_^
Bergeser sedikit, bertemu dengan seorang ibu yang sibuk mencarikan buku fantasi untuk anak perempuannya berusia 14 tahun. Dengan 'pasrah" sang ibu mengikuti rekomendasi saya dan Amel Armeliana. Sementara si mbak petugas dengan bersemangat ikut membantu mencarikan buku yang dimaksud. Langsung keranjangnya penuh dengan buku-buku hardcover. Oh ya, si ibu lebih suka membeli versi hard dari pada paperback dengan alasan lebih tahan lama. Aduh ya sungguh bahagia sekali anak itu. Kembali saya melakukan hal bodoh! Lupa minta kontak anaknya untuk diajak joint ke salah satu komunitas. Eh kira-kira ibu itu mau tidak ya mengangkat saya jadi anak wkwkwk. Bahagia pasti si anak mendapat oleh-oleh buku sebanyak itu.
Sebagian buku yang dibeli |
Sekedar iseng, saya menuju ke bagian anak. Aduh deh......! Kalap-kalap kalau begini, lucu-lucu dengan harga terjangkau. Melihat para bapak-ibu muda yang sedang sibuk memilih untuk anaknya bisa saya bayangkan betapa gembiranya anak-anak itu melihat aneka hadiah yang dibawa orang tua mereka.
Oh ya, semula saya memang tertarik ingin hadir ke acara BBW di negara tetangga. Strategi dengan beberapa sahabat sudah diatur. Ternyata malah diadakan di tanah air, untunglah. Saya memang bukan pembaca novel berbahasa asing, tapi saya menyukai referensi. Bagus-bagus pastinya. Untunglah menang kuis hi hi hi.
Tips ke BBW?
Ok, ok sebelum saya melantur karena terlalu bersemangat kita mulai dengan cara menuju lokasi dulu yaa.
Cara menuju ke Acara BBW
Banyak cara menuju BBW. Cara paling gampang memang mempergunakan kendaraan pribadi ke Serpong, lokasinya dekat AEON. Jika tidak ada kendaraan pribadi, banyak pilihan juga kok.
1. Mempergunakan jasa ojek online
Salah satu mas petugas yang tinggal di Tanah Baru, Depok merekomendasikan ini saat saya sedang menunggu kendaraan menuju stasiun. Menurutnya melalui jalan potong lebih cepat dari pada naik kendaraan roda 4.
2. Mempergunakan jasa kendaraan online.
Untuk yang ini biayanya tentu lebih besar. Tapi sangat direkomedasikan bagi teman-teman yang berpergian bersama dan membawa koper. Iya koper, banyak lho pengunjung yang bawa koper guna memudahkan membawa buku belanjaan. Sebagai ilustrasi, salah satu teman saya menghabiskan sekitar Rp130.000 dari Kalibata diluar tol ya. Dan harga itu untuk satu kali jalan.
3. Mempergunakan kereta
Cara ini sepertinya yang paling murah meriah, tapi ya agak kurang nyaman bagi yang tidak biasa. Apa lagi jika hari libur, dari pusat perbelanjaan terbesar bakalan padat.
Cuman Rp 30.000 murah khan! |
Biayanya tergantung dari mana teman-teman naik. Kemarin saya naik dari stasiun UI, ongkos sekitar Rp 5.000
b. Dari stasiun Tanah Abang pindah ke arah Serpong atau Parung Panjang.
Ada pengumuman kok di kereta, harus pindah ke jalur berapa. Kalau tidak yakin silahkan tanya mas petugas. Hati-hati, agak padat di bagian ini.
c. Turun di stasiun Rawa Buntu
Keluar stasiun ada ojek. Tapi banyak juga kok yang kemarin saya lihat janjian dengan ojek online.
Soal berapa tarif ojek biasa, maaf saya tidak sempat tanya. Kalau ramai-ramai, keluar sedikit jalan keluar area stasiun ada taksi yang manggal. Saat kembali ke stasiun saya mempergunakan jasa taksi online, biaya sekitar Rp 32.000.
d. Jangan lupa sebut Hall 10
Berdasarkan pengalaman saat datang ke Pre Sale, karena banyak acara, petugas keamanan jadi bingung acara mana yang dimaksud. Saya dan Amel diarahkan ke Hall 5, padahal acara di Hall 10. Bayangkan betapa sehatnya kami berjalan.
Tips berbelanja bijak di BBW
Baiklah, sebagai sesama penggila buku, sepertinya saya perlu memberikan beberapa tips demi menghindari kebobolan kantong he he he. Memang jika urusan hobi tidak ada yang bisa mengalahkan, tapi akan lebih bermanfaat jika kita bisa mengatur keuangan dengan baik. Siapa tahu ada ajang diskon lagi *eh balik lagi*
1. Persiapan fisik
Ingat ya, lokasi ini luasnya luar biasa. Jadi usahakan mempergunakan pakaian dan sepatu yang teramat sangat nyaman. Gaya boleh, tapi dalam hal ini jangan sampai gaya tapi menyiksa. Saya mempergunakan sepatu santai, teman saya mempergunakan sepatu olah raga, yang lain mempergunakan sandal jepit.
Jangan lupa makan dan minum secukupnya. Di sana agak susah mencari makan dan minum. Untungnya saya membawa air kemasan dalam segel kemarin. Di pintu keluar memang ada penjual tapi kebayang khan berapa banyak yang bisa dilayani.
