Jumat, 07 Juli 2023

2023 #21: Sedikit Informasi Tentang Perkumpulan Rahasia

Apalagi manfaat hari Sabtu dan Minggu, serta hari libur panjang bagi Penggila Buku seperti saya, selain urusan beres-beres rak dan timbunan yang tak akan pernah bisa selesai, Beres 1 area  timbunan, muncul area baru. Begitulah.

Kemarin, saya menemukan beberapa buku yang sudah saya baca sejak zaman dahulu namun belum saya input dalam Goodreads. Salah satunya buku ini. Sambil membaca sekilas guna menyegarkan ingatan, sekalian saja membuat coretan di sini. 

Judul Buku: Secret Societies
Editor: Norman Ian MacKenzie
Halaman:311
Terbit: Tahun 1971
Penerbit: Coller Books
Rating: 4/5

Saya lupa kapan tepatnya  menemukan dan membaca buku ini. Ketika menemukannya di antara timbunan, baru saya ingat pernah membacanya. Jika tidak salah ingat, ketika awal bergabung di kantor lawas, sekitar 2011-2012.

Buku ini tergeletak begitu saja di salah satu meja. Tidak ada nomor panggil dan stempel yang menandakan milik kantor. Seorang senior yang saya tanya, malah menyarankan saya membaca dan menyimpannya, jika tertarik. Karena tanpa ada nomor panggil dan stempel, maka buku ini bukan milik kantor dan bukan masuk dalam kategori "Barang Milik Negara", jadi bisa dimiliki siapa saja. Ih Penggila Buku mana yang menolak tawaran seperti itu.

Kata Secret Societies, membawa ingatan pada beberapa perkumpulan rahasia yang saya tahu. Buku yang ternyata milik salah satu profesor yang terkenal memiliki koleksi antik (ada tempelan nama beliau di halaman depan), berisi tentang kumpulan artikel yang dibuat oleh beberapa penulis terkait sejumlah perkumpulan rahasia yang sudah ada sejak zaman dahulu hingga buku ini terbit. Norman Ian MacKenzie bertindak sebagai editor.

Ada tentang Mau Mau, The Mysteries, lalu yang sudah sering disebut-sebut dalam aneka buku konspirasi Freemasonry, The Mavia, serta beberapa perkumpulan lagi, Total ada 11 perkumpulan yang diuraikan oleh para penulis.

Keberadaan Mau Mau mulai diketahui ketika ada laporan ke Pemerintah Inggris di Kenya (The Government of British Colony of  Kenya) pada tahun 1948. Inti kegiatan ini adalah melakukan protes akan kehadiran  petani kulit putih, dan pendatang di tanah mereka. Sepertinya, mereka berlawanan dengan The Ku Klux Klan yang membenci warga kulit berwarna.

Bagian yang mengisahkan tentang Chinese Secret Societies yang ditulis oleh Barbara E. Ward, membuat saya tanpa sadar membandingkan dengan Yakuza, kelompok, organisasi, atau sindikat yang terorganisasi dengan baik di Jepang.  Yakuza sering dianggap sebagai mafia Jepang. Mungkin karena sama-sama berasal dari Asia, jadi saya kepikiran mereka.

Begitulah, namanya manusia. Makin dirahasiakan, makin membuat penasaran untuk tahu. Demikian juga terkait perkumpulan rahasia. Semakin sedikit yang mengetahui, semakin banyak yang penasaran akan keberadaannya. 

Siapa saja anggotanya? Bagaimana seseorang bisa menjadi anggota? Apakah ada ritual yang harus dikerjakan untuk bisa menjadi anggota, atau persyaratan apa saja yang harus dipenuhi? Berbagai macam rasa  ingin tahu membuat perkumpulan rahasia terlihat "berbeda", bahkan bisa saja ada yang menganggap "keren".

Sejarawan Richard B. Spence dari Universitas Idaho,  menawarkan definisi tiga hal, yaitu:
1. Keberadaan kelompok biasanya tidak dirahasiakan, tetapi beberapa kepercayaan atau praktik disembunyikan dari publik dan membutuhkan sumpah kerahasiaan dan kesetiaan untuk dipelajari;
2.  Kelompok menjanjikan status atau pengetahuan superior kepada anggota;
3. Keanggotaan grup dalam beberapa hal terbatas, seperti berdasarkan ras, jenis kelamin, afiliasi agama, atau undangan saja.

Perkumpulan rahasia konon juga merambah perguruan tinggi, tidak hanya masyarakat semata. Contoh salah satu perkumpulan perguruan tinggi rahasia yang paling terkenal adalah Skull and Bones di Universitas Yale.  Perkumpulan  tersebut mempergunakan lambang tengkorak  dan tulisan 332 di bawahnya.   Setiap tahun, hanya 15 orang junior yang terpilih untuk bergabung. Keanggotaan bersifat seumur hidup.

Aneka gambar alias foto  yang ada dalam buku ini membuat ulasan yang disampaikan menjadi lebih nyata. Pembaca menjadi semakin memahami apa yang disampaikan oleh penulis.

Ingin sekali menyarankan para  penulis  kisah konpirasi untuk membaca buku ini. Supaya mereka bisa membuat kisah yang lebih menarik, tidak hanya terkait tentang Mafia, Kesatria Templar dan Freemasonry saja.

Mereka yang mendalami dan tertarik pada kehidupan masyarakat, juga disarankan untuk membaca buku ini. Sehingga mendapat pengetahuan bagaimana kehidupan sosial masyarakat dari sudut pandang yang berbeda.

Sayang, tidak ada versi terjemahannya, atau saya yang tidak tahu. Bakalan jadi bacaan yang menarik minat banyak pihak jika ada terjemahannya. Iseng mengintip lapak daring luar negeri, wah ternyata harganya lumayan, diluar ongkos kirim ke tanah air,

Hem.... Ternyata saya menemukan ada stempel "Dikeluarkan Dari Koleksi"  pada salah satu halaman. Wah padahal ini buku yang bagus, Mungkin ada yang juga tertarik, lalu mengambilnya, namun menggeletakkan sembarangan. Rezeki anak rajin datang pagi he hehe.



1 komentar: