Selasa, 11 Januari 2022

2022#2: Kisah Petualangan Jack di Tanah yang Terhilang

Judul asli:
Petualangan Jack & Piggy Natal
Penulis:J.K. Rowling 
Ilustrasi: Jim Field
Alih bahasa: Dini Pandia & Nina Andiana
ISBN: 9786020657066
Halaman: 352
Cetakan: Pertama-Oktober 2021
Penerbit:Gramedia Pustaka Utama
Harga: Rp 107.000
Rating: 4/5

Ia tak pernah bermain denganku. Aku teronggok saja di rak sampai suatu hari, salah satu temannya berkunjung. Temannya ini melemparku ke luar jendela ke petak bunga, untuk bercanda.... Tidak ada yang mencariku. Tidak ada yang peduli. Aku terbaring di petak bunga sampai berminggu-minggu. Hujan turun. Aku kedinginan, kuyup, tapi aku tak bisa apa-apa kecuali berbaring di lumpur dan menunggu.... Aku terjebak di antara dua dunia.

-Petualangan Jack & Piggy Natal, hal 193-

Jack, 8 tahun,  menjalani masa anak-anak dengan bahagia. Dad dan Mam sangat mencintainya, dan ia memiliki sahabat berupa boneka babi yang diberi nama Si Piggy. ia begitu mencintainya.  Nyaris tak ada waktu yang tak diluangkan bersama SP-begitu Jack menanggil sahabatnya. 

Namun, segala kebahagian Jack berubah ketika Dad dan Mum memutuskan untuk berpisah. Jack tinggal bersama Mum, sementara Dad yang semula sering berkunjung, sekarang bekerja di luar negeri.

Meski sering mendapat kiriman kartu pos dari Dad, Jack tetap merindukan  kehadiran sosoknya. Ia sering terkenang dan membayangkan jika Dad berada dekatnya. Hanya SP yang selalu menghibur dan membuat hatinya tenang.

Jack mengira ia akan menghabiskan seluruh hidupnya bersama SP. sebuah kekonyolan anak perempuan membuat SP mengilang pada kegelapan malam Natal. Jack bertekat ia akan menemukan SP kembali, meski keluarganya menyarankan agar ia melupakan SP dan menerima Piggy Natal sebagai pengganti.

Bagian ini membuat saya selaku membaca sangat tersentuh. Ketika kecil, saya punya boneka yang sering saya ajak bicara, angap teman curhat. Sampai sekarang boneka itu masih saya simpan. Terbayangkan betapa sedihnya Jack ketika SP hilang! Apalagi SP bisa dikatakan adalah bagian dari kehidupan jack. Menemani masa suka dan duka.

Malam hari, ia mendengar suara-suara dari benda yang ada di sekitarnya. Mereka hidup! "Kami bisa bicara di Bumi yang Bernyawa hanya malam ini, sebab ini malam istimewa,"Peggy Natal memberitahu Jack. Untuk dapat menemukan SP, ia harus menuju ke  Tanah yang Terhilang, tempat Benda-benda pergi ketika pemilik menghilangkannya.

Tanah yang Terhilang bukanlah tempat yang ramah, apalagi bagi Jack.
Di sana ada Sang Penghilang, ia penyebab Benda-benda terjatuh dari kantong baju walau pemilik merasa sudah menyimpannya dengan baik. Jadi, kalau benda kalian  mendadak hilang padahal rasanya sudah disimpan dengan baik, tahukan  sekarang siapa tersangkanya?

Penghilang ingin  memiliki setiap benda yang dimiliki manusia dalam kerajaannya untuk disiksa dan dimakan. Ia ingin mengisap  habis  bagian Bernyawa dari setiap Benda. Bagi manusia, itu adalah kematian. Menyeramkan sekali Si Penghilang itu.

Urusan pencarian SP membuat Jack mengalami berbagai petualangan.  Jack bertemu dengan Keterampilan yang Hilang, yaitu hal-hal kecil dan cerdas yang bisa  dilakukan oleh manusia namun karena faktor usia, cedera, ingatan memburuk bahkan kurang latihan, bisa hilang. 

Hal ini memberikan pengajaran, bahwa keterampilan yang  dimiliki seseorang akan hilang jika tidak dijaga, maka seseorang yang memiliki keterampilan sebaiknya terus melakukan aktivitas terkait keterampilan itu, meski dalam porsi kecil. 

Seorang penyanyi, sebaiknya tiap hari tetap vernyanyi agar kualitas suaranya terjaga, walau ia sudah tidak melakukan konser lagi. Seorang penulis, sebaiknya tetap menulis walau hanya satu kalimat tiap hari. Tetap membaca meski hanya satu lembar per hari. Agar keahlian yang dimiliki tetap terjaga.

Ia juga bertemu dengan Ambisi,  Ingatan, Prinsip, Optimisme, Kekuatan, Harapan, Kebahagiaan, dan masih banyak lagi. Jack belajar untuk menerima perubahan, memilih mana yang terbaik meski bukan yang ia inginkan.

Walau merupakan buku anak, kisah dalam buku ini tidak bisa dikatakan sederhana. Jika dicermati, isinya tidak hanya persoalan bagaimana  upaya Jack mencari sahabatnya tapi ada pesan noral yang disisipkan dalam kisah. 

Terdiri dari sembilan bagian dan 58 bab, bagaimana Jack berupaya mencari SP di Tanah yang Terhilang, bisa dijadikan pengajaran bagaimana seorang anak sebaiknya mencintai mainannya. Menjaga dengan baik dan tidak merusak mainan milik orang lain. Sehingga mainan tersebut bisa langsung jatuh ke Pulau yang Disayangi  ketika suatu saat tidak dimainkan lagi ^_^.

Selain kisah yang  menarik namun sepertinya agak berat bagi anak usia 9 tahun (menurut saya, terutama karena kejadian yang menimpa kedua orang tua Jack dan tokoh anak perempuan dalam kisah ini), ilustrasi buku ini benar-benar menawan! Jadi membayangkan kalau dicetak warna.

Adegan yang mengisahkan Jack merasa marah ketika mendengarkan pujian akan sikapnya,  seakan menampar diri saya. Jadi, Jack sedang sedih karena kehilangan SP, lalu anak perempuan yang menyebabkan SP hilang berinisiatif menggantikannya dengan sebuah boneka babi yang dibeli menggunakan uangnya sendiri.

Ketika menerima boneka tersebut,  Jack semula sedang mempertimbangkan apakah ia akan menerima atau menolaknya. Ketika ia memegang dan mengamati, ada yang memuji seolah-olah sikapnya menerima boneka pengganti  dan melupakan SP adalah sikap yang benar benar. Kesedihan yang ia rasakan karena kehilangan SP, yang diekspresikan dengan marah dan menangis, adalah hal yang salah.

Alih-alih menerima boneka itu, Jack  menjadi marah dan kembali mengekspersikan kemarahan serta kekesalannya dengan upaya merusak boneka tersebut. Baginya tak salah jika bersedih kehilangan sahabat. Ia kesal karena dianggap konyol merasa sedih.  Menangis, marah dan berteriak adalah salah satu cara mengekspresikan rasa kehilangannya.

Dengan merusak PN, berarti ia sudah menunjukkan denga jelas betapa berartinya SP. Melupakan dan menggantikannya dengan PN adalah hal yang tak mungkin ia lakukan.

Saya juga paling sebal jika dikomentari. Maksudnya, jika saya melakukan hal yang tak biasa dilakukan, lalu ada yang memberikan komentar, rasanya sangat marah. Kenapa saya tak boleh berbeda? Kenapa saya harus sama dengan yang lain? Jika selama ini saya salah, apakah saya tidak boleh memperbaiki kesalahan saya?

Sebagai contoh, saya tak suka makan nasi uduk. Bagi saya, selain rasa nasi yang gurih tidak cocok dengan  selera, juga membuat perut tidak nyaman. Ini saya lho. Jadi ketika dengan sangat terpaksa harus makan nasi uduk, lalu ada yang komentar, tumben sekali saya makan nasi uduk. Begitu seharusnya saya, jangan tidak suka nasi uduk, saya menjadi tersinggung dan marah, lalu meninggalkan tempat makan.

Bagian dari kisah Jack tadi, memberikan pesan bagi para orang tua bahwa anak-anak pada dasarnya boleh memiliki rasa kesal dan marah karena kehilangan sesuatu. Sebagai orang yang lebih tua, kita tidak berhak melarang anak merasakan kehilangan dan menuntut segera melupakan rasa  sedih karena kehilangan. Justru tugas kita sebagai orang tua untuk mendampinginya melewati masa sulit.

Dibandingkan buku seri detektif karya penulis, saya lebih menyukai buku  ini. Mungkin betul, pepatah yang mengatakan ada diri anak-anak pada tiap orang dewasa. Membaca buku ini, mengikuti petualangan Jack, seakan membuat saya dan boneka kesayangan yang berpetualang.

Nganu, itu foto boneka kesayangan saya sewaktu kecil, bukan boneka yang sedang tranding belakangan ini. Tetap disimpan dengan tujuan jika punya anak perempuan, tak usah beli boneka lagi. Sayang saya tak punya anak perempuan he he he. Mungkin harus menunggu cucu perempuan nanti ^_^.

Sempat mengintip ke GRI, nyaris semua penerbit mengusung tema  kover yang sangat mirip. Sosok Jack dan boneka babi. Kita bisa mengasumsikan sebagai Peggy Natal, karena misi mereka menemukan SP.

Menarik!






1 komentar:

  1. Saya suka sekali baca novel anak ini dan begitu selesai langsung saya kasih nilai 5. Walau buku ini jadi perkenalan saya dengan karya Rowling, kesan awal cukup baik dan saya menobatkan novel ini bisa menjadi salah satu referensi ketika ingin belajar membuat novel dengan cerita petualangan dengan gaya menulis renyah, jelas, dan detail.

    BalasHapus