Senin, 03 Juli 2023

2023 # 19: Kastel Dewi Serigala dan 6 Anak

Judul asli: Kastel Terpencil Di Dalam Cermin
Penulis: Mizuki Tsujimura
Penerjemah: Mohammad Ali
Editor: Risma Megawati, Astri Pratiwi Wulandari
ISBN: 9786230305993  
Halaman: 496
Cetakan: Keempat-2022
Harga: Rp 110.000
Rating: 3.5/5

Meski kau merasa ini semua tidak ada hubungannya denganmu, kau juga sama! Padahal kalian semua sama denganku. Menjadi korban perundungan, dibenci semua orang, juga tidak punya teman. Ya, kan?
-Kastel Terpencil di Dalam Cermin, hal 169-

Sebagai pekerjaan kantoran yang harus masuk setiap Senin hingga Jumat, antara jam 8 pagi hingga jam 4 sore (atau sesuaikan saja dengan jam kantor masing-masing), pernahkah Anda merasa berat sekali untuk berangkat kerja?

Rasanya tubuh terasa pegal, perut mulas, kepala sakit, sebutlah segala macam rasa sakit yang bisa muncul begitu memikirkan bahwa pagi itu harus berangkat ke kantor untuk bekerja. Pernah?

Begitu juga yang dirasakan oleh Kokoro. Ia merasa tak nyaman jika harus pergi ke sekolah. Perutnya akan terasa sakit tak tertahankan. Kokoro merasa menjadi orang yang selalu mengalami perudungan. Bahkan sahabatnya mendadak juga ikut melakukan hal tersebut.

Guru di sekolah seakan tak paham perasaannya. Hanya kedua orang tua yang tetap selalu mendukungnya.  Walau mereka sering kali  berusaha membujuknya untuk mau sekolah,  mereka membiarkan Kokoro tetap berada di rumah, hingga siap untuk pergi ke sekolah. 

Suatu ketika, cermin yang ada dalam kamar Kokoro bersinar, ia merasa tertarik lalu mencoba menyelidiki lebih lanjut. Ia tersedot ke balik cermin dan bertemu dengan 5 orang anak lain dan seorang gadis yang memakai topeng serigala, ia memperkenalkan diri sebagai Dewi Serigala.
https://www.goodreads.com/book/
show/57339041-lonely-castle-in-the-mirror

Ternyata mereka semua memang anak-anak pilihan yang mendapat sebuah tugas dari Dewi Serigala. Tugas mereka semua adalah mencari sebuah kunci yang dapat membuka Kamar Permohonan. Siapa yang dapat membukanya, akan dikabulkan 1 permintaan. Tapi pencarian tersebut akan berakhir tanggal 30 Maret di tahun berikutnya. Jika sampai saat itu kunci belum ditemukan, maka kunci tersebut akan lenyap. Mereka tak akan bisa masuk ke dalam kastel lagi. 

Dewi Serigala selaku penguasa Kastel menjelaskan peraturan yang harus mereka patuhi. Jika melanggar, maka serigala besar yang hidup di Kastel akan memakan mereka semua.  Pertama,  Kastel akan dibuka antara bulan Mei hingga Maret tahun berikutnya. Kedua, mereka boleh berada dalam kastel mulai jam 9 pagi hingga 5 sore waktu Jepang.   

Awalnya saya merasa bosan dengan cerita yang disampaikan. Seakan hanya membahas tentang alasan kenapa setiap anak tidak pergi sekolah. Masing-masing anak, secara  perlahan mulai membuka diri dan menceritakan tentang dirinya. 
https://www.goodreads.com/book/
show/41964207
Selain itu, saya agak heran  juga, bagaimana bisa anak-anak tersebut tetap terdaftar sebagai murid sekolah sementara mereka jarang, bahkan ada yang sama sekali tidak masuk sekolah. Membayangkan jika itu anak saya, sudah pasti dikeluarkan dari sekolah. Tapi mungkin sistem pendidikan di Jepang (sebagai setting cerita)  berbeda dengan di sini.

Kisah mulai menarik ketika salah satu anak perempuan, Aki, muncul dengan seragam sekolahnya karena harus menghadiri pemakaman sang nenek. Seragam sekolah yang ia kenakan, ternyata menjadi penghubung mereka semua.

Seragam tersebut serupa dengan yang dipakai oleh anak-anak perempuan yang ada di sana. Anak laki-laki juga merasa pernah melihat teman sekolahnya mempergunakan seragam yang serupa. Jangan-jangan mereka semua berasal  dari satu sekolah yang sama, hanya karena mereka tak pernah masuk jadi tidak saling mengenal.  

Perlahan, alur kisah berubah menjadi sesuatu yang berbeda. Benang merah keenam anak tersebut adalah mereka terdaftar di sekolah yang sama. Salah satu anak, walau bersekolah di Hawai, namun sebenarnya memiliki keinginan untuk bisa bersekolah di sana juga. 
https://www.goodreads.com/book/
show/5674942
3

Ternyata ada banyak hal yang membuat seorang anak merasa tidak nyaman di sekolah, termasuk perihal perundungan. Dan hal ini terungkap dari pembicaraan anak-anak yang ada di sana. 

Perundungan umumnya dilakukan secara keroyokan alias berkelompok. Dilakukan atas dasar setia kawan kepada teman yang dianggap mengalami tekanan atau hal kurang nyaman lainnya. Sebagai bukti setia kawan, mereka melakukan perudungan pada sosok yang dianggap melakukan hal tersbut pada teman mereka.
Aku tidak memaksamu untuk bertengkar dengan mereka. Tapi, kalau nanti ada anak lain yang mendapat perlakuan serupa dari orang-orang seperti mereka, aku ingin menolong. Soalnya orang-orang seperti mereka selalu ada di sekolah mana pun, dan tidak akan mungkin hilang.
Para guru, dianggap selalu berpihak pada mereka yang melakukan perundungan. Korban justru tidak mendapatkan bantuan sebagaimana mestinya. Dalam beberapa kasus, hal ini terjadi karena perudungan dilakukan oleh mereka yang dianggap populer, sehingga dianggap aneh jika mereka melakukan perundungan. 
https://www.goodreads.com/
book/show/5674942
3

Dalam kisah ini, seorang pendamping wanita muncul dan selalu berusaha mendampingi Kokoro hingga ia mau mencoba untuk pergi sekolah. Ternyata beliau sebut juga mendampingi anak lain. Sungguh sosok yang patut diacungi jempol karena bisa sabar dan mau berusaha memahami kondisi anak-anak yang mengalami perundungan.

Baru pada bagian Penutupan Kastel segala hal terungkap. Ide yang menarik! Silakan saja baca sendiri untuk mengetahui bagaimana hubungan keenam anak tersebut dan Dewi Serigala.

Dalam buku ini juga disinggung tentang kisah The Wolf and the Seven Young Goats dari Grimm Bersaudara. Kisah tersebut pertama kali diterbitkan pada  tahun 1812. Terjemahannya di tanah air juga beragam, ada yang menyebutkan Serigala dan 7 Anak Domba, namun ada juga yang menyebutkan Serigala dan 7 Anak Kambing. Versi kartunnya bisa dilihat di bawah ini.

Ada tiga bagian dalam buku ini. Bagian pertama diberi judul Cawu Satu, Waktunya Memperhatikan. Bagian ini terdiri dari 4  sub bagian yaitu Mei, Juni, Juli, Agustus. Selanjutnya bagian kedua, Cawu Dua, Waktunya Menyadari, yang terdiri dari beberapa sub bagian lanjutan dari bulan Agustus hingga Desember. 

Terakhir adalah bagian ketiga, Cawu Tiga, Waktunya berpisah. Juga terdiri dari tiga sub bagian, yaitu Januari, Februari, Maret. Ditambah dengan Penutupan Kastel dan Epilog.
https://www.goodreads.com/book/
show/54633169-lonely-castle-in-the-mirror

Pada bagian belakang buku, tertera tulisan 15+ yang menandakan bahwa buku ini diperuntukan bagi pembaca dengan usia 15 tahun ke atas. Hem..., menimbang isi buku yang agak berat, sepertinya 15 tahun masih terlalu muda untuk memahami pesan yang disampaikan oleh penulis. Tapi ini hanya pendapat saya saja. Membayangkan saya ketika berusia 15 tahun, akan kurang bisa memahami isi buku dengan baik. Tapi mungkin saja remaja zaman sekarang berbeda.

Sebuah buku dengan tema yang unik, hingga memperoleh Mystery Writers of Japan Award (日本推理作家協会賞) Nominee for Best Novel (2018), 本屋大賞 (2018). Hanya saja, ukuran huruf yang lebih kecil membuat saya tak bisa menyelesaikan membaca dengan cepat. Pertimbangan panjangnya kisah sepertinya menjadikan penerbitkan memilih ukuran demikian. Dengan huruf seperti itu saja, buku ini sudah memiliki 495 halaman. Bayangkan jika ukurannya diperbesar. Halaman bertambah, harga jual juga.

Oh, ya, ada satu kalimat yang sangat berkesan. 
Ada orang yang mengajariku,  bahwa semua yang bisa kita pelajari dalam pelajaran tidak akan ada yang percuma nantinya.
Entah apa dan bagaimana, pastinya tak ada pelajaran sekolah-ilmu  yang sia-sia.

Sumber Film:
https://youtu.be














Tidak ada komentar:

Posting Komentar