2. Buat daftar buku yang akan dibeli
Memang sampai lokasi daftar sudah berubah (itu aku banget), tapi setidaknya kita bisa lebih menahan supaya tidak kalap. Jika perlu lakukan pencarian dulu agar tahu berapa harga asli buku yang akan kita beli. Sehingga saat melihat harga diskon bisa mempertimbangkan jadi beli atau tidak.
4. Pilih dengan bijak buku yang akan dibeli
Sebenarnya tidak ada larangan membeli buku sebanyak-banyaknya. Pilih dengan bijak adalah memastikan buku itu memang kita butuhkan.
Biasanya karena terlalu bersemangat, kita sering main comot buku. Apa lagi jika harganya murah. Tapi coba hitung jika satu buku harganya Rp 80.000 bagaimana yang dicomot ada 10 buku? Nah baru terasa khan.
Setelah diseleksi ulang ada beberapa buku yang tidak jadi kita beli. Mohon jangan meletakkan sembarangan ya, kasihaniah petugas yang harus merapikan. Serahkan kepada petugas yang membawa keranjang. Mereka bertugas mengembalikan buku-buku ke meja yang seharusnya.
Cuman Rp 10.000 buku ini |
Jadi pingin usul, seandainya ada tempat khusus untuk menyeleksi belanjaan, lalu buku yang tidak jadi dibeli diletakkan di sana, tentunya akan memudahkan petugas mengembalikan buku ketempat awal. Juga efisiensi waktu dan tenaga bisa sekalian jalan.
Buat teman-teman yang baru mau ke sana, sekedar berbagi strategi, kemarin saya melipir ke posisi pinggir dulu. Baru nengok ke bagian yang memang saya incar. Setelah semua incaran diperoleh baru saya mampir ke tumpukan yang lain.
Yakin sudah selesai berbelanja? Jika sudah segera menuju kasir. Jika belum tuntaskan dahulu melihat-lihat. Ada juga lho buku-buku lucu di dekat kasir. Jangan sampai sudah depan kasir masih sibuk memilih. Kasihan yang mengantri.
5. Jangan ragu untuk bertanya pada para petugas
Kemarin saya sempat bingung pada pengaturan buku. Buku yang saya incar menurut web ada dilokasi non fiksi, di lokasi tempatnya berbeda. Setelah saya cermati, ternyata buku yang saya inginkan berada di dua meja yang berdekatan namun sedikit tersembunyi.
Beberapa bagian ditaruh berdasarkan nama pengarang bukan genre. Bikin bingung khan ^_^. Akan lebih baik jika kita siap dengan contoh kover.
Jangan malu-malu bertanya hal lain seputar buku. Misalnya bolehkan menitip tas/koper? Kemarin saya agak bingung, satu mbak mengusulkan menitip sementara mbak yang lain menyebutkan maaf tidak bisa menitip. It's ok juga tas saya tidak besar kok wkwkwk.
Beberapa petugas terlihat memang sangat tahu buku sehingga bisa membantu dengan cepat. Ada beberapa yang kurang paham, tapi mereka segera mengeluarkan senjata andalan alias hp hi hi hi atau bertanya pada teman yang dianggap lebih tahu. Saking semangat membantu, saat saya berhenti sejenak disuatu tumpukan langsung disapa dan ditanya apa yang bisa dibantu. Jadi sungkan ah, langsung ngacir.
Oh ya tolong diingat beberapa jangan berikut,
1. Jangan mencari buku baru ya, buku-buku di sana terbitan tahun lewat. Meski ada juga yang tahun 2015.
2. Jangan lupa bawa powerbank. Maklum saking sibuk share foto jangan lupa deh sama tuh hp. Padahal alat ini berfungsi untuk mengecek buku di dunia maya. beberapa buku berseri tertumpuk terpisah sehingga kita harus memastikan buku itu terdiri dari berapa seri.
4. Jangan lupa membawa bekal. Entah ada larangan tidak untuk minum di dalam mengingat banyak buku. Tapi kemarin saya sempat melihat banyak yang dengan santai minum. Mereka tentunya sudah tahu supaya jangan sampai minuman mengenai buku. Seandainya tidak boleh dibawa masuk, bisa diminum saat keluar. Butuh banyak energi lho mengitari area itu.
5. Jangan sampai kehilangan rekan seperjuangan mencari buku saking semangatnya. Saya kemarin membuat perjanjian jika hp low, maka jam sekian kita akan ketemu di rak Fantasy. Jika belum puas silakan berpencar lagi, nanti jam sekian ketemu lagi.
6. Jangan mencari novel bahasa Indonesia kecuali dari penerbit Mizan yang ikut mewakili penerbit tanah air.
7. Jangan lupa membawa tas belanja meski disediakan kantong dan dus. Katanya mau diet plastik hi hi hi.
Seandainya saja pihak BBW juga menyediakan satu hari bagi perpusatakaan sekolah untuk bisa mengembangkan koleksi dengan melakukan pembelian awal, tentunya akan sangat membantu.
Baiklah, saya mau melipir ke lokasi lagi.
Infonya hari ini ada buku-buku baru digelar.
Jangan sampai kehabisan buku ciamik.
Sampai ketemu di lokasi ^_^.